Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

OLEH :

NAMA : FERNANDO F BUTARBUTAR

NIM : 18 02 077

GROUP : D1

KELOMPOK : 2 (DUA)

MODUL : ADJUSMENT TRANSMITTER

JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA

LABORATORIUM INSTRUMENT DAN PENGENDALIAN PROSES

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2020
1. Apa syarat utama transmitter pneumatic?
Jawab:
Transmitter pneumatic memiliki prinsip kerja mekanis. Karena transmitter ini
menggunakan udara dengan tekanan 3-15 psi (0,2 – 1 Kg/Cm2) sebagai output
yang dikirimkan ke receiver sinyalnya.
Beberapa bagian yang berperan dalam kinerja transmitter pneumatic antara lain:
1. Sensing element
Sensing element adalah bagian transmitter yang menerima besaran yang diukur.
Kalau transmitter itu bekerja dengan tekanan maka sensing element adalah
bagian yang bertugas menerima tekanan dari fluida yang diukur. Untuk
transmitter yang bekerja berdasar prinsip diffrensial pressure maka dia memiliki
2 sensing element. Yakni sensing element high side dan sensing element low
side. Hasil pengukuran yang didapat diffrensial pressure transmitter adalah nilai
yang didapat dari pengurangan tekanan pada sensing elemen high side dikurangi
tekanan pada sensing element low side. Selanjutnya tekanan yang diterima
transmitter ini akan diteruskan untuk menggerakan flapper yang selanjutnya
akan mengatur keluaran udara output.
2. Air relay
Air relay atau relay udara berfungsi mengatur udara supply transmitter supaya
bisa dikendalikan dan dikontrol outputnya melalui flapper dan nozzle.
Prinsip kerjanya, udara input relay sebesar 20 psi akan diatur flownya (tanpa
mengurangi tekanan) menggunakan extraction. Selanjutnya udara yang sudah
diperkecil flownya tadi dibagi menjadi dua bagian. Diantaranya yang satu
menuju nozzle dan yang lain sebagai output transmitter. Flow udara di nozzle
akan diatur oleh flapper dimana ketika flapper membuka, maka udara yang
keluar melalui nozzle akan semakin besar dan udara output akan berkurang
tekanannya. Semakin besar udara yang keluar melalui nozzle semakin kecil
tekanan output transmitternya begitu juga sebaliknya, semakin kecil udara yang
keluar melalui nozzle semakin besar tekanan output transmitternya.
3. Flapper/nozzle
Flapper dan nozzle bertugas mengatur besar tekanan output transmitter. Standar
output transmitter pneumatic di Pusri adalah 3-15 psi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya flapper transmitter bergerak berdasarkan
tekanan yang diterima transmitter dalam sebuah range tertentu. Sedangkan
nozzle akan mengeluarkan udara dari air relay.
4. Span adjuster and Zero adjuster
Span dan zero adjuster digunakan untuk menetapkan range suatu transmitter.
Span dan zero harus di-adjust dan diset sesuai dengan range yang ditentukan
melalui prosedur kalibrasi. Baik ketika transmitter sudah menunjukan
ketidaksesuaian nilai output dengan nilai actual besaran terukur atau sewaktu
perbaikan berkala transmitter (Sewaktu Turn Around misalnya).
5. Belows
Belows adalah sebuah tabung yang bisa mengembang dan mengempis apabila
terisi dengan udara instrument. Fungsi belows adalah sebagai feedback untuk
melawan gaya yang dihasilkan oleh sensing element terhadap flapper sehingga
flapper tidak bergerak kebablasan. Jadi pergerakan flapper akan lebih terjaga
dan output dari pneumatic transmitter akan lebih terjaga dan bisa di adjust sesuai
kebutuhan.

2. Sebutkan prinsip dasar yang banyak digunakan pada system transmitter


pneumatic !
Jawab:
Pada transmitter pneumatic, sensing element berperan sebagai sensor untuk
mendeteksi suatu besaran dengan metode teretentu, dengan system udara
bertekanan, sensing element tersebut meng-adjust flapper dan nozzle akan
menyesuaikan posisi flapper. Dari tekanan nozzle ini bias ditentukan posisi
transmitter sedang on (1) atau off (0). Ada juga yang berfungsi sebagai variable
yaitu bias meng adjust seberapa persen besar kecilnya nilai tekanan. Dari
tekanan tersebut sudah bias terlihat outputnya memiliki tekanan berapa. Tekanan
itulah yang dikirim melalui tubing transmission ke control room. Jika control
roomnya masih pneumatic, maka digunakan instrument pneumatic yang
ukurannya masih besar. Selanjutnya dari control system, sinyal akan dikirim
kelapangan untuk mengontrol sesuatu contohnya; control valve, jika
menggunakan system control elektrik dan transmisi pneumatic maka harus
menggunakan converter. Jika system control menggunakan pneumatic tinggal
diputar saja controllernya maka sinyal lansung ditrasmisikan ke lapamgan dan
meggerkana valve.
3. Tuliskan jenis-jenis transmitter!
Jawab:
Jenis-jenis transmitter
1. Pressure Transmitter
Adalah suatu alat sensor untuk mengetahui nilai Tekanan dengan prinsip
kerja menerima tekanan dari benda cair atau Gas yang akan diukur. Hasil
pengukuran tekanan tersebut akan dikonversikan menjadi nilai Analog dalam
bentuk arus listrik, dengan nilai arus yang sangat kecil yaitu mili Ampere.
Biasanya range antara 4 mA s/d 20 mA.
2. Flow Transmitter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam suatu pipa
aliran. Laju aliran yang diukur adalah fluida, baik itu berupa gas, steam,
ataupun liquid. Sensor yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida ini
biasanya adalah orifice, venturi dan lain-lain.
3. Temperature Transmitter
Adalah Instrument listrik yang menhubungkan sensor suhu ( termokopel ,
RTD ) menuju perangkat pengukur atau kontrol ( PLC, DCS, PC ). Sinyal
keluaran listrik yang biasanya di pakai adalah kisaran 4-20mA, 4mA
mewakili 0°C serta 20mA100°C.

4. Jelaskan fungsi dari air regulator!


Jawab:
Air Regulator berfunsgi sebagai alat yang dapat menurunkan dan mengatur
tekanan keluaran yang tetap konstan, masing-masing keperluan catu udara
instrumen untuk sistem kontrol numatik maupun sistem numatik, walaupun
tekanan masuknya lebih tinggi dan berubah-ubah. Alat tersebut disebut pengatur
tekanan (pressure regulator)
Alat ini menggunakan suatu torak piston untuk mengkontrol sebuah sistem servo
numatik perolehan tinggi bertingkat dua (high gain pneumatic two-stage servo
system). Bila ingin menaikkan tekanan keluar yang diatur (regulated pressure),
putaran handwheel diputar kekanan searah jarum jam, yang menekan bagian
kapsul/piston pengukuran ke bawah. Bagian ini menekan diafrahma pilot dan
diafragma kontrol ke arah bawah. Sebagai hasilnya, katup utama membuka dan
tekanan catu (supply pressure) memasuki regulator. Perubahan tekanan yang
dihasilkan menyebabkan kapsul pengukuran menekan (compress). Tekanan
kompres ini menyebabkan diafrahma pilot dan difrahma kontrol bergerak keatas,
yang kemudian menutup katup utama.
Bila tekanan keluar yang diatur (regulated pressure) menurun, putaran
handwheel diputar kekiri berlawanan arah jarum jam, untuk menekan bagian
kapsul/piston pengukuran ke atas. Hal ini memungkinkan diafrahma pilot dan
difrahma kontrol bergerak keatas. Sehingga katup pelepas (relief valve)
membuka untuk membuang udara keluar melalui saluran buang (vent)nya,
menyebabkan tekanan udara turun dan mengakibatkan kapsul pengukuran
mengembang (expand). Mengembangnya kapsul pengukuran ini menyebabkan
diafrahma pilot dan difrahma kontrol bergerak kebawah, yang kemudian
menutup katup pelepas (relief valve).
Untuk menjaga keadaan keseimbangan, aksi dari kapsul pwngukuran seperti
dijelaskan di atas akan menjamin ketelitian pengaturan tekanan yang tetap
konstan. Udara dibocorkan dengan laju aliran tetap konstan melalui lubang
bocoran (bleed orifice) sehingga pergerakan katup pilot (pilot valve) yang sangat
kecil akan membuat perubahan tekanan pilot, yang menyebabkan penguatan
servo yang tinggi.
5. Gambarkan konstruksi dari suatu transmitter tekanan !
Jawab:
6. Apa yang dimaksud dengan transmitter ?
Jawab:
Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah
satu elemen dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari
suatu proses digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang
berhubungan langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter
kemudian mengubah sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal standart.
Berdasarkan besaran yang perlu ditransformasikan transmitter dapat
digolongkan sebagai transmitter temperatur, transmitter tinggi permukaan,
transmitter aliran.Transmitter dapat dihubungkan dengan berbagai alat penerima
seperti instrument penunjuk, alat pencatat, pengatur yang mempunyai sinyal
masukan yang standart. ergantung pada jenis sinyal keluaran dapat dibedakan
misalnya sinyal transmitter pneumatik dan transmitter elektrik. Seperti semua
alat penumatik, transmitter pneumatik mempunyai keuntungan yakni aman
terhadap bahaya percikan api yang diakibatkan hubungan singkat pada
transmitter elektrik.
Kegunaan dari transmitter yang memberikan sinyal standart berupa sinyal
pneumatik atau sinyal listrik dari besaran proses (process variable) yang diukur
ke peralatan lain yang membutuhkannya antara lain :
1) Peralatan lain seperti indikator, recorder yang bekerja dengan standart
sinyal yang sama
2) Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan
cepat serta aman
3) Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai