Anda di halaman 1dari 46

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
sistem pembangkit tenaga listrik. Makalah ini disusun berdasar dari berbagai
sumber yang menjadi referensi penulis.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Mesin Konversi Energi II di jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu dan juga diharapkan menjadi
salah satu bahan referensi bagi pembaca. Dalam makalah ini terdapat bahasan
mengenai sistem pembangkit tenaga listrik, hal tersebut dimaksudkan agar pembaca
mengerti bagaimana melakukan pekerjaan terhadap pembangkit tenaga listrik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat Bpk. Ir.Sarjono M,eng selaku Dosen pengampu mata kuliah Teknik
Tenaga Listrik yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan mengenai isi
dari makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis sudah berusaha secara maksimal untuk
menyusun makalah dengan bahasa yang kiranya mudah dipahami bagi penulis dan
pembaca. Namun karena keterbatasan yang ada, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini hingga perlu penyempurnaan di penulisan yang
berikutnya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Cepu, 26 Februari 2020

Penulis
i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................................... i


Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
........................................................................................................................................ 6
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 2
BAB 2 ISI....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Umum Turbin Air ................................................................................... 3
2.2 Sejarah Turbin Air .................................................................................................... 6
2.3 Jenis Turbin Air ........................................................................................................ 7
2.4 Komponen Umum Turbin Air ................................................................................ 23
2.5 Gejala Turbin Air.................................................................................................... 25
2.6 Parameter Turbin Air .............................................................................................. 26
2.7 Implementasi Turbin Air ........................................................................................ 30
2.8 Pengaruh Turbin Air Pada Lingkungan .................................................................. 35
BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................... 35
3.1 Soal Objektif ........................................................................................................... 36
3.2 Soal Uraian ............................................................................................................. 36
3.2 Kesimpulan ............................................................................................................. 38
3.3 Saran ....................................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 39

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Khusus ...................................................................................................... 2
iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi translasi gerak lurus
menjadi energi gerak rotasi. Energi air tergolong energi terbarukan atau renewable energy.
Renewable energy adalah energi yang tidak memiliki batasan masa/waktu. Energi gerak air
termasuk energi yang mudah dan relatif mudah didapat. Energi gerak air terjadi karena
adanya beda ketinggian permukaan, secara umum air bergerak dari permukaan tinggi menuju
permukaan yang rendah atau dapat dikatakan bahwa air bergerak pada tekanan yang tinggi
menuju tekanan rendah. Energi gerak air dapat dimanfaatkan dikarenakan dalam air
mengandung energi potensial berupa perbedaan ketinggian pada air dan energi kinetik yang
disebabkan oleh kecepatan aliran air. Pada hukum newton dikatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan atau dilenyapkan, energi memiliki sifat mutlak sebagaimana dinyatakaan
dalam hukum kekekalan energi. Masyarakat modern sangat lekat dengan kemajuan teknologi,
teknologi dapat membantu dan meringkas kebutuhan hidup manusia. Dengan teknologi
masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan energi, salah satu contoh adalah
energi listrik hasil pengolahan mesin konversi energi. Mesin konversi energi yang digunakan
untuk mengkonversi energi air menjadi listrik terdiri dari beberapa sistem kerja. Sistem kerja
tersebut terdiri dari bendungan air, pintu masuk air, penyaring air, turbin air, generator dll.
Menurut KBBI turbin adalah mesin atau motor yg roda penggeraknya berporos dengan sudu
(baling-baling) yg digerakkan oleh aliran air, uap, atau udara. Sementara kincir air adalah
barang yg bundar berupa lingkaran, bersumbu, dan dapat berputar (roda) dari rotan atau
jaring berbingkai untuk mengangkat air dari bandar (sungai) yg akan dialirkan ke sawah.
Perkembangan turbin air mulai nampak pada awal abad 18. Sejak awal abad 18 kincir air
banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum, penggergajian kayu dan
mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai dikembangkan. Perkembangan turbin air
hingga saat ini mulai memuncak sampai akhirnya ditemukan microhidro, microhidro
memimiliki peluang besar untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aliran sungai dengan
sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam. Airnya ditampung dalam waduk
yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya

1
masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat
(Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk
mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa
disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup seketika.
Setelah Katup Utama dibuka aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air
mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran
Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros
Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main Transformer),
energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke konsumen
melalui Gardu Induk.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Untuk mememanfaatkan energi terbarukan sebagai pengganti energi yang tidak dapat
diperbaruhi, maka diperlukan untuk mempelajari mengenai mesin konversi energi. Salah satu
mesin konversi energi berbasis renewable energi adalah turbin air. Batasan topik tentang
turbin angin terdiri dari:
1. Apa yang dimaksud dengan turbin air?
2. Bagaimana perkembangan turbin air konvensional hingga modern?
1.3 TUJUAN
Materi turbin air memiliki peran penting dalam perkembangan energi terbarukan. Turbin
air dapat digunakan untuk mengkonversi energi gerak menjadi energi yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tujuan dari mempelajari turbin air adalah: 1. Mengetahui hal khusus dan
umum tentang turbin air.
2. Mengetahui analisis dari turbin air beserta perkembangan turbin air konvensional hingga
modern.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari turbin air adalah:
1. Mengetahui tentang perkembangan teknologi pengolahan energi terbarukan berupa turbin
air.
2
BAB 2 ISI
2.1. Pengertian Umum Turbin Air
Turbin air merupakan mesin yang berputar diakibatkan oleh energi kinetik
dan potensial dari aliran fluida. Fluida yang bergerak menjadikan blade pada turbin
berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Perbedaan dasar
antara turbin air awal dengan kincir air terletak pada komponen. Komponen pada
turbin lebih optimal dan dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat serta
dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. Komponen kincir lebih sederhana
dengan biaya peralatan dan perawatan yang lebih murah. Turbin berfungsi untuk
mengubah energi potensial dan kinetik menjadi energi mekanik. gaya jatuh air yang
mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Komponen-komponen
utama pada turbin air terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang
berputar pada sistem turbin air. Stator merupakan bagian yang diam pada turbin air.
a. Bagian Rotor:
1. Sudu pengarah berfungsi untuk mengontrol kapasitas aliran masuk
turbin.
2. Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar
yang dihasilkan oleh sudu.
3. Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen
dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
4. Runner berfungsi untuk merubah energi potensial fluida menjadi energi
mekanik.
b. Bagian Stator:
1. Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehingga
tekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar.
2. Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen
dari turbin.
Berdasarka bentuk, turbin air dibagi atas turbin implus dan turbin reaksi.
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air (yang
terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan) yang tersedia menjadi energi
kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi
potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang

3
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Contoh
dari turbin impuls adalah turbin pelton, cross-flow dan turgo. Turbin Reaksi adalah
turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia menjadi energi
kinetik. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini
memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin reaksi terdiri dari turbin Francis dan Kaplan.
Umumnya, turbin impuls digunakan untuk tempat dengan head tinggi, dan
turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head rendah. Untuk merencanakan
turbin diperlukan beberapa pertimbangan, pertimbangan yang digunakan untuk
menentukan jenis turbin yang ditempatkan disuatu daerah tergantung dari
ketinggian dan debit air. Secara bentuk turbin air terbagi atas beberapa jenis turbin
yaitu turbin Pelton, Francis, Banki dan Kaplan.

Adapun perbandingan karakteristik jenis turbin dapat kita lihat pada grafik
net head (m) dan flow (m3/s) di bawah ini:

4
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa turbin kaplan adalah turbin yang
beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi atau bahkan
beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena sudu-sudu turbin
kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk merespon perubahan
kapasitas. Turbin pelton adalah turbin yang beroperasi pada head tinggi dengan
kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan yang lainnya yaitu turbin francis dapat beroperasi pada head yang rendah
atau beroperasi pada head yang tinggi. Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan
pada head air yang didapatkan dan kurang lebih pada rata-rata alirannya.Turbin
Kaplan baik digunakan untuk semua jenis debit dan head, efisiensinya baik dalam
segala kondisi aliran. Aplikasi penggunaan turbin berdasarkan tinggi head yang
didapatkan adalah sebagai berikut ini :
a. Turbin Kaplan : 2 < H < 100 meter
b. Turbin Francis : 5 < H < 500 meter
c. Turbin Pelton : H < 30 meter
d. Turbin Banki : 2 < H < 200 meter

5
2.2. Sejarah Turbin Air
Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin dari
kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Ján Andrej Segner
mengembangkan turbin air reaksi pada pertengahan tahun 1700. turbin ini
mempunyai sumbu horizontal dan merupakan awal mula dari turbin air modern.
Turbin ini merupakan mesin yang simpel yang masih diproduksi saat ini untuk
pembangkit tenaga listrik skala kecil. Segner bekerja dengan Euler dalam membuat
teori matematis awal untuk desain turbin. Pada tahun 1820, Jean-Victor Poncelet
mengembangkan turbin aliran kedalam. Pada tahun 1826, Benoit Fourneyon
mengembangkan turbin aliran keluar. Turbin ini sangan efisien (80%) yang
mengalirkan air melalui saluran dengan sudu lengkung satu dimensi. Saluran
keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah. Pada tahun 1844, Uriah A. Boyden
mengembangkan turbin aliran keluar yang meningkatkan performa dari turbin
Fourneyon. Bentuk sudunya mirip dengan turbin Francis. Pada tahun 1849, James
B. Francis meningkatkan efisiensi turbin reaksi aliran kedalam hingga lebih dari
90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan mengembangkan metode
engineering untuk desain turbin air. Turbin Francis dinamakan sesuai dengan
namanya, yang merupakan turbin air modern pertama. Turbin ini masih digunakan
secara luas di dunia saat ini. Turbin air aliran kedalam mempunyai susunan mekanis
yang lebih baik dan semua turbin reaksi modern menggunakan desain ini. Putaran
massa air berputar hingga putaran yang semakin cepat, air berusaha menambah
kecepatan untuk membangkitkan energi. Energi tadi dibangkitkan pada sudu
dengan memanfaatkan berat jatuh air dan pusarannya. Tekanan air berkurang
sampai nol sampai air keluar melalui sirip turbin dan memberikan energi. Sekitar
tahun 1890, bantalan fluida modern ditemukan, sekarang umumnya digunakan
untuk mendukung pusaran turbin air yang berat. Hingga tahun 2002, bantalan fluida
terlihat mempunyai arti selama lebih dari 1300 tahun Sekitar tahun 1913, Victor
Kaplan membuat turbin Kaplan, sebuah tipe mesin baling-baling. Ini merupakan
evolusi dari turbin Francis tetapi dikembangkan dengan kemampuan sumber air
yang mempunyai head kecil.
Pada umumnya semua turbin air hingga akhir abad 19 (termasuk kincir air)
merupakan mesin reaksi; tekanan air yang berperan pada mesin dan menghasilkan

6
kerja. Sebuah turbin reaksi membutuhkan air yang penuh dalam proses transfer
energi. Pada tahun 1866, tukang pembuat gilingan di California, Samuel Knight
menemukan sebuah mesin yang mengerjakan tuntas sebuah konsep yang berbeda
jauh. Terinspirasi dari system jet tekanan tinggi yang digunakan dalam lapangan
pengeboran emas hidrolik, Knight mengembangkan ceruk kincir yang dapat
menangkap energi dari semburan jet, yang ditimbulkan dari energi kinetik air. Pada
sumber yang cukup tinggi (ratusan kaki) yang dialirkan melalui sebuah pipa
saluran. Turbin ini disebut turbin impulse atau turbin tangensial. Aliran air
mendorong ceruk disekeliling kincir turbin pada kecepatan maksimum dan jatuh
keluar sudu dengan tanpa kecepatan. Pada tahun 1879, Lester Pelton, melakukan
percobaan dengan kincir Knight, dikembangkanlah desain ceruk ganda yang
membuang air kesamping, menghilangkan beberapa energi yang hilang pada kincir
Knight yang membuang sebagian air kembali melawan kincir. Sekitar tahun 1895,
William Doble mengembangkan ceruk setengah silinder milik Pelton menjadi ceruk
berbentuk bulat memanjang, termasuk sebuah potongan didalamnya yang
memungkinkan semburan untuk membersihkan masukan ceruk. Turbin ini
merupakan bentuk modern dari turbin Pelton yang saat ini dapat memberikan
efisiensi hingga 92%. Pelton telah memprakarsai desain yang efektif, kemudian
Doble mengambil alih perusahaan Pelton dan tidak mengganti namanya menjadi
Doble karena nama Pelton sudah dikenal. Turgo dan turbin aliran silang merupakan
desain turbin impulse selanjutnya. Turbin air terdapat dalam suatu pembangkit
listrik berfungsi untuk mengubah energi potensial yang dimiliki air menjadi energi
kinetik. Selanjutnya energi kinetik ini akan dirubah menjadi energi elektrik melalui
generator.
2.3. Jenis Turbin Air
Turbin air dapat digolongkan menjadi dua yaitu turbin air berdasarkan model
aliran air masuk runner dan berdasarkan bentuknya. Berikut ini akan diuraikan
klasifikasi jnis turbin air.
2.3.1. Berdasarkan Arah Aliran
Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi menjadi
tiga tipe yaitu

7
a. Aliran Aksial
Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar dengan poros
runner, Turbin Kaplan atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini.
Turbin aliran aksial adalah turbin yang paling banyak digunakan dengan
menggunakan fluida kompresibel.
b. Aliran Radial
Pola aliran radial terbagi atas sentripetasl dan sentrifugal. Pola aliran sentrifugal
adalah pola aliran yang menyebar dari suatu puncak. Pola seperti ini terdapat pada
daerah yang berbentuk kerucut atau gunung api. Pola aliran radial sentripetal
merupakan pola aliran yang arahnya mengumpul menuju suatu pusat.
Pola seperti ini terdapat pada suatu daerah yang berbentuk cekung atau basin.
c. Aliran Berubah
Aliran berubah beraturan (gradually varied flow), terjadi jika parameter
hidrolis (kecepatan, tampang basah) berubah secara progresif dari satu tampang ke
tampang yang lain. Apabila di ujung hilir saluran terdapat bendung maka akan
terjadi profil muka air pembendungan dimana kecepatan aliran akan berkurang
(diperlambat), sedangkan apabila terdapat terjunan maka profil aliran akan menurun
dan kecepatan akan bertambah (dipercepat) contoh aliran pada sungai. Aliran
berubah cepat (rapidly varied flow), terjadi jika parameter hidraulis berubah secara
mendadak (saluran transisi), loncat air, terjunan, aliran melalui bangunan pelimpah
dan pintu air.
d. Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah tangensial atau
tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan runner berputar, contohnya Turbin
Pelton dan Turbin Cross-Flow.
2.3.2. Berdasarkan Daya
a. Mini Mikrohidro
Mini Mikorohidro merupakan turbin yang mengalirkan daya atau energi
yang kecil. Turbin ini tergolong teknologi tepat guna. Contoh nyata dari mini
mikrohidro adalah kincir air. Sebelum adanya mesin generator, kincir air digunakan
untuk membuat sistem irigrasi perairan di persawahan.

8
Gambar 2.1. Kincir air di mesir
b. Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian
tertentu dari instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari
istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik. Istilah mikrohidro terdiri dari mikro artinya kecil sedangkan hidro
artinya air. Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah, sekitar 100 W. Secara
teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin
dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dari
ketinggian tertentu menuju rumah turbin. Di rumah turbin tersebut air akan
menumbuk turbin sehingga menimbulkan energi mekanik berupa berputarnya poros
turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan
mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi listrik yang akan masuk
ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumahrumah atau keperluan
lainnya (beban). Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro merubah energi aliran
dan ketinggian air menjadi energi listrik.

9
Gambar 2.2. Gambar PLTMH
c. Minihidro
Sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai
5000 W. Prinsip kerja dari minihidro hampir sama seperti mikrohidro, akan tetaapi
daya yang dihasilkan berbeda, sehingga disebut minihidro.

Gambar 2.3. Animasi Minihidro 100-5000 W


d. Turbin Hydropower
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tergolong dari turbin hydropower.
Dikarenakan tenaga yang dihasilkan diatas 20 MW setiap unit. PLTA adalah
pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut
sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.

10
Gambar 2.4. Hydropower, tenaga yang dihasilkan diatas 20MW. Tempat
bendungan contra Swiss
2.3.3. Berdasarkan Bentuk
a. Turbin Implus
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi
potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama
karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu
jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Turbin impuls merubah aliran
semburan air, semburan air membentuk sudut yang membentur turbin. Sebelum
mengenai sudu turbin, tekanan air (energi potensial) dikonversi menjadi energi
kinetik oleh sebuah nosel dan difokuskan pada turbin. Tidak ada tekanan yang
dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan rumahan untuk operasinya.
Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin impuls.
Turbin impuls paling sering digunakan pada aplikasi turbin tekanan sangat tinggi.
Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton, turbin Cross Flow, dan turbin Turgo.
Berikut adalah macam-macam turbin impuls (Turbin Pelton, Crossflow, Turgo)

11
Gambar 3.1. Jarum katup dan tekanan tinggi pada nozel

i. Turbin Pelton
Turbin Pelton ditemukan pada tahun 1870an oleh Lester Allan Pelton. Jenis
Turbin ini memiliki satu atau beberapa jet penyemprot air untuk memutar
piringan.Tak seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak memerlukan tabung diffuser.
Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter. Debit air = 4 s.d 15 m3/s. Turbin pelton
digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama
mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan
perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau nosel. Energi
yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Turbin Pelton yang bekerja
dengan prinsip impuls, semua energi tinggi dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan
turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi
gaya tangensial F yang bekerja pada sudu roda jalan. Turbin pelton beroperasi pada
tinggi jatuh yang besar . Tinggi air jatuh dihitung mulai dari permukaan atas sampai
tengah tengah pancaran air. Bentuk sudu terbelah menjadi dua bagian yang simetris,
dengan maksud adalah agar dapat membalikan pancaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya-gaya samping.

12
Gambar 3.2. Turbin pelton
Tidak semua sudu menerima pancaran air, hanya sebagaian – jarum katup
air tekanan tinggi bagaian saja scara bergantian bergantung posisi sudut tersebut.
Jumlah noselnya bergantung kepada besarnya kapasitas air, tiap roda turbin dapat
dilengkapi dengan nosel 1 sampai 6. Ukuran-ukuran utama turbin pelton adalah
diameter lingkar sudu yang kena pancaran air, disingkat diameter lingkaran pancar
dan diameter pancaran air. Pengaturan nosel akan menentukan kecepatan dari
turbin. Untuk turbin-turbin yang bekerja pada kecepatan tinggi jumlah nosel
diperbanyak.

Gambar 3.3. Intalasi Turbin Pelton dalam bentuk gambar 2d.


Keuntungan turbin pelton: (1) Daya yang dihasilkan besar (2) Konstruksi
yang sederhana, (3) Mudah dalam perawatan dan (4) Teknologi yang sederhana
mudah diterapkan di daerah yang terisolir. Kekurangan : Karena aliran air berasal
dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga memerlukan
investasi yang lebih banyak.

13
1. Perkembangan Turbin Pelton
Desain Sudu
Menurut penelitian dari Pamungkas irawan tentang efisiensi dari bentuk
sudu mangkok dengan bentuk sudu silinder tertutup dibelah dua dapat disimpulkan
sebagai berikut ―Besarnya daya yang dihasilkan oleh sistem dipengaruhi oleh head
(H), debit (Q), percepatan grafitasi (g) dan pembebana generator pada tegangan
yang konstan. Karena itu pada tiap pengujian akan didapat daya semakin besar
dengan kenaikan debit dan head dan beban generator. Daya Kinetik pada Sudu
Mangkok lebih tinggi dari Sudu Silinder Tertutup Dibelah Dua dengan selisih 0,17
Watt, tetapi Daya Hidrolik, Daya Turbin, dan Daya Generator terlihat lebih tinggi
pada Sudu Silinder Dibelah Dua, selisih dayanya sebesar 57,07 Watt, 0,48 Watt,
dan 17,60 Watt. Sedang untuk efisiensi, value tertinggi pada sudu silinder dibelah
dua, dengan selisih 0,1 % untuk Efisiensi Turbin dan 0,83 % untuk Efisiensi Sistem.
Secara umum terlihat bahwa
Sudu Silinder tertutup Dibelah Dua lebih unggul dari pada Sudu Mangkok.‖ ii.
Turbin Cross-flow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi (impulse
turbine). Prinsip kerja turbin ini mula-mula ditemukan oleh seorang insinyur
Australia yang bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903. Kemudian turbin ini
dikembangkan dan dipatenkan di Jerman Barat oleh Prof. Donat Banki sehingga
turbin ini diberi nama Turbin Banki kadang disebut juga Turbin MichellOssberger.

Gambar 3.4. Turbin Banki/Cross-Flow dalam bentuk gambar 2d.


Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan dibanding dengan
penggunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. Penggunaan turbin

14
ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak mula
sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan yang sama. Penghematan ini
dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan lebih kompak
dibanding kincir air. Diameter kincir air yakni roda jalan atau runnernya biasanya
2 meter ke atas, tetapi diameter Turbin Cross-Flow dapat dibuat hanya 20 cm saja
sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah sebabnya bisa
lebih murah. Demikian juga daya guna atau effisiensi rata-rata turbin ini lebih tinggi
dari pada daya guna kincir air. Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan oleh
pabrik turbin Ossberger Jerman Barat yang menyimpulkan bahwa daya guna kincir
air dari jenis yang paling unggul sekalipun hanya mencapai 70 % sedang effisiensi
turbin Cross-Flow mencapai 82 %. Tingginya effisiensi Turbin Cross-Flow ini
akibat pemanfaatan energi air pada turbin ini dilakukan dua kali, yang pertama
energi tumbukan air pada sudu-sudu pada saat air mulai masuk, dan yang kedua
adalah daya dorong air pada sudu-sudu saat air akan meninggalkan runner. Adanya
kerja air yang bertingkat ini ternyata memberikan keuntungan dalam hal
effektifitasnya yang tinggi dan kesederhanaan pada sistim pengeluaran air dari
runner.
Turbin Cross Flow juga disebut Turbin Banki-Mitchel atau Turbin Ossbeger,
dikarenakan jenis turbin ini disebut-sebut ditemukan oleh ilmuwan Australia
Anthony Michell, Ilmuwan Australia Donat Banki, Ilmuwan Jerman Fritz
Ossberger. Mereka masing-masing memiliki patent atas jenis turbin ini. Tak seperti
kebanyakan turbin yang beputar dikarenakan aliran air secara axial maupun radial,
pada turbin Cross Flow air mengalir secara melintang atau memotong blade turbin,
Turbin Cross Flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih besar dan
head yang lebih rendah dibanding Pelton. Headnya kurang dari 200 meter.
Tinggi Terjunan (head): H = 5—200 m
Debit: Q = 0,03—13 m³/s
Kapasitas: N = 10—3 500 kW
Turbin Crossflow adalah radial, turbin bertekanan kecil dengan injeksi
tangensial dari putaran kipas dengan poros horisontal. Turbin ini digolongkan
sebagai turbin berkecepatan rendah. Aliran air mengalir melalui pintu masuk pipa,
dan diatur oleh baling-baling pemacu dan masuk ke putaran kipas turbin. Setelah
air melewati putaran kipas turbin, air berada pada putaran kipas yang berlawanan,

15
sehingga memberikan efisiensi tambahan. Akhirnya, air mengalir dari casing baik
secara bebas atau melalui tabung dibawah turbin. Pada prakteknya, aliran air pada
putaran kipas memberikan efek pembersihan sendiri. Setiap kotoran yang terdorong
diantara putaran kipas akan masuk bersama air yang juga ditarik keluar oleh gaya
sentrifugal. Setelah setengah putaran dari kipas, air mengambil kotoran yang keluar
dan menyembur keluar kedalam kolam penenang. Jika aliran air berubah – ubah,
maka turbin Crossflow dirancang dengan dua sel. Pembagian standar dari sel masuk
adalah 1:2. Sel sempit memproses aliran air kecil dan sel lebar memproses aliran
deras. Kedua sel bersama-sama memproses aliran penuh. Dengan pembagian ini,
aliran air yang digunakan adalah 100 sampai 17% pada efisiensi optimal. Dengan
demikian turbin Crossflow dapat digunakan pada aliran sungai yang sangat
bervariasi, bahkan mencapai efisiensi 80%. Turbin Crossflow memiliki dua inlet,
inlet horisontal dan inlet vertikal.

Gambar 3.5. Inlet horizontal dan vertikal pada Banki/Cross-Flow.


Tingkat efisisensi turbin
Total efisiensi turbin crossflow mini dengan ketinggian yang kecil adalah 84%
sepanjang aliran. Efisiensi maksimum dari turbin menengah dan besar dengan
Ketingian yang besar, adalah 87%. Aliran air sungai dalam kurun waktu setahun
aliran sungai menjadi sangat kecil untuk beberapa bulan. Selama bulan-bulan
tersebut, kemampuan turbin untuk menghasilkan listrik tergantung pada program
efisiensi dari turbin yang yang dipakai. Dalam keadaan normal, turbin mencapai
efisiensi tinggi, namun selama arus air kecil, efisiensi agak rendah, mencapai output
tahunan yang lebih rendah ditempat-tempat dengan variabel aliran air dimana turbin
dengan efisiensi kurva yang tetap datar.

16
Gambar 3.6. kurva efisiensi turbin crossflow,
dibandingkan dengan turbin Francis adalah
apabila arus dapat diatur oleh baling-baling
panduan dalam pebandingan 1:2.

Keuntungan ke ekonomian
Dengan meningkatnya minat masyarakat akan kelestarian lingkungan dalam
upaya mencari sumber daya alam yang dapat digunakan seperti memproduksi
energi listrik dari sumber energi terbarukan. Sayangnya, penggunaan power hydro
terbatas oleh faktor-faktor yang sangat signifikan sebagai berikut ini : tingginya
biaya instalasi, termasuk desain dan perencanaan, dimensi, serta produk dari mesin
yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, insinyur serta konsultan dan desainer turbin telah mencoba
untuk mengurangi total biaya dari turbin air yang standar. Pendekatan seperti ini
hanya layak untuk turbin besar. Namun di sisi lain, hal ini mungkin dapat
menyebabkan masalah dengan dimensi untuk turbin kecil, bila head (Ketinggian)
yang diproyeksikan dan variasi aliran air sepanjang tahun diperhitungkan.
Turbin crossflow terbuat dari komponen standar yang dikonfigurasikan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan – yaitu diperhitungkan secara menyeluruh potensi
dari air dan Ketinggian (head) dilokasi ditempat tertentu. Seperti sistem modular
yang menyediakan dan merancang semua fungsi dengan harga yang baik pada
waktu yang bersamaan.
Turbin crossflow memiliki purna jual yang panjang dan bebas perawatan.
Selama pengoperasian, tidak diperlukan suku cadang yang mahal atau kompleks,
maupun dapat di perbaiki langsung dilapangan. Keuntungan tertentu turbin
crossflow adalah dapat digunakan dalam sistem air bersih gravitasi, bahkan di

17
saluran yang sangat panjang, ataupun tidak menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan secara hidrolik dan dengan demikian tidak mempengaruhi kualitas air
minum selama pengoperasian.
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi (impulse
turbine). Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan dibanding
dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. Penggunaan
turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak
mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan yang sama.
Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan
lebih kompak dibanding kincir air.
Operasi karakteristik
Berkat desain turbin crossflow yang unik, bahaya akan kavitasi tidak ada.
Sehingga kipas tidak perlu ditempatkan di bawah tingkat air tanah. Dengan
demikian konstruksi biaya dan operasi merugikan dapat dihindari. Kontruksi yang
digunakan untuk membuat turbin adalah baja.

iii. Turbin Turgo


Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 – 300 m. Seperti turbin pelton
turbin turgo merupakan turbin impuls, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari
nozzle membentur sudu pada sudut 20o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar
dari turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke
generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya
perawatan. Turbin turgo Dapat beroperasi pada head 30 – 300 m. Seperti turbin
pelton turbin turgo merupakan turbin impulse.

Gambar 3.7. Kontruksi Turbin Turgo

18
b. Turbin Reaksi
Turbin Reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling
banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Runner turbin reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin. Turbin reaksi terdiri dari turbin Francis dan Kaplan,
berikut ini adalah macam-macam turbin reaksi.
i. Turbin Francis
Turbin francis memiliki runner dengan baling-baling tetap, biasanya
jumlahnya 9 atau lebih. Air dimasukkan tepat diatas runner dan mengelilinginya
dan jatuh melalui runner dan memutarnya. Selain runner komponen lainnya adalah
scroll case, wicket gate dan draft tube. Turbin Francis merupakan salah satu turbin
reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air
bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah.
Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial.

Gambar 3.8. Kontruksi Turbin francis

Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu
pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan
dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh
bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan

19
sudu pengarah semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk kedalam turbin
dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin atau melalui sebuah rumah yang
berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja.

Gambar 3.9. Sistem Kerja Turbin francis


Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan
tangan atau dengan pengatur dari oli tekan (gobernor tekanan oli), dengan demikian
kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Pada
sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir)
dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan
berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar
lewat saluran air di bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.

Gambar 3.10. Runner Turbin francis


Turbin francis mempunyai poros tegak dengan ukuran yang besar,
sedangakan dengan ukuran yang kecil dengan ukuran mendatar. Turbin francis
memakai roda propeller atau runner yang dapat berputar secara bebas. Konstruksi

20
turbin terdiri dari dari sudu pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu tersebut,
semuanya terendam di dalam aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk
rumah keong. Perubahan energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu
gerak. Aliran air masuk ke sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik degan
tekanan yang semakin turun sampai roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik
lagi dan tekanan turun sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan
harus dinaikan sampai 1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap. Pengaturan daya
yang dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu pengarah, sehingga
kapasitas air yang masuk ke roda turbin dapat diperbesar atau diperkecil. Turbin
francis dapat dipasang dengan poros vertikal dan horizontal. ii. Turbin
Kaplan/Propeller
Turbin propeller pada umumnya memiliki runner dengan 3 sampai dengan 6
blade dimana air mengenai semua blade secara konstan. Pitch dari blade dapat fix
atau diadjust. Ada beberapa macam turbin propeller yaitu : turbin bulb, turbin
Straflo, turbin tube dan turbin Kaplan.

Gambar 3.11. Istalasi Turbin Kaplan/Propeller


Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini
tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya mempunyai
tiga hingga enam sudu. Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara
kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip
dengan baling-baling pesawat terbang. Bila baling-baling pesawat terbang
berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk

21
mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros
turbin. Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan
dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin.

Gambar 3.12. Kontruksi Turbin Kaplan/Propeller

Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air sungai,
karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-
ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi
sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan
generator. Pada kondisi pada beban tidak penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi
paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur
menyesuaikan dengan beban yang ada.Turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi
pada head yang rendah dengan kapasitas aliran air yang tinggi atau bahkan
beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena sudu-sudu trubin
kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk merespon perubahan
kapasitas.

Gambar 3.13. Turbin Kaplan/Propeller

22
c. Turbin Aliran Bebas i. Turbin Kinetik
Turbin kinetik juga disebut turbin aliran bebas, menghasilkan listrik dari
energi kinetik di dalam air yang mengalir, alih-alih dari energi potensial dari
ketinggian. Sistem dapat beroperasi di sungai, saluran buatan manusia, air pasang
surut, atau arus laut. Sistem Kinetic memanfaatkan jalur alami aliran air. Turbin ini
tidak memerlukan pengalihan air melalui saluran buatan manusia, dasar sungai, atau
pipa, meskipun mungkin memiliki aplikasi dalam saluran tersebut. Sistem Kinetic
tidak memerlukan pekerjaan sipil yang besar; Namun dapat menggunakan struktur
yang ada seperti jembatan, tailraces dan saluran.

Gambar 3.14. Turbin Kinetik


2.4. Komponen Umum Turbin Air
2.4.1. Turbin Cross-Flow
a. Pegangan Baling
Dalam turbin crossflow split, air yang dibutuhkan untuk menggerakkan
turbin diarahkan oleh dua kekuatan permukaan pegangan baling-baling yang
seimbang. Semburan air dipisahkan oleh baling-baling, diseimbangkan dan

23
dibiarkan masuk dengan lancar melewati kipas secara bebas sesuai dengan ruang
yang ada. Kedua pegangan baling-baling putar diatur dengan tepat didalam rumah
turbin dan dapat berfungsi sebagai alat penutup turbin jika terjadi penurunan arus
air. Maka katup penutup tidak perlu digunakan sebagai penyeimbang tekanan antara
pipa dan turbin. Kedua pegangan baling-baling dipasang dengan pemisah yang
diperpanjang , yang dihubungkan dan dikontrol secara manual atau otomatis.
Pegangan baling-baling ditempatkan dalam rumah pelumas dan tidak memerlukan
perawatan khusus. Apabila terjadi penghentian, maka turbin mampu menutup
secara otomatis oleh gaya gravitasi karena adanya beban tambah pada ujung
pemisahnya.
b. Rumah Turbin
Rumah turbin crossflow terbuat dari struktur baja, sehingga kuat dan tahan
terhadap benturan dan beku.

c. Runner
Runner adalah bagian paling penting dari turbin, dilengkapi dengan
lempengan yang terbuat dari profil baja dengan metode yang sudah terbukti. Kedua
ujungnya dipasang dan di las pada bagian dalam ujung cakram dari runner tersebut.
Runner dapat mempunyai lempengan sampai 37 buah tergantung dari ukuran turbin.
Lempengan miring menciptakan sedikit kekuatan aksial, untuk itu pelumasan tidak

24
diperlukan karena telah diperkuat oleh bantalan aksial. Lempengan pada runner
yang lebar ditunjang oleh beberapa cakram. Sebelum instalasi akhir dari turbin,
runner benar-benar diukur secara seimbang dan diuji untuk deteksi keretakan.
d. Bantalan
Turbin crossflow dilengkapi dengan bantalan rol serta dengan beberapa
keunggulan seperti putaran dengan daya aus rendah dan pemeliharaan yang
sederhana. Desain dari rumah bantalan mencegah kebocoran air ke dalam bantalan
dan kontak dengan pelumas. Selain penggantian pelumas setiap tahun, bantalan
tidak memerlukan perawatan apapun. Selain itu, solusi teknis yang digunakan
memungkinkan penggantian sederhana dari kipas tanpa mengeluarkan seluruh
turbin keluar dari posisinya.
e. Draft Tube
Pada prinsipnya, turbin crossflow adalah turbin aliran bebas. Namun, dalam
kasus dengan Ketinggian (head) dengan ukuran sedang atau rendah, diperlukan
Draft Tube. Hal ini untuk memastikan bahwa ruang mesin bebas dari banjir dan
sekaligus ketinggian seluruh ukuran Ketinggian terjunan dapat diterapkan. Jika
aliran bebas turbin dengan skala luas digunakan, maka kolom air dalam Draft tube
harus dikontrol. Hal ini dipastikan dengan menyeimbangkan katup udara, yang
mempengaruhi tekanan bawah dalam rumah turbin. Dengan cara tersebut, turbin
dengan tinggi hisap dari 1 sampai 3m dapat digunakan secara optimal tanpa ada
bahaya kavitasi. Selain itu, apabila Ketinggian dengan ukuran yang rendah
digunakan, pembuatan draft tube sebagai pipa baja pengumpul akan mengurangi
biaya konstruksi yang jauh lebih rendah.
2.5. Gejala Turbin Air
a. Kavitasi
Salah satu masalah yang sering timbul dalam perawatan turbin yaitu kavitasi.
Kavitasi merupakan peristiwa terjadinya gelembung-gelembung uap yang kecil
(minute microscopic bubbles) di dalam cairan (air) yang mengalir, dimana tekanan
yang terjadi ditempat tersebut sama atau lebih rendah dari tekanan uap jenuhnya.
Pada saat gelembung-gelembung tersebut sampai pada daerah yang tekanannya
lebih tinggi maka gelembung tersebut akan pecah dan mengakibatkan lubanglubang
kikisan pada permukaan dinding saluran hisap bagian atas (draft tube), sudu-sudu,
dan rumah turbin. Selain itu juga akan menimbulkan getaran dan bunyi yang

25
berisik. Kavitasi yang sangat besar akan menurunkan daya dan efisiensi turbin.
Kavitasi dapat diantisipasi atau dikurangi dengan cara antara lain : Memasang
turbin pada tempat yang cocok, yaitu dengan memperkecil tinggi hisap agar tekanan
air lebih rendah dari tekanan uap jenuhnya. Memperbaiki konstruksi dan
diusahakan agar tidak terdapat belokan-belokan yang tajam. Menggunakan material
yang mampu menahan erosi akibat pengikisan yang ditimbulkan oleh pecahnya
gelembung-gelembung uap yang dibawa oleh air, dan material yang tahan terhadap
korosi.
b. Kecepatan Liar
Kecepatan liar yaitu suatu kecepatan yang terjadi akibat pada waktu turbin
bekerja dimana tiba-tiba bebannya dihentikan dengan tiba-tiba. Dalam hal tersebut
timbul gejala bahwa roda turbin akan berputar dengan sangat cepat. Kekuatan turbin
harus diperhitungkan terhadap kecepatan liarnya untuk mencegah terjadinya
kerusakan turbin atau generatornya. Kecepatan liar dapat diantisipasi atau dikurangi
dengan cara, yaitu: pada bagian poros turbin dibuat suatu pengatur kecepatan
(governor) yang dapat meredam putaran liar.
c. Water Hammer
Suatu peristiwa di mana timbulnya gelombang bertekanan akibat dari fluida
yang mengalir tiba-tiba berhenti atau arah alirannya berubah (perubahan
momentum). Water hammer juga terjadi akibat katup pada air keluar turbin di tutup
secara tiba-tiba sehingga tekanan di dalam turbin meningkat. Selain tekanan tinggi
juga terjadi gelombang kejut sehingga menimbulkan suara keras seperti suara
menempa / pukulan. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada turbin. Water hammer
dapat diantisipasi atau dikurangi dengan cara, yaitu: dengan membuat surge tank
pada bagian atas dekat sumber air. Surge tank ini akan menampung air yang
membalik pada saat katup ditutup, sehingga water hammer dapat dihindari.
2.6. Parameter Turbin Air
a. Perhitungan Daya dan Energi Turbin Air
Daya yang dihasilkan turbin air bergantung pada kapasitas air (m3/detik),
kerapatan air atau Rho, head atau tinggi jatuh air efektif dalam satuan meter.
Dengan rumus sebagai berikut :

26
Diamana:

= kerapatan air (Kg/m3)


Q = kapasitas air (m3/detik)
G = gaya gravitasi, 9,81 (m/detik2)
H = tinggi jatuh efektif (m) efisiensi total Sedangkan
energi yang dibangkitkan turbin air adalah

Dimana:
P = daya turbin air (Watt)
T = waktu
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi jatuh air dengan
kapasitas aliran akan mempunyai energi potensial yang ebih besar dibandingkan
dengan tinggi jatuh air yang lebih rendah. Logika tersebut juga berlaku sebaliknya,
yaitu untuk tinggi jatuh air yang sama, tetapi energi potensial yang dimiliki akan
lebih besar apabila kapasitas aliran air juga besar.
Komponen energi potensial

Dimana :
W = Berat fluida (N) z = Jarak tegak / Head
diatassuatu elevasi acuan (m)

Komponen energi tekanan

Dimana:
P = tekanan air (N/m2)
W= berat jenis fluida (N/m3)

Komponen energi kecepatan

c = kecepatan fluida

27
Dari persamaan diatas maka Energi totalnya adalah :

b. Putaran Spesifik
Putaran spesifik yaitu putaran turbin dimana dibangkitkan daya sebesar satu
satuan daya per tinggi jatuh (head) satu satuan tinggi jatuh (head efektif). Kecepatan
spesifik turbin dapat diartikan sebagai titik efisiensi maksimum. Perhitungan tepat
ini menghasilkan performa turbin dalam jangkauan head dan debit tertentu. Dengan
rumus sebagai berikut.

Diamana:
Ns = Putaran spesifik
N = Putaran turbin
P = daya turbin
H efektif = Hgross - Hlosses
Adapun performa dan karakteristiknya dapat dilihat pada tabel berikut
Jenis turbin Kecepatan Efisiensi dalam Tinggi air jatuh
spesifik ns dalam % (H)
rpm

Pelton 2-4 85 – 90 6000 – 2000


Francis 4–7 90 – 82 2000 – 400
30 - 82 90 – 94 500
82 – 90 94 – 93 500 – 15
Propeler 100 – 140 94 100 – 15
140 – 250 94 – 85 15 – 10
c. Kecepatan Spesifik Turbin Air
Dalam hal ini akan diperkenalkan parameter kecepatan spesifik yaitu
kecepatan turbin dimana dapat menghasilkan 1 hp untuk setiap tinggi air jatuh. 1
Hp = 1 ft. Untuk kondisi air tertentu, berdasarkan spesifiknya dapat dipilih jenis
turbin yang sebaiknya digunakan agar mendapat efisiensi yang maksimum.
Adapun pedomannya adalah sebagi berikut:

28
No Kecepatan spesifik Type / Jenis turbin
(rpm)
1 10 sampai 35 Turbin Pelton dengan Nozzel tunggal
2 35 sampai 60 Turbin Pelton dengan dua Nozzel atau
3 60 samapi 300 lebih
4 300 sampai 1000 Turbin Francis
Turbin Kaplan
d. Penentuan Luas Penampang Saluran H
Diameter pipa dan luas penampang lintang saluran dalam turbin dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas. Yang dimaksud dengan luas
penampang lintang saluran adalah suatu luasan permukaan irisan saluran yang
dibuat tegak lurus dengan arah aliran cairan. Kecepatan aliran air akan besar pada
penampang yang semakin kecil, pada kapasitas aliran air yang sama.

Dimana:
Q = kapasitas air yang mengalir (m3/detik)
A = luas penampang pipa yang dipakai (m2)
Cn = kecepatan aliran air (m/detik)
e. Tinggi Jatuh Air
Pemilihan dengan berdasarkan tinggi jatuh air diperoleh, maka dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3 : Pemilihan jenis turbin berdasarkan tinggi jatuh air
No Tinggi jatuh air / Type / Jenis Turbin
head (m)

1 0 sampai 25 Kaplan atau Francis (lebih cocok Kaplan)


2 25 sampai 50 Kaplan atau Francis (lebih cocok francis)
3 50 sampai 150 Francis
4 150 sampai 250 Francis atau pelton (lebih cocok francis)
5 250 sampai 300 Francis atau pelton(lebih cocok pelton)
6 Di atas 300 Pelton

29
f. Diameter Dan Lebar Runner
Diameter luar runner dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut.
Dimana :

D1 = diameter luar runner ( m


) n = putaran turbin (rpm) U1
= kecepatan runner (m/s)
Luas pemasukan aliran adalah hasil kali lebar runner (b0) dengan panjang
busur pemasukan (L).

dimana :
A = Luas penampang pipa pancar (m2)
b0 = Lebar pipa pancar (m) L =
Panjang busur pemasukan (m)

2.7. Implementasi Turbin Air


a. Kincir Air
Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang
mengalir. Dari pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus
sungai untuk trasportasi, manusia terus mengembangkan cara- cara untuk
menagkap energi air yang mengalir. Energi tersebut dapat dikonversikan menjadi
energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan
generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar dengan
membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.
Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa penerapan kincir air
dan turbin. Dikenal ada tiga jenis kincir air berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu
overshot, breast-shot, dan under-shot.
Pada kincir overshot, air melalui atas kincir dan kincir berada di bawah
aliran air. Air memutar kincir dan air jatuh ke permukaan lebih rendah. Kincir
bergerak searah jarum jam. Pada kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan
aliran air sehingga air mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir
berlawanan dengan arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air

30
diletakkan agak ke atas dan sedikit menyentuh air. Aliran air yang menyentuh kincir
menggerakkan kincir sehingga berlawanan arah dengan jarum jam.
b. Pompa Air
Jarang yang tahu bahwa beberapa tipe pompa air dapat diaplikasikan
sebagai turbin air. Biasanya pompa digerakkan oleh motor listrik untuk menaikkan
sejumlah air sampai ketinggian tertentu. Pada aplikasi sebagai turbin prinsip kerja
pompa di balik, yaitu diberi jatuhan air dari ketinggian tertentu untuk memutar
impeler pompa. Putaran impeler ini akan diteruskan untuk memutar generator
sehingga dihasilkan tenaga listrik. Beberapa kelebihan aplikasi pompa sebagai
turbin air adalah : sebagai produk industri yang massal pompa mudah diperoleh
dengan berbagai vasiasi head – flow, tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran,
mudah dalam instalasinya, harga relatif murah, dan suku cadang mudah diperoleh.
Aplikasi pompa dapat dikoneksi secara langsung dengan generator (direct drive)
atau menggunakan transmisi mekanik pulley-belt (indirect drive) apabila putaran
pompa sebagai turbin tidak sama dengan putaran generator (umumnya 1500 rpm).
Jenis pompa yang umum dipakai sebagai turbin adalah end-suction
centrifugal pump untuk jatuhan 7 m – 100 m dengan debit kecil ( 50 liter/detik sd
150 liter/detik) dan mixed-flow pump untuk jatuhan rendah 4 – 15 m dengan debit
cukup besar (100 – 400 liter/detik). Kapasitas daya aplikasi pompa sebagai turbin
beragam 1 kW – 100 kW, dengan biaya peralatan yang lebih murah ( sd 50%)
dibandingkan dengan menggunakan turbin air (costume product). Efisiensi pompa
sebagai turbin relatif cukup baik berkisar 65% – 75%, umumnya selisih 3%
dibandingkan efisiensi terbaik (bep, best efficiency point) sebagai pompa.
c. PLTA
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban puncak
air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air
pada waduk utama tetap stabil. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja
dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi

31
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik
(dengan bantuan generator). PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan
sebelumnya, bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai
sumber air untuk memenuh kebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada
operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam
tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus
dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan
sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan
seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun,
walaupun pada musim kemarau panjang. Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada
sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24
% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Dalam
penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi.
i. Jenis-Jenis PLTA
Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerah pegunungan.
Untuk dapat memanfaatkan potensi dari sungai ini, maka kita perlu membendung
sungai tersebut dan airnya disalurkan ke bangunan air PLTA.
Ditinjau dari cara membendung air, PLTA dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
PLTA run off river
Pada PLTA run off river, air sungai dialihkan dengan menggunankan dam
yang dibangun memotong aliran sungai. Air sungai ini kemudian disalurkan ke
bangunan air PLTA. Pada PLTA run off river, daya yang dapat dibangkitkan
tergantung pada debit air sungai, tetapi PLTA run off river biaya pembangunannya
lebih murah
PLTA dengan kolam tando (reservoir)
Pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), air sungai dibendung dengan
bendungan besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando.
Selanjutnya air di kolam tando disalurkan ke bangunan air PLTA. Dengan adanya

32
penimbunan air terlebih dahulu dalam kolam tando, maka pada musim hujan di
mana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air
PLTA, air dapat ditampung dalam kolam tando. Pada musim kemarau di mana debit
air sungai lebih kecil daripada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih
kekurangan air ini dapat diatasi dengan mengambil air dari timbunan air yang ada
dalam kolam tando. Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada PLTA. PLTA
dengan kolam tando (reservoir) memiliki biaya instalasi lebih mahal, karena kolam
tando memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan daerah genangan
yang luas. ii. Prinsip Plta Dan Konversi Energi
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi
kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis
dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini
berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah
energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir
(debit). iii. Cara Kerja PLTA
Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah
Dam. Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu
Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan
Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus
melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa
pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut
sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup
seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Spiral
Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir keluar
melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan
(Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros Generator
sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main Transformer),
energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV
ke konsumen melalui Gardu Induk. Komponen – kompnen dasar PLTA berupa
dam, turbin, generator dan transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam
jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain

33
itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Contoh waduk Jatiluhur yang
berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik. iv.
Komponen-Komponen PLTA
1. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
a). Bendungan Beton (Bendungan Gravitasi, Bendungan Busur, Bendungan
Rongga)
b). Bendungan Urugan (Bendungan Urugan Batu, Bendungan Tanah)
c). Bendungan Kerangka Baja
d). Bendungan Kayu
2. Turbin
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa
peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock),
rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat
pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum
air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja
karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis
dan propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudusudu
jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor
dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses
penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu
jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi
Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya
tetap (tidak bisa digerakkan). Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa
berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran

34
sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain
sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya.
3. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan
stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati ―coil‖ yang terletak di stator. Lalu tegangan
inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada
tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: Putaran, Kumparan, Magnet.
2.8. Pengaruh Turbin Air Pada Lingkungan
Turbin air mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi lingkungan. Turbin
adalah salah satu penghasil tenaga terbersih, menggantikan pembakaran bahan
bakar fosil dan menghapuskan limbah nuklir. Turbin memproduksi sumber energi
listrik dunia dengan jumlah yang besar. Dalam sejarah turbin juga mempunyai
konsekuensi negatif. Putaran sudu atau gerbang pengarah dari turbin air dapat
mengganggu ekologi natural sungai, membunuh ikan, menghentikan migrasi dan
menggangu mata pencaharian manusia. Contohnya, suku Indian Amerika di Pasific
Northwest mempunyai mata pencaharian memancing ikan salmon, tapi
pembangunan dam secara agresif menghancurkan jalan hidupnya. Hingga akhir
abad 20, dapat dimungkinkan untuk membangun sistem pembangkit tenaga air yang
mengalihkan ikan dan organisme lainnya dari saluran masuk turbin tanpa kerusakan
atau kehilangan tenaga yang berarti. Sistem akan memerlukan sedikit pembersihan
tetapi secara pada dasarnya lebih mahal untuk dibangun. Di Amerika Serikat
sekarang menahan migrasi ikan adalah ilegal, sehingga tangga ikan harus
disediakan oleh pembangun bendungan.
BAB III
PENUTUP

35
3.1 Soal Objektif
1. Bagian turbina air yang berfungsi untuk meneruskan aliran fluida sehingga
tekanan dan kecepatan fluida dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan
yaitu ...
a. Poros utama
b. Sudu-sudu
c. Pipa hisap
d. Nozel : Jawaban
e. Bantalan
2. Turbin yang sudut sudu geraknya dapat diatur sesuai dengan kondisi aliran
saat itu adalah .....
a. Turbin Kaplan : Jawaban
b. Turbin turgo
c. Turbin cross flow
d. Turbin francis
e. Turbin pelton
3. Untuk mencari daya turbin air di tentukan dengan rumus yaitu ....

a.
b. : Jawaban
c.
d.
e.
4. Turbin yang efektif pada head rendah adalah?
a. Turbin Kaplan : Jawaban
b. Turbin Tangensial
c. Turbin Crossflow
d. Turbin Francis
e. Turbin Pelton
5. Fungsi turbin air yang memiliki pengaruh baik pada lingkungan, kecuali?
a. Sebagai tenaga listrik yang tergolong renewable energy.
b. Alternatif pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
c. Bendungan pada turbin air memiliki peran ganda untuk mengatur sistem
irigrasi persawahan.
d. Bendungan pada turbin air memiliki peran ganda untuk memelihara ikan
sebagai alternatif kelangkaan wilayah. : Jawaban
e. PLTA dapat berguna untuk mengatasi permasalahan erosi pada tempat
jatuh air yang tinggi.

3.2 Soal Uraian


1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai turbin air ?
Jawaban:

36
Turbin air merupakan mesin yang berputar diakibatkan oleh energi kinetik
dan potensial dari aliran fluida. Fluida yang bergerak menjadikan blade pada turbin
berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Perbedaan dasar
antara turbin air awal dengan kincir air terletak pada komponen. Komponen pada
turbin lebih optimal dan dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat serta
dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. Komponen kincir lebih sederhana
dengan biaya peralatan dan perawatan yang lebih murah. Komponenkomponen
utama pada turbin air terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang
berputar pada sistem turbin air. Stator merupakan bagian yang diam pada turbin air.

2. Berdasarkan karakteristiknya turbin dibagi menjadi 4, yakni Turbin Pelton,


Turbin Bankis, Turbin Kaplan dan Turbin Francis. Dari ke empat jenis turbin
tersebut jelaskan secara singkat tentang apa yang anda ketahui mengenai
keempat turbin tersebut?
Jawab:
Turbin Pelton bekerja pada ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter.
Debit air = 4 s.d 15 m3/s. Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin
impuls atau tekanan sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu
turbin tidak terjadi penurunan tekanan.
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi
(impulse turbine). Turbin Cross Flow juga disebut Turbin Banki-Mitchel Pada
turbin Cross Flow air mengalir secara melintang atau memotong blade turbin,
Turbin Cross Flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih besar
dan head yang lebih rendah dibanding Pelton. Headnya kurang dari 200 meter.
Terjunan (head): H = 5—200 m. Debit: Q = 0,03—13 m³/s.
Kapasitas: N = 10—3 500 kW.
Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang
diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah
di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah
mengarahkan air masuk secara tangensial.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya

37
mempunyai tiga hingga enam sudu. Tidak berbeda dengan turbin francis,
turbin kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini
mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang.

3. Jelaskan pengaruh istalasi turbin air terhadap lingkungan? Jawab:


Turbin air mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi
lingkungan. Turbin adalah salah satu penghasil tenaga terbersih,
menggantikan pembakaran bahan bakar fosil dan menghapuskan limbah
nuklir. Turbin memproduksi sumber energi listrik dunia dengan jumlah
yang besar. Dalam sejarah turbin juga mempunyai konsekuensi negatif.
Putaran sudu atau gerbang pengarah dari turbin air dapat mengganggu
ekologi natural sungai, membunuh ikan, menghentikan migrasi dan
menggangu mata pencaharian manusia. Contohnya, suku Indian Amerika
di Pasific Northwest mempunyai mata pencaharian memancing ikan
salmon, tapi pembangunan dam secara agresif menghancurkan jalan
hidupnya. Hingga akhir abad 20, dapat dimungkinkan untuk membangun
sistem pembangkit tenaga air yang mengalihkan ikan dan organisme
lainnya dari saluran masuk turbin tanpa kerusakan atau kehilangan tenaga
yang berarti. Sistem akan memerlukan sedikit pembersihan tetapi secara
pada dasarnya lebih mahal untuk dibangun. Di Amerika Serikat sekarang
menahan migrasi ikan adalah ilegal, sehingga tangga ikan harus disediakan
oleh pembangun bendungan.

3.3 KESIMPULAN
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotorblade".
Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi
untuk menggerakkan rotor. Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin

38
air dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu :Turbin Aliran Tangensial, Turbin Aliran
Aksial, Turbin Aliran Aksial - Radial. Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida
Kerjanya turbin dibagi menjadi menjadi dua yaitu: Turbin Implus dan Turbin
Reaksi. Jenis – Jenis Turbin Impuls adalah Turbin Pelton, Turbin Cross-Flow dan
Turbin Turgo. Jenis – Jenis Turbin Reaksi adalah Turbin Francis dan Turbin Kaplan
& Propeller.

3.3. SARAN

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini banyak teknologi khususnya


dibidang teknik yang bersumber dari alam, salah satunya yaitu pemanfaatan air
untuk kebutuhan keseharian. Jadi pemanfaatan sumber air dapat diolah dengan
menggunakan turbin dengan memanfaatkan tekanan dari air untuk menghasilkan
energi listrik. Apabila pemanfaatan air ini diperbanyak dengan menggunakan turbin
maka akan sanga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Pudjanarsa dan Nursuhud. 2006. Mesin konversi energi. Yogyakarta: Andi Susanti,
Aprilia. 2014. Makalah turbin air. (online).

39
http://tulisanakhwat.blogspot.com/2014/02/makalah-turbin-air.html. Diakses tanggal
7 maret 2015

Tanpa nama. Turbin crossflow. (online). http://cink-hydro-


energy.com/id/turbincrossflow. Diakses tanggal 7 maret 2015

Tanpa nama. Macam-macam turbin. (online). http://artikel-


teknologi.com/macammacam-turbin/. Diakses tanggal 7 maret 2015

Tanpa Pengarang. 2011. Makalah Turbin Air (PLTA), (Onlain), (http://www.


MAKALAH TURBIN AIR-PLTA _aphroditestory.htm), diakses 26
Agustus 2006.

40

Anda mungkin juga menyukai