Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PEMELIHARAAN GENERATOR AC

DISUSUN OLEH :
ANIS FADILA
KE 3D/04
3.22.15.3.04

PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017
Pemeliharaan Generator AC

Konstruksi Generator Sinkron/Generator AC

Pemeliharaan generator AC bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat


unit beroperasi. Sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar/fatal dan peralatan
tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik
serta tingkat keselamatan lebih terjamin.

Adapun pemeliharaan pada generator AC yaitu pemeliharaan yang dilakukan terhadap


bagian-bagian generator AC yaitu sebagai berikut :

a. Pemeliharaan Stator
Stator adalah bagian dari generator utama yang sangat penting karena dari kumparan
medan ini diperoleh tegangan listrik. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan cara perawatan
yang tepat sesuai dengan petunjuk (manual instruction).
Adapun pemeliharaan stator yang dilakukan meliputi :
 Pembersihan kumparan dari debu, minyak pelumas dan kotoran-kotoran lainnya dengan
cara menyemprot dengan udara kering kemudian dibersihkan dengan cairan
pembersih electric cleaner (vacuum).
 Pemeriksaan pada bagian tepi dari stator jika ada kelainan-kelainan.
 Pemeriksaan kumparan dari perubahan warna.
 Pemeriksaan slot-slot, pita dan ikatan kumparan serta sambungan dari pada stator.
 Pemeriksaan pada bagian air duck (sistem saringan udara) dari kotoran dan
kekeringannya.
 Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak,
pemanasan lebih dan keausan.
 Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung
pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan
stator.
 Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.
 Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi,
kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat
dan panahan ujung kumparan.
 Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.
 Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.
 Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan
permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.
 Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda
kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat
inti.
 Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran
minyak dan air.
 Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.
 Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.
b. Pemeliharaan Rotor
Rotor adalah bagian generator utama yang berputar dan terdiri dari satu pasang pole
(kutub) yang menghasilkan medan magnet selama ada arus penguatan dari exciter
generator. Adapun pemeliharaan pada bagian rotor meliputi :
 Membersihkan kumparan dari debu, minyak pelumas, serta partikel lain dengan
penyemprotan udara kering, dan cairan pembersih electric cleaner (vacuum) kemudian
dilap.
 Periksa kelainan atau perubahan warna kumparan dan core (inti).
 Lakukan pemanasan kumparan rotor dengan menggunakan Iampu sorot atau udara
kering atau dapat pula dengan mengalirkan arus DC pada kumparan rotor, pemanasan
ini dijaga pada suhu 600C ( 1400F ).
 Setelah itu diadakan pendinginan sampai temperature normal.
 Ukur tahanan isolasi kumparan rotor terhadap ground dengan insulation tester yang
bertegangan 150 volt.
 Melapisi kumparan dan core (inti) dengan sirlak sampai sempurna (re insulation)
pengisolasian kembali.
 Melakukan pemanasan lagi sampai sirlak menjadi kering.Untuk mengetahui kekeringan
dan kebersihan kumparan maka diadakan test Polarisasi Index (PI) dengan
menggunakan insulation tester hingga harga minimum PI > 2.5.
 Pemeriksaan kekendoran beban penyeimbang (balance weight).
 Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.
 Pemeriksaan kelonggaran rakitan penghantar radial.
 Pemeriksaan komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan
journal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye
penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).
 Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.
 Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan
beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.
 Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan
bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.
 Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.
 Periksa keausan bahan bantalan.
 Ukur tahanan isolasi kumparan.
c. Pemeliharaan Exciter
Kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan aksiter tergantung pada jenis sistem eksitasi
yang digunakan untuk penguatan generator. Jenis-jenis eksitasi generator :
1. Eksitasi tanpa sikat
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa
Sikat” (Brushless excitation), meliputi :
 Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas
terjadi pemanasan lebih dan kerusakan.
 Periksa sekering, diganti bila ada yang putus.
 Cek baut-baut terminal.
 Lakukan pengukuran tahanan isolasi.
 Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.
 Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.
2. Sistem eksitasi static
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada “Sistem Eksitasi Statik”,
meliputi:
 Periksa sikat arang dan tekanannya.
 Periksa baut-baut terminal dari sikat arang.
 Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang.
 Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihhan
permukaannya.
 Periksa sistem penyearah (Rectifier).
 Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier.
 Periksa baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.
d. Pemeliharaan Bantalan (Bearing) Generator
Bantalan berfungsi sebagai penyangga dari pada as rotor melalui bearing yang dipasang
pada as. Dalam pemeliharaan bantalan dilakukan dengan pemeriksaan mulai dari kondisi
bearing, penyekat isolasi dan bantalan. Apabila terjadi kelainan maka dilakukan
pnggantian.
Pada saat pemasangan kembali dan rotor sudah terpasang maka dilakukan pengukuran
tahanan isolasi antara bantalan dengan rotor / as menggunakan insulation tester dan harga
tahanannya diharapkan tak terhingga.
Setelah seluruh pelaksanaan pemeliharaan selesai, maka dilakukan perakitan kembali
dari seluruh bagian generator dengan langkah dan cara yang benar, Test Generator Setelah
selesai diperiksa dilakukan test generator untuk meyakinkan generator tersebut dalam
kondisi baik ataupun tidak yang meliputi :
o Test Generator Tanpa Beban
Test generator tanpa beban bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya pada:
1. Sistem pendingin
2. Sistem pengaman, alarm indicator
3. Noise (kebisingan)
4. Temperatur dan vibration generator
5. Tegangan keluaran dan arus penguatan
o Test Generator Dengan Beban (Pedormance Test)
Test generator dengan beban dilakukan setelah test tanpa beban dinyatakan
sempurna. Test dengan beban dilakukan dengan menambah beban secara bertahap
hingga mencapi beban maksimum 100% dan ditahan selama kurang lebih 5 menit.
Adapun tindakan yang dimonitor adalah:
1. System sinkronisasi baik secara manual maupun automatis
2. System pendingin dan system pelumasan pada bearing
3. System proteksi, alarm indicator
4. Tegangan keluaran dan arus penguatan
5. NOISE (kebisingan)
6. Temperatur bearing dan vibration
7. Fluktuasi (penaikan beban mulai dari beban minimum sampai beban
maksimum)
Pada saat test operasi generator setelah overhaul harus selalu di ukur masalah vibrasinya
karena vibrasi yang terjadi adalah penunjukan betul atau tidaknya pengoplingan as
generator dengan prime movernya, pemasangan bagian-bagian yang ada pada rotor dan
terhadap bearingnya sendiri.
Dari beberapa point pemeliharaan diatas, ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan
pada kinerja stator tersebut karena jika bagian stator tidak dilakukan pemeliharaan maka
out put yang dihasilkan berkurang.
e. Pemeliharaan Penutup
Penutup berfungsi untuk melindungi komponen dalam sebuah generator agar tidak
terpengaruh kontak dari luar baik itu dari manusia, percikan api, air,ataupun kelembaban
udara karena kontak yang demikian itu dapat mempengaruhi kinerja sebuah generator
untuk melakukan tugasnya. Adapun pemeliharaan pada penutup generator yaitu :
 Membersihkan penutup dari debu, minyak pelumas, serta partikel lain dengan cara
dilap pada permukaan penutup.
 Bila terdapat bagian yang keropos pada penutup maka dapat dilakukan pengecetan
ulang ataupun mengganti penutup generator.

Sumber :

http://teknikelektro0607.blogspot.co.id/2016/04/pemeliharaan-generator_8.html

Anda mungkin juga menyukai