Oleh Rifqi Riadhy 0608 3032 0212 Politeknik Negeri Sriwijaya 2010-2011
1.1 Latar Belakang Penulisan Judul Kerja praktek merupakan mata kuliah yang terdapat pada kurikulum di Jurusan Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya Fenomena surge yang dapat berdampak buruk pada kompresor 1.2 Tujuan dan Manfaat Mengetahui sistem kerja dan bagian-bagian dari positioner pada anti surge control valve di Stasiun Kompresor Pagardewa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Sebagai laporan akhir dari kerja praktek yang telah dilakukan di Stasiun Kompresor Pagardewa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 1.3 Pembatasan Masalah Membahas secara umum sistem kerja positioner pada anti surge control valve yang digunakan di Stasiun Kompresor Pagardewa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Pelaksana Keuangan
Pelaksana Pembayaran
Pelaksana Humas
a. Pelk. Instrumen Kontrol Kompresor b. Pelk. Mekanik Kompresor c. Pelk. Elektrik Kompresor a. Pelk. Pengoperasian Kompresor b. Tenaga Ahli Kompresor
3.2.1 Konverter I-P Alat yang mengkonversikan sinyal standar arus 4-20 mA dari kontroler untuk diubah menjadi sinyal standar pneumatic 3.2.2 Konverter P-I Alat yang mengkonversikan sinyal standar arus 3-15 Psi dari kontroler untuk diubah menjadi sinyal standar arus
3.3 Gambaran Umum Control Valve Control valve merupakan alat yang digunakan pada sistem proses untuk mengontrol aliran fluida demi menjaga kestabilan proses. Berdasarkan fungsinya, control valve dibagi menjadi: 1. Opened/closed valve Valve yang disebut juga on/off valve atau isolation valve berfungsi hanya untuk menutup penuh (fully closed) ataupun membuka penuh (fully opened) suatu aliran.
2. Throttling valve Throttling valve berfungsi mengatur (regulate) aliran (fluida). Control valve adalah kran untuk mengatur kondisi operasi seperti temperature, pressure, flow dan liquid level. Alat ini bekerja sebagai sebuah pengatur aliran dalam pipa proses, caranya membuka atau menutup sebagian kran sesuai dengan sinyal yang diterima dari controller. Controller ini punya data set point (nilai yang di diukur oleh sensor yang mengatur perubahan kondisi kran) yang dibandingkan dengan nilai yang diinginkan (nilainya ditentukan oleh operator).
Kompresor sentrifugal memainkan peranan yang sangat penting di pabrik pengolahan minyak dan gas bumi, khususnya pada daerah yang tekanannya sudah menurun. Ketika tekanan di sumber gas sudah tidak mampu mengangkat fluida dan mentransportasikannya ke tempat tujuan, salah satu alat yang digunakan untuk memfasilitasinya adalah kompresor, yaitu dengan menaikkan tekanan gas.
3.5 Fenomena Surge Kondisi dimana tekanan pada suction begitu rendah. Maka akan terjadi aliran balik pada kompresor, karena dengan flow yang kecil kompresor seakan tidak memiliki gas untuk dikompres, sehingga gas justru akan mengalir dari discharge menuju suction. Inilah yang disebut dengan surge. Surge yang tidak segera diatasi, akan merusak komponen pada kompresor dan menyebabkan overheat. Surge dapat diatasi dengan penambahan pipa by-pass pada discharge compressor setelah cooler dan diumpankan balik ke suction compressor sebelum scrubber dimana lajunya diatur oleh anti surge control valve. Ini sama saja dengan me-recycle gas.
Positioner
Flapper
I/P transducer
4.2 Bagian-bagian Instrumentasi Lapangan dan Kontrol pada Anti Surge Control Valve di Stasuin Kompresor Pagar Dewa
4.2.1 Positioner
4.2.3 Indicator
4 8 12 16 20
0 25 50 75 100
Tabel Konversi command Controller ke persentase buka tutup Anti Surge Control Valve
Pada Controller (PLC) telah disetting set point dalam satuan arus yakni 4-20 mA. Dimana setelah berbagai proses yang dilakukan oleh controller, PLC akan mengeluarkan sinyal output yang berupa command (Co), misalnya 12 mA (rangenya 4-20mA), sinyal ini akan masuk ke positioner. Pada stasiun kompresor ini, positioner yang digunakan adalah pneumatic positioner, sehingga digunakanlah transducer I/P (current to pneumatic converter) yang telah terdapat di dalam positioner. I/P converter akan men-convert dari sinyal output yang berupa arus menjadi pneumatic signal. Selain itu, untuk mendeteksi pergerakan stem, positioner dilengkapi dengan flapper yang dalam hal ini berfungsi sebagai sensor. Pergerakan stem ini akan di konversi juga ke dalam bentuk pneumatic signal. Lalu, kedua variabel ini dibandingkan, yang akan menimbulkan Error (E) E= Co-PV. Sinyal Error ini akan dikuatkan oleh relay amplifier . Dengan gain tertentu (3-15 psi), sinyal ini kemudian akan masuk ke membran valve untuk mendorong actuator sehingga stem akan bergerak dan terus bergerak sampai nilai Error (E) ini mendekati nol.
5.1 Kesimpulan Anti surge control system ini mencegah agar tidak terjadi surge pada kompresor, yakni dengan me-recycle gas. Anti surge control system terdiri atas temperature transmitter, pressure transmitter, controller (PLC) system dan control valve yang pada laporan ini disebut anti surge control valve. Pada anti surge control valve positioner berfungsi sebagai feedback atau penyelaras yang menyelaraskan antara sinyal ouput dari controller dengan pergerakan stem control valve. 5.2 Saran Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi intensitas terjadinya surge adalah dengan memperbesar set point pada membran anti surge control valve.