Anda di halaman 1dari 24

1.

Flow Transmitter

Istilah transmitter sendiri dapat diartikan sebagai alat yang berfungsi untuk
menyampaikan kondisi mengenai besaran proses dengan adanya piranti tersebut,
maka keadaan pada tempat tertentu bisa dipantau, dilihat, atau dikendalikan
dengan cara remote dari tempat yang jauh.

Pada flow transmitter sendiri, aspek yang dipantau adalah proses aliran
(flow), sesuai dengan namanya, sederhananya, flow transmitter yaitu alat yang
digunakan untuk mengukur kecepatan fluida cair. Hasil pengukuran atas
kecepatan aliran fluida tersebut nantinya akan dikirim ke kontroler dalam industri,
flow transmitter biasanya diaplikasikan pada sistem yang berhubungan dengan
pengolahan fluida cair, contohnya pada industri recycle air, industri penjernihan
air, pengeboran dan pengolahan minyak, dan masih banyak lagi. Namun tidak
hanya cairan, fluida yang melewati atau diukur dengan flow transmitter juga bisa
berupa gas maupun solid akan tetapi, paling banyak memang digunakan untuk
mengukur aliran fluida air dan gas terlebih air, gas, ataupun cairan dalam bentuk
lainnya sangat dibutuhkan dalam keseharian maka flow meter ini menjadi
kebutuhan penting yang terkenal di kalangan para engineer.
Berikut fungsi flow transmitter

 Mengetahui Besaran Ukuran Aliran

Flow transmitter dapat digunakan untuk mengukur besaran ukuran


aliran, yang umumnya dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari hari
seperti air, bensin, solar, gas, dan lain sebagainya, dengan data besaran ukuran
yang diperoleh, maka kebutuhan aliran dapat ditentukan secara tepat.

 Mengetahui Parameter Ukuran

Flow meter atau flow transmitter dapat dimanfaatkan untuk


mengontrol rangkaian elektronik. Caranya yaitu dengan mengetahui parameter
ukuran berupa kecepatan aliran atau flow rate dimana data yang diperoleh ini
nantinya ditunjukkan dalam bentuk angka. Itulah yang akan digunakan untuk
mengatur bagaimana menghasilkan aliran listrik, dan sebagai sinyal input
mengontrol rangkaian elektronik.

 Mengantisipasi Kerusakan Mesin

Dapat mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan aliran fluida,


flow meter mampu mengukur kapasitas dan performa pompa, pipa,
compressor, cooling system, dan berbagai komponen lainnya dari sini, potensi
kerusakan mesin pun dapat dideteksi sejak dini sehingga tindakan pencegahan
dan penanggulangan dapat dilakukan.

 Menghitung Besaran Heat Energy


Sistem pendingin seperti AC atau chiller dan sistem pemanas atau
heater, umumnya banyak digunakan di mall, hotel, dan industry sehingga flow
transmitter yang mampu menghitung besaran heat energy yang dihasilkan dari
sistem tersebut, tentunya dapat ditemukan pada berbagai tempat yang telah
disebutkan.

Hasil pengukuran dari piranti ini berupa data angka, yang kemudian
dikalkulasikan dengan diferensial temperatur sehingga kebutuhan akan
temperatur dingin atau panas pada ruangan pun dapat dihitung secara akurat
dengan begitu, maka efisiensi biaya dapat diperoleh dengan adanya
keakuratan yang mencegah terbuangnya energi secara percuma.

 Menentukan Efektivitas dan Efisiensi Suatu Proses

Dalam pengertian & fungsi flow transmitter, berikutnya yaitu


menentukan efektivitas dan efisiensi suatu proses. Misalnya pada proses
pembangunan industri manufaktur flow transmitter sangat dibutuhkan untuk
memperhatikan steam, kebutuhan air, dan tekanan udara. Karena besar kecil
dari kebutuhan tersebut harus diatur dengan tepat pasalnya setiap komponen
yang berhubungan material ini mengacu pada konsumsi mesin produksi dan
kebutuhan lini produksi dalam hal ini, flow transmitter dapat digunakan untuk
melakukan adjustment terhadap besar kecilnya suatu aliran. Sehingga
perannya akan menentukan efektivitas dan efisiensi suatu proses.

Jenis Jenis Flow Transmitter

Electromagnetic Flow Transmitter


Tipe Rosemount 8750W Magnetic Flow Meter

Electromagnetic flow meter merupakan salah satu jenis flow transmitter,


yang dirancang sedemikian rupa untuk melakukan pengukuran atas aliran cair
bermuatan listrik yang ada di dalam pipa tertutup jadi fluida yang melewati flow
meter harus konduktif secara elektrik, dan cairan seperti minyak bumi tidak akan
kompatibel.

Aplikasi electromagnetic flow meter dalam pengertian & fungsi flow


transmitter, hanya dapat digunakan untuk air, baik air bersih maupun air kotor
yang mana materialnya disesuaikan dengan spesifikasi dari cairan, temperature
kerja, dan tekanannya. Selama pengaplikasian jenis flow meter ini, akurasinya
termasuk baik yaitu pada kisaran 0.5% atau lebih.

Vortex Flow Transmitter

Rosemount 8800D Series Vortex Flow Meter

Vortex flow transmitter memanfaatkan komponen seperti setengah kincir


untuk mengukur aliran fluida di dalam pipa dimana kecepatan dari setengah kincir
yang hanya bergerak ke kanan dan ke kiri, ini digunakan sebagai dasar untuk
mengukur aliran pengukuran tersebut berfungsi baik pada cairan, uap, dan gas
yang relatif bersih dan tidak mengandung banyak padatan.
Vortex flow transmitter umumnya paling populer digunakan dalam
aplikasi uap itu karena alat ini tidak memiliki bagian yang bergerak, sehingga
pergantiannya menjadi lebih baik dan memberikan masa kerja yang panjang
bahkan dalam pengertian & fungsi flow transmitter, piranti tersebut cukup handal
digunakan untuk temperature tinggi.

Ultrasonic Flow Transmitter

Prosonic Flow B200 Endress Hauser

Ultrasonic flow transmitter dikenal pula sebagai flow meter portable,


karena cara instalasinya clamp on atau non contact pada flow meter ini memang
sistemnya menggunakan non-contact, yang sensornya tidak mengalami kontak
langsung dengan fluida prinsip kerja dari ultrasonic flow transmitter sendiri yaitu
untuk mengukur kecepatan aliran fluida dengan ultrasound.

Aplikasi ultrasonic flow transmitter tersebut umumnya ada 2 jenis, untuk


gas atau untuk cairan, dengan model yang berbeda. Alat tersebut cocok digunakan
untuk semua jenis cairan yang homogen dan sebaliknya, ultrasonic flow meter
tidak cocok apabila digunakan untuk fluida seperti lumpur atau slurry.
Coriolis Mass Flow Transmitter

Coriolis Mass Flow Meter YOKOGAWA

Coriolis mass flow meter jenis ini menggunakan tabung dalam bentuk getaran
tetap yang diberi energy, momentum aliran massa nantinya akan terjadi ketika
fluida masuk dan melewati tabungnya. Sehingga mengakibatkan perubahan pada
getaran tabung berikutnya tabung akan berputar sampai menghasilkan pergeseran
fasa. Dan data massa aliran akan diperoleh setelah pergeseran fase tersebut diukur.
Dalam industri, coriolis mass flow transmitter cocok digunakan untuk semua jenis
fluida akan tetapi harganya yang cukup mahal membuat jenis flow meter ini
banyak digunakan untuk fluida yang mahal dan memerlukan akurasi tinggi.

2. Pressure Transmitter
Rosemount 3051C Smart Pressure Transmitter

Pressure transmitter merupakan transmitter atau alat ukur yang dapat


digunakan untuk mendeteksi nilai tekanan pada suatu proses dalam industri. Jadi
untuk mengenal lebih dekat mengenai pressure transmitter, maka anda perlu
memahami apa itu pressure atau tekanan terlebih dahulu.

Tekanan sendiri didefinisikan sebagai gaya yang diberikan ke permukaan


per satuan luas. Dan umumnya, gaya tekanan yang diukur dalam industri adalah
segala zat yang bisa mengalir atau fluida jadi tidak heran apabila pressure
transmitter menjadi banyak digunakan pada industri pengolahan air dan gas.

Fungsi Pressure Transmitter


Fungsi pressure transmitter yaitu untuk mendeteksi nilai tekanan yang ada
pada suatu fluida fika dirinci lebih jauh, fungsi dari alat tersebut yaitu untuk
menstandarkan sinyal yang dikirim oleh sensor kemudian mengirimkan sinyal
yang telah distandarkan ini ke kontroler.

Alasan sinyal dari sensor pressure harus distandarkan adalah karena sinyal
output dari sensor ini terlalu kecil, yaitu 0-3mV. Dimana kontroler tidak dapat
menerjemahkan sinyal yang terlalu kecil tersebut sehingga kondisi tekanan yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah dari pengaturan sistem tidak akan dapat dideteksi
maka dari itu, sinyal perlu distandarkan terlebih dahulu menjadi rentang 1-5 Volt
oleh pressure transmitter dimana rentang tersebut sesuai dengan rentangan yang
dapat diterjemahkan oleh kontroler sehingga kontroler dapat mengontrol langkah
selanjutnya pada sistem yang ada.

Jenis Pressure Transmitter Digital

Pressure Transmitter Absolute/Gauge


Jenis Absolute/gauge merupakan salah satu dari pengertian & fungsi
pressure transmitter, yang menggunakan prinsip kerja menerima tekanan dari
fluida yang akan diukur hasil pengukuran yang diperoleh dari alat sensor ini
nantinya akan dikonversikan menjadi nilai analog yang berbentuk arus listrik
dimana nilai arusnya sangat kecil yaitu mili Ampere, biasanya dalam rentang
antara 4 mA sampai dengan 30 mA dan hasil perubahan arus tersebut nantinya
akan dikirimkan ke temperature controller, lalu diubah menjadi nilai aktual
dengan berbagai satuan seperti Bar, mmH20, Psi, kg/cm2, dan lain sebagainya.

Nilai aktual tersebut kemudian ditampilkan dalam bentuk angka digital


pada display controller namun di zaman sekarang, sudah ada cukup banyak
pressure transmitter yang tidak memerlukan kontroler eksternal tambahan. Itu
karena transmitternya sudah dilengkapi langsung dengan display controller.

Differential Pressure Transmitter


Pada pengertian & fungsi pressure transmitter, jenis berikutnya yaitu
differential pressure transmitter atau bisa disebut deltabar yang mengukur nilai
tekanan dengan menggunakan perbandingan antara selisih dari dua nilai yang
diukur sesuai dengan namanya yaitu deltabar, jadi yang diambil adalah selisih
(delta) tekanan (bar).

Untuk prinsip kerjanya sendiri sebenarnya kurang lebih hampir mirip


namun pressure transmitter absolute/gauge hanya mempunyai satu sensor saja lain
halnya dengan differential pressure transmitter yang mempunyai dua titik sensor
diaphragm cara kerjanya yaitu mengukur selisih dari nilai tekanan tertinggi dan
nilai tekanan terendah.

Kemudian proses kerja transmitter akan berjalan seperti jenis pressure


transmitter biasa, yaitu nilai selisih tersebut akan diubah menjadi nilai analog
dalam bentuk arus listrik dengan satuan mA selanjutnya perubahan dari nilai
sinyal analog akan dikirim ke controller dan controller mengubahnya menjadi
nilai actual dressure transmitter deltabar atau dikenal juga sebagai pressure
differential transmitter ini paling banyak digunakan dalam industry pasalnya jenis
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai perangkat untuk mengukur flow atau laju
aliran, dan untuk mengukur ketinggian isi tangki. Jadi alat ini sering dipakai pada
pipe, vessel, dan lain sebagainya namun ketika pressure differential transmitter
akan digunakan untuk mengukur laju alir, maka dibutuhkan perangkat tambahan
yang perlu dipasang bersamaan dengan alat ukur tersebut dimana perangkat
tambahan ini yaitu primary element sensor, yang bentuknya bisa berupa
nozzle venturi orifice plate, atau pipa plot.

3. Level Transmitter

Level transmitter ini merupakan salah satu persyaratan penting dalam


industri, khususnya yang berfungsi dengan menggunakan berbagai jenis cairan itu
karena level transmitter akan membantu user dalam melakukan pengukuran
terhadap tingkat cairan.

Sebab terjadinya kenaikan atau penurunan kadar suatu cairan bisa


mempengaruhi hasil proses akhir dimana hal tersebut bisa saja berpotensi
menimbulkan dampak buruk baik pada manusia maupun lingkungan sekitar
sehingga adanya level meter yang mengukur kadar cairan bisa membantu
menghindari berbagai insiden yang tidak diinginkan.

Fungsi Level Transmitter

Dalam fungsinya tersebut, ada dua jenis pengukuran level yang dilakukan
oleh level transmitter. Yakni pengukuran aliran secara kontinyu atau pengukuran
level pada suatu titik dimana level sensor titik umumnya dimanfaatkan untuk
menentukan batas ketinggian, apakah media memiliki level tinggi atau level
rendah atau di antaranya.

Sedangkan level sensor jenis kontinyu dimanfaatkan untuk mengukur level


sampai batas tertentu. Dengan begitu, diharapkan bahwa hasil pengukuran
levelnya bisa lebih akurat. Level transmitter tersebut bisa digunakan dalam sistem
terbuka maupun tertutup seperti tanki. Dalam hal ini, anda bisa mengetahui
jumlah material tangki dengan satuan unit volume ataupun lainnya.

Cara Kerja Level Transmitter

Cara kerja pengukurannya terbagi menjadi pengukuran secara kontinyu


dan pengukuran secara point level dan cara kerja dari level meter tersebut akan
berbeda beda berdasarkan jenisnya contohnya pada level transmitter float switch,
sensor dipasang pada bagian atas dan bawah tangki air. Sensor yang berada di atas
tangki digunakan untuk mendeteksi level tinggi ketinggian air, dan sensor yang
berada di bawah tangki digunakan untuk mendeteksi level rendah ketinggian air.

Metode yang digunakan pada jenis level transmitter float switch adalah
pengukuran secara point level. Jadi kontak sensor nantinya akan tertutup ketika
ketinggian air telah mencapai titik point level. Apabila kontak sensor sudah dalam
keadaan tertutup, sensor kemudian mengeluarkan sinyal output untuk dikirim ke
kontroler.

Kontroler menerjemahkan sinyal yang diterima dari sensor bahwa


ketinggian air telah berada di level tinggi atau rendah misalnya kontak bawah
tertutup dan kontak sensor atas terbuka, itu berarti ketinggian air berada pada level
rendah dan ketika kontak sensor bawah dan atas tertutup, itu berarti ketinggian air
berada pada level tinggi.

Jenis Jenis Level Transmitter

1. Hydrostatic Level Transmitter


Hydrostatic level transmitter dikenal juga sebagai pemancar tingkat
tekanan level transmitter tersebut dapat digunakan untuk membantu
menentukan isi cairan wadah caranya yaitu dengan mengukur fluid resting
body pressure yang ada di dalamnya di sini, semakin besar gaya cair yang ada
maka semakin besar pula volume cairannya.

2. Radar Fill Level Transmitter

Selain hydrostatic level transmitter, pada pengertian dan fungsi level


transmitter juga ada jenis radar fill level transmitter. Pemancar satu ini bekerja
dengan menggunakan prinsip radar, yaitu memanfaatkan emisi gelombang
radio umumnya level meter jenis tersebut akan dipasang pada bagian atas
tangki yang berisikan cairan.

Radar fill level transmitter kemudian bekerja dengan mengirimkan


sinyal radar ke dalam cairan, serta menerima pantulan sinyal tersebut dari
sinilah analisa mengenai tingkat pengisian tangki dapat dilakukan, sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan oleh sinyal yang ditransmisikan untuk
kembali.

3. Capacitance Level Transmitter

Capacitance level transmitter dapat menghitung level pengisian pada


tangki dengan cara mengukur variasi nilai kapasitansinya caranya yaitu
dengan menggunakan cairan yang disimpan dalam wadah sebagai media
elektrik ketika ada lebih banyak cairan, kapasitas energi dari rangkaian
kapasitor nantinya akan meningkat dan sebaliknya apabila cairan lebih sedikit.

4. Guided Microwave Level Transmitter

Guided microwave level transmitter digunakan pada aplikasi industri


di semua bidang teknologi proses. Jenis level meter ini bekerja dengan cara
mengirimkan pulsa gelombang mikro lewat batang sensor atau kabel. Ketika
sinyal menyentuh permukaan cairan lalu bergerak kembali ke sensor dan ke
rumah pemancar, maka berdasarkan waktu yang dibutuhkan elektronik akan
menentukan tingkat pengisiannya.

5. Liquid Level Transmitter

Pada pengertian & fungsi level transmitter, ada juga jenis liquid level
meter yang dirancang untuk mengetahui tingkat cairan jenis ini digunakan
untuk mengukur antar muka antara dua cairan yang berbeda seperti air dan
minyak biasanya banyak diaplikasikan pada tangki penyimpanan air dan
tangki transportasi dengan cara mengukur tekanan kepala cairan.

6. Ultrasonic Level Transmitter

Transduser elektronik dipasang pada ultrasonic level transmitter,


tepatnya berada di dekat bagian atas tangki berisi air transduser tersebut
nantinya akan mengirimkan sinyal ultrasonik ketika sensor menyentuh
permukaan cairan, lalu dipantulkan selain itu, berdasarkan waktu antara sinyal
dikirim dan diterima ini, digunakan oleh sensor untuk menghitung tingkat
pengisian.

7. Magnetic Level Transmitter

Magnetic level transmitter menggunakan benda magnetik untuk


melakukan pengukuran benda magnetik tersebut digantung pada pelampung
yang mengapung, ketika pelampung berada di atas cairan pergerakannya
diukur menggunakan magnet untuk memungkinkan tingkat pengisian yang
stabil dan jenis ini cukup banyak digunakan di industry.

4. Pressure Gauge

Pressure gauge atau alat ukur ini berguna untuk menentukan tingkat
tekanan dalam gas maupun cair lintas industry dengan kata lain, alat ini berperan
secara vital untuk membantu mengontrol tingkat tekanan dari cairan dan gas
alhasil, tekanan yang ada bisa terjaga dalam batas yang diperlukan sesuai standar
industry lebih lanjut, alat ini berperan penting dalam unsur keselamatan
pasalanya, mesin atau instrumen bisa saja meledak sewaktu waktu dengan tekanan
yang melebihi kapasitas.

Jika dibiarkan saja, ini akan membahayakan pekerja dan merusak


peralatan karena alasan tersebut, alat pengukur tekanan ini berperan penting untuk
keselamatan instalasi industry bisa terjaga dalam batas yang diperlukan sesuai
standar industry umumnya, pressure gauge dimanfaatkan untuk memantau
keseluruhan tekanan udara dan gas yang ada di kompresor udara ada berbagai
macam peralatan vakum, tabung gas, jalur proses, pemadam kebakaran, dan
tabung gas medis tidak hanya mengukur secara visual saja, tetapi juga bisa
dikonfigurasikan khusus agar menghasilkan output listrik.

Prinsip Kerja Pressure Gauge

Dalam kinerjanya, pressure gauge didasarkan pada hukum Hooke ini


adalah hukum yang menyatakan bahwa gaya tekanan ini penting untuk
memperluas skala pegas secara linier berkaitan dengan jarak kompresi dalam hal
ini kinerja pressure gauge terdiri dari tekanan dalam dan tekanan luar jadi, ketika
sedang menerapkan tekanan pada permukaan benda, maka cenderung kepada sisi
dalamnya.

Jenis Jenis Pressure Gauge Berdasarkan Fungsinya

1. Process Pressure Gauges


Komponen yang satu ini memiliki keunggulan yang signifikan
dibandingkan jenis lainnya pasalnya, process pressure gauges ini tahan terhadap
lingkungan yang ekstrim itulah sebabnya, jenis alat pengukur tekanan ini berguna
dalam dunia industri petrokimia dan semacamnya, maka tak heran jika jenis ini
umumnya digunakan untuk industri gas, minyak, kimia, dan lainnya.

2. Industrial Pressure Gauge

Berbeda dengan jenis sebelumnya, industrial pressure gauge biasanya


memiliki material berupa stainless steel penggunannya dirancang secara khusus
untuk pemenuhan industri – minyak, gas, bahan bakar, manufaktur kimia, sampai
dengan berbagai macam industri pabrik lainnya, jenis ini sangat ideal untuk
digunakan tanpa harus menghalangi sistem tekanan.

3. Differential Gauges dan Duplex Pressure Gauges

Jenis pressure gauges yang satu ini dirancang secara khusus untuk aplikasi
industri minyak dan gas, kimia, industri penanganan udara, dan bahan bakar
alternative baik differential gauges maupun duplex pressure gauges mampu
menjadi alat pengukur dengan tiga jenis tekanan yang berbeda beberapa di
antaranya yaitu tekanan tinggi, rendah, sampai dengan tekanan static.

4. High Precision Test Gauges

Pressure gauge ini dimanfaatkan untuk industri yang membutuhkan


pengukuran secara mendetail dan akurat penerapan dari jenis ini
diimplementasikan untuk uji coba laboratorium dan semacamnya high precision
test gauges juga dibantu dengan teknologi yang canggih secara digital untuk
menghindari kesalahan yang fatal.

5. Temperature Gauge
Temperature gauge disebut juga alat ukur temperature, atau mungkin lebih
familiar dikenal sebagai thermometer alat ini merupakan jenis sensor suhu yang
sifatnya masih analog yang mana kegunaannya adalah untuk mengetahui suhu
mesin, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user atau tidak.

Temperature gauge adalah jenis sensor suhu yang masih bersifat analog.
Temperature gauge digunakan untuk mengetahui suhu mesin atau alat sesuai
dengan kebutuhan penggunanya (lokal). Prinsip kerja temperature gauge adalah
berdasarkan prinsip pemuaian logam atau yang disebut bimetal bimetal adalah
sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien
muainya (α) yang direkatkan menjadi satu.

6. Thermocouple

Thermocouple adalah alat ukur yang memanfaatkan tegangan thermo


elektrik untuk dapat mendeteksi terjadinya perubahan suhu pada sebuah perangkat
elektronik untuk dapat bekerja, thermocouple menggunakan dua jenis
logam konduktor dimana kedua konduktor tersebut terbuat dari logam dengan
material yang berbeda untuk dapat beroperasi, logam akan didesain menyatu pada
kedua ujungnya (junction), kemudian saat tegangan listrik merambat melalui
junction. Maka alat pun akan mendeteksi apabila terjadi peristiwa penyerapan
ataupun pelepasan panas.

Bisa dikatakan responnya yang cukup akurat, mudah dibaca, kemudian


alat tersebut juga memiliki rentang pengukuran yang luas jadi rasanya tidak heran
penggunaan thermocouple sebagai transduser suhu semakin populer dan banyak
dipakai sekarang ini khususnya digunakan pada berbagai jenis perangkat
elektronik.

Fungsi Thermocouple

Secara umum, fungsi thermocouple adalah sebagai alat ukur untuk


mendeteksi suhu jadi, dengan memanfaatkan dua komponen logam penyusunnya
itu termokopel akan mendeteksi apabila terjadi perubahan suhu pada sebuah alat
elektronik untuk pengaplikasiannya sendiri, termokopel sering digunakan untuk
berbagai keperluan misalnya saja seperti digunakan pada sensor otomotif,
penanak nasi, lemari pendingin, mesin cuci, sensor pada pesawat terbang dan lain
sebagainya.

Cara Kerja Thermocouple

Thermocouple bekerja cukup sederhana pada alat tersebut terdapat dua


buah logam yang berfungsi sebagai alat sensor suhu sehingga alat sensor inilah
yang nantinya berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur ketika terjadi
penyerapan dan pelepasan panas pada suatu benda.

Jadi, dua kawat dengan jenis logam yang berbeda akan dililitkan pada
pada ujung thermocouple dimana, satu logam berfungsi untuk mengukur suhu
konstan. Sedangkan logam yang lainnya akan berguna untuk mendeteksi adanya
suhu panas. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar berikut ini :

Ketika junction atau ujung kawat yang dililitkan memiliki suhu yang
sama, maka arus listrik yang melewati dua persimpangan tersebut akan berada
pada titik nol atau netral namun apabila pada junction tersebut dialiri dengan suhu
panas, atau dihubungkan pada perangkat elektronik, maka perubahan suhu akan
terjadi dan juga akan terdeteksi pada perangkat.
Setiap kali menerima panas, termokopel setidaknya akan menghasilkan
tegangan listrik sekitar  1 µV – 70µV.  Namun untuk lebih dapat dipahami, nilai
tersebut kemudian akan dikonversikan dengan hasil pengukuran yang lebih dapat
dimengerti. Misalnya saja dengan cara dikonversikan terlebih dahulu ke dalam
Celcius dan lain sebagainya sedangkan untuk rentang suhu operasionalnya,
termokopel memiliki range pengukuran yang terbilang cukup luas yakni dapat
mengukur rentang suhu mulai dari -200 derajat Celcius, hingga 1450 derajat
Celcius sekalipun.

Jenis – jenis Thermocouple

Untuk jenis-jenis thermocouple diantaranya yakni sebagai berikut :

1. Thermocouple Tipe K

Jenis yang pertama adalah thermocouple tipe K, tipe yang satu ini terbuat
dari Nickel-aluminium dan Nikel-chromium karena memiliki sifat positif dan
negatif, Ni-al dan Ni-cr dianggap sangat sesuai dijadikan sebagai alat untuk
mengukur suhu. Pada pengukur suhu tipe K ini, Anda akan menemukan dua buah
kabel probe. Dimana probe positif merupakan kabel berwarna kuning, sedangkan
yang negatif adalah kabel dengan warna merah.

Termokopel dengan tipe K memiliki rentang suhu pengukuran mulai dari -


200° Celcius, sampai dengan 1250° Celcius untuk pengaplikasiannya sendiri, alat
tersebut sering digunakan untuk ruang bahan bakar, boiler, reformer dan lain
sebagainya.

2. Thermocouple Tipe J

Termokopel dangan tipe J merupakan pengukur suhu yang terbuat dari


besi alat ukur ini memiliki rentang suhu ukur yang terbatas umumnya hanya
sekitar -40° C sampai dengan 750° Celcius saja.
3. Thermocouple Tipe E

Thermocouple tipe E bagian negatifnya terbuat dari costantan, sedangkan


bagian positifnya adalah Nikel-chromium alat ukur ini memiliki rentang suhu
ukur yang cukup luas, yakni umumnya mulai dari -200° Celcius sampai dengan
900° Celcius.

4. Thermocouple Tipe N

Alat ukur suhu dengan tipe N terbuat dari bahan nisil untuk bagian
negatifnya sedangkan bagian positifnya adalah nicrosil, thermocouple dengan tipe
tersebut memiliki rentang suhu ukur mulai dari 0° Celcius hingga 1250° Celcius
alat ukur suhu tipe N ini memiliki beberapa kelebihan yaitu hasil pengukurannya
yang stabil, memiliki ketahanan yang tinggi terhadap oksidasi dan dapat
digunakan untuk mengukur suhu tinggi meskipun tanpa menggunakan platinum
sekalipun.

5. Thermocouple Tipe U

Pada termokopel dengan tipe U, bagian positifnya adalah Cooper atau


tembaga sedangkan bagian negatifnya terbuat dari Cooper Nickel. Untuk rentang
suhu ukur dari alat tersebut cukup rendah, yaitu dimulai dari -200° C, sampai
dengan 350°C saja.

6. Thermocouple Tipe T

Termokopel tipe T terbuat dari bahan tembaga dan juga constantan alat
ukur yang satu ini memiliki rentang suhu ukur yang terbilang cukup luas, yaitu
dapat mengukur suhu dari 0°C sampai dengan 1450° C.

Karakteristik Thermocouple
Karakteristik Thermocouple

Adapun karakteristik dari alat ukur tersebut diantaranya yaitu :

 Termokopel terdiri dari dua konduktor yang berfungsi sebagai sensor


suhu.

 Logam yang digunakan untuk konduktor terbuat dari dua material yang
berbeda.

 Pada termokopel, satu logam digunakan untuk mengukur suhu konstan,


sedangkan satunya lagi digunakan untuk mendeteksi panas.

 Tegangan yang dihasilkan oleh alat tersebut memiliki nilai berbeda


tergantung alat elektronik yang digunakan.

 Rentang suhu pengukuran termokopel mulai dari -200° C sampai dengan


1450° C.

Kelebihan dan Kekurangan Thermocouple

Adapun kelebihan dan kekurangan thermocouple antara lain adalah sebagai


berikut :

Kelebihan Thermocouple

Sebagai alat ukur suhu, Kelebihan dari thermocouple adalah:


 Termokopel merupakan alat ukur yang murah namun hasilnya akurat.

 Memiliki tingkat repeatability yang cukup tinggi.

 Memiliki skala jelas.

 Hasil pengukuran mudah dibaca.

 Responnya cepat apabila terjadi perubahan suhu.

 Memiliki akurasi yang tepat.

 Range pengukuran luas yakni mulai dari -200° C hingga 1450°C.

 Termokopel awet dan tidak mudah rusak.

 Dapat bekerja dengan baik pada jarak kurang dari 1 cm.

 Self powered.

Kekurangan Thermocouple

Selain kelebihan-kelebihan yang diulas diatas, alat ukur suhu tersebut juga
tidak lepas dari kekurangan, adapun kekurangan thermocouple adalah:

 Untuk dapat digunakan, termokopel membutuhkan peralatan tambahan


dan harga peralatan tambahan tersebut cukup mahal.

 Alat ukur tersebut susah di kalibrasi.

 Ketika melakukan pengukutan awal, termokopel membutuhkan acuan


temperatur terlebih dahulu.

 Memiliki tingkat sensitivitas yang rendah.

 Alat ukur tersebut kurang stabil.

 Termokopel hanya bisa digunakan untuk mengukur suhu saja.

 Akurasinya tidak cukup tinggi, yakni hanya sekitar 0,5 ° C saja.

Anda mungkin juga menyukai