Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MONITORING DAN


CONTROLLING SISTEM INSTALASI AIR BERSIH DI
BENGKEL LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
BERBASIS PLC DAN SCADA

Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Program Diploma III

Disusun Oleh :

Hafidh Fadhlurrohman NIM. 3.31.17.2.07


Jefry Khatrias NIM. 3.31.17.2.09
Taufiq Irfanur Rafi NIM. 3.31.17.2.20
Yessy Ambar Dewi NIM. 3.31.17.2.21

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Judul Tugas Akhir: Rancang Bangun Monitoring dan Controlling Sistem Instalasi
Air Bersih Berbasis PLC dan Scada
2. Pelaksana 1
a. Nama : Hafidh Fadhlurrohman
b. NIM : 3.31.17.2.07
c. Program studi : Teknik Listrik
d. Jurusan : Teknik Elektro
3. Pelaksana 2
a. Nama : Jefry Khatrias
b. NIM : 3.31.17.2.09
c. Program studi : Teknik Listrik
d. Jurusan : Teknik Elektro
4. Pelaksana 3
a. Nama : Taufiq Irfanu Rafi
b. NIM : 3.31.17.2.18
c. Program studi : Teknik Listrik
d. Jurusan : Teknik Elektro
5. Pelaksana 4
e. Nama : Yessy Ambar Dewi
f. NIM : 3.31.17.2.21
g. Program studi : Teknik Listrik
h. Jurusan : Teknik Elektro
6. Pembimbing
a. Pembimbing I :Eko Widiarto, S.T., M.Eng.
b. Pembimbing II :

Pelaksana 1 Pelaksana 2 Pelaksana 3 Pelaksana 4

Hafidh F. Jefry Khatrias Taufiq Irfanur R. Yessy Ambar D.


NIM 3.31.17.2.07 NIM 3.31.17.2.09 NIM 3.31.17.2.18 NIM 3.31.17.2.21

Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Eko Widiarto, S.T., M.Eng.


NIP. 195910201987031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi

Adi Wasono, B.Eng, M.Eng.


NIP. 196401221991031002
A. LATAR BELAKANG
Air bersih merupakan kebutuhan penting yang dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai aktivitas. Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh
manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau
langsung dari air hujan. Dari ketiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan
dibanding sumber-sumber lainnya, antara lain karena kualitas airnya yang
lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Pada saat ini, sistem monitoring dan controlling penyedia air sudah
memasuki sistem otomatis sehingga memudahkan pengoperasian serta
efisiensi sistem.
Oleh karena itu, dibuatlah tugas akhir dengan judul Monitoring dan
Controlling System Instalasi Air Bersih Berbasis PLC dan Scada karena
dapat membantu penyediaan air bersih di lingkungan Bengkel Listrik
Politeknik Negeri Semarang dengan sistem otomatis serta bisa di control
secara jarak jauh.

B. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara me-monitoring instalasi air bersih berbasis PLC dan
SCADA?
2. Bagaimana cara meng-controlling penyedia air bersih berbasis PLC
dan SCADA?
3. Bagaimana mengaplikasikan PLC pada instalasi air bersih?
4. Bagaimana mengaplikasikan SCADA pada instalasi air bersih?

C. TUJUAN
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Membuat monitoring instalasi air bersih berbasis PLC dan SCADA.
2. Membuat controlling instalasi air bersih berbasis PLC dan SCADA.
3. Mengetahui penggunaan PLC, dalam sistem instalasi air bersih yang
digunakan sebagai controlling dan monitoring.
D. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini:
1. Mempermudah dalam mengkonsumsi air siap minum di lingkungan
Bengkel Listrik Politeknik Negeri Semarang.
2. Memudahkan mahasiswa dalam mengetahui cara kerja sistem
monitoring dan controlling PLC.
3. Sebagai referensi dalam mata kuliah PLC dan SCADA.

E. PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan tugas akhir ini untuk menjaga agar topik masalah tidak
keluar dari permasalahan, kami hanya membatasi beberapa hal. Adapun batasan
masalah yang digunakan, yaitu: monitoring dan controlling system instalasi air
bersih secara otomatis pada proses penyedia air bersih berbasis PLC dan
SCADA.

F. LANDASAN TEORI
1. (Progammable Logic Control) PLC
PLC adalah suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan
fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri
sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses
terus menerus sesuai variable masukan dan memberikan keputusan sesuai
keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol. Disni
menggunakan PLC Modikon TM221CE40R, PLC ini mempunyai total I/O
sebanyak 40, dimana terdiri dari 24 Input dan 16 Output.
Gambar.1 PLC Modikon TM221CE40R
2. Relay
Relay magnet adalah kontak listrik yang digerakkan oleh
electromagnet yang pengoperasiannya dengan arus AC/DC. Kontak-
kontak pada relay hanya digunakan pada rangkain kontrol yaitu sebagai
kontak bantu untuk beban yang memiliki daya rendah. Pada relay
memiliki dua jenis kontak:
a. Kontak normal terbuka ( normally open )
Kontak ini dalam kedudukan normal (kontak tidak teraliri arus)
adalah terbuka, dan tertutup jika koil teraliri arus
b. Kontak normal tertutup ( normally close )
Kontak ini kebalikan dari kontak NO. Kontak ini dalam kedudukan
normal akan tertutup dan dalam keadaan koil teraliri listrik, kontak
akan terbuka.

Gambar.2 Relay

Relay ini terdiri atas magnet kumparan, bila teraliri arus akan
menarik sepotong logam yang disebut jangkar (armature). Gerakan
jangkar ini digerakkan untuk membalikkan medan magnet yang besarnya
cukup untuk mengatasi tegangan pegas yang menahan tegangan kedua
kontak dalam posisi normal.
Prinsip kerja dari relay magnet berdasarkan kerja gaya gerak
elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kumparan magnet. Jika
diberi tegangan, maka akan timbul medan magnet pada inti relay yang
akan menarik inti gerak untuk mengoperasikan kontak-kontaknya. Dalam
relay ini tegangan catunya adalah tegangan DC/AC sehingga terjadi
medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Medan magnet yang
dihasilkan akan menginduksi lempengan besi pada kontak relay, maka
lempengan besi akan tertarik sehingga kontak-kontak relay akan
bersentuhan. Apabila catu daya dilepas maka kontak relay akan kembali
tertarik pegas.
3. Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik.1 Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang
mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya,yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang
timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan
kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.

Gambar.3 Kontaktor

1
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open
(NO) dan beberapa Normally Close (NC). Pada saat satu kontaktor
normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan
normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan
terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat
yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian
listrik.

Gambar.4 Simbol Magnetik kontaktor


Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh
magnet. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan,
maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak
yang berhubugan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang
harus dipasangkan dapat tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan
searah (DC), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan.
Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumpran arus (bukan
tegangan), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparn tegangan
karenabesarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak
tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
4. Submersible Pump
Submersible pump adalah pompa yang dioperasikan terendam di
dalam air, sehingga sering disebut juga sebagai pompa rendam atau
pompa sumur air dalam. Pompa ini mampu memopa atau mengangkat air
pada ketinggian tertentu. Submersible pump adalah jenis pompa
sentrifugal yang mempunyai prinsip kerja mengubah energi kinetis
(kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui sutu
impeller yang berputar dalam casing. Pompa ini sangat tertutup
casingnya, tidak boleh air masuk pada bagian mesin.

Gambar. 5 Submersible pump


5. Water Level Control (WLC)
Water Level Control adalah alat yang mengidentifikasi ketinggian
air pada bak penampungan, yang mana alat ini berfungsi untuk
mengontrol kerja motor pompa air untuk mengisi bak penampungan air.
Alat ini bekerja dengan menggunakan tiga sensor, yaitu sensor 3 yang
berguna sebagai pemicu tegangan yang nantinya disalurkan ke sensor 2
dan sensor 1, sedangkan sensor 2 berfungsi untuk menghantarkan
tegangan sebagai pengendali Transistor 2 (Q2) dan Sensor 3 berfungsi
untuk menghantarkan tegangan sebagai pengendali SCR yang nantinya
berguna untuk mengatur kerja dari rangkaian Water Level Control
(WLC). 
Gambar. 6 Water Level Control
Secara singkat prinsip kerja WLC ini adalah mengatur kerja pompa
air yang akan mengisi bak air/tangki dengan ketinggian air sebagai
acuan. Ketika air dalam tangki akan habis, maka sensor yang mengindra
level paling bawah air (ditentukan pada ketinggian sesuai keinginan)
akan memberikan sinyal ke WLC, dan selanjutnya WLC memberikan
perintah untuk menyalakan pompa. Sebaliknya ketika air dalam tangki
yang disikan oleh pompa tadi sudah mencapai level atas (sebelum
meluber keluar tangki) maka sensor yang mengindra level paling atas air
akan memberikan sinyal ke WLC, dan selanjutnya WLC memberikan
perintah untuk mematikan pompa, begitu seterusnya.
6. PC Set

Gambar.7 PC Set

G. METODE PENELITIAN
Untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran mengenai
permasalahan yang dibahas, maka pada penulisan Tugas Akhir nantinya
dibagi dalam isi dari masing – masing bab tersebut sebagai berikut :
a. Metode Pengumpulan data utama dan studi pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data baik dari sumber data
dari PUIL, SPLN, serta buku maupun internet yang berhubungan dengan
hal-hal yang dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini.
b. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung ke
lapangan kerja, kemudian hasilnya digunakan sebagai sumber data.
c. Metode Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan cara meminta pengarahan dan petunjuk dari
dosen pembimbing dan dosen umum.

d. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada pihak yang bersangkutan mengenai sumber data yang akan
diambil.
e. Metode Diskusi
Metode ini dilakukan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa guna
mendapatkan masukan sekaligus koreksi dan pembanding.

H. BLOK DIAGRAM

SCADA

Sensor PLC BEBAN


Gambar.8 Diagram Blok

1. Pada sistem ini, sensor yang digunakan dalam sistem control


beban instalasi air bersih adalah water level control (WLC) yang
berfungsi untuk memberikan input kepada PLC dan akan
mengaktifkan internal relay untuk menjalankan output.
2. Water level control atau WLC pada sistem ini terletak pada
tangki penampungan dan berfungsi untuk mengontrol level air.
3. PLC akan deprogram sesuai kebutuhan yang diperlukan guna
mengontrol sistem yang akan di gunakan.
4. SCADA dapat digunakan untuk memonitoring serta
mengendalikan sistem penyedia air bersih tersebut.

I. JADWAL KEGIATAN
Bulan
Agenda FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
Survey Alat
Perancangan
Pengadaan Alat
dan Bahan
Pembuatan Alat
Penyusunan
Laporan
J. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Jumlah Keterangan
NO Komponen Barang Harga Satuan Biaya
SENSOR
1 WLC 61F-G-AP Omron 1bh Rp 500.000 Rp 500.000
PLC        
PLC Modicon
1 TM221CE40R 1bh Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
1 Power Supply DC 24 V 1bh Rp 150.000 Rp 150.000
PANEL      
1 Box Panel 60x80x20 1bh Rp 800.000 Rp 800.000
2 Lampu Indikator 5bh Rp 7.000 Rp 35.000
3 MCB 1 Phasa Scheider 4 bh Rp 60.000 Rp 240.000
4 Selector switch 1bh Rp 20.000 Rp 20.000
5 Push Button Scheider 2bh Rp 31.000 Rp 62.000
6 Relay Omron 3bh Rp 20.000 Rp 60.000
Kontator Magnet 220VAC
7 25A LCID-09M7 3bh Rp 140.000 Rp 420.000
Emergency Push Button
8 Lock PB2511MZ 1bh Rp 19.000 Rp 19.000
Peralatan Lain      
1 Router 1bh Rp 750.000 Rp 750.000
2 Kabel NYAF 1x0,75mm 1 Roll Rp 5.000 Rp 250.000
3 Kabel NYA 1x1,5mm 30m Rp 4.000 Rp 120.000
4 Kabel NYM 2x1,5mm 50m Rp 6.000 Rp 300.000
5 Kabel NYM 3x2,5mm 30m Rp 10.000 Rp 300.000
6 Kabel Duct 25 x 16 20m Rp 15.000 Rp 300.000
Biaya operasional
1 Kesekretariatan Rp 500.000 Rp 500.000

Total Rp. 9.826.000


Biaya Overprice 5% Rp. 491.300
TOTAL BIAYA KESELURUHAN Rp. 10.317.300

K. REFERENSI
Wahyono, Heru, D. 2008. Perencanaan Disain Sistem Scada Water
Treatment Plant (WTP) Untuk Kebutuhan Industri Di Suatu
Kawasan Industri. Jurnal Teknik Lingkungan 13 : 93-106.
Badaruddin, Endang, S. 2014. Pemodelan Simulasi Kontrol Pada Sistem
Pengolahan Air Limbah Dengan Menggunakan PLC. Jurnal
Teknologi Elektro 5 (2) : 59-67.
Tadeus, Dista Yoel, Setiono Iman. 2018. Deskripsi Teknis Pengendali
Tinggi Muka Cairan Industri Menggunakan Metode Floating omron
61F. Jurnal Gema Teknologi 20 (2) : 41-45.

Anda mungkin juga menyukai