Anda di halaman 1dari 15

SISTEM SCADA* (C11041308)

INSTRUMENTASI DI
PEMBANGKIT
LISTRIK
Oleh Kelompok 5 Kelas A
 Riska Delia Febriani 2017-11-096
 Alfian Patria Tanaya 2017-11-131
 Abellardo Irded Viero 2017-11-133
 Satria Purnama Adjie 2017-11-136
PENDAHULUAN
Dalam suatu sistem pembangkitan listrik, dibutuhkan sistem
instrumentasi dan kontrol agar pembangkitan energi dapat berjalan
optimal dan menghasilkan energi sesuai target yang ditetapkan. Sistem
instrumentasi dan kontrol pada pembangkitan listrik juga berperan
untuk menjaga keamanan dan realibilitas sistem. Namun, untuk
mengerti sistem instrumentasi dan kontrol pada sistem pembangkitan
listrik kita juga perlu mengetahui sistem pembangkitan listrik itu sendiri.
PENGERTIAN INSTRUMENTASI
Digambarkan sebagai “the art and science of measurement and
control”, atau dengan kata lain instrumentasi adalah seni dan ilmu
pengetahuan dalam penerapan alat ukur dan sistem pengendalian
pada suatu objek dengan tujuan untuk mengetahui harga numerik
variable suatu besaran proses dan juga bertujuan untuk
mengendalikan besaran proses supaya tetap berada pada daerah
tertentu atau berada pada nilai besaran yang di-inginkan (set point).
Tiga fungsi utama instrumentasi adalah sebagai alat pengukuran, alat
analisa dan alat kendali. Secara garis besar, hierarki dari instrumentasi
pada proses industri terbagi menjadi dua bagian, yakni Process Control
System (PCS) dan Safety Instrumented System (SIS).
1. PENUNJUKAN (INDICATING)

FUNGSI DASAR 2. PENCATATAN (RECORDING)


INSTRUMENTASI

4
3. PENGENDALIAN (CONTROL)

PAGE
4
KLASIFIKASI
INSTRUMENTASI
PENGENDALIAN

Penilaian harga atau Keselamatan dan


1 kualitas (Value or 3 Proteksi (Safety and
quality assessment) Protection)

Kendali otomatis Pengumpulan data


2 (Automatic Control) 4 (Data collection)
Untuk mengatur sistem pembangkitan listrik yang kompleks
diperlukan sistem instrumentasi dan kontrol yang juga
memadai. Sistem instrumentasi utama yang berhubungan
INSTRUMENTASI PADA langsung dengan generator dan turbin adalah sistem
instrumentasi frekuensi dan sistem instrumentasi daya.
GENERATOR (UMUM) Sistem instrumetasi frekuensi diperlukan untuk mengukur
frekuensi dari turbin dan generator. Dari hasil pengukuran
frekuensi juga dapat diperoleh kecepatan putaran dari
turbin dan generator dalam revolusi per menit (rpm).

Sistem instrumentasi daya diperlukan untuk mengamati


perubahan beban listrik pada generator serta menjadi
bagian dari sistem kontrol steam turbine. Instrumen yang
dipakai adalah load sensor. Load sensor menggunakan
current transformer yang ditempatkan di dekat keluaran
generator. Saat generator menghasilkan daya listrik, arus
listrik AC akan mengalir dari generator dan menginduksi
arus pada current transformer. Arus pada current
transformer bersifat linear terhadap beban di generator
PENERAPAN INSTRUMEN PADA
GOVENOR
Dengan adanya sistem instrumentasi, sebagian hal yang diperlukan
untuk mengontrol sistem pembangkitan listrik sudah terpenuhi. Hal
lain yang diperlukan untuk mengontrol sistem adalah aktuator.
Aktuator yang biasa dipakai dalam sistem kontrol pembangkitan
listrik adalah governor.
Governor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan serta keluaran daya dari suatu mesin, turbin, maupun alat
penghasil daya (penggerak utama) lainnya. Governor mendeteksi
kecepatan atau beban dari suatu alat penghasil daya dan mengatur
banyaknya bahan bakar atau steam (uap) yang perlu dialirkan ke alat
penghasil daya untuk menjaga beban dan kecepatan dari penggerak
utama pada nilai tertentu. 

4 Elemen utama Govenor

Speed setting Sensing speed

Pembandingan kecepatan
Stabilisasi penggerak utama
Aktual dengan nominal
METODE-METODE DALAM KONTROL PEMBANGKIT

Apabila sistem instrumentasi serta aktuator untuk sistem kontrol pembangkitan listrik sudah
terpenuhi, dibutuhkan metode-metode tertentu untuk sistem kontrol tersebut. Metode pada
sistem kontrol pembangkitan listrik bersifat unik, karena tidak lazim dipakai pada sistem
lainnya. Isochronous dan droop adalah metode kontrol yang umum dipakai pada sistem kontrol
pembangkitan listrik.
• Metode kontrol isochronous
Tidak terjadi perubahan frekuensi dari sistem apabila terjadi perubahan beban listrik. 8
• Metode kontrol droop

PAGE
Perubahan beban listrik akan diikuti dengan perubahan frekuensi dari sistem. Apabila
beban listrik bertambah maka frekuensi dari sistem akan berkurang sesuai dengan nilai
persentase droop yang telah ditentukan
SISTEM INSTRUMENTASI PADA
TURBIN ARUS PASANG-SURUT LAUT
Sistem instrumentasi dapat diaplikasikan pada turbin arus pasang surut laut untuk mengukur
dan memantau parameter kinerja turbin. Sistem turbin tersebut bekerja secara terus-menerus
di lokasi operasi yang tidak selalu dapat terjangkau oleh operator turbin. Oleh karena itu
diperlukan perangkat pendukung operasi sistem turbin berupa sistem instrumentasi. Sistem
instrumentasi tersebut digunakan agar kinerja turbin arus pasang surut laut yang dipasang di
suatu tempat dapat dipantau dari jarak jauh secara kontinu dan real time. Sehingga gejala
kegagalan atau kerusakan yang mungkin terjadi pada turbin dapat diantisipasi secara cepat.
9
Sistem instrumentasi pada turbin arus pasang-surut laut, meliputi :

1
Seperangkat sensor pembaca parameter kinerja
turbin

2
Perekam data (data logger) untuk mencatat dan
menyimpan data yang dihasilkan sensor
03
3
Sistem telemetri untuk mengirim data ke operator
turbin. 02

NOTE :
Sensor adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengubah suatu 01
besaran fisik menjadi besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah
dengan rangkaian listrik atau sistem digital
THANK YOU
INSTRUMENTASI
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi instrumentasi, fungsi sistem instrumentasi dan pengukuran dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori sebagai berikut

Penilaian harga atau kualitas (Value or quality assessment), Merupakan tujuan tertua pengukuran dalam sejarah
peradaban. Contoh instrument asesmen value adalah adalah timbangan perdagangan

Keselamatan dan Proteksi (Safety and Protection), Bertujuan memantau dan mendeteksi situasi berbahaya tertentu
untuk menentukan aksi adaptif, protektif dan preventif; misalnya tujuan pemantauan suhu untuk menentukan tindakan
adaptif atau protektif

Kendali otomatis (Automatic Control), Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa istilah kontrol berarti metoda-metoda
memaksa parameter-parameter lingkungan untuk mengikuti harga-harga tertentu. Misalnya menjaga ketersediaan air
dalam tangki
Pengumpulan data (Data collection), Dalam banyak hal, data dikumpulkan dan diarsip sebagai informasi untuk
menganalisa penyebab gangguan dan pengembangan proses yang lebih baik. Pengukuran yang teliti dan sistem
kontrol yang tepat dalam industri proses, dapat menghasilkan harga variable fisika dan kimia dari sistem yang
sesuai dengan harga perancangannya. Hal ini akan dapat menghemat biaya operasi serta perbaikan hasil
produksi.Sebagai contoh, harga temperature yang tepat dalam pemprosesan minyak mentah akan menghasilkan
produk terbaik
Instrumentasi memiliki tiga fungsi dasar, yaitu :
penunjukan (indicating)
pencatatan (recording)
pengendalian (control)

Instrumentasi pengujian kuantitas listrik dan elektronika umumnya berfungsi untuk


penunjukan dan pencatatan, sedangkan yang digunakan pada proses industri
kebanyakan ditujukan untuk fungsi pengendalian/kontrol (Warsito, 2009).
Sensor adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrikatau sistem
digital (Setiawan, 2009).

Perekam data adalah alat elektronik yang digunakan untuk mencatat atau merekam
data dari waktu ke waktu, yang memiliki kemampuan secara otomatis untuk
mengumpulkan data selama 24 jam (Anonim, 2011). Sedangkan telemetri merupakan
suatu proses yang digunakan untuk mengukur atau mencatat suatu besaran fisik pada
suatu lokasi yang letaknya jauh dari pusat pengolahan hasil pengukuran (Darajat,
Komarudin & Sulistiyanti 2012).

Sistem telemetri sering digunakan untuk pengukuran di daerah-daerah yang sukar


dijangkau manusia atau untuk pemantauan terus-menerus yang tidak memungkinkan
petugas untuk melakukan pengukuran secara terus-menerus, sehingga petugas cukup
meletakkan alat ukur pada tempat pengukuran dan dapat dipantau dari tempat lain
(Sukiswo, 2005). sehingga petugas cukup meletakkan alat ukur pada tempat
pengukuran dan dapat dipantau dari tempat lain (Sukiswo, 2005).
Modul instrumentasi :

Sistem sensor (sensor putaran, sensor arus listrik, dan sensor tegangan listrik).

Sistem perekaman data (data logging), melakukan penyimpanan data dengan


kerapatan data tiap 8 detik. Penyimpanan data menggunakan flash disk.

Sistem telemetri untuk pengiriman data melalui SMS menggunakan jaringan GSM.
Menggunakan modul GSM dan SIM card.

Anda mungkin juga menyukai