Anda di halaman 1dari 14

Introduction and Review 3

BAB 1

PENDAHULUAN dan TINJAUAN

Tujuan

Bab ini akan mengenalkan anda pada instrumentasi, berbagai pengukuran


yang digunakan dan alasan mengapa kontrol proses sangat bergantung pada
instrumentasi. Hal ini akan membantu anda untuk mengenal instilah instrumen dan
standarnya.

Bab ini meliputi

- Dasar-dasar dalam kontrol proses putaran


- Unsur-unsur pada kontrol putaran
- Perbedaan antara bermacam tipe dari variabel
- Pertimbangan dalam fasilitas proses
- Satuan,standar dan awalan pemakaian pada parameter pengukuran
- Perbandingan antara satuan pengukuran dalalm english dan SI
- Akurasi instrumen dan parameter yang akan mempengaruhi kinerja instrumen

1.1 Pendahuluan

Instrumentasi merupakan dasar untuk mengontrol proses di industri.


Bagaimanapun, hal ini terjadi dalam berbagai cara dari pemanas air rumah dan
HVAC, dimana variabel suhu diukur dan digunakan untuk mengendalikan gas,
minyak atau aliran listrik pada pemanas air, atau sistem pemanasan, atau listrik ke
kompresor untuk pendinginan, untuk proses kontrol kompleks di industri seperti
aplikasi yang digunakan dalam industri minyak bumi atau kimia.
Dalam pengontrolan di industri sejumlah variabel, dari suhu, aliran dan
tekanan dari waktu dan jarak, dapat dirasakan secara bersamaan. Semua ini dapat
menjadi varibel yang saling bergantung dalam satu proses yang membutuhkan
sistem mikroprosesor yang kompleks untuk pengendalian total. Oleh karena
kemajuan teknologi yang pesat, instrumen yang digunakan saat ini mungkin
sudah tidak terpakai nantinya, karena teknik pengukuran yang baru dan lebih
efisien terus diperkenalkan. Perubahan ini didorong oleh kebutuhan akan akurasi,
kualitas, presisi dan kinerja yang lebih tinggi. Untuk mengukur parameter secara
akurat, teknik telah dikembangkan yang awalnya diperkirakan tidak akan
mungkin pada beberapa tahun yang lalu.
Introduction and Review 3

Gambar 1.1 Kontrol proses (a) menunjukkan kontrol manual loop proses
penukar panas sederhana dan (b) kontrol otomatis dari loop proses penukar panas.

Gambar 1.2 Diagram blok dari loop kontrol proses.

Diagram pada Gambar 1.1b adalah loop umpan balik yang disederhanakan
dan diperluas pada Gambar 1.2. Dalam proses apapun ada sejumlah masukan, dari
bahan kimia hingga barang padat. Ini dimanipulasi dalam proses dan komponen
kimia baru muncul pada output. Input terkontrol ke proses dan parameter output
yang diukur dari proses disebut variabel.

Pada fasilitas pengendali kontrol sebaiknya tidak dibatasi pada satu


variabel saja, namun dapat mengukur dan mengendalikan banyak variabel.
Contoh bagus pengukuran dan kontrol multivariabel yang kita hadapi setiap hari
diberikan oleh prosesor di mesin mobil. Gambar 1.3 mencantumkan beberapa
fungsi yang dilakukan oleh engine processor. Sebagian besar variabel terkontrol
adalah enam atau delapan perangkat tergantung pada jumlah silinder di mesin.
Prosesor mesin harus melakukan semua fungsi ini sekitar 5 ms. Contoh kontrol
mesin ini dapat dikaitkan dengan operasi yang dilakukan dalam operasi
pengendalian-proses.
1.3 Pengertian dari Elemen-elemen di Control Loop

Pada gambar 1.4 menjelaskan masing-masing elemen dari process-control


loop.pengukuran elemen berbesis pada sensor,transducer,dan transmiter serta
masing-masing penyuplai energinya.pada kontrol elemen terdapat
actuator,landasan pengatur energi,dan masing-masing penyuplai energinya.pada
controller terdapat processor dengan

media penyimpanan dan penjumlahan dari lintasan yang ada untuk


membandingkan set point ke sinyal sensed agar mendeteksi adanya sinyal
error.prosessor akan menggunakan sinyal error untuk menggerakan sinyal
koreksi yang mengontrol aktuator dan variabel masukan.fungsi dan pengoprasian
dari blok-blok yang berbeda jenis dari segi pengaplikasianya akan di diskusikan
pada kelompok yang akan dibentuk.11,12, dan 14.pengertian dari masing-masing
blok tersebut sebagai berikut :

Feed back loop adalah jalur dari sinyal keluaran untuk di kembalikan ke
sinyal masukan yang di koreksi dari segala variasi anatara level pengeluaran dari
set level.dalam kata lain,penegeluaran dari hasil pemrosesan terpantau secara
berkelanjutan,kesalahan antara set point dan parameter pengeluaran bersatu dan
sinyak koreksi dikembalikan ke salah satu prosessor pemasukan untuk dikoreksi
perbedaaan pengukuran parameter pengeluaranya.

Variabel terkontrol atau terukur adalah variabel keluaran yang terpantau


dari suatu proses. Nilai parameter dari keluaran yang terpantau ini biasanya
memiliki batasan yang ketat.

Variabel yang termanipulasi adalah variabel masukan atau parameter


dalam sebuah proses yang divariasikan oleh sinyal terkontrol dari prosesor ke
aktuator. Dengan mengubah variabel masukan maka nilai variabel yang diukur
dapat dikontrol.

Set point adalah nilai yang diinginkan dari parameter keluaran atau
variabel yang dipantau oleh sensor. Setiap penyimpangan dari nilai ini akan
menghasilkan suatu error signal.

Instrument adalah nama dari semua tipe variasi alat yang digunakan untuk
menunjukkan atau mengukur suatu kuantitas fisik atau keadaan, kinerja, posisi,
arah dan sebagainya.

Sensor adalah suatu alat yang dapat nengenali variable fisik seperti Suhu,
intensitas cahaya, gerakan, dan memiliki kemampuan untuk memberikan keluaran
terukur yang bervariasi dalam kaitannya dengan amplitude variable fisik. Tubuh
manusia memiliki sensor pada jari yang dapat mengenali kekasaran suatu
permukaan, suhu, dan gaya. Sebuah thermometer merupakan contoh yang tepat
dari sebuah sensor garis pandang karena thermometer tersebut memberikan
indikasi suhu visual yang tepat. Pada sensor yang lain seperti sensor tekanan
diafragma, sebuah transduser tegangan bisa jadi dibutuhkan untuk mengubah
deformasi diafragma menjadi sinyal elektrik atau pneumatic sebelum dilakukan
pengukuran.
Transduser adalah sebuah alat yang dapat mengubah suatu bentuk energy
menjadi bentuk yang lain, contohnya; sebuah resistance thermometer mengubah
suhu menjadi hambatan elektrik, atau sebuah thermocouple mengubah suhu
menjadi tegangan. Dua alat tersebut memberikan keluaran yang sebanding untuk
suhu. Beberapa transduser dikelompokkan berdasarkan heading of sensors.

Converters adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengubah format


dari suatu sinyal tanpa mengubah bentuk energi, contohnya adalah mengubah
tegangan menjadi sinyal arus.

Aktuator adalah perangkat yang digunakan untuk mengendalikan variabel


input sebagai respons terhadap sinyal dari controller. Sebuah aktuator khas akan
menjadi katup kontrol aliran yang dapat mengendalikan laju aliran fluida
sebanding dengan amplitudo sinyal listrik dari pengontrol. Jenis aktuator lainnya
adalah relay magnetik yang menghidupkan dan mematikan daya listrik.
Contohnya adalah aktuator yang mengendalikan daya ke kipas dan kompresor
dalam sistem pendingin udara sebagai respons terhadap sinyal dari sensor suhu
ruangan.

Pengendali (Controller) adalah perangkat yang memonitor sinyal dari


transduser dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga proses dalam
batas yang ditentukan sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan mengaktifkan dan mengendalikan aktuator yang diperlukan.

Programmable logic controllers (PLC) digunakan dalam aplikasi kontrol


proses, dan merupakan sistem berbasis mikroprosesor. Sistem kecil memiliki
kemampuan untuk memantau beberapa variabel dan mengendalikan beberapa
aktuator, dengan kemampuan diperluas untuk memantau 60 atau 70 variabel dan
mengendalikan sejumlah aktuator yang sesuai, yang mungkin diperlukan di kilang
petrokimia. PLC, yang memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi input
analog atau digital dan output sinyal kontrol analog atau digital, dapat
berkomunikasi secara global dengan controller lainnya, mudah diprogram secara
on line atau off line, dan menyediakan data dan informasi yang belum pernah
terjadi sebelumnya kepada operator. Jaringan bertingkat biasanya digunakan
untuk memprogram controller.

Sinyal error merupakan perbedaan antara titik setel dan amplitudo variabel
terukur.

Sinyal perbaikan adalah sinyal yang digunakan untuk mengendalikan daya


ke aktuator untuk mengatur tingkat variabel input.

Transmiter adalah perangkat yang digunakan untuk memperkuat dan


memformat sinyal sehingga alat ini sesuai untuk transmisi jarak jauh dengan
resiko kehilangan informasi yang minimal. Sinyal yang ditransmisikan berupa
salah satu dari beberapa bentuk ini, yaitu, pneumatik, digital, tegangan analog,
arus analog, atau sebagai frekuensi radio (RF) sinyal termodulasi. Transmisi
Digital lebih disukai dalam sistem baru karena controller berupa sistem digital,
dan sinyal analog dapat didigitalisasi secara akurat, sinyal digital dapat
ditransmisikan tanpa kehilangan informasi. Controller membandingkan
amplitudo sinyal dari sensor ke set point yang telah ditentukan, yang pada Gbr.
1.1 b adalah amplitudo sinyal dari air panas sensor. Controller kemudian akan
mengirim sinyal yang sebanding dengan perbedaan antara referensi dan sinyal
yang ditransmisikan ke aktuator agar actuator dapat membuka atau menutup
katup pengontrol aliran uap untuk menyesuaikan suhu air dengan nilai yang
ditetapkan.

1.4 Pertimbangan dalam Fasilitas Proses

Di dalam fasilitas proses terdapat sejumlah persyaratan dasar diantaranya


yaitu tindakan pencegahan untuk keselamatan dan persediaan listrik, air, dan
udara yang diatur dengan baik.

Pasokan listrik diperlukan untuk semua sistem kontrol dan harus


memenuhi semua standar yang berlaku di pabrik. Integritas suplai listrik
merupakan hal yang paling penting. Banyak fasilitas yang memiliki sistem
cadangan untuk menyediakan pasokan listrik tak terputus atau uninterruptable
power supply (UPS) untuk mengambil alih jika terjadi kehilangan daya eksternal.
Kegagalan daya bisa menyebabkan penutupan pabrik dan hilangnya jalan
produksi yang lengkap. Transformator isolasi harus digunakan di jalur catu daya
untuk mencegah gangguan elektromagnetik atau electromagnetic interference
(EMI) yang dihasilkan oleh motor, kontaktor, relay, dan sebagainya dari
perjalanan melalui saluran listrik dan mempengaruhi instrumen kontrol elektronik
yang sensitif.

Grounding merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam fasilitas


untuk alasan keamanan. Setiap variasi potensial antara tanah dengan peralatan
elektronik dapat menyebabkan kesalahan besar pada tingkat sinyal. Setiap
peralatan harus dihubungkan ke bus tembaga berat yang dibumikan dengan benar.
Ground loops juga harus dihindari dengan memasang kabel kabel dan jalur sinyal
balik pada satu kesatuan. Dalam beberapa kasus, terkadang perlu digunakan
isolator sinyal untuk mengatasi masalah grounding pada perangkat dan peralatan
elektronik.

Pasokan udara diperlukan untuk menggerakkan aktuator pneumatik di


sebagian besar fasilitas. Instrumen udara dalam peralatan pneumatik harus
memenuhi standar kualitas, yaitu udara harus bebas dari kotoran, minyak,
kontaminan, dan kelembaban. Bekuan, kotoran, dan sejenisnya dapat secara
penuh atau sebagian menghalangi bagian-bagian sempit dan nozel, menyebabkan
kesalahan pembacaan atau kegagalan pada seluruh hasil kerja peralatan.
Kompresor udara dilengkapi dengan pengering udara dan saringan, dan memiliki
tangki waduk dengan kapasitas cukup besar untuk mencukupi kebutuhan selama
beberapa menit saat terjadi kegagalan sistem. Udara kering dan bersih diberikan
pada tekanan 90 psig (630 kPa.g) dan dengan titik embun 20 F (10o C) di bawah
suhu operasi musim dingin minimum pada tekanan atmosfir. Informasi tambahan
tentang kualitas instrumen udara dapat ditemukan di ANSI / ISA-7.0.01-1996,
Standar Mutu untuk Instrumen Udara.

Contoh 1.1 Gambar 1.5 menunjukkan blok diagram dari sebuah loop tertutup
sistem kontrol aliran.

Mengidentifikasi elemen-elemen berikut: (a) sensor, (b) transduser, (c) aktuator,


(d) transmiter, (e) controller (pengontrol), (f) variabel manipulasi, dan (g) variabel
yang diukur.

(a) sensor berlabel tekanan sel dalam diagram. (b) transduser yang berlabel
converter. Ada dua transdusersatu untuk mengkonversi tekanan untuk arus dan
yang lainnya untuk mengkonversi arus ke tekanan untuk mengoperasikan
aktuator. (c) aktuator dalam katup pneumatik. (d) transmiter berupa driver baris.
(e) controller berlabel PLC. (f) Variabel yang dimanipulasi adalah tekanan
diferensial yang dikembangkan oleh fluida yang mengalir melalui penyempitan
pelat orifice (g) variabel yang dikontrol adalah laju aliran cairan.
Sistem kontrol proses yang sederhana dan ideal telah dibahas. Dalam
proses praktis pengontrolan skenario jauh lebih kompleks dengan banyak
skenario dan variabel, seperti stabilitas, waktu reaksi, dan akurasi yang harus
dipertimbangkan. Banyak masalah mendasar dibahas dalam bab-bab berikut.

1.4 Pertimbangan dalam Fasilitas Proses

Di dalam fasilitas proses terdapat sejumlah persyaratan dasar diantaranya


yaitu tindakan pencegahan untuk keselamatan dan persediaan listrik, air, dan
udara yang diatur dengan baik.

Pasokan listrik diperlukan untuk semua sistem kontrol dan harus


memenuhi semua standar yang berlaku di pabrik. Integritas suplai listrik
merupakan hal yang paling penting. Banyak fasilitas yang memiliki sistem
cadangan untuk menyediakan pasokan listrik tak terputus atau uninterruptable
power supply (UPS) untuk mengambil alih jika terjadi kehilangan daya eksternal.
Kegagalan daya bisa menyebabkan penutupan pabrik dan hilangnya jalan
produksi yang lengkap. Transformator isolasi harus digunakan di jalur catu daya
untuk mencegah gangguan elektromagnetik atau electromagnetic interference
(EMI) yang dihasilkan oleh motor, kontaktor, relay, dan sebagainya dari
perjalanan melalui saluran listrik dan mempengaruhi instrumen kontrol elektronik
yang sensitif.

Grounding merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam fasilitas


untuk alasan keamanan. Setiap variasi potensial antara tanah dengan peralatan
elektronik dapat menyebabkan kesalahan besar pada tingkat sinyal. Setiap
peralatan harus dihubungkan ke bus tembaga berat yang dibumikan dengan benar.
Ground loops juga harus dihindari dengan memasang kabel kabel dan jalur sinyal
balik pada satu kesatuan. Dalam beberapa kasus, terkadang perlu digunakan
isolator sinyal untuk mengatasi masalah grounding pada perangkat dan peralatan
elektronik.
Pasokan udara diperlukan untuk menggerakkan aktuator pneumatik di
sebagian besar fasilitas. Instrumen udara dalam peralatan pneumatik harus
memenuhi standar kualitas, yaitu udara harus bebas dari kotoran, minyak,
kontaminan, dan kelembaban. Bekuan, kotoran, dan sejenisnya dapat secara
penuh atau sebagian menghalangi bagian-bagian sempit dan nozel, menyebabkan
kesalahan pembacaan atau kegagalan pada seluruh hasil kerja peralatan.
Kompresor udara dilengkapi dengan pengering udara dan saringan, dan memiliki
tangki waduk dengan kapasitas cukup besar untuk mencukupi kebutuhan selama
beberapa menit saat terjadi kegagalan sistem. Udara kering dan bersih diberikan
pada tekanan 90 psig (630 kPa.g) dan dengan titik embun 20 F (10o C) di bawah
suhu operasi musim dingin minimum pada tekanan atmosfir. Informasi tambahan
tentang kualitas instrumen udara dapat ditemukan di ANSI / ISA-7.0.01-1996,
Standar Mutu untuk Instrumentasi Udara.

Suplai air (pasokan air) dibutuhkan dalam kebanyakan proses pembersihan


dan pendinginan, serta untuk pembangkit uap. Suplai domestic air mengandung
kuantitas dari partikel air dan pengotor. Hal tersebut (suplai domestic air) mampu
memenuhi kebutuhan proses pendinginan, namun tidak cocok untuk kebanyakan
proses pembersihan. Filtrasi dan semacamnya mampu menghilangkan kotoran
pada air, sehingga air tersebut cocok untuk proses pembersihan. Namun untuk
mendapatkan air murni (aquadest), system reverse osmosis sangat di butuhkan.

Instalasi dan pemeliharaan arus di perhatikan Dallam meletakan alat


instrument, valve dan sebagainya. Setiap alat harus mudah di akses untuk
pemeriksaan dan perawatan. Hal ini juga berlaku untuk instalasi valve yang dapat
di operasikan dengan system searah. Sehingga alat dapat digantikan atau di
perbaiki tanpa harus mematikan seluruh proses. Perlu di perhatikan pula dalam
bekerjasama dengan teknisi atau vendor pemeliharaan alat, apabila teknisi tidak
tersedia secara langsung dalam perusahaan.
Keselamatan adalah prioritas utama dalam fasilitas. Bahan yang tepat harus
digunakan dalam pembagunan container dan perpipaan serta sambungannya. Hal
ini untuk menghindari korosi atau kegagalan yang dapat mengakibatkan kebocoran
materi berbahaya. Semua sambungan listrik atau alat yang menggunakan listrik
harus terpasang dengan alat pemutus sambungan. Sertatidak dapat menjalarkan
atau menghantarkan api dalam kasus konsleting yang menimbulkan percikan.
Informasi lebih lanjut dapat di temukan di ANSI/ISA 12.01.011999. definisi dan
informasi berkaitan dengan kelistrikan di lokasi berbahaya.

1.5 Unit dan Standar

Seperti semua disiplin ilmu lainnya, seperangkat standar telah berkembang


selama bertahun-tahun untuk memastikan konsistensi dan menghindari
kebingungan. Instrument Society of America (ISA) telah mengembangkan daftar
simbol lengkap untuk instrumen, identifikasi instrumen, dan gambar kontrol
proses, yang akan dibahas di Bab 15

Unit pengukuran dibagi menjadi dua sistem yang berbeda; pertama, sistem
bahasa Inggris dan kedua, sistem Internasional, SI (Systme International
D'Units) berdasarkan sistem metrik, namun ada beberapa perbedaan. Sistem
bahasa Inggris telah menjadi standar yang digunakan di Amerika Serikat, namun
sistem SI secara perlahan membuat terobosan, sehingga siswa harus menyadari
kedua sistem unit dan dapat mengubah unit dari satu sistem ke sistem lainnya.
Kebingungan bisa timbul pada beberapa unit seperti massa pon dan berat pon. Unit
untuk massa pon adalah siput (tidak lagi digunakan bersama), yang setara dengan
kilogram dalam sistem satuan SI sedangkan berat pon adalah gaya yang sama
dengan newton, yang merupakan satuan gaya dalam sistem SI . Faktor konversi 1
lb = 0,454 kg, yang digunakan untuk mengubah massa (berat) antara kedua sistem,
berlaku untuk menyamakan kekuatan 1-lb dengan massa 0,454 kg; ini menjadi
massa yang akan menghasilkan kekuatan 4,448 N atau kekuatan 1 lb. Perawatan
harus dilakukan untuk tidak mencampur unit dari dua sistem. Untuk konsistensi
beberapa unit mungkin harus dikonversi sebelum dapat digunakan dalam
persamaan.

Tabel 1.1 memberikan daftar unit dasar yang digunakan dalam instrumentasi
dan pengukuran dalam sistem bahasa Inggris dan SI dan juga faktor konversi, lainnya
unit berasal dari unit dasar ini.

Contoh 1,2 Berapa meter yang ada di halaman 110?

110 halaman = 330 ft = (330 0.305) m = 100,65 m

Contoh 1.3 Berapa panjang ekivalen dalam inci 2,5 m?

2,5 m = (2,5 / 0,305) ft = 8,2 ft = 98,4 in

Contoh 1.4 Bobot suatu benda adalah 2,5 lb. Apa gaya dan massa ekuivalen dalam
sistem satuan SI?

2,5 lb = (2,5 4,448) N = 11,12 N

2,5 lb = (2,5 x 0,454) kg = 1,135 kg

Anda mungkin juga menyukai