c) Metode kalibrasi
d) Perawatan instrument
h) Flow Nozzle
Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa. Flow
Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai
lubang lebih besar dan kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow
nozzle dipakai untuk fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk
penyediaan air ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran
yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk
menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa
manometer. Pada flow nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang
seperti dalam venturi meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah
melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow nozzle terdiri dari
dua bagian utama yang melengkung pada silinder.
i) Pitot tubes
Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot tubes
mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang
diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri dapat dilihat pada Gambar diatas, pitot tubes
membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda
tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan dan
gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.
Kegunaan Pitot Tube
Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel.
Menghitung profil kecepatan aliran pada pipa.
Aplikasi Pitot Tube
Mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed).
Altimeter pesawat.
Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel (terowongan angin).
Kelebihan
Susunan sederhana.
Relatif mudah dan murah.
Tidak perlu adanya kalibrasi.
Pressure drop aliran kecil.
Kekurangan
Keakuratan rendah untuk beberapa aplikasi.
Pipa harus lurus dengan kecepatan aliran untuk mendapatkan hasil yang baik.
Prinsip Kerja
Energi kinetik dikonversikan menjadi static pressure head
Cara kerja pitot tube adalah:
Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang
dihubungkan ke manometer (pstat). Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk
merupakan tekanan stagnasi (p0). Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan
dalam persamaan Bernoulli untuk mengetahui kecepatan alirannya. Sulit untuk
mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata karena adanya friksi pada
pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari kenyataan akibat faktor C (friksi
empirik).
4. Differential Pressure Flow Meter ( Head Flow Meter)
Metode pengukuran berdasarkan hukum Bernoulli ( untuk aliran laminair).
Persamaan Bernoulli, untuk aliran seperti diatas:
Z1+(P1/Y)+(-V1^2/2g) = Z2+ (P2/Y)+(V2^2/2g)
Dimana:
Z : tinggi dari permukaan datar.
P : static pressure.
Y : specivic grafity fluida.
V : stream velocity.
g : acceleration.
Tubenya terbuat dari metal yang non-magnetic, stainless steel, disebelah dalam
dilapisi neopreme supaya tidak short dengan tegangan yang dihasilkan.
Elektrodanya adalah stainless steel 361 dengan isolasi teflon. Untuk zat-zat yang sangat
korosif, elektrodanya dibuat dari platinum.
Prinsip kerja
Menurut hukum Faraday untuk induksi magnetik.Tegangan supply (E)yang
disalurkan ke coil, akan membuat medan megnetik (H). Didalam tube-nya akan
mengalir suatu jenis aliran (fluida)yang bergerak pada medan magne dengan kecepatan
V, sedang diameter tube : d. Menurut hukum Faraday : Tegangan (E) yangdiinduksikan
pada elektroda seolah-olah datang dari konduktor sepanjang “d” yang bergerak dengan
kecepatan “V” pada medan magnet “H”. maka tegangan induksinya: E = C.H.d.V
C : Constanta
H,d: constant
Maka :
E~V
Jadi dengan mengukur E atau tegangan, maka kita bisa mengukur V atau kapasitas
aliran yang mengalir pada tube tadi.
6. piston dan spring untuk gas dan cairan.
Jenis pengukur aliran piston menggunakan orifis tabung yang dibentuk oleh piston dan sebuah
kerucut runcing. Piston ditempatkan dibagian dasar kerucut (tidak pada posisi aliran)
oleh kalibrasi spring. Skalanya berdasarkan pada berat jenis 0,84 untuk pengukur minyak dan
1,0untuk pengukur air. Desainnya sederhana dan mudah yang dapat dilengkapi alat
untuk mentransmisikan sinyal listrik yang membuatnya menjadi ekonomis untuk
rotameter untuk mengukur laju alir dan kontrol.
7. Sensor roda pengayuh
Sensor roda pengayuh merupakan pengukur aliran terkenal yang efektif biayanya
untuk air ataufluida seperti air. Beberapa alat ditawarkan dengantambahan alat aliran atau gaya
sisipan.Meteran tersebut, seperti meteran turbin, memerlukan pipa lurus dengan
diameter minimum 10pada saluran masuk dan 5 pada saluran keluar. Bahan kimia yang
cocok harus diperiksa bilatidak menggunakan air. Keluaran pulsa gelombangnya jenis
gelombang sinus dan gelombangkuadratnya namun pengirim transmiternya tersedia
untuk integral a t a u panel mounting. Rotor roda pengayuh tegak lurus terhadap aliran dan
hanya berhubungan dengan penampang lintang aliran yang terbatas.
8. Vortex meters
Keuntungan utama
kepekannya yang rendah terhadap berbagai kondisiproses dan rendahya pemakaian
relatif terhadap pengukur orifis atau turbin. Juga, biaya awal danperawatannya rendah.
https://www.scribd.com/doc/293993278/Makalah-Pengukuran-Aliran-Ahmad-
Zarkasi
http://jayadi89.blogspot.com/2010/11/pengukuran-flow.html
http://meriwardana.blogspot.com/2012/02/pengukuran-sensor-aliran-fluida-
prinsip.html
http://ichzenk.blogspot.com/2011/03/pengukuran-flow-dengan-orifice-plate.html
http://sjitok.blogspot.com/2014/12/makalah-alat-pengukuran-laju-aliran.html