Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES MEKANISASI KELAPA SAWIT I

OLEH: KELOMPOK II

NAMA : FERNANDO BUTAR-BUTAR (18 02 077)

FREDDY SIAGIAN (17 02 079)

GOK ISI SITANGGANG (18 02 080)

GOPAS SAHATA SIBUEA (18 02 081)

HAFIDZ FARDHAN SINAGA (18 02 082)

GRUP / KELOMPOK : D/2

JUDUL PRAKTIKUM : STASIUN RIPPLE MILL

TANGGAL PRAKTIKUM : 27 NOVEMBER 2020

ASISTEN : AGUS SAFI’I SIMATUPANG

LABORATORIUM PABRIK MINI KELAPA SAWIT

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2020

No.Dokumen : FM-PKS-02-03;No.Revisi: 00;Tanggal Efektif : 05 Juni


2017;Halaman : 1 dari 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat, dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Proses Mekanisasi Kelapa Sawit II dengan modul Stasiun Jembatan
Timbang dan Sterilizer.

Tim penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian praktikum yang dilakukan
secara perkuliahan jarak jauh sehingga laporan praktikum ini dapat diselesaikan.

Jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penjelasan, kami


memohon maaf dan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, agar
kedepannya tim penulis dapat membuat laporan lebih baik.

Tim penulis berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi


pembaca dan penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan .

Akhir kata tim penulis mengucapkan Terima Kasih.

Medan, November 2020

Penulis

Kelompok II
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 JUDUL PRAKTIKUM

“Stasiun Jembatan Timbang dan Sterilizer”

I.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah praktek mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat :

1. Memahami perawatan dan perbaikan unit jembatan timbanhg dan unit


sterilizer

2. Mengetahui putaran conveyor pada pendorong buah pada unit sterilizer.

3. Menjelaskan Fungsi dan keterpasangan distribusi Uap dari BPV ke unit


sterilizer

4. Memahami prosedur pengoperasian unit jembatan timbang dan unit


sterilizer

5. Mengoperasikan unit jembatan timbang dan unit sterilizer.

I.3 TANGGAL PERCOBAAN

Jumat, 27 November 2020


BAB II

DASAR TEORI

Jembatan Timbang (Weight Bridge)

Jembatan timbang (weighbridge) adalah alat ukur timbangan berupa


jembatan untuk kendaraan. Jembatan timbang terdiri dari beberapa bagian utama
yaitu platform untuk menerima beban secara langsung, indikator untuk membaca
berat yang diterima oleh bagian platform, dan unit komputer untuk memproses
pembacaan indikator.
Di PKS jembatan timbang digunakan untuk tujuan sebagai berikut :

1.      Menimbang tandan buah segar yang masuk


2.      Menimbang CPO atau PK yang keluar
3.      Menimbang janjangan kosong yang keluar

Proses penimbangan dilakukan dua kali, yaitu penimbangan brutto (truk


beserta muatannya) dan penimbangan tarra (truk kosong) sehingga berat bersih
muatan diperoleh dengan mengurangkan brutto dengan tarra.

Setelah penimbangan brutto, tandah buah segar yang masuk ke PKS


dibawa ke loading ramp untuk disortir menurut kriteria sortasi buah. Dalam hal
ini, untuk menghemat waktu proses sortasi tidak dilakukan untuk keseluruhan
buah yang masuk ke pabrik, tetapi dilakukan pengambilan sampel secara acak
sebanyak 100 janjang, dan dilakukan proses sortasi. Adapun kriteria sortasi yang
menjadi acuan adalah :

1.      Immature –> tidak ada berondolan yang lepas dari tandar –> target 0%
2.      Unripe –> berondolan yang lepas <10 per tandan –> target 0%
3.      Under ripe –> berondolan yang lepas 10 – 24 per tandan –> target 20%
4.      Normal ripe –> berondolan yang lepas >25 per tandan –> target 75%
5.      Over ripe –> berondolan yang lepas lebih dari 50% –> target 2%
6.      Empty bunch –> berondolan lepas lebih dari 90% –> target 0%
7.      Buah busuk –> target 1%
8.      Buah abnormal –> target 1%
9.      Buah dengan tangkai panjang –> target 1%
10.  Berondolan yang lepas 12% – 14%
Proses sortasi yang terbuka harus disaksikan oleh pihak penghasil buah (estates)
dan staff pabrik. Hal ini penting karena tingkat ekstraksi minyak (OER) terutama
dipengaruhi oleh kualitas bahan bakunya. TBS dalam keadaan normal ripe dapat
mencapai OER yang tinggi, sedangkan buah immature memiliki kadar minyak
yang sangat rendah.  Seperti aturan no. 1, bahwa minyak pada prinsipnya
diproduksi di lapangan, bukan di pabrik. Oleh karena itu sangat diharapkan pihak
penghasil TBS mengirimkan TBS dengan kualitas yang baik agar diperoleh OER
yang maksimum.
Selain itu, buah yang masuk ke pabrik diharapkan buah segar (namanya juga
tandan buah segar), bukan buah bermalam. Hal ini berkaitan dengan kualitas
buah, yaitu asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan mulai mengalami
peningkatan setelah buah terpisah dari batangnya, dan akan terus naik sebelum
proses sterilisasi dilakukan. Jadi diharapkan, TBS yang telah dipanen harus segera
dikirim ke pabrik untuk disterilkan.
Selanjutnya setelah proses sortasi selesai dilaksanakan (termasuk recording dan
pelaporannya), buah kemudian dicurahkan ke loading ramp hopper untuk
penimbunan sementara menunggu proses selanjutnya, yaitu sterilisasi.

Peralatan yang mendukung :


a. Plat Form berfungsi sebagai alas penempatan kendaraan yang akan ditimbang
b. Load Cell berfungsi sebagai alat pembaca berat beban yang dihasilkan oleh
kendaraan tersebut, timbangan ini memakai 6 buah Load Cell yang terletak
dibagian sudut Plat Form dan bagian tengah dinding Plat Form juga di lengkapi
dengan kabel- kabel yang mendukung bekerjanya Load Cell.
c. Transmitter berfungsi sebagai mengubah gaya beban tekanan dari Loadcell
menjadi sinyal data yang dikirim ke Weighing Indicator
d. Weighing Indicator berfungsi sebagai  menunjukkan angka – angka dengan
satuan Kilogram dari Transmitter  untuk mengetahui berapa besar beban yang
menimpa Plat Form
e. CPU komputer berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan data  dari
Weighing Indicator  ke monitor komputer untuk melanjutkan data tersebut
f. Print berfungsi sebagai alat pembantu untuk memberikan keterangan yang
diperlukan seperti keterangan berat TBS secara tertulis.
4. SOP (Standart Operasional Prosedur)
1. Kendaran naik ke penimbangan
2. Loadcell akan menerima beban dari kendaran melalui plat form, loadcell ini
terdapat 6 titik pada plat form
3. Kemudian beban berat yang dikirim dari loadcell akan di ubah oleh Transmitter
menjadi sinyal data
4. Weighing Indicator akan menerima sinyal data dari Transmitter hingga muncul
di monitor weighing indicator
5. Dilanjutkan ke CPU komputer yang telah terhubung dengan Weighing
Indicator  untuk menerima database
6. Monitor komputer akan menunjukan keterangan yang akan dibutuhkan
7. Print akan mencetak dilembaran kertas keterangan yang tertera di monitor
computer

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penimbangan


Dalam setiap penimbangan perlu diperhatikan  beberapa pemeriksaan
timbangan untuk menghindari Kesalahan Penimbangan, antara lain:
1. Periksalah bagian peralatan dari supplier yang bertanggung jawab terhadap
peralatan tersebut
2. Pastikan arus listrik yang mengalir dalam keadaan stabil untuk menghindari
penyimpangan atau ketidaksesuaian di dalam penimbangan.
3. Perhatikan celah Plat Form timbangan dan sudut timbangan terhindar dari
kotoran tanah atau benda yang mengganjal yang memungkinkan mengganggu
peroperasian timbangan.
4. Pastikan permukaan Plat Form bersih dari kotoran debu maupun pasir agar
tidak menambah beban berat kendaraan di saat penimbangan dan juga
menghindari kesalahan penimbangan.
5. Disetiap penimbangan kendaraan yang memasuki jembatan timbang pastikan
kendaraan berjalan perlahan-lahan dan posisi kendaraan tepat ditengah jembatan,
apabila sudah tepat penempatan posisi, segera matikan mesin kendaraan agar tidak
mengganggu kerja timbangan, sebab timbangan peka terhadap getaran yang
dihasilkan oleh mesin kendaraan.
Jembatan timbang adalah seperangkat alat untuk menimbang kendaraan
barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-
pindahkan (portable) yang digunakan untuk mengetahui berat kendaraan beserta
muatannya digunakan untuk pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya
muatan pada industri, pelabuhan ataupun pertanian. Sebenarnya istilah yang benar
adalah Timbangan Jembatan.

 Komponen jembatan timbang

1. Pondasi

Pondasi jembatan timbang sama seperti pondasi pada umumnya yang biasanya
terdiri dari cor beton besi bertulang, stross, tiang pancang (disesuaikan kondisi
kepadatan tanah). fungsi dari pondasi ini adalah untuk tempat berdirinya
loadcell yang akan menopang platform jembatan timbang. jadi untuk pondasi
jembatang timbang harus diperhatikan penuh dan teliti karna sangat berpengaruh
terhadap linieritas penunjukan berat pada timbangan, dan sangat sulit juga untuk
maintenant apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan pondasi.

Ada 2 model untuk pondasi jembatan timbang.

         a. model atas tanah 

         b. model rata tanah 

2. Platform

Konstruksi platform jembatan timbang yang umum digunakan adalah


menggunakan rangkaian besi UWF. untuk ukuran dan model disesuaikan dengan
kapasitas maksimum yang diinginkan pengguna dan kondisi tempat lokasi.

Ada beberapa model platform / konstruksi :  besi UWF, KONKRIT, semi konkrit.

3. Instrument elektronik

    a. Indicator
        Indicator adalat alat yang digunakan untuk membaca dan mengetahui berat
dari beban / truck yang ditimbang, alat ini terhubung dengan sensor / loadcell. 

banyak sekali merk dan type indicator yang umum digunakan di pasaran.

contoh merk indicator yang umum digunakan :

AND, GSC, METTLER, CAS, EXCELLENT, SONIC, dll.

   b. Load cell

Loadcell atau tranduser adalah sensor tekan yang berfungsi untuk mengirim


sinyal output (mv) ke indicator.

Contoh loadcell yang banyak digunakan dipasaran :  Zemic, AND, KUBOTA, PT,
MKcell, UScell, KELY

   c. Junction box

        Junction box berfungsi untuk ajusment output dari loadcell. jadi fungsi


utama komponen ini adalah untuk meratakan output loadcell ke indicator. 

4. Avery berkel

   Adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan angka timbangan


   secara digital dari setiap penimbangan.

 OPTIONAL INSTRUMENT

Instrument tambahan yang juga diperlukan pada jembatan timbang :

  Software weighing management sistem

   Fungsi dari software ini adalah untuk mempermudah user/operator dalam


menjalankan tugas penimbangan. dalam software ini semua data penimbangan
akan tersimpan dan ada beberapa jenis laporan yang tersedia. selain itu juga untuk
membuat/mengeluarkan tiket timbangan.
  Komputer & printer 

 Perangkat keras (hardware) 

  External display

  Display tambahan untuk monitor bagi para sopir pengguna. Display


tambahan ini terhubung dengan indicator yang letaknya ada di luar rumah
timbang, penunjukan berat sama dengan penunjukan berat   yang ada di indikator.

 CCTV / Kamera

Monitoring proses penimbangan.

   Toleransi Jembatan Timbang


            Umumnya jembatan timbang dipergunakan untuk kepentinga perdagangan
baik nasional maupun Internasional. Oleh karena itu  setiap jembatan timbang
wajib ditera oleh Badan Metrologi Departemen Perdagangan RI, yaitu satu kali
setahun untuk memastikan kondisi timbangan tetap dalam kondisi baik, demikian
juga tingkat akurasi penunjukkan hasil timbangan itu sendiri. Disamping itu
pemilik jembatan timbang harus melakukan kalibrasi jembatan timbang minimal 2
(dua) kali setahun  dengan menggunakan batu standar seberat 2.000 kg yang
disahkan oleh Badan Metrologi. Hal ini juga untuk memastikan tingkat akurasi
penunjukkan hasil penimbangan jembatan timbang tersebut.

WEIGHBRIDGE
           Setelah petugas keamanan mengizinkan masuk ke lokasi penimbangan
kepada kendaraan Tandan Buah Segar, setelah diperiksa keabsahan dokumen atau
surat pengantar yang dibawa kendaraan yang mengangkut Tandan Buah Segar
tersebut maka petugas timbangan dalam hal ini adalah krani timbangan, baru
boleh melakukan penimbangan atas kendaraan tersebut.
Bila kita lihat dari perlengkapan dan jenis timbangan yang ada di pabrik-pabrik
Sinar Mas, maka untuk timbangan, ada dua jenis/tipe yaitu :
A. TIMBANGAN MEKANIS (KONVENSIONAL)
          Timbangan mekanis biasanya disebut dengan timbangan manual. Jenis
timbangan ini jarang dipergunakan berhubung timbangan tersebut kurang cepat
serta cenderung diragukan keabsahannya.
Umumnya jenis timbangan ini fungsinya sebagai cadangan apabila timbangan
Elektronis mengalami Trouble diantaranya kerusakan pada sistem dan program
ataupun disambar petir yang mengakibatkan timbangan Elektronis tersebut harus
diapkir (tidak dapat dipakai).

B. TIMBANGAN ELEKTRONIK (DIGITAL)


         Pada Perusahaan Pabrik Sinar Mas memakai Timbangan Elektronis. Hal ini
disebabkan selain cepat dan rapi juga untuk nilai keabsahannya tidak
diragukan. Dan dengan memakai sistem timbangan Elektronis, sebelum proses
penimbangan dilaksanakan, krani timbangan harus terlebih dahulu memperhatikan
dan memeriksa kondisi unit timbangan sebagai berikut :

1. Tiket jembatan timbang harus sesuai dengan nomor urut yang kemarin.
2. Surat pengantar kendaraan harus dalam kondisi baik, dalam arti kata
program Weighbridge berjalan sesuai sistem Aplikasi Jembatan Timbang
serta dapat sinkron antara Avery dengan komputer jembatan timbang.
3. Kondisi mesin printer baik.
4. Uniteruptible Power Supply (UPS), hidup dan dalam kondisi baik (dapat
menyimpan arus) sehingga apabila ada trouble pada arus listrik maka UPS
dapat berfungsi dengan maksimal.
5. Sebelum melakukan penimbangan pastikan Program Weighbridge telah
dilakukan backup data sehingga apabila terjadi trouble pada program
masih ada data pengganti sebagai cadangan.
6. Menyiapkan diskette Approval yang nantinya akan dibutuhkan dalam
proses timbang Tandan Buah Segar, serta krani timbang mengetahui
kondisi diskette dalam keadaan baik (tidak error).
7. Memastikan angka pada Avery sesuai, dan jika mengalami kecurigaan
bahwa angka Avery tidak sesuai (tidak netral) maka krani timbang
haruslah segera melaporkan pada KTU. Dan apabila memang terdapat
selisih dari biasanya, maka KTU bersama dengan Assistent M & R akan
melakukan kalibrasi/Cross Check ataupun melakukan Check Weight
kembali walaupun selalu dilaksanakan pada setiap bulannya.
8. Namun dalam hal mengantisipasi adanya penyelewengan prosedur atau
yang lainnya, maka pada seluruh staff dan khususnya kepada
Manager/Askep, KTU berkewajiban memberikan bimbingan kepada
Petugas Satpam dan Krani Timbangan untuk menjalankan peraturan dan
tata cara yang ada sesuai ketentuan Management, serta dapat menjalankan
tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit di Pabrik Kelapa Sawit

Perebusan Buah Sawit di Sterilizer pabrik kelapa sawit (Rebusan Uap)


mempunyai beberapa tujuan dan tahapan supaya dapat diperoleh hasil yang
terbaik dan sesuai spesifikasi (standard yang ditetapkan). Dan jika proses
perebusan berjalan dengan baik dan sempurna, maka losses (kehilangan minyak
pabrik sawit) dapat dikurangi.

Tujuan dari perebusan adalah:

1. mempermudah proses pelepasan brondolan buah sawit dari tandan buah


segar (TBS)
2. Menghilangkan enzim penghasil asam lemak bebas (ALB) atau Free Fatty
Acid (FFA)
3. Mempermudah proses pelepasan inti sawit (kernel) dari cangkangnya
4. dehidrasi buah untuk membantu proses digesting/ pelumatan (di mesin
digester)  dan pengepressan di mesin screw press  serta mengurangi kadar
air pada brondolan sawit.
5. Untuk membantu proses pemecahan emulsi
6. Supaya serat (fibre) dan biji (nut) mudah terlepas

Rebusan yang kita bahas dalam artikel ini adalah bejana uap silindris horizontal
dengan pintu pada kedua ujungnya (ukuran pintu rebusan horizontal ini bervariasi,
ada ukuran diameter 2100 mm, 2700mm, 2800mm dan 3200mm ), dimana lori
buah sawit ini dimasukkan dari salah satu pintu (ujung rebusan sawit) dan
mengeluarkannya dari pintu lainnya (ujung rebusan sawit lainnya), setelah
itu dilakukan proses perebusan / sterilisasi dengan menggunakan uap (steam ) dari
Back Pressure Vessel (BPV). Dan Temperatur uap pada pipa inlet sekitar 130-
135 °C sedangkan temperatur dalam rebusan sawit (sterilizer) 135 °C.

Tahapan Proses Perebusan Buah Sawit

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan oil losses (kehilangan minyak) yang
minimum maka proses perebusan dilakukan dengan sistem perebusan 3 puncak
(Triple Peak sterilization) dan waktu yang digunakan untuk 1 siklus (1 cycle)
adalah 90 menit yang dibagi dalam 3 tahap :

1. puncak pertama (first peak) dengan tekanan sampai 1,5 Kg/cm2


(20 Psi)
2. puncak kedua(second peak) dengan tekanan sampai 2,0 Kg/ cm2
(30 Psi)
3. puncak ketiga (third peak) dengan tekanan sampai 2,8-3,0 Kg/ cm2(40 Psi)

Table mekanisme system Tripple Peak (tiga puncak)

Posisi valve
Step Durasi (menit)
Inlet Condensate Exhaust

1 2 ON ON OFF

2 ±5 ON OFF OFF
3 1 OFF ON OFF

4 1 OFF OFF ON

5 10-15 ON OFF OFF

6 2 OFF ON OFF

7 2 OFF OFF ON

8 18-24 ON OFF OFF

9 40-50 ON OFF OFF

10 1 ON ON OFF

11 4 OFF ON OFF

12 ±2 OFF ON ON

Total waktu ±90

Keterangan Tabel:

 untuk step 2,5,8 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) dari
Back Pressure Vessel (BPV). Semakin tinggi tekanan uap (steam) yang
tersedia maka waktu yang diperlukan untuk mencapai tekanan puncak
(peak) juga akan semakin cepat
 Step 9 adalah masa penahanan (holding time) dan lamanya waktu
tergantung pada kondisi buah sawit, biasanya sekitar 45 menit untuk
kondisi buah sawit normal (buah sawit matang). Sedangkan untuk buah
sawit lewat matang masa penahanan (holding) sekitar 40 menit, dan untuk
buah mengkal adalah 48 menit.
 Untuk Step 12 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) yang
masih tertinggal dalam rebusan sawit (sterilizer) pada saat
exhaust/buangan uap (dapat dilihat pada pressure gaugenya sampai
menunjukkan angka 0 (nol)
 Di step 9 ini, juga akan ada proses membuka valve continuous blowdown
secara otomatis.

Beberapa Model Rebusan Pabrik Kelapa Sawit yang ada di Pasaran

Ada beberapa model Rebusan (Sterilizer ) di Pabrik Sawit:

1. Rebusan Horizontal

Horizontal Sterilizer 

2. Rebusan Vertikal
Vertical Sterilizer

Di artikel lain akan dijelaskan lebih lanjut mengenai: cara kerja rebusan vertikal
(vertical sterilizer di pabrik kelapa sawit). Tren saat ini dalam pembangunan
pabrik sawit adalah menggunakan rebusan sawit vertikal. Dimana stasiun rebusan
vertikal ini mempunyai alur yang sama dengan stasiun rebusan lainnya. Ada
Ukuran Pintu Rebusan vertikal (vertical sterilizer clutch door) : 1200mm,
1400mm, 1750 mm, dll.

3. Rebusan Bola (spherical sterilizer)

Spherical Sterilizer
4. Rebusan 45 derajat (Oblique Sterilizer)

Oblique Sterilizer

Ke-4 model Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit ini mempunyai kelebihan dan


kekurangan masing masing

Produsen Pintu Rebusan pabrik Sawit pada awalnya banyak dari Negara
Malaysia, tapi sekarang juga sudah ada beberapa produsen yang jual pintu rebusan
pabrik kelapa sawit berasal dari negara Indonesia. Beberapa merek Pintu
Rebusan yang ada di Pabrik Sawit: UNIVESSEL (Univessel Sterilizer Door),
WANG YUEN (Sterilizer Door Wang Yuen) , HIP HING, TECHNO, VG, SAS,
dll.

Untuk Pemeliharaan Pintu Rebusan ini, yang perlu dijaga adalah: door packing
sterilizer (karet pintu rebusan). Ada beberapa material packing pintu rebusan
(sterilizer door packing): NBR, BUNA, EPDM. Dan produsen pintu rebusan ini
sekaligus yang jual karet pintu rebusan pabrik kelapa sawit (sterilizer door
gasket / sterilizer door seal)

BAB III

TUGAS PRAKTIKUM
1. Melaksanakan perawatan dan perbaikan unit jembatan timbang dan unit.

2. Mengukur putaran conveyor pada pendorong buah pada unit sterilizer


dan membandingkan dengan perhitungan teori

3. Gambarkanlah Fungsi dan keterpasangan distribusi Uap dari BPV ke


unit sterilizer

4. Memahami prosedur pengoperasian unit jembatan timbang dan unit


sterilizer

BAB IV

PEMBAHASAN
1. Melaksanakan Perawatan dan perbaikann untuk jembatan
timbang dan unit

a. Stasiun Jembatan Timbang

DAFTAR RENCANA LOKA No.


PERAWATAN   SI : Identifikasi
PABRI
K
MINI Fasilitas
KELA 01 - 01 - 01
KETERANGAN FASILITAS : PABRIK MINI PA
KELAPA SAWIT PTKI SAWIT
NO. REF. DAFTAR
PERENCANAAN       REF. NO.
MULAI
NO. REF. DIMILIKI
SERVICE TGL :
MANUAL       2014
UNIT PERLENGKAPAN : STASIUN MODI
JEMBATAN TIMBANG F TGL :
WAKT
SPESIFIK U
NO BENTUK
ASI PELAKSANA UNTU KETERANG
BA PERAWAT
PEKERJA AN K TIAP AN
G. AN
AN BAGIA
N
  HARIAN        
Pengecekan
 Pemeriksaa Secara
n Kabel Kelompok 2 Langsung dan
1 Penghubung Preventif Grup D TM B 5 menit  Uji Coba
 Pengecekan
  Secara
Pemeriksaan Kelompok 2 Langsung dan
2 panel Preventif Grup D TM B 5 menit Uji Coba
3          
4          
5          
MINGGUA
  N        
Pengecekan
 Pemeriksaa Secara
n Avery Kelompok 2 Langsung dan
1 Berker Preventif Grup D TM B 5 menit Uji Coba 
2 Pemeriksaan Preventif Kelompok 2 15 Pengecekan
penghubung Secara
plat dan Langsung dan
load cell Grup D TM B menit Uji Coba 
3          
4          
5          
  BULANAN        
Pemeriksaan    Melakukan
Fungsi Load Kelompok 2 10 Perawatan dan
1 Cell   Preventif Grup D TM B Menit Perbaikan
 Pemeriksaa
n Saklar Kelompok 2 Melakukan uji
2 panel  Preventif Grup D TM B 5 menit  coba
3          
4          
5          
Keterangan :

Harian

1. Pemeriksaan Kabel Penghubung

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek kerusakan kerusakan yang


terjadi pada kabal, misalnya adanya luka/lepas kulit kabel tersebut, itu harus
segera diperbaiki karena mungkin akan menyebabkan kecelakaan kerja.

2. Pemeriksaan Panel

Pemeriksaan panel dilakukan bertujuan untuk mengecek apakah panel


masih dalam keadaan baik, misalnya kabel saklar nya lepas, itu harus segera
diperbaiki

Mingguan

3. Pemeriksaan Avery Berker

Avery berker diperiksa untuk mengecek apakah masih berfungsi dengan


baik untuk menghasilkan data penimbangan.

4. Pemeriksaan penghubung loadcell dengan plat

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan menghindari kerusakan akibat


penindihan plat ke load cell
Bulanan

5. Pemeriksaan Fungsi load cell

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menceah kerusakan pada load cell.

6. Pemeriksaan saklar panel

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek kerusakan yang terjadi


didalam body saklar dengancara pembongkaran.

b. Stasiun Sterilizer

DAFTAR RENCANA LOKA No.


PERAWATAN   SI : Identifikasi
PABRI
K
MINI Fasilitas
KELA 01 - 02 - 01
KETERANGAN FASILITAS : PABRIK MINI PA
KELAPA SAWIT PTKI SAWIT
NO. REF. DAFTAR
PERENCANAAN       REF. NO.
MULAI
NO. REF. DIMILIKI
SERVICE TGL :
MANUAL       2014
UNIT PERLENGKAPAN : STASIUN MODI
JEMBATAN TIMBANG F TGL :
WAKT
SPESIFIK U
NO BENTUK
ASI PELAKSANA UNTU KETERANG
BA PERAWAT
PEKERJA AN K TIAP AN
G. AN
AN BAGIA
N
  HARIAN        
Pemeriksaan Pengecekan
Fungsi Secara
Katup Kelompok 2 Langsung dan
1 Bludown Preventif Grup D TM B 5 menit  Uji Coba
 
Pemeriksaan
Fungsi  Pengecekan
Katup Inleat Secara
dan Outleat Kelompok 2 Langsung dan
2 steam  Prediktif Grup D TM B   5 menit Uji Coba
Pemeriksaan  Pengecekan
ketebalan Kelompok 2 Secara
3 sabuk  Prediktif Grup D TM B  2 menit Langsung
Pemeriksaan
ketebalan Kelompok 2  Pengecekan
4 Sproket Prediktif  Grup D TM B  2 menit Langsung
 Pengecekan
 Pengecekan  Kelompok 2 Secara
5 Oli Gearbox  Prefentif Grup D TM B   Langsung
MINGGUA
  N        
Pelumasan
Rantai dan Kelompok 2  Melakukan
1 sprocket Preventif Grup D TM B 5 menit Perawatan
 Pemeriksaa
n baut dan
mur
pengikat Kelompok 2 10
2 rantai   Grup D TM B menit   Perawatan
3          
4          
5          
  BULANAN        
  Melakukan
Penggantian Kelompok 2  25 Perawatan dan
1 Oli Gearbox  Korektif Grup D TM B menit Perbaikan
   Melakukan
Penggantian Kelompok 2  15 Perawatan dan
2 Sabuk   Korektif Grup D TM B menit Perbaikan
3          
4          
5          
Keterangan

Harian

1. Pemeriksaan fungsi katup bludown

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menguji coba langsung katup tersebut


untuk mencegah terjadinya kerusakan, disk katup rusak.

2.   Pemeriksaan Fungsi Katup Inleat dan Outleat steam

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menguji coba langsung katup tersebut


untuk mencegah terjadinya kerusakan, disk katup rusak.
3. Pemeriksaan ketebalan sabuk

Pemeriksaan in dilakukan untuk mengecek apakah sabuk masih layak


pakai.

4.  Pemeriksaan ketebalan Sproket

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah ketebalan gerigi


sprocket masih layak pakai.

5.  Pengecekan Oli Gearbox

Pengecekan ini dilakukan untuk memeriksa keadaan oli pada gearbox


apakah masih memadai.

Mingguan

1. Pelumasan Rantai dan sprocket

Pelumasan ini dilakukan agar mencegah kerusakan pada rantai dan


sprocket.

2.  Pemeriksaan baut dan mur pengikat rantai

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah baut dan mur


terpasang degan baik.

Bulanan

1. Penggantian Oli Gearbox

Penggantian oli ini bertujuan agar memperpanjang umur gearbox dan juga
mencegah kerusakannya.

2. Pengantian Sabuk

Penggantian sabuk bertujuan untuk menghindari kerusakan , karna sabuk


yang semakin menipis.

2. Mengukur Putaran Conveyor Pendorong buah pada unit sterilizer


dan membandingkan dengan peritungan teori

Dik :
n1 = 1430 rpm

d1 = 12,8 cm

d2 = 27,8 cm

z1 = 15

z2 = 36

r = 30

dit : n2(N1) & N2

jawab :

n1 d2
= :r
n2 d1

1430 27,8
= :r
n2 12,8

n2 x 27,8 = 12,8 x 1430

18304
n2 = : 30
27,8

n2 = 658,4172 : 30

n2 = 21,94 rpm

N1= n2

Jadi :

N1 Z2
=
N2 Z1

21,94 36
=
N2 15

15 x 21,94
N2 =
36

329,1
N2 =
26
N2 = 9,14 rpm

3. Gambar Fungsi dan keterpasangan distribusi uap BPV ke sterilizer


Keterangan :
1. Boiler

Berfungsi sebagai alat penghasil steam

2. Gate Vale

Membuka dan menutup aliran fluida

3. Check Valve

Mecegah aliran balik

4. Safety valve

Membuang uap berlebih

5. Pressure Gauge Boiler

Mengukur besar tekanan pada boiler akibat produksi steam

6. Pipa main stream

Mengalirkan uap dari BPV menuju sterilizer

7. Drain Valve

Membuang sisa uap dan air kondensat

8. Sterilizer

Wadah proses perebusan TBS berlangsung

9. Thermometer

Alat pengukur suhu

10. Pipa Steam menuju digester

Mengalirkan uap menuju digester

12. Pipa steam menuju Klarifikasi (pemurnian)

Mengalirkan uap/steam menuju Stasiun klarifikasi

4. Prosedur Pengoperasian
a. Jembatan Timbang

- Buka pintu panel, lalu hubungkan colokan avery berker ke sumber arus lalu
tutup pintu panel

- Nyalakan Avery berker dengan cara :

* Tekan tombol power

* Tekan Zero

- Masukkan beban (brondolan dan janjangan) ke jembatan timbang

- Baca hasil penimbangan yang ditampilkan

- Setelah Selesai, matikan avery berker dengan cara :

* Tekan zero

* Tekan tombol stand by

* Tekan Power

- Buka pintu panel ,Cabut avery berker dari sumber arus

- tutup kembali avery berker

b. Fruit Elevator

Prosedur Menyalakan

- Buka pintu panel

- Naikkan saklar fruit elevator

- Tutup kembali pintu panel

- Tekan tombol on (Hijau)

- Fruit elevator akan beroperasi.

Prosedur Mematikan

- Tekan tombol off (merah)


- Buka Pintu pintu Panel
- Turunkan Saklar fruit elevator
- Tutup Kembali pintu panel

c. Warm Screw pada Sterilizer

Prosedur Menghidupkan

- Buka pintu panel

- Naikkan saklar warm screw

- Tutup kembali pintu panel

- Tekan tombol on (Hijau)

- Warm Screw akan beroperasi.

Prosedur Mematikan

- Tekan tombol off (merah)


- Buka Pintu pintu Panel
- Turunkan Saklar warm screw
- Tutup Kembali pintu panel

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

V.1 KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

1. Load Cell dan Avery berker merupakan alat paling berpengaruh untuk
proses penimbangan

2. Putaran conveyor pendorong buah pada sterilizer sebesar 9,14 rpm


3. Terdapat 12 alat yang berbeda fungsi dari boiler menuji Sterilzer
melalui BPV.

V.2 SARAN

Sebaiknya video pembelajaran dibuat 1 file.

DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y. Widyastuti, Y.E, Satyawibawa, Dan Hartono. 2004. Kelapa

Sawit. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya

Kataren. S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI Press

Naibaho. P. M. 1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan: Pusat

Penelitian kelapa sawit

Panggabean, H. 2017. Proses mekanisasi kelapa sawit-1. Medan

http://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/1202368_170920094713_BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai