Anda di halaman 1dari 8

FLOW METER & ROTAMETER

Flow meter
Flow meter merupakan instrumen guna mengukur aliran dari suatu fluida baik liquid (Liquid
Flow meter), Sludge (sludge flow meter) maupun gas (flow meter gas), Baik temperature
rendah hingga temperature tinggi. Dalam memilih flow meter harus disesuaikan dengan
kondisi fluid dan fungsi flowmeter itu sendiri. Ada banyak jenis flow meter yang tersedia untuk
digunakan dalam otomasi industri. Tergantung pada produk yang akan diukur, apakah itu cair
atau gas, beberapa prinsip dasar berlaku untuk cara flow meter bekerja.

flowmeter Coriolis

Flow meter terbagi menjadi 5 macam, yaitu :

1. Magnetic Flow Meter


Magnetic Flow Meter atau mag meter. Cairan yang diukur harus berbasis air atau konduktif. Ini
menjadikan mag meter pilihan yang bagus untuk mengukur aliran air limbah atau air proses
yang dianggap kotor. Mag meter adalah alat ukur volumetrik yang tidak memiliki bagian yang
bergerak. Ini sangat ideal untuk area-area di mana tidak ingin terkena cairan yang diukur saat
mengerjakan pengukuran.

Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik
(Faraday's Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa transduser, maka
fluida akan bekerja sebagai konduktor yang bergerak memotong medan magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan magnetik dan transduser, sehingga timbul tegangan listrik
induksi.
Kelebihan dari Flowmeter Magnetik :
 Tidak ada tekanan aliran yang hilang, karena tidak ada part/ bagian dari flowmeter yang
menghambat.

 Tidak ada part/ bagian dari flowmeter yang bergerak/ berputar sehingga lebih tahan lama.

 Diamater penampang aliran bisa lebih besar.

 Kekurangan dari Flowmeter Magnetik:

 Flow meter ini hanya bisa untuk mengukur material benda cair yang memiliki sifat
penghantar (konduktor)

2. Mechanical Flow Meter


Mechanical Flow Meter memiliki beberapa bagian internal yang bergerak yang mungkin tidak
cocok dengan aplikasi spesifik seperti air kotor yang membawa partikel besar yang dapat
menyebabkan kerusakan atau menghalangi bagian internal.

` Mechanical Flow Meter memiliki perangkat rotasi di dalam seperti propeller atau
baling-baling. Cairan yang mengalir melalui pipa menyebabkan rotasi dayung internal, yang

menciptakan laju aliran yang sebanding dengan kecepatan rotasi dayung internal.

Mechanical flow meter agar lebih mudah dipahami oleh orang awam. Menggayuh sepeda
perlahan menggerakkan Anda perlahan, sementara mengayuh dengan cepat akan
menggerakkan Anda lebih cepat. Korelasi langsung antara seberapa cepat pedal berputar
(oleh karena itu roda) dan seberapa cepat Anda menyusuri jalan.Tidak diperlukan formula,
hanya mengayuh lebih cepat, bergerak lebih cepat.
Prinsip yang sama dengan dayung internal, semakin cepat berputar, semakin banyak aliran
yang melalui pipa.

3. Vortex Flow Meter


Vortex Flow Meter ini memliki prinsip kerja berdasarkan pusaran yang terjadi saat aliran
terhalang benda lain. Pusaran yang timbul sesuai dengan besarnya aliran. Desain flowmeter
dibuat memiliki penghalang di tengah agar menimbulkan pusaran yang kemudian dapat
dikalkulasikan untuk menentukan jumlah aliran/ Flow.

Pada dasarnya, tab sensor akan menekuk dan melenturkan dari sisi ke sisi saat pusaran
lewat. Tindakan tikungan dan lentur kemudian akan menghasilkan frekuensi keluaran yang
sebanding dengan aliran volumetrik.

4. UltraSonic Flowmeter
UltraSonic Flowmeter Prinsip di balik alat ukur ini adalah bahwa sinyal ultrasonik
ditransmisikan ke hilir atau ke arah aliran sedangkan sinyal lain ditransmisikan ke hulu. Delta
atau waktu diferensial digunakan untuk menghitung kecepatan cairan.Kecepatan itu kemudian
digunakan untuk menghitung aliran volumetrik yang melalui pipa.

5. Flowmeter Coriolis
Pengukuran aliran Coriolis: Pengukuran simultan aliran massa, kepadatan, suhu dan
viskositas. Gaya Coriolis adalah gaya yang dihasilkan pada tabung U. Gaya Coriolis
ditunjukkan oleh getaran tabung saat fluida mulai mengalir di dalam nya. Getaran
tidak menggambarkan gerak melingkar sempurna, tetapi memberikan efek Coriolis yaitu pem
belokkan arah. Flowmeter jenis ini tidak mengukur fluida berdasarkan volume per satuan
waktu tetapi massa per satuan waktu.

Prinsip pengukuran Coriolis digunakan dalam berbagai cabang industri, seperti bahan
kimia, petrokimia, minyak dan gas, makanan, dan - yang tidak kalah penting - dalam aplikasi
transfer tahanan. Coriolis flowmeters dapat mengukur hampir semua cairan: bahan pembersih,
pelarut, bahan bakar, minyak mentah, minyak sayur, lemak hewani, lateks, minyak silikon,
alkohol, larutan buah, pasta gigi, cuka, saus tomat, mayones, gas atau gas cair.

Pada kedua ujung tube, terpasang penahan di bagian ujung inlet dan satu di
bagian outlet. Measuring tube sebagaimana itu disebut akan berayun secara merata dan
konstan bila tidak ada material yang mengalir di dalam tube. Exciter (drive coil) di dalam
badan sensor yang membuat tube dapat berayun. Sensor (pick off coil) yang sangat sensitif
juga diletakkan di inlet dan outlet sehingga dapat mendeteksi osilasi tube dengan tepat.

Flow meter Coriolis Single Tube Working Method

Pada gambar di atas, huruf A adalah exciter yang membuat tube berayun secara konstan.
Huruf B dan C adalah sensor yang mendeteksi secara tepat osilasi yang terjadi pada tube.
Perbedaan jarak antara exciter dengan tube pada gambar di atas dengan di bawah
menunjukkan bahwa tube dalam keadaan ber-osilasi.

Flow meter Coriolis Single Tube Working Method

Bagaimana bila fluida mulai masuk ke dalam tube? Saat fluida masuk ke dalam tube,
terjadi twisting tambahan pada tube yang mendorong terjadinya osilasi yang berbeda
pada tube. Twisting dan osilasi yang terjadi saat fluida masuk ke dalam tube adalah hasil dari
gaya inersia fluida.
Karena efek Coriolis, inlet dan outlet dari tube ber-osilasi dengan orientasi/arah gerak
yang berbeda pada saat yang bersamaan. Perhatikan gambar di bawah ini:

Flow meter Coriolis Single Tube Working Method (3)

Gambar di atas menunjukkan bahwa saat fluida sudah berada di dalam tube,
dan tube memang dalam keadaan selalu berayun karena exciter, sisi inlet (B) memiliki jarak
yang lebih dekat dengan sensor B dan pada saat yang sama, sisi outlet (C) berjarak lebih jauh
dari sensornya. Dan fasa selanjutnya adalah kebalikan dari keadaan di atas, seperti yang
ditunjukkan oleh gambar di bawah.

Flow meter Coriolis Single Tube Working Method (4)

Sensor pada inlet dan outlet sangat sensitif dan presisi dalam merekam setiap
perubahan dan/gerak tube dalam satu time frame. Bila pembacaan kedua sensor
digabungkan maka kita akan mendapat dua sinyal sinusoidal yang kontinyu tetapi berbeda
fasa. Ini dikenal dengan phase shift atau pergeseran fasa dan dapat digunakan untuk
menghitung berapa banyak liquidatau gas yang mengalir di dalam tube. Semakin cepat aliran
fluida di dalam tube, maka semakin tinggi defleksi dari osilasi measuring tube. Bila tergambar
dalam grafik sinusoidal, mass velocity terepresentasi dengan beda fasa antar gelombang.
ROTAMETER
Rotameter adalah alat yang mengukur tingkat aliran cair atau gas dalam tabung tertutup. Ini
termasuk dalam kelas meter yang disebut variabel area meter,yang mengukur berbagai laju
aliran luas penampang fluida yang bergerak melaluinya, menyebabkan beberapa efek yang
dapat diukur.
Sebuah rotameter terdiri dari tabung runcing, biasanya terbuat dari kaca, dengan
pelampung di dalamnya yang didorong oleh aliran dan ditarik ke bawah oleh gravitasi. Pada
tingkat aliran tinggi yang melalui float dan tabung, float akan terbawa dan mengambang
keatas Float dibuat dalam beberapa bentuk, bentuk yang paling umum yaitu bulat dan elips
agar dapat berputar secara vertikal ketika dilalui fluida. Gaya dan jarak angkat dari pelampung
sebanding dengan laju aliran. Gaya angkat ini dihasilkan oleh tekanan diggerensial yang
menekan pelampung hingga naik ke atas yang dinamakan area meter karena letak ketinggian
pelampung itu bergantung pada luas bidang diantara pelampung dan tabung gelas tirus itu.
Pelampung akan naik dan menunjukkan pada skala pengukuran dengan satuan yang
diketahui

Cara kerja Rotameter


1. Rotameter terdiri dari body dan float (yang bergerak bebas, posisinya bergantung pada
flowrate). Posisi float ditentukan oleh keseimbangan gaya yang bekerja padanya. Gaya
gravitasi menarik float ke bawah. Gaya apung dan kecepatan yang berkaitan dengan
gaya dinamika mengangkat fluida ke atas. Pergerakan float ke atas meningkatkan flow
area, sampai gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah.
2. Float didorong oleh kekuatan aliran dan ditarik ke bawah oleh gravitasi.
3. Tinggi laju aliran volumetrik melalui peningkatan aliran kecepatan daerah tertentu dan
kekuatan tarik, sehingga float akan didorong ke atas. Karena dalam rotameter berbentuk
kerucut (melebar), daerah sekitar pelampung melalui media yang mengalir bertambah,
kecepatan aliran dan penurunan kekuatan tarik sampai ada keseimbangan mekanik
dengan berat pelampung itu.
4. Pengapung dibuat dalam berbagai bentuk, dengan bola dan ellipsoids yang paling umum.
Float mungkin diagonal berlekuk dan sebagian berwarna sehingga berputar secara aksial
sebagai cairan melewati. Hal ini menunjukkan jika float terjebak hanya akan berputar jika
bebas. Pembaca biasanya diambil di bagian atas bagian terluas dari float, pusat untuk
ellipsoid, atau atas untuk silinder. Beberapa produsen menggunakan standar yang
berbeda.
Ukuran Rotameter
Rotameters dapat berbagai ukuran dari 1/4 inci sampai besar maka 6 inci. Mereka
mengukur sebuah band yang lebih luas aliran (10 ke 1) dari plat orifice dengan akurasi ± 2
persen, dan tekanan operasi maksimum 300 psig ketika terbuat dari kaca.

Fungsi Rotameter

Rotameter merupakan suatu alat yang digunakan sebagai :

1. kalibrasi pompa yang paling sering digunakan karena bersifat praktis.


2. Mengukur debit air pada setiap jam

Keuntungan menggunakan Rotameter


1. Rotameter tidak memerlukan daya eksternal atau bahan bakar, hanya menggunakan
sifat yang melekat pada cairan, bersama dengan gravitasi, untuk mengukur laju aliran.
2. Rotameter sebuah perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi massal
dari bahan murah, memungkinkan untuk digunakan secara luas.
3. Bagian aliran meningkat terjadilah float bergerak naik dalam tabung, maka skala
adalah sekitar linier.
4. Tidak memerlukan sumber daya eksternal
5. Harganya murah

Kerugian menggunakan Rotameter


1. Untuk jenis glass tube mudah mengalami kerusakan (pecah).
2. Tidak baik untuk laju aliran (flow rate) rendah.
3. Tidak baik untuk service fluida yang fluktuasi.
4. Harus dipasang secara vertikal.
5. Beberapa variable area meter tidak bisa digunakan di dalam lingkungan gaya berat
yang rendah.
6. Secara umum dibatasi pada ukuran pipa kecil (kecuali jika bypass rotameter
digunakan).
7. Harus diletakkan secara vertical dan aliran fluida harus menuju ke atas.
8. Clear glass yang digunakan harus memiliki kualitas material yang baik agar tahan
terhadap temperature dan cairan kimia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai