Anda di halaman 1dari 52

PT.

PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

3. PEMELIHARAAN GENERATOR

3.1 PEMELIHARAAN

Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat unit beroperasi,
sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar/fatal dan peralatan tersebut
mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat
keselamatan lebih terjamin.

Kerusakan terbesar pada mesin listrik berputar terutama pada mesin induksi disebabkan oleh
kerusakan isolasi winding stator.

Kerusakan Isolasi winding biasanya disebabkan oleh:


• Thermal Stresses
• Mechanical Stresses
• Environmental Stresses

• Thermal Stresses
Overheating yang terjadi pada winding dan berlangsung lama, menyebabkan stress pada
winding & isolasi kawat menjadi rapuh, dan lama kelamaan isolasi akan retak. Jika gejala
ini disertai dengan timbulnya PD (Partial discharge), maka proses penuaan isolasi akan
semakin semakin cepat.

• Mechanical Stresses:

Winding yang tidak divarnish dengan baik, connection point, blocking coil, adalah
merupakan titik paling lemah terhadap pengaruh luar, seperti mechanical vibration dan
magnetic vibration.

• Environmental Stresses:

Kontaminasi : udara lembab, debu, karbon, minyak atau bahan kimia lain, yang terkumpul
dipermukaan isolasi, adalah merupakan partikel konduktive yang dapat menghantar listrik.
Karena adanya beda potensial antara winding dengan ground, maka partikel tsb, akan
berfungsi sebagai media hantaran untuk menghantar arus listrik dari winding ke ground,
karena sifat kotoran yang demikian maka pada tempat2 penumpukan kotoran akan
terbentuk jalur hantaran listrik (“electrical tracking”).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 45


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat beberapa klasifikasi, diantaranya
pemeliharaan yang biasa dilakukan secara rutin adalah pemeliharaan jenis preventif.

Pada umumnya pemeliharaan komponen generator di unit pembangkit termal dilakukan dalam 2
katagori, yaitu :

- Pemeliharaan yang bersifat Rutin.

- Pemeliharaan yang bersifat Periodik.

3.1.1 Pemeliharaan Rutin.

Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan
periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu
meliputi:

- Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya


dilakukan setiap hari.

- Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin


hidrogen) dalam sekali sebulan.

- Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.

- Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump.

- Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang
(Static Excitation / DC Dinamic Excitation).

Pada dasamya penggantian sikat arang dapat dilakukan pada keadaan mesin beroperasi,
karena pada mesin-mesin yang besar biasanya sikat arang dipasang tidak hanya satu tetapi
ada beberapa pasan; dengan cara paralel.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penggantian pada kondisi
beroperasi, yaitu:

- Terjadinya sengatan tistrik atau terbakar.

- Terjadi kontak dengan peralatan yang berputar.

- Lokasi tempat kerja harus bersih, penerangan yang cukup dan diberi batas.

- Petugas pelaksana harus berpakaian rapi tidak sobek dan pakaian lengan pendek.

- Semua piranti kerja harus terisolasi dan tidak dapat jatuh pada saat kerja.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 46


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Beri catatan (tagging) pada panel kontrol bahwa sedang dilaksanakan pekerjaan
penggantian sikat arang.

- Sebelum sikat arang lepas dari rumah sikat arang periksa dan yakinkan bahwa sikat
arang yang lain mengontak dengan baik terhadap komutator slip ring.

- Cek tekanan sikat arang, tidak boleh terlalu lemah atau terlalu keras.

Bila tekanan kurang baik akan mengakibatkan:

- Kontak kurang baik.

- Bergetar.

- Timbul bunga api.

- Sikat arang cepat aus.

3.1.2 Pemeliharaan Periodik.

Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama
operasi dari generator, yang diklasifikasikan:

- Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.

- Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.

- Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.

Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly),


pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak
harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi pemeriksaan
periodiknya.

Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan
sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas
dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.

Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi:

- Pembuangan Gas H2
- Pembukaan Penutup (Housing Cover)
- Pelepasan LP Turbin dan Generator
- Pelepasan Generator dan Eksiter
- Pembukaan Bracket Atas dan Bantalan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 47


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Pembukaan Gland Seal dan Seal Ring


- Pembukaan Daun Blower
- Penurunan Bracket Bawah
- Persiapan Pengeluaran Rotor
- Pengeluaran Rotor
- Pemeriksaan Rotor
- Pemeriksaan Coil Stator, Pasak dan Inti
- Pencucian Semua Komponen
- Persiapan Pemasukan Rotor
- Pemasukan Rotor dan Perakitan Bracket Bawah
- Perakitan Gland Seal
- Perakitan Daun Blower
- Pemeriksaan Lead Box
- Pengujian Kebocoran Pendingin Gas
- Perakitan Bracket Atas
- Pemeriksaan dan Perakitan Eksiter
- Pelurusan LP Turbin dan Eksiter
- Pelurusan dan Swing Check : Generator dan Exciter
- Pengaliran Minyak Bantalan
- Pengaliran Minyak Perapat
- Pemeriksaan Terakhir
- Uji Kebocoran Total Generator
- Perakitan Bantalan Atas
- Penyelesaian Semua Perakitan
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Minyak Perapat
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Gas H2
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Cadangan (Back-up System)

Hal-hal yang perlu diperiksa bagian Rotor Generator, meliputi:

- Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran
dari blok isolasinya.

- Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).

- Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.

- Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 48


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal
poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye
penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).

- Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.

- Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan
beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.

- Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan
bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.

- Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.

- Periksa keausan bahan bantalan.

- Ukur tahanan isolasi kumparan.

Pemeriksaan Stator Generator, meliputi:

- Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak,


pemanasan lebih dan keausan.

- Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung


pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan
stator.

- Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.

- Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi,


kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali
pengikat dan panahan ujung kumparan.

- Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.

- Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.

- Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan
permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.

- Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda


kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat
inti.

- Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran
minyak dan air.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 49


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.

- Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.

Pemeliharan Eksiter.

Kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan aksiter tergantung pada jenis sistem eksitasi yang
digunakan untuk penguatan generator.

Jenis-jenis eksitasi generator:

- Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless Excitation).


- Eksitasi dengan Generator DC
- Eksitasi Statik.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa Sikat” (Brushless
excitation), meliputi :

- Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi
pemanasan lebih dan kerusakan.

- Periksa zekering, diganti bila ada yang putus.

- Cek baut-baut terminal.

- Lakukan pengukuran tahanan isolasi.

- Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.

- Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi dengan Generator DC”,
meliputi:

- Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata.

- Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya.

- Cek baut-baut pengikat.

- Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC.

- Tes pendeteksi temperatur (RTD).

- Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 50


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada “Sistem Eksitasi Statik”, meliputi:

- Periksa sikat arang dan tekanannya.

- Periksa baut-baut terminal dari sikat arang.

- Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang.

- Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihhan
permukaannya.

- Periksa sistem penyearah (Rectifier).

- Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier.

- Periksa baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.

Maintenance Points for Major Components (THOSHIBA)

We recommend generator maintenance as per below.

Applied
Operation Item Part Interval
Cooling Type
All Types Inapplicable
Every 2
Inspection of High Voltage Bushing Stator in case of without
years
Copper Bar
Every 2
Fastening Bolts of Packing Gland Stator All Types
years
2 years Maintenance and Inspection of
Generator Cooler, Including Cooler for Every 2
Stator Winding Cooling System, Cooler
Auxiliaries All Types
years
for IPB
All Types * Applicable
Every 2
Inspection of AC Exciter & Auxiliaries Auxiliaries only DC Excitation
years
System
Every 4
Overall Inspection for Field Endwinding Rotor All Types
years
Every 4
Overall Inspection for Stator Winding Stator All Types
years
4~6 years Inspection of Bushing Current Every 4
Transformer
Auxiliaries All Types
years
All Types * Applicable
Every 4
Inspection of AC Exciter Auxiliaries only DC Excitation
years
System
Non-Destructive Examination of Rotor
& Auxiliaries
Every
Special Menu Rotor All Types
Generator Retaining Rings 4~6years
Replacement

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 51


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

(Special Examination) Capacitance


Mapping Test for Water Cooled Stator
Winding First time: 10 years after
starting operation After: Every 2 years Every Water cooled stator
If check result is failure, we recommend
Stator
2years winding type only.
rewinding
Special Menu
Capacitance Measuring Robot
8~10 years
All Types *
(Special) Inspection of High Voltage Every 8
Bushing
Stator Inapplicable in case of
years
without Copper Bar
All Types * Applicable
Every 8
(Special) Inspection of AC Exciter Auxiliaries only DC Excitation
years
System
(Special) Maintenance and Inspection Every
of Generator Cooler, Including Cooler
for Stator Winding Cooling System,
Auxiliaries 8~10 All Types
Cooler for IPB at Site years
(Special Overall) Maintenance and
Inspection of Generator Cooler,
15 years Including Cooler for Stator Winding Auxiliaries All Types
Cooling System, Cooler for IPB at Work
Shop
Fastening Bolts of Packing Gland Stator All Types
Every 15
(Special Examination) Non-Destructive years or
Examination of Rotor & Auxiliaries
100
Special Menu Rotor All Types
Replacement of Generator Retaining thousand
15 years or operation
Rings
100 thousand hours
operation
Diagnostic test of Stator Winding If Every 15
hours
check result is failure, we recommend years or All Types * Vacuum
rewinding
100 drying is needed for
Special Menu Stator
Life Estimation & Maintenance of thousand Water Cooled Stator
Generator Stator Coil Insulation operation Winding
Generator Stator Coil Rewindings hours
Long time
We recommend rewinding
operation

3.2. PENGGUNAAN ALAT UJI & UKUR

3.2.1 Pengukuran Tahanan Isolasi

Pengukuran tahanan isolasi adalah mengukur besaran nilai tahanan besar yang mampu
memberikan perlindungan/isolasi antara bagian yang bertegangan dan tidak bertegangan
atau yang bertegangan dengan tegangan lainnya. Setidaknya suatu instasi listrik harus
mempunyai perlindungan yang cukup dari adanya hubungan pendek dan hubung bumi.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 52


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Menurut peraturan instalasi listrik suatu nilai tahanan isolasi antara penghantar satu dan
penghantar yang lain maupun antara penghantar dan bumi, harus sekurang-kurangnya
1000 Ohm per satu Volt tegangan nominal ( 1 Volt = 1000 Ω) / ( 1 kilo Volt = 1 Mega Ohm).

Alat ukur untuk mengukur tahanan isolasi biasa disebut “Megger”. Alat ukur Megger prinsip
kerjanya ada yang sistem engkol dan sistem elektronik. Besar tegangan alat ukur tahanan
isolasi sebesar 500 v atau 1000 v. Ada dua jenis Insulation Tester:
a. Insulation Tester Elektronik
b. Insulation Tester Engkol

6.1a. Insulation Tester Elektronik 6.1b. Insulation Tester Engkol

Gambar 6.1. Insulation Tester Elektronik dan Engkol

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 53


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Bagian-bagian Insulation Tester Elektronik dan fungsinya :

a. Function Selector Switch,sebagai pemilih fungsi pengukuran tegangan AC atau DC


Mega Ohm.

b. Line Test Lead with Probe, kabel test yang pada probe-nya dilengkapi tombol untuk
mengaktifkan alat.

c. Earth Lead, kabel test ke ground / earth.

d. Tombol lampu pada Skala, sebagai tombol untuk menghidupkan lampu pada papan
skala.

e. Skala Ukur, sebagai papan skala pembacaan pengukuran.

Bagian-bagian Insulation Tester Engkol dan fungsinya adalah:


a. Skala Ukur, Papan pembaca skala pengukuran.

b. Skala Selector Switch, Skala ukur pemilih skala petunjuk / jangkauan.


c. Engkol, untuk mengaktifkan generator (sebagai pembangkit sumber tegangan) alat ukur.
d. Range Selector Switch, Sakelar pemilih tegangan keluaran.

e. Leod Terminal, Terminal untuk kabel-kabel pengujian / pengukuran.

3.2.2 Pengukuran Tahanan/Resistance

Pengukuran Tahanan adalah mengukur besaran suatu nilai tahanan penghantar dengan
satuan Ohm. Tahanan yang diukur dalam pemeliharaan generator adalah besaran nilai
tahanan kumparan stator per phase maupun tahanan penghantar kumparan Rotor. Karena
nilai tahanan pada kumparan stator maupun rotor kecil, maka alat ukur Ohmmeter-nya
harus mempunyai akurasi dan ketelitian yang tinggi.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 54


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Ada beberapa jenis alat ukur Ohmmeter yang dapat digunakan, diantaranya :
- Multimeter digital
- Wheastone Bridge
- Kelvin Bridge

Disamping pengukuran nilai tahanan kumparan stator maupun rotor, untuk pengetesan
tahanan RTD (Resistance Temperatut Detector) sebagai alat bantu pengukuran temperatur
kumparan stator.

RTD merupakan tahanan non linier, apabila terdapat kenaikan temperatur maka nilai
tahanannya menjadi rendah. Dari perubahan nilai RTD dapat digunakan sebagai alat bantu
pengukuran suhu pada kumparan stator.

Disamping RTD sebagai alat bantu pendeteksi temperatur dapat pula dengan
menggunakan “Thermocouple”.

3.2.3 Hi-pot test.

Bahwa belitan stator maupun rotor pada generator perlu dilakukan uji “ dielectric strength
test “ yang tujuannya untuk melihat kemampuan isolasi apakah masih baik atau tidak untuk
melindungi adanya tegangan tinggi pada belitan/kumparan terhadap ground.

Untuk melakukan test ini alat yang dipakai biasa disebut “hi-pot tester“ , hipotest ini
tegangan tinggi suplainya (source) ada AC dan DC, sebagai contoh berikut rangkaian
peralatan hi-pot test DC:

Standard tegangan test yang dilakukan, menurut standard IEC :

Vac = 2 Un + 1000 dan Vdc = 1,7 x Vac


Un = Tegangan nominal

NEMA MG1 Part 22 Î Large Machine Synchronous Generator

o Voltage rating from : 208 V to 13800 Volt, 60 Hz

o KVA Rating from : 1.25 to 75 000 KVA

o Speed from : 138 RPM to 3600 RPM

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 55


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Test Voltage Armature Winding.


UT = 2 UN + 1000 V, Un = rated voltage

Field Winding Gen. with Slip Rings


Uex ≦ 500 Vdc . UT = 10 Uex,. UT min = 1500 V
Uex > 500 Vdc . UT = 4000 V + 2Uex

Assembled Brushless Gen. Field & Exciter


Uex ≦ 350 Vdc . UT = 10 Uex,. UT min = 1500 V
Uex > 350 Vdc . UT = 2800 V + 2Uex

Rotor Exciter
UT = 1000 V + 2Uex

Komponen (Diode, thyristor, dll) yang terpasang pada brushless exciter dan field
winding selama test harus dishort dan tidak digroundkan.

Jika dikehendaki (dengan perjanjian khusus) besar tegangan uji untuk mesin yang di
overhaul

UT = 500 V test applied for UN < 100 V


UT = 1.5 U, with minimum 1000 V, for UN ≥ 100 V
UT = test voltage
UN = Voltage rated of machine

Hi-pot test dilakukan selama 60 second dan selama dilakukan test tidak boleh terjadi flash-
over atau break down.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 56


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan test ini adalah sbb:

a. Yakinkan bahwa sebelum dilakukan test, kondisi kumparan Stator atau Rotor dalam
kondisi bersih dan kering, bebas dari debu dan kotoran atau serbuk logam.

b. Malakukan test ini harus ada persetujuan antara user dan manufacturer atau user dan
workshop.

c. Lokasi yang akan ditest harus bebas dari gangguan lalu lalang orang bila perlu diberi tali
pembatas.

d. Yakinkan peralatan test telah terhubung dengan ground.

e. Sebelum dilakukan test, terlebih dahulu cek tegangan output pada hi-pot tester.

f. Hi-pot test diaplikasikan antara winding dengan ground mesin, dan winding yang tidak
ditest harus digroundkan.

g. Hi-pot test biasanya dilakukan untuk belitan baru.

h. Test winding dilakukan antara phase-ground, dan circuit yang sedang tidak diuji harus
dishort dan tidak diground, misal: Surge capasitor, CT, Arrester, dll. yang terhubung
dengan terminal mesin harus dilepas dari connection.

i. Setelah melakukan test segera ujung kabel tester di discharge.

j. Selama dilakukan test jangan terjadi “flash over “.

k. Jika mesin akan ditest ulang setelah diinstalasi, test voltage hanya diizinkan sebesar 75 %
X original test.

3.2.4 Polarisasi Index

PI adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui quality winding akibat
pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air, pengotoran debu, dll merupakan
perbandingan pengukuran Arus Bocor pada pengukuran dalam 10 menit terhadap 1 menit.

Pengukuran R IS 10 menit
PI =
Pengukuran R IS 1 menit

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 57


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction 43

Lower than 1.0 = Dangerous


1.0 to 1.4 = Poor
1.5 to 1.9 = Questionable
2.0 to 2.9 = Fair
3.0 to 4.0 = Good
Over than 4.0 = Excellent

Jika PI kurang dari 2.0 menunjukkan bahwa isolasi winding terlalu banyak menyerap uap
air atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.

PI s/d 1.5 dapat dikategorikan aman jika: RiS > (1000 + 1 MΩ)

Cara Pengukuran PI yang lain adalah dengan cara perbandingan pengukuran Arus Bocor
pada pengukuran dalam 1 menit terhadap ½ menit

Pengukuran R IS 1 menit
PI =
Pengukuran R IS 1/2 menit

Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction 43

Lower than 1.0 = Poor


1.1 to 1.24 = Questionable
1.25 to 1.35 = Fair
1.4 to 1.5 = Good
≥ 1.5 = Excellent

Jika PI kurang dari 1.25 menunjukkan bahwa isolasi winding terlalu banyak menyerap uap
air atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.

Nilai minimum PI yang direkomendasikan:

Thermal Class Rating Minimum PI Value

Class A 1.5
Class B 2.0
Class F 2.0
Class H 2.0

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 58


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

3.2.5 Alat Bantu Pengukuran Listrik

Transformator yang digunakan untuk sebagai alat bantu pengukuran atau untuk proteksi
pada sisi tegangan tinggi atau tegangan menengah sisi terminal output penghantar
generator adalah menggunakan Transformator Arus (CT) dan Transformator Tegangan
(PT).

Transformator Arus

Transformator Arus (Current Transformer/CT) berfungsi untuk menurunkan arus pada sisi
tegangan tinggi/menengah maupun rendah, dari arus yang besar menjadi arus yang kecil
pada sisi sekunder. Dalam penggunaannya, trafo arus disesuaikan dengan kemampuan
arus yang dideteksi, pada umumnya arus sisi sekunder sebesar 5 amper. Kemampuan trafo
arus bermacam-macam, misalnya: 300/5 A, 200/5 A, 100/5 A.

Simbol Trafo Arus:

Sambungan trafo arus:

Transformator arus tidak boleh menggunakan/dipasang zekering, karena pada rangkaian


trafo arus tidak boleh terbuka/lepas bila sisi primer bertegangan, sehingga untuk melakukan
pemeliharaan atau melepas rangkaian trafo dengan peralatan pengaman atau meter
sebelumnya harus dihubung singkat pada terminal sekunder.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 59


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Tipe-tipe trafo arus (indoor):

Transformator Tegangan

Transformator Tegangan (Potential Transformer/PT) berfungsi unutk menurunkan tegangan


dari tegangan yang besar/tinggi pada sisi primer, menjadi tegangan yang rendah pada sisi
sekunder, sesuai dengan alat-alat ukur atau alat pengaman.

Besarnya kapasitas tegangan pada trafo tegangan tergantung besarnya tegangan yang
akan dideteksi, dan tegangan sekunder besarnya tergantung batasan tegangan pada
peralatan pengaman atau alat ukur.

Contoh kapasitas trafo tegangan, misalnya:

6000V 100V 20.000V 100V 200V


; −
3 3 3 3 3

Simbol Trafo Tegangan:

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 60


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Sambungan Trafo Tegangan:

Tipe-tipe Trafo Tegangan (indoor):

3.2.6 Alat Bantu Pengukuran Mekanik

Dial gauge atau Dial Indicator

Dial gauge adalah peralatan ukur yang berfungsi untuk mengetahui kelurusan, kesebarisan
atau kekasaran suatu bidang datar / bulat.

Peralatan ini pada pemeliharaan generator digunakan pada saat overhoul generator, untuk
mengetahui kelurusan poros atau pada kopling sambungan antar poros. Adapun kons-
truksinya seperti pada gambar berikut:

Gambar 6.2. Dial gauge

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 61


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Cara pembacaan dial gauge.

- Jika jarum besar berputar searah jarum jam berarti penunjukkannya adalah (+),
sedangkan kebalikannya adalah (-)

- Setiap satu kali putaran jarum besar berarti menunjukkan ukuran besar 1 mm, dan jarum
pada lingkaran kecil angka menunjuk 1 angka.

- Lingkaran luar/besar Dial Indikator dibagi menjadi 10 skala bagian (angka 1- s/d – 10),
yang berarti setiap skala nilainya = 1/10 mm atau 0,1 mm.

- Setiap 1 skala (0,1 mm) dibagi menjadi 10 strip, maka nilai setiap strip = 0,1/10 mm = 0,01
mm atau = 1/100 mm.

- Misalnya jarum besar bergerak dari 0 ke skala angka 3 + 5 strip, maka besar pengukuran
adalah = 0,3 mm + 0,05 mm = 0,35

- Jumlah putaran jarum besar dapat diketahui dari penunjukkan jarum kecil. Misalnya jarum
besar berputar 4x, maka jarum kecil akan menunjuk angka 4.

Perlengkapan pendukung dalam pemasangan “dial gauge” seperti gambar berikut:

Dengan bantuan tuas pengikat gunanya untuk menem-patkan


Dial Indikator pada tempat yang dikehendaki.

Magnetic Base terbuat dari balok magnet yang bisa diaktifkan


magnetnya, yaitu posisi on berarti magnet berfungsi dan off
berarti magnet tidak berfungsi.

Pengukur Celah (Feeler Gauge)

Gunanya untuk mengukur gas atau celah antara permukaan kopling.

Satu set Feeler Gauge ini terdiri dari bilah-bilah besi plat tipis yang
mempunyai ketebalan mulai 0,05 mm sampai dengan 0,8 mm atau
dalam satuan inchi (0,002“ s/d 0,003”).

Cara mengukur celah dengan alat ini, yaitu celah tersebut diisi
dengan bilah-bilah Feeler Gauge sampai penuh, selanjutnya bilah-
bilah tersebut dijumlahkan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 62


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Tapered Gauge

Tapered gauge ini berfungsi hampir sama dengan Feeler Gauge yaitu untuk mengukur
celah/gap antara permukaan dua kopling, dengan cara menusukkan Tapered Gauge
tersebut kedalam celah.

Tapered Gauge terbuat dari bilah runcing dengan panjang 100 mm dan lebar sisi pangkal =
10 mm. Dengan demikian ketirusan sisi miring adalah: 10/100mm = 0,1 mm.

Artinya setiap 1 mm (strip) panjang gauge mempunyai nilai setara dengan 0,1 mm gap.

Contoh : Jika pengukuran gap dengan Tapered Gauge terbaca pada angka 3 lebih 2 strip ,
berarti jarak celah /gap = 3 mm + 2/10 mm = 3,2 mm

Mikrometer

Ketelitian Ukur

Mikrometer dipergunakan untuk mengukur jarak dengan sangat teliti. Ketelitian mencapai ‘’
1/1000, bahkan yang mencapai 1/10.000”.

Beberapa mikrometer mempunyai skala metris dan ketelitian ukur mencapai 0,01 mm.

Ukuran (Inggris): 0 - 1”, 1”- 2”, 2”- 3”, dst.

Ukuran (metrik): 0-25mm, 25-50mm, 50-


75mm, dan seterusnya.

Bagian-bagian Mikrometer seperti terlihat


pada gambar disamping.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 63


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Jenis-jenis mikrometer:

- mikrometer luar

- mikrometer kedalaman

- mikrometer bentang

- mikrometer

Jangka Sorong

Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur


bidang luar, bidang lubang dan kedalaman.
Ketelitian ukur dapat mencapai 1/100’’ atau
1/150’’ mm, ada skala pembagian inchi, metrik
atau digabungkan.

Pada skala inchi (milimeter) sorong dibuat 25


(50) pembagian yang ditempati oleh 24 (49)
pembagian pada skala utama.

Waterpass

Berfungsi untuk mengetahui kelurusan bidang, baik bidang datar maupun tegak. Alat ini
merupakan tabung transparant yang diisi air dan sedikit ada rongga, untuk melihat
kelurusan bidang tersebut cukup melihat rongga yang terletak pada posisi tengah.

3.3 TEKNIK MEMBONGKAR & MEMASANG GENERATOR

3.3.1 Teknik Membongkar

Teknik membongkar bisa diartikan sebagai cara membongkar berdasarkan teknik-teknik


tertentu, sehingga hasil kerja membongkar berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk ini semua diperlukan pengetahuan yang mendasar tentang peralatan
yang dibongkar terhadap temperatur, tekanan, tegangan, aliran dan karakteristik lainnya
mengenai alat tersebut.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 64


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Dalam pelaksanaan pembongkaran harus selalu berpedoman pada buku petunjuk yang
sudah disiapkan sebelumnya. Untuk peralatan mekanik berhubungan langsung dengan
temperatur dan tekanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pembongkaran mekanik, antara lain:

- Persiapkan Tools yang sesuai/tepat untuk komponen yang akan dibongkar.

- Beri pembersihan karat (rust penetran) pada bagian yang berkarat sebelum dilakukan
pembukaan.

- Beri tanda pada bagian-bagian penyambungan untuk memudahkan/meluruskan pada


waktu pemasangan kembali.

- Beri isolasi/pengaman pada ujung-ujung penyambungan bagian drat/ulir, lubang-lubang


penyambungan yang dianggap penting, ujung-ujung terminal kabel pengawatan dll.

- Gunakan kunci Yang sesuai dengan bentuk kepala baut/mur.

- Biasakan menggunakan kunci ring untuk menghindari kerusakan/selek pada kepala


baut/mur.

- Gunakan sarung tangan (tahan panas bagi benda kerja yang panas, sarung tangan karet
bagi benda yang mengandung cairan kimia).

Sebagai contoh dalam teknik pembongkaran, misalnya akan membuka sambungan antar pipa
(flands), tutup motor listrik (cover), bracket generator yang mempunyai banyak baut, termasuk
baut-baut bearing yang berisolasi harus diperhatikan, agar dalam pelaksanaan pemasangan
kembali tidak mengalami kesulitan atau membuat permukaan penyambungan tidak merata.
Untuk melaksanakan pembongkaran jika kondisi seperti tersebut diatas, maka pembukaan
baut harus bertahap secara silang (kira-kira ¼ keliling putaran) setiap pembukaan.

Kemudian setelah melaksanakan pembongkaran, agar komponen-komponen yang dibongkar


tidak rusak, hilang atau tertukar, maka perlu adanya perawatan yang benar, agar
mempermudah untuk pemasangan kembali.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

- Pisahkan komponen-komponen yang mudah rusak dengan komponen yang kuat / keras.

- Beri tanda / kode pada tiap komponen.

- Tempatkan komponen-komponen di daerah yang aman (tidak kasar, berdebu, ada unsur
kimia dan sebagainya).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 65


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Pisahkan komponen-komponen tersebut dari komponen alat lainnya.

- Tempat penyimpanan komponen tidak mudah bereaksi dengan komponen yang disimpan
(misalnya kaleng bekas minyak, cat atau cairan kimia lainnya yang belum dibersihkan).

Selain hal-hal tersebut diatas bahwa sebelum komponen-komponen dibongkar, perlu


mempersiapkan tempat pembongkaran yang aman, diantaranya berupa peringatan, membuat
lingkaran pembatas, kartu gantung, dan lain-lain.

Kemudian apabila komponen-komponen tersebut cukup besar maka perlu adanya sarana
penunjang misalnya alat pengangkat (crane), chain block, perlengkapan pembersih, dan lain-
lain.

Satu hal lagi apabila kita akan membongkar komponen yang secara sistem masih operasi
maka perlu koordinasi dengan operator, biasanya dengan mengisi formulir standard yang
telah disediakan.

3.3.2 Teknik Mengangkat, Memindah dan Menyimpan.

Peralatan Pengangkat dan Pemindah

Jenis-jenis Peralatan pengangkat:

• Chain Block

Peralatan ini mudah dipindahkan dan digunakan untuk


meng-angkat beban sampai dengan 2.000 kg.

• Pull Lifts

Pull Lifts termasuk salah satu peralatan


pengangkat yang di gerakkan secara
manual.

Peralatan ini bisa digunakan untuk


mengangkat dan menggeser beban, dengan
bantuan sling dan penahan untuk
mengikatkan hook.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 66


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

• Tir For

Tir For dapat digunakan untuk menarik atau menggeser beban.

• WICH / LIR

Digunakan untuk menggeser beban dan digerakkan dengan tangan atau mesin
penggerak.

• Linggis

Digunakan sebagai alat peng-


ungkit untuk mengangkat atau
memindahkan beban.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 67


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

• Roller

Sebagai alat bantu untuk meng-geser atau


memindah beban berat

• Sling

Jenis-jenisnya :

o Sling Rantai

o Sling Baja / Wire Rope

o Sling Fibre / Nylon

Mesin Pengangkat dan Pemindah

Peralatan ini digunakan untuk mengangkat atau memindahkan barang dalam jarak dan
ketinggian tertentu, sesuai pada lintasan yang telah ditentukan.

Pada umumnya kemampuan angkatnya cukup besar dan menggunakan mesin penggerak.
Alat ini biasa disebut “Overhead Crane”.

Jenis-jenis Overhead Crane:

1. Single Girden Overhead Travelling Crane

2. Double Girden Overhead Travelling Crane with Top Running Trolley

3. Double Girden Overhead Travelling Crane with Under Running Trolley

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 68


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

1. Single Girden Overhead Travelling Crane

2. Single Girden Overhead Travelling Crane with Top Running Trolley

3. Single Girden Overhead Travelling Crane with Under Running

3.3.3 Teknik dan Prosedur Mengangkat dan Memindah

Dalam pelaksanaan pengangkatan atau pemindahan suatu benda/peralatan khususnya untuk


barang-barang yang berat, maka diperlukan suatu teknik/metode yang telah baku/standard
dan dilakukan secara hati-hati agar terhindar dari kecelakaan. Kegiatan pengangkatan
terdapat suatu aturan standard diantaranya cara-cara memberikan petunjuk/isyarat bagi
operator Crane, yaitu yang dinamakan “Rigger”.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 69


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Rigger

Pemberian isyarat/signaling hanya dilakukan oleh Rigger kepada Operator Crane


dengan isyarat yang sudah saling dipahami, sehingga tidak akan terjadi miskomunikasi
atau salah pengertian. Dalam memberikan isyarat, posisi Rigger harus tertihat jelas
oleh Operator, namun apabila lokasinya tidak memungkinkan karena terhalang tembok
/benda lainnya, atau pada ketinggian tertentu maka Rigger utama bisa menunjuk
seseorang sebagai Rigger Pembantu.

Rigger pembantu harus berdiri antara Rigger Utama dan Operator Crane dan dapat
melihat jelas posisi Rigger Utama dan bisa dilihat oleh Operator Crane. Rigger
pembantu tugasnya hanya melanjutkan isyarat yang diberikan oleh Rigger Utama
kepada Operator.

Selain memberi isyarat kepada Operator Crane, maka tanggungjawab Rigger adalah:

- Memeriksa kesiapan pengangkatan, metiputi pemeriksaan sling, sackle dan alat-alat


bantu pengangkat yang lain.

- Membebaskan route yang menghalangi pengangkatan.

- Mengamankan benda yang diangkat maupun peralatan pada jalan pengangkatan,


sehingga tidak akan terjadi benturan pada saat pengangkatan.

- Menempatkan benda yang diangkat pada tempat yang telah ditentukan dengan aman
(tidak goyang, posisi datar).

- Menguasai tali temali.

Adapun tanda-tanda isyarat tangan adalah:

- Menaikkan Beban: - Jari telunjuk ditunjukkan keatas.


- Keempat jari yang lainnya dikepalkan

- Menurunkan Beban: - Jari telunjuk ditunjukkan kebawah.


- Keempat jari yang lainnya dikepalkan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 70


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Menaikkan Boon: - Ibu jari ditunjukkan keatas.


- Keempat jari yang lainnya
dikepalkan

- Menurunkan Boon: - Ibu jari ditunjukkan kebawah.


- Keempat jari yang lainnya
dikepalkan

- Meggerakkan Boon Ke Kanan: (dilihat dari arah Operator)


- Angkat tangan keatas, ibu jari menunjuk
kekanan (dari arah Operator).
- Keempat jari yang lainnya menggengam.

- Meggerakkan Boon Ke Kiri: (dilihat dari arah Operator)


- Angkat tangan keatas, ibu jari menunjuk kekiri.
- Keempat jari yang lainnya menggengam.

- Menggerakkan Beban Pelan-pelan


Beri isyarat seperti mencubit dengan
menggerakkan ibu jari dan jari telunjuk.

- Isyarat Berhenti

Telapak tangan dibuka dan mengarah


kebawah.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 71


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Menaikkan Beban dan Menggerakkan Boon


Keatas dan Kebawah

- Tangan dikepalkan dan diangkat keatas

- Beri isyarat untuk gerakan Boon keatas


dan kebawah.

- Berhenti dan Tahan Sementara

Tangan dikepalkan dan diangkat keatas.

- Pekerjaan Selesai

Genggamkan kedua tangan diatas kepala.

3.3.4 Menentukan Titik Berat Benda

Tujuannya dari menentukan titik berat adalah agar pada waktu mengangkat posisi beban
dalam keadaan seimbang.

Sebelum menentukan titik berat, maka perlu diketahui beratnya beban yang akan
diangkat untuk menentukan alat-alat pengangkat yang digunakan sehingga aman pada
saat pengangkatan. Tidak semua benda, barang atau peratatan ada petunjuk jumlah
beratnya. Jika ada daftar beratnya, kita tinggal menentukan peralatan yang digunakan,
namun jika tidak ada daftar beratnya, maka harus dihitung terlebih dahulu.

Ditinjau dari bentuk benda/barang akan terdapat benda / beban simetris dan tidak
simetris maka perlu menghitung / menaksir berat dengan menentukan titik beban/benda
tersebut.

Yang perlu diperhatikan dalam mengangkat dan memindah dengan Overhead Crane.

- Mempekirakan titik berat benda.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 72


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Mengatur sling/memasang dengan diimbang dengan kver block untuk mengatur


keseimbangan.
- Bagian harus terangkat bersama/merata.
- Jangan berayun/terlalu cepat.
- Gunakan packing untuk mencegah sling tidak rusak.

Cara menghitung besar benda simetris.

Dalam menghitung berat benda, maka ukuran berat benda yang digunakan adalah :
1. Untuk panjang dalam satuan dm.
2. Untuk berat jenis besi adalah 7,8 kg/dm3, tetapi dalam perhitungan adalah = 8
kg/dm3 dengan tujuan agar aman.

Contoh :

Hitung berat balok besi dengan ukuran


seperti pada gambar.

Berat = Luas Penampang x Panjang x Berat Jenis


= (1,5 x 1,5) x 20 x 8
= 360 kg

Untuk menentukan titik berat dari bentuk benda yang simetris adalah cukup
sederhana, yaitu ½ dari panjang atau ditengah-tengah benda.

Untuk keperluan tersebut, maka perlu ditarik garis tengah benda, baik terhadap
panjang, lebar dan perpotongan tersebut merupakan titik beratnya atau dengan
menarik garis diagonal dan perpotongan garis diagonal adalah sebagai titik beratnya.

Contoh:

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 73


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Tali Temali

Pekerjaan tali temali harus memenuhi persyaratan tertentu:

- Tali yang digunakan harus mempunyai kekuatan / kemampuan lebih besar dari
objek beban yang dianggap.
- Tali yang digunakan harus benar dalam kondisi balk atau tidak rusak.
- Tali yang digunakan harus mampu menahan hentakan yang terjadi.
- Gunakan tali yang khusus di desain untuk keperluan tersebut.
- Tali yang digunakan hindari dari sifat mulur

Tujuannya adalah:

1. Mengikat objek beban yang akan diangkat agar saat diangkat tidak terjadinya slip.
2. Memberikan ikatan yang kuat sesuai dari jenis ikatan.
3. Membuat jenis-jenis ikatan yang sesuai dengan berat objek beban yang diangkat.
4. Aman terhadap peralatan maupun terhadap manusia.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 74


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

1. Half Hitch.

Untuk beban ringan ± 50 kg.

- Putarkan ujung tali pada benda yang akan


diikat.

- Putarkan ujung tali kebagian belakang tali


penggantung berlawanan arah jarum jam.

2. Timber Nitch

Untuk benda yang tidak rata/kasar secara


vertikal, bahan yang Iicin/halus secara
horizontal.

- Langkahnya sama seperti half hitch dan


pada langkah ke-3 lebih dari satu putaran.

3. Clove Hitch.

Untuk benda licin secara tegak Iurus dan


beban Iebih dari 50 kg.
- Putarkan tali pada benda yang akan
diangkat/ikat 1½ putaran.
- Ujung tali dimasukkan kedalam tali putaran.
- Tarik tali penggantung sarnpai ujung tali
terjepit oleh putaran tali.

4. Bowline.

- Buat lingkaran dengan ujung tali abu


dibawah tali.
- Buat lingkaran kedua lebih besar dari
lingkaran pertama sesuai dengan besarnya
beban dimana ujung tali dimasukkan ke
lingkaran kedua dari bawah.
- Putar ujung tali pada tali penggantung
dibagian bawah.
- Masukkan ujung tali pada tali Iingkaran kedua dibawah Iingkaran pertama.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 75


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

3.3.5 Keselamatan Kerja dalam Mengangkat dan Memindah

Dalam metakukan pekerjaan mengangkat dan memindah dengan menggunakan peralatan


atau mesin mengangkat, salah satu faktor utama yang tidak boleh diabaikan adalah faktor
keselamatan kerja, baik keselamatan kerja untuk petugas maupun untuk peralatan
pengangkat, benda yang diangkat dan keselamatan lingkungan.

Keselamatan Kerja Personal

Personal yang dimaksud disini adalah semua petugas mulai dari pembantu / helper sampai
dengan Rigger / Sling-man.

1. Mengenali sumber-sumber bahaya atau kemungkinan bahaya yang timbul dalam


melakukan pekerjaan mengangkat dan memindah.

2. Menggunakan pakaian keselamatan kerja yang sesuai, antara lain sarung tangan kulit,
helm, safety shoes, dan lain-lain sesuai dengan jenis resiko bahaya.

3. Aba-aba hanya dilakukan oleh rigger dengan isyarat yang benar dan dimengerti oleh
semua petugas yang terlibat.

4. Semua orang yang tidak bertugas tidak boleh berada pada lokasi kerja.

5. Pemasangan tanda pengamanan takasi untuk menghindari adanya orang lain yang Ialu
laiang.

6. Rigger harus mengkontrol lokasi dengan bebas, baik dari tempat semula ke tempai lakasi
baru tanpa ada halangan.

7. Operator alat berat harus melihat dengan jelas aba-aba yang berikan ateh " Rigger.

8. Team work/kerjasama team: kampak terkoordinir dan satu komando.

Keselamatan Terhadap Peralatan Pengangkat

a. Hal yang paling utama adalah melakukan pemeriksaan terhadap kelayakan peralatan,
meliputi kondisi, kemampuan daya angkat, jumIah peralatan dan alat bantu yang
digunakan. Peralatan yang sudah tidak layak pakai harus disingkirkan, jika perlu
dimusnahkan.

b. Mesin pengangkat yang akan digunakan harus diyakini mampu mengangkat beban
dengan aman.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 76


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

c. Sting, eye bolt, clamp dan alat-aiat lain yang tidak memenuhi persyaratan harus
dipindahkan.

Keselamatan Kerja Terhadap Benda Yang Diangkat

a. Benda yang diangkat adalah mempunyai nilai ekonomi, sehingga jangan sampai
rusak, cacat atau kehilangan fungsi.

b. Untuk barang-barang yang tidak boleh cacat sama sekali seperti poros-poros dan
lain-lain tidak boleh diangkat langsung dengan menggunakan sling, tetapi harus
menggunakan sabuk pengangkat yang lunak.

c. Benda yang panjang seperti pipa harus diangkat dengan menggunakan pemikul
beban.

d. Pasang ganjal pengaman pada sudut-sudut tajam, agar sling tidak rusak.

e. Ganjal-ganjal balok kayu yang dipasang dibawah benda harus cukup kuat menahan
benda.

f. Mengangkat pipa harus dibantu dengan batang pemikul agar pipa tidak
melengkung.

g. Tumpukan pipa harus disusun mengecil ke atas dan diganjal pada sisi bawah agar
tumpukan tidak Iongsor.

Keselamatan Terhadap Lingkungan

a. Pasang tanda batas/mark time agar orang yang tidak berkepentingan tidak masuk
ke lokasi.

b. Selama berlangsungnya pekerjaan hindari terjadinya kerusakan benda/barang-


barang lain disekitarnya, akibat dari kejatuhan, tersenggol, tergencet, terbentur dan
lain-lain.

3.3.6 Proses Pengeluaran Rotor

Sebelum rotor dikeluarkan adalah pekerjaan melepas bearing dan bracket generator (lihat
gambar berikut ini) setelah selesai pekerjaan pelepasan bagian-bagian yang berhubungan
dengan proses pengeluaran rotor, maka kegiatan selanjutnya adalah mengeluarkan rotor.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 77


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Adapun gambaran konstruksi rotor sebelum dikeluarkan adalah sebagai berikut:

Gb. 7.1. Konstruksi Rotor Sebelum Dikeluarkan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 78


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Untuk mengeluarkan rotor perlu dilakukan persiapan-persiapan, yang meliputi:

o Memoles permukaan pada plat peluncur (skid plate), sepatu luncur (sliding shoe),
pelapis (shim) dan blok penopang rotor (rotor supporting block) dengan perafin agar
peralatan yang saling bergeseran saat rotor ditarik keluar dari stator dapat meluncur
dengan baik.

o Takel beserta peralatannya untuk menarik rotor keluar, misalnya sling dan alat
penyambungannya (klem U).

o Kapasitas takel tidak perlu harus melampui berat rotor, karena hanya digunakan untuk
menarik pada kumparan yang licin karena sudah dipoles dengan perafin.

o Kran angkat (unit crane) yang biasanya selalu tersedia pada setiap PLTU, lengkap
dengan peralatannya misalnya sling besar dan kecil yang dilindungi kain glass wool,
potongan kayu kecil-kecil atau tali rami dan sebagianya untuk melindungi permukaan
rotor agar tidak luka atau cacat sewaktu diangkat dan dipindahkan keluar.

o Rotor support (penyangga rotor) untuk menempatkan rotor setelah keluar dari stator
generator, tempat ini harus sedemikian rupa agar rotor tidak mudah tergelincir.

o Selimut dari terpal atau plastik yang bersih dan tidak mudah terbakar untuk menutupi
rotor dan stator dari debu, kotoran atau benda asing yang masuk ke dalamnya.

o Pemanas (heater) atau lampu untuk menjaga kondisi stator atau rotor agar tidak lembab
sewaktu keadaan terbuka.

Untuk mengeluar rotor diperlukan pekerjaan yang hati-hati, teliti dan dengan perhitungan
yang tepat. Penggunaan metode yang tepat akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan
tersebut dan mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi.

Celah udara antara rotor dan stator generator yang cukup sempit berkisar antara 2 - 3 cm,
dengan permukaan plat peluncur dan sepatu luncur yang licin karena parafin kemungkinan
terjadinya pembelokan-pembelokan saat rotor ditarik keluar adalah sangat besar dan
apabila pelaksanaan kurang teliti bisa terjadi geseran antara permukaan rotor dan stator.

Oleh sebab itu diperlukan cara dan urutan pekerjaan yang sistematis untuk memudahkan
pelaksanaannya dan dengan resiko yang sekecil-kecilnya.

Berikut ini diuraikan cara dan urutan pekerjaan untuk mengeluarkan rotor yang sering
dipakai disertai gambar dan petunjuknnya secara garis besar.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 79


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Gb. 7.2. Penempatan pelapis dan sepatu luncur pada rotor

ƒ Pasang plat peluncur dibawah rotor dengan mengangkat rotor sedikit ke atas
menggunakan kran angkat, kemudian letakkan sepatu luncur diantara plat peluncur dan
rotor dengan menggunakan kran angkat dan penopang rotor yang dipasang pada sisi
turbin. Sepatu luncur dipasang pada sisi turbin dekat dengan beban penyeimbang (lihat
gambar 7.2). Demikian juga shim (pelapis) dipasang sama seperti sepatu luncur tetapi
pada sisi exciter.

ƒ Pasang takel tarik pada sisi exciter lurus dengan poros rotor dan pasang
perlengkapannya siap untuk menarik, perhatikan cara pemasangan tali dan posisi untuk
menarik rotor.

ƒ Tarik rotor perlahan-lahan, sedikit demi sedikit sambil teliti apakah pada waktu menarik
ada gejala rotor miring atau membelok. Jika terlihat ada gejala yang demikian hentikan
penarikan dan atur dahulu kedudukan rotor hingga lurus kembali, tetapi jika gejala
demikian tidak ada penarikan bisa dilanjutkan.

ƒ Pada saat pekerjaan ini dilakukan takel tarik merupakan fungsi yang mengendalikan
sedangkan crane angkat mengikutinya. Penarikan dihentikan bila shim pada ujung
exciter sudah tidak berfungsi lagi dan untuk setiap tahap pemberhentian ini penyangga
rotor (profil H) digunakan menahan sementara waktu untuk dilakukan perubahan
penempatan sling dan pemasangan blok penopang rotor seperti yang diperlihatkan
pada gambar berikut.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 80


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Gb. 7.3. Pemindahan posisi sling dan pemasangan blok penopang rotor.

Pemasangan blok penopang rotor baru dilakukan setelah poros journal sisi turbin sudah
melewati selubung (bracket) sisi turbin yang belum dilepas. Setelah posisi sling dirubah
dan blok penopang rotor dipasang penarikan bisa dilakukan kembali.

ƒ Penarikan berikutnya dilakukan setahap demi setahap seperti yang diperlihatkkan


pada urutan gambar berikut:

Gb. 7.4. Pemindahan posisi sling

Gb. 7.5. Rotor akan keluar dari stator

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 81


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Gbr. 7.7. Posisi pemasangan sling untuk mengangkat rotor keluar


dari stator generator

3.3.7 Prosedur Penanganan.

Setelah proses pengeluaran rotor selesai maka kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan
dan diakhiri dengan penempatan sambil menunggu pemasangan kembali. Kegiatan
pemeriksaan komponen-komponen telah diuraikan sebelumnya. Setelah selesai diadakan
pemeriksaan, maka generator, eksiter dan peralatannya diusahakan dibungkus rapat atau
kedap udara dan diberi bahan pengering (silica gel), agar belitan dan seluruh isolasinya
tidak boleh menyerap kelembaban. Jika diperlukan untuk penyimpanan dalam jangka waktu
tertentu, kelembabannya dapat dilihat pada warna bahan pengering. Jika kondisi
kelembabannya tinggi maka perlu diberikan alat pemanas (heater), dan diusahakan
temperaturnya 5 °C diatas temperatur ruang (ambient temperatur), sehingga perembesan
atau kondisi kelembaban dapat dicegah.

Pemanasan generator dapat dilakukan jika tahanan isolasi terlalu rendah, yaitu dapat
melakukan dengan cara:
• Mengaktifkan space heater pada bagian dalam generator.
• Heater-heater lain.
• Dryer (blower set).
• Pemanasan dengan pemberian tegangan DC.

Pemanasan dengan pemberian tegangan pada kumparan, sebaiknya dilakukan secara


bertahap, dengan kenaikkan temperatur ± 10 °C untuk setiap satu jam, dan diatur hingga
mencapai temperatur 75 - 85 °C.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 82


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Prosedur Pemasangan.

Secara umum bahwa langkah-langkah pemasangan kembali komponen-komponen


generator adalah kebalikan dari prosedur pembongkaran/pelepasan. Adapun hal-hal yang
perlu diketahui pada proses kegiatan pemasangan kembali, antara lain:

• Pergunakan peralatan khusus pada waktu memasang kembali rotor dengan cara
kebalikan pada saat mengeluarkan.

• Pastikan tidak ada benda-benda lain yang ketinggalan dalam stator.

• Jangan mengikat dengan tali langsung pada poros rotor maupun badan rotor.

• Ganti semua gasket pada sambungan-sambungan dengan yang baru.

• Pastikan dudukan bantalan dan perapat minyak telah bersih.

• Pastikan semua baut tidak ada yang kendor.

3.4 ALIGNMENT.

Pekerjaan alignment atau penyebarisan generator - exciter dilaksanakan setelah turbin -


generator dikopel untuk mendapatkan hasil alignment yang baik ukuran-ukuran standar yang
dipakai ialah sesuai dengan petunjuk buku peralatan yang bersangkutan.

Melakukan alignment antara Generator dan Exciter tidak semua unit pembangkit sama, hal ini
tergantung dari sistem eksitasinya. Contoh bila eksitasi statik maka tidak ada pekerjaan alignment
generator dan eksiter. Kecuali pekerjaan alignment antara generator dan turbin.

Data-data alignment yang diambil sebelum exciter dibongkar akan sangat menolong
mempercepat penyelesaian pekerjaan alignment ini. Agar didapatkan hasil alignment yang baik
ada hubungan persyaratan yang harus diperhatikan, antara lain :

• Permukaan kopling harus bersih dari goresan-goresan agar permukaan dapat flat dengan
permukaan kopling rotor generator. Untuk meratakan permukaan kopling jangan sekali-kali
menggunakan kikir, tetapi gunakan scraper dan permukaan selalu dimonitor dengan alat
pendeteksi kerataan permukaan yang akurat. Jangan sampai permukaan kopling membentuk
lekukan.

• Bila antara dua kopling terdapat pasak, maka toleransi kelonggaran yang diperbolehkan
antara 0,01 mm - 0,025 mm agar mudah pengaturannya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 83


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

• Untuk penyebarisan (Alignment), pada exciter dengan 1 bearing rotor ditumpu oleh pasak
yang terpasang pada ujung kopling untuk menempatkan posisi yang tepat. Diantara belahan
kopling, jaraknya antara 1 mm (sesuai buku petunjuk) dan untuk meyakinkan jarak ini tepat
digunakan thickness gauge atau filler gauge.

• Pengaturan alignment kopling exciter disesuaikan dengan kondisi kopling rotor generator dan
kopling exciter sedikit turun ( 0,04 - 0,07 mm ) dan jarak ( gap ) piringan kopling sebanding ( ±
1mm ) diukur dari 4 posisi (atas bawah kiri kanan). Pengaturan naik turunnya dengan
menggunakan jacking bolt pada dudukan exciter. Sesudah pengaturan sesuai dengan yang
dikehendaki (complate alignment) maka posisi rotor exciter dan generator diputar 180° untuk
mencocokkan hasil alignment I. Aturlah perbedaan rata-rata dari pengukuran ini baik keatas
atau kebawah tidak lebih dari ± 0,01 mm dan pada posisi kiri kanan ± 0,02 mm, jika kondisi
seperti di atas sudah terpenuhi maka alignment dianggap selesai dan pemasangan baut
kopling bisa segera dimulai.

• Untuk pemasangan baut kopling, permukaan baut harus pas dengan lubang kopling. Hal ini
dimaksudkan untuk menyangga berat rotor karena hanya 1 bearing. Jika sudah selesai
periksa yang teliti dan putar rotor dan check dengan dial gauge, jika baik baut bisa dikeraskan
sampai dengan 80 Kg/m secara silang dan kondisi journal rotor diperiksa menggunakan 2 Dial
gauge dari sisi kiri dan kanan.

• Setelah alignment selesai, ukur air gap dan magnetic center exciter dengan thickless gauge
dan ukur perbedaan hasil pengukuran usahakan ± 0,5 - 1% dari harga rata-rata. Untuk
mengukur celah udara ambil pada 4 posisi (tempat) pada kedua sisi.

• Setelah semua pengukuran selesai dan pekerjaan alignment selesai maka pasang kembali
peralatan perlengkapannya.

Ada beberapa jenis konstruksi antara eksiter dan generator, antara lain:

o Rotor eksiter menjadi satu dengan rotor generator.

o Rotor eksiter hanya menggunakan satu bearing.

o Rotor eksiter ditopang dengan 2 (dua) bearing.

Pada eksiter yang rotornya jadi satu dengan rotor generator alignment tidak diperlukan namum
disini faktor yang gap udara antara rotor exciter dan statornya harus diatur sedemikian dengan
jalan mengatur tinggi rendah stator sehingga diperoleh gap udara antara rotor dengan stator yang
sesuai dengan buku petunjuk peralatan yang bersangkutan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 84


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Jadi disini karena tidak ada kopling, maka pengukuran didasarkan pada jarak (gap) udara antara
rotor dengan stator.

Pada exciter yang menggunakan satu atau dua bearing selalu dilengkapi dengan kopling sebagai
patokan untuk diparalel dengan rotor generator. Agar diperoleh hasil alignment yang baik dan
sempurna, perlu dipersiapkan sebelumnya kondisi dari peralatan yang bersangkutan sesuai
dengan persyaratan untuk alignment.

Perlu kita pahami bahwa pada unit pembangkit satu dengan yang lain tidak sama tentang jumlah
poros yang akan disambungkan, misalnya unit PLTG ada yang mempunyai 6 poros yang akan
disambungkan. Hal ini permasalahan utama yang timbul dalam kasus ini adalah perbedaan
temperatur kerja yang tidak sama setiap bagian poros, sehingga pelaksanaan aligmnet harus
selalu merujuk dari buku manual atau standart dari pabrikan.

Bahwa pelurusan poros antara satu dengan yang lain belum tentu standart dari pabrik semua
poros dibuat lurus sekali sesuai garis sumbu, melainkan ada sedikit pergeseran, maka jangan
sekali-kali mengabaikan rekomendasi dari pabrik pembuatnya, karena hal ini akan bisa
mengakibatkan kerusakan yang fatal pada peralatan.

Berikut salah satu contoh rekomendasi alignment dari Mitsubishi Turbin Gas:

Apabila tidak ada data rekomendasi dari pabrik pembuatnya maka, langkah yang kita lakukan
adalah:

- Lakukan pengambilan data awal yaitu saat mesin berhenti dan belum dirubah
keadaanynya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 85


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

- Lakukan penyebarisan mulai dari bagian / peralatan yang posisisnya sudah tetap (tidak bisa
digeser misalnya Turbin Gas).

- Selanjutnya lakukan penyebarisan terhadap peralatan yang lain.

Kejadian ketidak sebarisan poros terdapat 2 (dua) posisi, yaitu:

a. Ketidak sebarisan Radial, bahwa suatu kondisi poros satu dengan yang lain tidak dalam
keadaan sejajar/paralel pada satu garis sumbu. Kemudian cara pengukurannya terdapat 4
posisi yang terdiri dari dua posisi radial-vertikal (x) dan dua posisi radial-horisantal radial (y).

Dial-gauge

Pandangan depan dengan posisi radial-vertikal ( X )

Pandangan atas dengan posisi radial-horisontal ( Y )

b. Ketidak sebarisan Aksial, dimana garis sumbu dari kedua poros tidak sejajar saling
membentuk sudut. Dalam pengukurannya terdapat dua posisi aksial-horisontal ( α ) dan dua
posisi aksial-vertikal ( β )

Pandangan depan dengan posisi aksial-vertikal ( α )

Pandangan atas dengan posisi aksial-horisontal ( β )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 86


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

3.5 TEKNIK MEMBERSIHKAN PERALATAN

Kondisi yang bersih adalah salah satu unsur bahwa suatu peralatan selalu terjaga dan
terpelihara yang secara tidak langsung menjamin kehandalan dan kelangsungan umur dari suatu
mesin atau peralatan.

Peralatan yang dialiri oleh media udara, gas, atau air pada generator dengan konsentrasi
polutan yang berlebihan akan menimbulkan deposit. Bila deposit berasal dari debu atau kapur,
kemungkinan cara membersih-kannya mudah. Tetapi bila deposit berasal dari belerang atau
bahan kimiawi lain maka maka harus dilakukan penanganan khusus dan deposit tersebut dapat
merusak lapisan logam atau isolasi penghantar. Dengan sendirinya cara-cara pembersihannya
memerlukan bahan kimia yang berfungsi sebagai penghilang deposit, atau cairan minyak seperti
CRC yang penting harus dipilih bahan yang jangan justru dapat merusak terutama bahan isolasi
kawat penghantar.

Secara garis besar ada beberapa cara pembersihan:

- Pembersihan menggunakan peralatan mesin, seperti: brush machine, impact air gun,
grinda, vacum, dan lain-lain.

- Pembersihan menggunakan peraIatan manual seperti: sikat, amplas, sekrap, kwas, kain,
dan lain-lain.

- Pembersihan menggunakan zat pelarut seperti: bensin, acid, electro contact solvent,
tricatyline, contact cleaner, CRC, thinner, dan lain-lain.

- Pembersihan menggunakan air.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan menggunakan udara
hisap (vacuum cleaner):

• Gunakan kabel listrik secukupnya untuk memudahkan pekerjaan yang sukar dijangkau.

• Peralatan Vaccum cleaner yang sudah bebas dari kotoran yang menumpuk.

• Vacum cleaner ini lebih cocok digunakan untuk membersihkan panel-panel listrik yang
sempit lokasinya dan berdebu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
“Peralatan Mesin”.

• Pilihkan peralatan yang cocok dalam arti efektifitas kerjanya peralatan tersebut, sebab
sering sekali dijumpai di lapangan terjadinya kekeliruan penggunaan peralatan yang justru

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 87


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

akan membawa akibat sampingan yang akan membahayakan petugas maupun benda
kerjanya sendiri.

• Pilihlah peralatan yang cocok dalam keselamatan kerja petugas, menggunakan peralatan
yang bertekanan udara (compressor air) akan lebih baik daripada yang bertenaga listrik
dengan tegangan 110 volt AC. Demikian juga menggunakan peralatan yang bertenaga
listrik 12 volt DC akan lebih baik daripada yang bertegangan listrik 110 volt AC.Sarana
penunjang dalam melaksanakan pekerjaan pembersihan contoh masker, sarung tangan,
kaca mata netral, lampu penerangan dll.

• Mempelajari prosedur pengoperasian pada alat pembersih khusus patuhilah semua


prosedur dengan baik batasan pembersihan.

Sebagai contoh: membersihkan karat yang terjadi pada impuler yang terbuat bahan kuningan
dengan sikat putar dari kawat baja, hal ini akan berpengaruh lebih fatal daripada jika kita
menggunakan sikat putar dari kawat kuningan atau ijuk.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
"Peralatan Manual"

• Penggunaan peralatan yang sesuai dalam efektivitas kerja ialah antara kerja yang dilakukan
dengan hasil yang didapatkan.

Sebagai contoh: pembersihan kotoran pada kumparan generator cukup dengan


menggunakan kwas dan tidak efektif bila menggunakan sikat, atau misalnya pembersihan
poros dari adanya korosi/kerak besi dengan menggunakan amplas besi dan cairan solar,
padahal jika dilakukan dengan batu asah dan solar akan lebih efektif.

• Penggunaan peralatan pengaman tangan khususnya terhadap cairan ataupun sentuhan


logam yang keras, sehingga tangan akan benar-benar terhindar dari adanya bahaya alergi
cairan ataupun luka-luka.

• Batasan pembersihan dan keadaan lingkungan.

• Aman dalam menggunakan alat tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
"Udara Tekan" (Kompresor):

• Perhatikan kondisi ruangan sekeliling, dimana akan dilakukan pembersihan dengan


penghembusan udara, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akibat sampingan adanya
debu yang terbang.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 88


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Sebagai contoh: janganlah menghembus benda kerja dari debu/kerak diruangan dimana
adanya pesawat kompresor yang sedang bekerja, sebab hal ini akan berpengaruh pada
penghisapan kompresor itu sendiri.

• Janganlah gunakan udara untuk membersihkan kontaktor-kontaktor atau terminal kabel


yang bertegangan, karena dapat mengakibatkan hubungan singkat oleh bintik-bintik air
yang terkandung pada udara tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan “zat
pelarut”:

• Pemilihan zat pelarut yang cocok atau dalam arti tidak akan menjadikan akibat sampingan
pada benda kerja yang mengarah pada rusaknya benda kerja itu sendiri.

• Jika perlu rundingkan dengan ahli kimia ataupun pada rekan kerja yang pernah
mempergunakan zat pelarut tersebut.

• Jangan gunakan air dalam pembersihan kumparan stator maupun rotor generator, akan
mengakibatkan justru menurunkan tahanan isolasinya, karena air merupakan bahan
penghantar yang baik.

3.6 SISTEM KOMUNIKASI DI UNIT PEMBANGKIT.

Komunikasi: Adalah “perilaku makhluk untuk mempengaruhi makhluk lain”.

Maksud Dan Tujuan.

Pada setiap unit pembangkit tenaga listrik selalu dilengkapi dengan berbagai macam sarana
komunikasi yang bertujuan untuk :

- Memudahkan hubungan antara operator atau petugas.

- Mempercepat pencapaian informasi.

- Menunjang kelancaran operasi.

- Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.

3.6.1 Bentuk Komunikasi.

Komunikasi bisa berbentuk langsung atau tidak langsung.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 89


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Bentuk Langsung

Bilamana si-pemberi pesan berbicara langsung dengan si-penerima pesan, tanpa perantara
orang lain maupun tanpa perantara alat.

Keuntungannya :

- Pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan diterima langsung oleh penerima pesan.

- Pesan bisa diulangi atau diperjelas sehingga si penerima pesan tahu dan mengerti
maksud dari pesan yang diterima.

- Pesan yang diterima bisa ditanggapi langsung.

Kerugiannya :

Pemberi pesan dan penerima pesan harus bertemu langsung, sehingga perlu waktu
untuk bertemu.

Bentuk Tak Langsung.

Bentuk komunikasi tidak langsung adalah apabila pemberipesan tidak bertemu dengan si
penerima pesan.

Untuk ini diperlukan sarana antara lain :


- Telepon
- Facimile
- Radio
- Surat
- Pagging
- Internet

Keuntungannya:
- Si pemberi pesan tidak perlu bertemu dengan penerima pesan, sehingga tidak
memerlukan waktu khusus.
- Mempunyai jangkauan yang lebih luas.
- Memudahkan mencari seseorang yang tidak diketahui tempatnya.
- Dll.

Kerugiannya:
- Perlu sarana yang berarti perlu biaya.
- Sering terjadi adanya gangguan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 90


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Cara Komunikasi.

Syarat Pemberi Pean.


- Sadar dan sehat rohani.
- Mengerti maksud pesan.
- Tahu permasalahan, arah dan tujuan pesan.
- Siap dan berkeinginan menyampaikan pesan.
- Isi pesan khusus.
+ Jelas
+ Mudah dimengerti.

Syarat Penerima Pesan.


- sehat rohani dan sadar.
- Mengerti pesan yang dimaksud.
- Mampu memberi reaksi.
- Siap dan berkeinginan menerima pesan.

Cara Berkomunikasi Yang Efektif.

Bagi seorang petugas yang bekerja diunit pembangkitan tenaga listrik, cara berkomunikasi
ang benar dan efektif adalah merupakan syarat yang harus dipenuhi.

Cara berkomunikasi yang efektif adalah :


- Kata-kata singkat, jelas dan mudah dimengerti.
- Bicara seperlunya.
- Apabila perintah/pesan itu penting, sebaiknya penerima mengulangi pesan /
perintah tersebut.

Penyebab Kegagalan Komunikasi.


- Salah penafsiran.
- Informasi tidak lengkap.
- Bahasa sulit dipahami.
- Pemberi dan penerima pesan tidak siap.
- Tidak sebahasa.
- Bahasa tidak teratur.
- Tidak mengerti dan tidak mau bertanya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 91


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Peralatan Komunikasi di PLTU.


- Telepon
- Pagging Anuncement System
- PLC
- Intercom
- Telex / Fac.
- Internet

3.6.2 Sistem Tagging.

Sistem tagging adalah “suatu sistem pengamanan dengan menggunakan kartu gantung“
baik pengamanan terhadap petugas, operator dan pemeliharaan maupun terhadap
peralatan. Oleh karena itu sistem pengamanan dengan menggunakan dengan kartu
gantung ini merupakan salah satu bentuk komunikasi secara tertulis.

Maksud Dan Tujuan.

Tujuan utama menggunakan kartu gantung adalah untuk menghindari terjadinya kesalahan
operasi yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan kerusuhan yang fatal, karena adanya
kerusakan atau sedang ada perawatan/perbaikan dari peralatan yang dimaksud. Kartu
gantung tagging dipasang pada peralatan yang tidak boleh dioperasikan, atau pada sistem
dari peralatan yang harus diblokir dan juga pada ruang pengendali (control room).

Dengan adanya kartu gantung tagging tersebut, maka operator yang sedang bertugas akan
tahu/mendapat informasi bahwa ada peralatan yang tidak boleh dioperasikan atau kondisi
peralatan tidak normal sesuai dengan ini pesan yang tertulis pada kartu gantung tersebut.

Jenis Kartu Gantung Tagging.

Kondisi peralatn yang tidak boleh dioperasikan tidak selalu dalam keadaan rusak, tetapi
mungkin sedang ada perbaikan atau dalam pelaksanaan perawatan, atau ada hubungannya
dengan peralatan lain yang sedang diperbaiki.

Oleh karena kondisi dari peralatan yang tidak boleh dioperasikan tidak sama satu sama lain,
maka kartu gantung tagging juga harus dibedakan, yaitu dengan warna sesuai dengan
kondisi dari peralatan yang dimaksud.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 92


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Jenis warna gantung tagging yang biasa digunakan adalah:


a. Warna merah (red tag).
b. Warna kuning (yellow tag).
c. Warna biru (blue tag) dan warna putih (white tag).

Prosedur Pemasangan Kartu gantung Tagging.

- Dipasang oleh operator atas permintaan seksi pemeliharaan.


- Dilengkapi dengan beberapa formulir dan log book yang diisi dan ditanda tangani
oleh pihak-pihak yang berkompeten.
- Formulir yang perlu diisi terdiri atas : + Request for clearance
+ Order to operate.
+ Record

CONTOH KARTU TAGGING MERAH.

Kartu Tagging warna Merah (Red Tag):

Digunakan untuk memberikan informasi, bahwa peralatan yang dipasang tersebut tidak
boleh diaktifkan/dioperasikan. Kartu tagging tsb juga dipasang pada peralatan lain yang
terkait.

Kartu Tagging warna Kuning (Yellow Tag):

Digunakan untuk membrikanb informasi bahwa peralatan tersebut yang dimaksud dalam
kondisi tidak normal.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 93


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Pengertian kondisi tidak normal disini bahwa peralatan tersebut dalam keadaan tertentu
bisa dioperasikan, tetapi dng syarat harus ada pengawasan selama operasi. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kerusakan lebih parah dari peralatan tersebut serat
menghindari kemungkinan lain terhadap keselamatan operator. Kartu Tagging warna kuning
hany dipasang pada peralatan yang dimaksud.

Kartu Tagging warna Biru (Blue Tag) / warna Putih (White Tag):

Kartu gantung warna biru/putih biasanya digunakan pada saat masa pemasangan/erection
atau waktu uji individu/individu test.

Kewenangan memasang kartu tagging serta pengoperasian dari peralatan tersebut dibawah
kewenangan kontraktor atau pihak ketiga.

CONTOH KARTU TAGGING KUNING.

3.7 TROUBLE SHOOTING

Trouble Shooting Generator merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dari adanya gangguan
atau gejala gangguan yang biasanya bisa diawali dari suara, bau, perubahan warna asli, atau
perubahan indikasi pada meter tidak normal, dan lain-lain.

Gangguan-gangguan yang terjadi pada generator sebenarnya apabila sistem proteksi bekerja
dengan baik, maka generator praktis tidak ada kerusakan. Seperti kita ketahui bahwa gangguan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 94


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

yang terjadi pada generator, ada gangguan dari luar dan ada gangguan dari dalam. Gangguan
dari dalam inilah yang sering terjadi sehingga generator menjadi rusak.

Jenis-jenis Kerusakan Pada Generator


- Kumparan stator terbakar
- Kumparan rotor terbakar
- Sikat arang untuk eksitasi terjadi keausan
- Sikat arang arus poros terjadi keausan
- Dioda Rectifier rusak
- Fuse Rotating Rectifier putus
- Isolasi bearing dan bantalan rusak
- Kerusakan isolasi kumparan stator
- Pasak kumparan stator bergeser
- Terjadi pemanasan lebih kumparan stator atau rotor
- Tekanan isolasi kumparan stator atau rotor < 1 M Ω.
- Penyimpangan parameter-parameter
- Pengendoran baut-baut atau klem sambungan kumparan sistem titik atau sistem
pentahanan
- Pemanasan lebih Trafo Arus (CT) atau Trafo Tegangan (PT).
- Kejenuhan penyerapan kelembaban (Gas Dryer) pada Silicagel atau Alumina

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 95


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN GENERATOR

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 96

Anda mungkin juga menyukai