Disusun Oleh :
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk meyakinkan suatu asset dapat memenuhi
fungsinya. Defenisi lain dari perawatan yaitu peluang kegagalan suatu komponen yang akan
diperbaiki bias seperi kondisi semula. Kesimpulannya perawatan membuat suatu komponen atau
mesin tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk proses produksi sebelum jangka
waktu yang ditentukan tercapai.
Tujuan pemeliharaan secara umum antara lain adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan baik unit dalam keadaan beroperasi maupun stand by, mempertahankan unjuk
kerjanya.
MAINTENANCE
PLANED UNPLANED
MAINTENANCE MAINTENENCE
Pemeliharaan yang dilakukan 1 tahun satu kali yang disebut Annual inspection, atau 3
tahun sekali biasa disebut General inspection atau 5 tahun sekali yang disebut Major
overhaul atau mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
2.3 JENIS JENIS PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA
Pada umumnya pemeliharaan komponen turbin air dan alat bantunya dilakukan dalam 2
katagori, yaitu :
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan
periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi
Pemeriksaan temperatur bearing, air pendingin, minyak tekan dan sebagainya dilakukan
setiap hari.
Pemeriksaan kebocoran pada perapat poros (seal) dilakukan setiap hari, apabila terjadi
kebocoran melebihi batas yang ditentukan, maka untuk mengatasinya adalah dengan
cara mengencangkan baut penekan perapat poros sedikit-sedikit dan merata, sampai
bocorannya mengecil, seandainya tidak dapat diatasi maka unit distop dan seal diganti
dengan yang baru.
Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.
Pemeriksaan tekanan air dan tekanan minyak tekan dilakukan setiap hari.
Pemeriksaan kebocoran air pada pemegang sudu atur / bos sudu atur.
Pemeriksaan kebisingan atau terjadinya suara yang aneh didalam rumah turbin.
Pemeriksaan pada pipa pelepas air apakah timbul kavitasi dan bila perlu stel tekanan
hampanya.
Pemeriksaan pada servomotor apakah ada kebocoran minyak, bila bocor diperbaiki.
Pemeriksaan tekanan udara pada akumulator, bila kurang ditambah/menambah sendiri
(otomatis)
Pemeriksaan air pendingin dan saringan dibersihkan setiap hari.
Pemeriksaan level minyak tekan dan minyak bantalan, bila kurang ditambah
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama operasi
dari turbin air, yang diklasifikasikan :
Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan
sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas dilakukan
secara menyeluruh terhadap turbin dan alat bantunya.
Pemeriksaan bagian dalam rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin
terhadap kerusakan.
Bila ada kelainan harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan
baut-baut dudukan rumah turbin.
Pemeriksaan dan pengukuran celah (clearance) sisi masuk dan sisi keluar antara tutup
turbin dan runner.
Bila harga clearance melebihi batas maximal yang telah ditentukan, harus diganti.
Pengukuran celah (clearance) dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.
Pemeriksaan Distributor Turbin
Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat.
Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki atau distel
kembali.
Pemeriksaan dan pengukuran jarak antara masing-masing sudu atur pada posisi sudu
atur membuka penuh.
Pengukuran kerapatan dan jarak dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.
Pemeriksaan dan pengukuran celah antara sudu atur dengan cincin dudukan sudu atur.
Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki (sudu atur diganti
atau cincin dudukan sudu atur diganti)
Pengukuran celah dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.
Gambar 13 : Pengukuran Gap Antara Sudu Atur Dan Cincin Dudukan Sudu Atur
Pemeriksaan Runner.
Pengujian bekerjanya pengaman tekanan air pada waktu percobaan pelepasan beban
(percobaan unit berbeban setelah semua peralatan siap beroperasi).
Pemeriksaan Poros.
Pemeriksaan bagian dalam pipa pelepas air terhadap kerusakan (terutama pada sisi
masuk pipa pelepas air akibat kavitasi).
Pemeriksaan pipa dan katup injeksi apakah mengalami kerusakan. Bila rusak harus
diperbaiki/diganti.
Pemeriksaan kebocoran. Bila kebocoran air melebihi batas yang ditentukan, maka harus
diganti seal main gasketnya.
Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut.
Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki
Overhaul
Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum diskusi pemeliharaan
tanggal 06 Februani 1987, dimana pada diskusi tersebut batas selang waktu untuk Major
Overhaui (MO) dibagi tiga pola yaitu :
Pola A, pada pola ini unit pernbangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapai.
interval 40.000 jam kerja.
Pola B. pada pola mi unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapai
interval 60.000 jam kenja.
Pola C, pada pola ini unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapal.
interval 80.000 jam kerja
Untuk pemeliharaan Annual Inspection dan General Inspection pelaksanaannya disesuaikari
dengan selang waktu tiap-tiap pola tersebut. Kegiiatan pemeliharaan yang dilakukan mencakup
pemeriksaan, perbaikan, penyempunaan, penggantian, penyetelan, pengujian dan lain
sebagainya.
1. Annual lnspection :
Al ini biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali dalam satu tahun anggaran. Karena ruang
lingkup pekerjaan seperti tersebut di atau maka memenlukan waktu relatif pendek.
2. General Inspection
Dengan demikian pelaksanaan GI memenlukan waktu lebih lama dari Al dan dilaksanakan
pada pertengahan MO
3. Major Overhaul
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya, sasaran Annual Inspection adalah menjaga
keandalan. Yang dimaksud Keandalan disini adalah unit pemhangkit PLTA tersebut beroperasi
dengan baik, aman dan sesuai kernampuanya (beban nominalnya) dengan force outage yang
serendah-rendahnya.
General Inepection (GI)
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya, sasaran General Inspection disamping untuk
meningkatkan keandalan dan juga diharapkan mampu/dapat mengantisipasi beban lebih diluar
beban nominalnya tanpa merusak peralatan utama maupun peralatan bantunya akibat adanya
relay pengaman.
Dan ketiga sasaran MO yang harus dicapai, maka waktu kegiatan yang dibutuhkan relatif lebih
lama karena memerlukan pembongkaran peralatan utama untuk diadakan pemeriksaan,
penyetelan, perbaikan, penggantian dan pergujian agar ketiga sasar.an tersebut dapat tercapai
Pemeriksaan bagian rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin, meliputi :
Keausan
Kekencangan baut-baut tanam pada pelindung tutup turbin.
Kekencangan baut-baut dudukan rumah turbin.
Pemeriksaan gap antara runner dengan pelindung tutup turbin.
Pengelasan.
Penyetelan gap antara masing-masing sudu atur.
Keausan
Korosi / kavitasi
Keretakan
Kekencangan baut-baut dudukan.
Perbaikan draft tube yaitu pengelasan, grouting, sand blasting dan coating.
Cacad
Retak
Kerusakan material
Pemeriksaan dalam kondisi terakit adalah pengukuran dan penyetelan gap antara poros
dengan bantalan.
Keretakan
Kelurusan
Kerusakan / cacad
Perbaikan poros turbin yaitu pengelasan pada bagian yang rusak / cacad. Bila ada keretakan
maka poros harus diganti.
7. Pemeriksaan dan Perbaikan Pengatur Kecepatan (Governor
Kerusakan seal
Kerapatan katup
Keausan guide tube
Keausan main diaphragm
Filter / saringan
Kebocoran
Kerusakan as servomotor
Kebocoran minyak pada seal servomotor
Pengujian
Sebenarnya kegiatan pengujian yang dilakukan adalah merupakan bagian dari pemeliharaan.
Pengujian ini dilakukan ntuk mengeta hui atau sebagai tolok ukur bahwa pemeliharan yang
dilaksanakan telah sesuai dengan tujuannya
Pengujian yang dilakukan paling tidak akan memberi gambaran unjuk kerja mesin nantinya
bila beroperasi kembali atau paling tidak untuk mengetahui keberhasilan pemeliharaan
dengan membandingkan hasil pengujian sebelun dan sesudah pemeliharaan. Mengingat
pentignya pengujian maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati. teliti dan tepat
Hasil pengujian harus dipelajari, dicatat dan disusun dengan sebaik-baiknya.
Pelaksanaan pengujian
Hubung singkat tiga phasa yang dilakukan antara pemutus beban (PMT) dan terminal
generator pada saat putaran nominal dengan tegangan generator tertentu tanpa beban.
Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu
kumparan stator mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan.
Selama pemutaran berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi
diukur dengan interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah
mencapai titik jenuh percobaan ini harus dihentikan.
D. Pelepasan beban (load rejection test) pada beban 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % bila
memungkinkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transient tekanan air
penstock. kenaikan putaran, kepekaan governor, dan kenaikan tegangan generator.
PLTA tersebut dioperasikan kemudian dibebani. Putaran dan tegangan generator
sebelumnya diatur pada harga nominal kemudian masing-masing beban diputuskan
dengan melepas. Circuit Breakernya. Pencatatan pada percobaan ini adalah variasi
tegangan, frekuensi, variasi putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk
mencapai kesetabilan, langkah servomotor, dan lain-lain.
E. Pembebanan kejutan (sudden load increase test) Latar belakang percobaan ini adalah untuk
mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan kontrol telah beroperasi dengan baik dan
pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga sampai dengan harga yang diijinkan
pada kondisi sudden load increase. PLTA tersebut dioperasikan setelah tekanan penstock
stabil, beban dinaikkan dengan tiba-tiba tertentu tanpa beban. Kemudian arus hubung
singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu kumparan stator
mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan. Selama pemutaran
berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi diukur dengan
interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai titik jenuh
percobaan ini harus dihentikan.
F. Pembebanan bertahap. Pengujian ini dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat turbin dengan
mengukur antara bukaan sudu antar dengan daya turbin atau mengukur panjang langkah
servo motor. Pengujian ini dilakukan dengan pengatur putaran (governor) yang dipasang
pada posisi manual. Sudu antar (inlet guide vane)dibuka sedikit demi sedikit mulai bukaan
tanpa beban sampai dengan beban penuh, kemudian ditutup sedikit demi sedikit dari bukaan
penuh sampai dengan
G. tanpa beban. Pada saat percobaan ini dilakukan pengukuran/pencatatan terhadap beban,
tekanan, langkah servo motor, tegangan, arus eksitasi, vibrasi, suara (noise), level air, dan
lain-lain. Apabila draft tube dilengkapi dengan katup isap udara, katup isap tersebut harus
dikontrol sedemikian rupa sehigga turbin dapat bekenja dengan efisiensi yang tinggi akan
tetapi aman.
H. Pelepasan beban (load rejection test) pada beban 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % bila
memungkinkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transient tekanan air penstock.
kenaikan putaran, kepekaan governor, dan kenaikan tegangan generator. PLTA tersebut
dioperasikan kemudian dibebani. Putaran dan tegangan generator sebelumnya diatur pada
harga nominal kemudian masing-masing beban diputuskan dengan melepas. Circuit
Breakernya. Pencatatan pada percobaan ini adalah variasi tegangan, frekuensi, variasi
putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk mencapai kesetabilan, langkah
servomotor, dan lain-lain.
I. Pembebanan kejutan (sudden load increase test) Latar belakang percobaan ini adalah untuk
mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan kontrol telah beroperasi dengan baik dan
pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga sampai dengan harga yang diijinkan pada
kondisi sudden load increase. PLTA tersebut dioperasikan setelah tekanan penstock stabil,
beban dinaikkan dengan tiba-tiba
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/131455326/3-Pemeliharaan-PLTA
Handbook Online Prinsip Kerja dan Pemeliharaan PLTA milik PT Indonesia Power