Disusun Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
B. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara me-monitoring instalasi air bersih berbasis PLC dan
SCADA?
2. Bagaimana cara meng-controlling penyedia air bersih berbasis PLC
dan SCADA?
3. Bagaimana mengaplikasikan PLC pada instalasi air bersih?
4. Bagaimana mengaplikasikan SCADA pada instalasi air bersih?
C. TUJUAN
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Membuat monitoring instalasi air bersih berbasis PLC dan SCADA.
2. Membuat controlling instalasi air bersih berbasis PLC dan SCADA.
3. Mengetahui penggunaan PLC, dalam sistem instalasi air bersih yang
digunakan sebagai controlling dan monitoring.
D. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini:
1. Mempermudah dalam mengkonsumsi air siap minum di lingkungan
Bengkel Listrik Politeknik Negeri Semarang.
2. Memudahkan mahasiswa dalam mengetahui cara kerja sistem
monitoring dan controlling PLC.
3. Sebagai referensi dalam mata kuliah PLC dan SCADA.
E. PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan tugas akhir ini untuk menjaga agar topik masalah tidak
keluar dari permasalahan, kami hanya membatasi beberapa hal. Adapun batasan
masalah yang digunakan, yaitu: monitoring dan controlling system instalasi air
bersih secara otomatis pada proses penyedia air bersih berbasis PLC dan
SCADA.
F. LANDASAN TEORI
1. (Progammable Logic Control) PLC
PLC adalah suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan
fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri
sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses
terus menerus sesuai variable masukan dan memberikan keputusan sesuai
keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol. Disni
menggunakan PLC Modikon TM221CE40R, PLC ini mempunyai total I/O
sebanyak 40, dimana terdiri dari 24 Input dan 16 Output.
Gambar.1 PLC Modikon TM221CE40R
2. Relay
Relay magnet adalah kontak listrik yang digerakkan oleh
electromagnet yang pengoperasiannya dengan arus AC/DC. Kontak-
kontak pada relay hanya digunakan pada rangkain kontrol yaitu sebagai
kontak bantu untuk beban yang memiliki daya rendah. Pada relay
memiliki dua jenis kontak:
a. Kontak normal terbuka ( normally open )
Kontak ini dalam kedudukan normal (kontak tidak teraliri arus)
adalah terbuka, dan tertutup jika koil teraliri arus
b. Kontak normal tertutup ( normally close )
Kontak ini kebalikan dari kontak NO. Kontak ini dalam kedudukan
normal akan tertutup dan dalam keadaan koil teraliri listrik, kontak
akan terbuka.
Gambar.2 Relay
Relay ini terdiri atas magnet kumparan, bila teraliri arus akan
menarik sepotong logam yang disebut jangkar (armature). Gerakan
jangkar ini digerakkan untuk membalikkan medan magnet yang besarnya
cukup untuk mengatasi tegangan pegas yang menahan tegangan kedua
kontak dalam posisi normal.
Prinsip kerja dari relay magnet berdasarkan kerja gaya gerak
elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kumparan magnet. Jika
diberi tegangan, maka akan timbul medan magnet pada inti relay yang
akan menarik inti gerak untuk mengoperasikan kontak-kontaknya. Dalam
relay ini tegangan catunya adalah tegangan DC/AC sehingga terjadi
medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Medan magnet yang
dihasilkan akan menginduksi lempengan besi pada kontak relay, maka
lempengan besi akan tertarik sehingga kontak-kontak relay akan
bersentuhan. Apabila catu daya dilepas maka kontak relay akan kembali
tertarik pegas.
3. Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik.1 Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang
mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya,yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang
timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan
kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
Gambar.3 Kontaktor
1
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open
(NO) dan beberapa Normally Close (NC). Pada saat satu kontaktor
normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan
normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan
terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat
yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian
listrik.
Gambar.7 PC Set
G. METODE PENELITIAN
Untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran mengenai
permasalahan yang dibahas, maka pada penulisan Tugas Akhir nantinya
dibagi dalam isi dari masing – masing bab tersebut sebagai berikut :
a. Metode Pengumpulan data utama dan studi pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data baik dari sumber data
dari PUIL, SPLN, serta buku maupun internet yang berhubungan dengan
hal-hal yang dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini.
b. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung ke
lapangan kerja, kemudian hasilnya digunakan sebagai sumber data.
c. Metode Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan cara meminta pengarahan dan petunjuk dari
dosen pembimbing dan dosen umum.
d. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada pihak yang bersangkutan mengenai sumber data yang akan
diambil.
e. Metode Diskusi
Metode ini dilakukan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa guna
mendapatkan masukan sekaligus koreksi dan pembanding.
H. BLOK DIAGRAM
SCADA
I. JADWAL KEGIATAN
Bulan
Agenda FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
Survey Alat
Perancangan
Pengadaan Alat
dan Bahan
Pembuatan Alat
Penyusunan
Laporan
J. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
Jumlah Keterangan
NO Komponen Barang Harga Satuan Biaya
SENSOR
1 WLC 61F-G-AP Omron 1bh Rp 500.000 Rp 500.000
PLC
PLC Modicon
1 TM221CE40R 1bh Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
1 Power Supply DC 24 V 1bh Rp 150.000 Rp 150.000
PANEL
1 Box Panel 60x80x20 1bh Rp 800.000 Rp 800.000
2 Lampu Indikator 5bh Rp 7.000 Rp 35.000
3 MCB 1 Phasa Scheider 4 bh Rp 60.000 Rp 240.000
4 Selector switch 1bh Rp 20.000 Rp 20.000
5 Push Button Scheider 2bh Rp 31.000 Rp 62.000
6 Relay Omron 3bh Rp 20.000 Rp 60.000
Kontator Magnet 220VAC
7 25A LCID-09M7 3bh Rp 140.000 Rp 420.000
Emergency Push Button
8 Lock PB2511MZ 1bh Rp 19.000 Rp 19.000
Peralatan Lain
1 Router 1bh Rp 750.000 Rp 750.000
2 Kabel NYAF 1x0,75mm 1 Roll Rp 5.000 Rp 250.000
3 Kabel NYA 1x1,5mm 30m Rp 4.000 Rp 120.000
4 Kabel NYM 2x1,5mm 50m Rp 6.000 Rp 300.000
5 Kabel NYM 3x2,5mm 30m Rp 10.000 Rp 300.000
6 Kabel Duct 25 x 16 20m Rp 15.000 Rp 300.000
Biaya operasional
1 Kesekretariatan Rp 500.000 Rp 500.000
K. REFERENSI
Wahyono, Heru, D. 2008. Perencanaan Disain Sistem Scada Water
Treatment Plant (WTP) Untuk Kebutuhan Industri Di Suatu
Kawasan Industri. Jurnal Teknik Lingkungan 13 : 93-106.
Badaruddin, Endang, S. 2014. Pemodelan Simulasi Kontrol Pada Sistem
Pengolahan Air Limbah Dengan Menggunakan PLC. Jurnal
Teknologi Elektro 5 (2) : 59-67.
Tadeus, Dista Yoel, Setiono Iman. 2018. Deskripsi Teknis Pengendali
Tinggi Muka Cairan Industri Menggunakan Metode Floating omron
61F. Jurnal Gema Teknologi 20 (2) : 41-45.