Anda di halaman 1dari 48

RANCANG BANGUN AIR PURIFIER OTOMATIS

BERBASIS MONITORING LABVIEW

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

Dari Politeknik Negeri Padang

AJI RHAMADHAN PUTRA

1511011011

PROGRAM STUDI TEKNIK DIV ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2019

I
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Rancangan : Rancang Bangun Air Purifier Otomatis

Berbasis Monitoring Labview

Perancang : Aji Rhamadhan Putra

No. BP : 1511011011

Jadwal Pelaksanaan : Maret s/d Juli 2019

Penguji : 1. Tuti Angraini,SST,MT

2. Milda Yuliza,ST.,MT

Penguji 1 Penguji II

Tuti Angraini,SST.,MT Milda Yuliza,ST.,MT


NIP : 19670930 199303 2 003 NIP : 19690707 199303 001

Ketua Prog. Studi Ketua Jurusan


DIV Teknik Elektronika Teknik Elektro

Andrizal, S.T,M.T Dr. AfrizalYohanes,ST.,M K

NIP : 19681005 199303 1 001 NIP : 196404291990031001

II
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga proposal pengusulan judul tugas akhir ini

dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan Salam penulis do’akan kepada

ALLAH SWT agar selalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

mengajarkan umat manusia berbagai macam ilmu pengetahuan membawa umat

manusia keluar dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang berilmu

pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa.

Proposal ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat pengusulan

judul tugas akhir dimana setiap mahasiswa yang akan membuat tugas akhir

diharuskan mengajukan proposal. Oleh karena itu penulis mengusulkan

“Rancang Bangun Air Purifier Otomatis berbasis monitoring labview”

sebagai judul tugas akhir yang akan dibuat pada semester 8 ini.Menyadari

keterbatasan yang ada, tentu masih banyak kekurangan yang terdapat pada

proposal ini. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

menguraikan secara singkat dan praktis tentang alat yang akan dibuat.

Padang, 14 Januari 2019


Hormat saya

Aji Rhamadhan Putrai


NIM : 1511011011

III
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan............................................................................... ii

Kata Pengantar......................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Tujuan ..................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ................................................................... 2

1,4Batasan Masalah ..................................................................... 3

1,5Metoda Penyelesaian Tugas Akhir ......................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengurai …………...................................................................... 5

2.2 Pencemaran Udara...................................................................... 8

2.3 Software Labview…..……........................................................ 13

2.4 Mikrokontroller ……................................................................. 17

2.5 Sensor gas................................................................................... 19

2.6 Blower dan driver........ .............................................................. 22

2.7 Liquid Crystal Display (LCD) 16x2........................................... 24

2.7 Modul Bluetoot HC 05............................................................... 26

2.7 Relay........................................................................................... 27

IV
\

BAB III METODA PENELITIAN

3.1 Perencangan System.............................................................. 29

3.2 Blokdiagram sistem............................................................... 31

3.3 Flowchart............................................................................... 34

3.4 Prinsip Kerja.......................................................................... 35

3.5 Perancangan Perangkat kera................................................ 36

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya ...................................................................... 38

4.2 Jadwal ..................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara merupakan faktor yang penting dalamkehidupan, namun dengan

meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat – pusat industri, kualitas udara

telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor.

Keadaan ini apabila tidak segera di tanggulangi dapat membahayakan kesehatan

manusia, kehidupan hewan, serta tumbuhan .

Perubahan lingkungan udara disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya

zat pencemar (berbentuk gas – gas dan partikel kecil / aerosol) kedalam udara. Zat

pencemar masuk kedalam udara dapat secara alamiah (asap kebakaran hutan,

akibat gunung berapi, debu meteorit, dan pancaran garam dari laut) dan aktivitas

manusia (transportasi, industri pembuangan sampah). Konsentrasi pencemaran

udara di beberapa kota besar dan daerah industri Indonesia menyebabkan adanya

gangguan pernafasan, iritasi pada mata dan telinga, timbulnya penyakit tertentu

serta gangguan jarak pandang.

Setelah penulis melakukan kerja praktek lapangan di PT.Bukit Asam.TBk.

Aktivitas dari berbagi macam perusahaan yang berada di sana menyebabkan

polusi udara yang bahkan bisa tampak oleh mata. Polutan yang dirasakan tidak

hanya dari sekitar wilayah industri tapi juga di lingkungan masyarakat,fasilitas

umum dan pemukiman masyarakat..

1
Buruk nya kualitas udara akan menyebakan berbagai masalah di masyrakat

salh satu nya kesehatan. Apalagi biasa nya di kawasan industri yang udara nya

tercemar mengandung gas Karbon dioksida(CO2),Karbon Monoksida

(CO),Nitrogen Oksida(NOx) dan sulfur Oksida(SnO2) yang merupakan zat

berbahaya bagi manusia.

Berdasrkan permasalahan di atas untuk menghindarkan masyrakat sekitar

tambang untuk menghirup gas yang berbahaya bagi tubuh. Penulis bermaksud

membuat tugas akhir yang berjudul”Rancang Bangun Air Purifier Otomatis

Berdasrkan tingkat Polusi Udara”.

1.2 Tujuan

Penelitian pada tugas akhir ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menghindarkan masyrakat menghirup udara yang tidak baik bagi tubuh

2. Mendekteksi Polusi udara dan kandungas gas yang ada didalam ruangan

3. Membersihkan kandungan udara yang tidak baik bagi tubuh manusia

4. Menghasilkan kandungan udara yang baik bagi tubuh manusia

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka

dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimanakah merancang suatu sistem otomatis Air Purifier

Otomatis?

2. Bagaimanakah data Polusi udara yang ada?

3. Beradasarkan tingkat polusi yang bagimana Air Purifier ototmatis

dapat bekerja?\

2
4. Berapa standarat kandungan udara yang baik bagi tubuh manusia

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Pembacaan polusi udara dan tingkat polusi udara

2. Air Purifier yang bekerja secara otomatis jika mendekteksi batas polusi

udara.

3. Karbon dioksida,Karbon Monoksida, Sulfur oskida dan Nitrogen Oksida

merupakan gas yang di ukur untuk mengetahui polusi udara yang terjadi.

1.5 Metode Penyelesaian Tugas Akhir

Untuk menyelesaikan tugas akhir ini dilakukan tahap-tahap berikut, yaitu:

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dasar dari jurnal-

jurnal dan bahan-bahan yang berhubungan dengan tugas akhir.

2. Konsultasi dengan Pembimbing

Konsultasi dengan dosen pembimbing tugas akhir dilakukan agar

penulis mendapat bimbingan/masukan dalam penyelesaian tugas akhir.

3. Perancangan dan pembuatan

Merancang dan membuat dalam bentuk software dan hardware.

3
4. Pengukuran, pengujian dan analisis

Setelah perancangan dan pembuatan alat selesai maka dilakukan

pengukuran, pengujian terhadap alat dan selanjutnya dilakukan analisis

5. Membuat kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan melihat hasil dari

pengujian alat yang telah dilakukan

4
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengurai

Pengurai adalah satu zat terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang

lebih sederhana. Dalam hal ini, penguraian dilakukan dengan teknologi filter

atau penyaringan. Terdapat beberapa teknologi pembersih udara yang dikenal

efektif memebersihkan udara. Setiap teknologi filter udara yang berbeda dapat

menghilangkan kontaminan yang berbeda pula. Berikut ini adalah teknologi

filter udara yang dikenal efektif membersihkan udara dari kontaminan:

2.1.1 Filter HEPA (High-Efficiency Particulate Arrestance)

Filter HEPA adalah salah satu jenis filter udara. Filter HEPA memenuhi

standar untuk banyak aplikasi, termasuk penggunaan di fasilitas medis, mobil,

pesawat terbang, dan rumah. Filter harus memenuhi standar efisiensi seperti

yang ditentukan oleh Departemen Energi Amerika Serikat. Untuk memenuhi

syarat sebagai HEPA oleh standar pemerintahan AS, filter udara harus menyaring

99,97% dari semua partikel.

Filter HEPA terdiri dari lapisan serat fiber yang diatur secara acak. Serat ini

biasanya terdiri dari fiberglass dan memiliki diameter antara 0,5 dan 2,0

mikrometer. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi fungsi adalah diameter

serat, ketebalan filter, dan kecepatan muka. Ruang udara antara serat Filter HEPA

lebih besar dari 0,3 µm. Filter HEPA dirancang untuk polutan dan partikel yang

jauh lebih kecil. Partikel- partikel tersebut ditangkap melalui kombinasi dari tiga
5
mekanisme berikut:

1) Intersepsi, di mana partikel mengikuti garis aliran dalam aliran

udara yang datang dalam radius satu serat dan melekat padanya.

2) Tumbukan, di mana partikel yang lebih besar tidak dapat

menghindari serat dengan mengikuti kontur melengkung dari aliran

udara dan dipaksa untuk melekat ke dalam salah satu dari mereka

secara langsung, efek ini meningkat dengan berkurangnya

pemisahan serat dan kecepatan aliran udara yang lebih tinggi.

3) Penyebaran, mekanisme peningkatan yang merupakan hasil dari

tabrakan dengan molekul gas oleh partikel terkecil, khususnya yang

berdiameter dibawah 0,1 µm, yang terhambat dan tertunda di jalan

mereka melalui filter, perilaku ini mirip dengan pergerakan

Brownian dan meningkatkan probabilitas partikel yang akan

dihentikan oleh salah satu dari dua mekanisme di atas, dan menjadi

dominan pada kecepatan aliran udara yang lebih rendah

Gambar 1 Hepa Filter

2.1.2 Karbon aktif


6
Adsorben kimia (berupa karbon aktif/arang aktif) secara teoritis dapat

digunakan untuk mereduksi pencemar udara. Karbon aktif merupakan senyawa

karbon yang telah ditingkatkan adsorbsinya dengan melakukan proses

karbonisasi dan aktivasi. Pada proses tersebut terjadi penghilangan hidrogen,

gas-gas, dan air dari permukaan karbon sehingga terjadi perubahan fisik pada

permukaannya. (Nurullita, 2015)

Karbon aktif mengandung ion-ion logam dan molekul-molekul air. Dalam

keadaan normal ruang antar lapis pada karbon aktif terisi oleh molekul air bebas

yang berada di sekitar kation. Bila karbon aktif dipanaskan sampai suhu 100°C

maka molekul-molekul air akan menguap (keluar) sehingga karbon aktif dapat

berfungsi sebagai penyerap gas.

Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah

senyawa kabonnya yang berkisar antara 85% sampai 95% karbon bebas. Karbon

aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya serap

yang jauh lebih besar dibandingkkan karbon yang beklum mengalami aktivasi,

serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai

2000 m/gram.

Karbon aktif berbentuk amorf terdiri dari pelat-pelat datar, disusun oleh

atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar

dengan satu atom C pada setiap sudutnya. Pelat-pelat tersebut bertumpuk-

tumpuk satu samalain membentuk kristal-kristal dengan sisa hidrokarbon dan

senyawa organik lain yang tertinggal pada permukaannya. Bahan baku karbon

aktif dapat berasal dari bahan nabati atau turunannya dan bahan hewani. Mutu

7
karbon aktif yang dihasilkan dari tempurung kelapa mempunyai daya serap

tinggi karena arang ini berpori-pori dengan diameter yang kecil, sehingga

mempunyai internal yang luas.

Gambar 2 filter Karbon akitf

2.2 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan

manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun

kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,

radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,

regional, maupun global.


8
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan

manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.

2.2.1 Sumber Pencemar Udara

Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami dan

kegiatan antropogenik. Contoh sumber alami adalah akibat letusan gunung berapi,

kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan dan lain sebagainya.

Pencemaran akibat kegiatan manusia secara kuantitatif sering lebih besar,

misalnya sumber pencemar akibat aktivitas transportasi, industri, persampahan

baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran dan rumah tangga

Pencemaran udara akibat kegiatan transportasi yang sangat penting adalah

akibat kendaraan bermotor di darat yang menghasilkan gas CO, Nox,

hidrokarbon, SO2 dan Tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah yang

ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan

guna mencegah terjadinya letupan pada mesin. Parameter penting akibat aktivitas

ini adalah CO, Partikulat, NOx, HC, Pb , dan SOx.

Emisi pencemaran udara oleh industri sangat tergantung dari jenis industri dan

prosesnya, peralatan industri dan utilitasnya. Berbagai industri dan pusat

pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga dan panas yang berasal dari

pembakaran arang dan bensin. Hasil sampingan dari pembakaran adalah SOx,

asap dan bahan pencemar lain.

Proses pembakaran sampah walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam

menambah jumlah zat pencemar diudara terutama debu dan hidrokarbon. Hal
9
penting yang perlu diperhitungkan dalam emisi pencemaran udara oleh sampah

adalah emisi partikulat akibat pembakaran, sedangkan emisi dari proses

dekomposisi yang perlu diperhatikan adalah emisi HC dalam bentuk gas metana

2.2.2 Jenis Pencemar Udara

Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa:

a. Partikel (debu, aerosol, timah hitam)


b. Gas (CO, NOx, SOx, H2S dan HC)

c. Energi (suhu dan kebisingan).

Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari :

a. Pencemar primer (yang diemisikan langsung dari sumbernya)

b. Pencemar sekunder (yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat)

Pola emisi akan menggolongkan pencemar dari sumber titik (point source),

sumber garis (line source ) dan sumber area (area source). Dilihat secara kimiawi,

banyak sekali macam bahan pencemar tetapi yang biasanya menjadi perhatian

adalah pencemar utama (major air pollutans) yaitu golongan oksida karbon (CO,

CO2) , oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (N 2O, NO, NO3) senyawa

hasil reaksi fotokimia, partikel (asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam

sulfat), senyawa inorganik ( HF, H2S,NH3,H2SO4,HNO3), hidrokarbon (CH4,

C4H10) unsur radio aktif (titanium, Radon), energi panas (suhu, kebisingan).

2.2.3 Dampak Pencemaran Udara


Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, aerosol, timah

hitam) dan gas (CO, NOx, SOx, H 2S, hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan

partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda

10
tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya

. Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru

– paru dan pembuluh darah atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit .

Pencemaran udara karena partikel debu biasanya menyebabkan penyakit

pernafasan kronis seperti bronchitis khronis, emfisema (penggelembungan rongga

atau jaringan karena gas atau udara didalamnya; busung angin) , paru, asma

bronkial dan kanker

2.2.4 Indeks Standart pencemaran udara

Tabel 1 Indeks Standart Pencemaran udara


Kategori Rentang Penjelasan

Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan


efek

Baik 0 -50 bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak

11
berpengaruh pada tumbuhan, bangunan atau

nilai estetika

Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh

pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi


Sedang 51-100
berpengaruh terhadap pada tumbuhan yang

sensitif dan nilai estetika

Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan

pada manusia ataupun kelompok hewan yang


Tidak Sehat 101 – 199
sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada

tumbuhan ataupun nilai estetika

Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan


Sangat

200 – 299 kesehatan pada sejumlah segment populasi yang


Tidak Sehat
terpapar

Tingkat kualitas udara yang berbahaya yang

Berbahaya > 300 secara umum dapat merugikan kesehatan yang

serius pada pupulasi

2.2.5Polutan yang terdapat dalam emisi industri

Tabel 2 Polutan dalam gas emisi Industri

Partikel halus Logam Ozon

Nitrogen Oksida (NOx) Timbal Ozon (O3)

Sulfur Oksida (SnO2) Arsenik

12
Karbon Dioksida(CO) Merkuri

Karbon Monoksida(CO2) Nikel

Kromium

Cadmium

2.3 Software LabVIEW

LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh

National Instruments dengan konsep yang berbeda. Seperti bahasa

pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau Visual basic , LabVIEW juga

mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa labVIEW

menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram

sementara bahasa pemrograman lainnya menggunakan basis text. Program

labVIEW dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual instruments karena

penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instrument. Pada labVIEW,

user pertama-tama membuat user interface atau front panel dengan

menggunakan control dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah

knobs, push buttons, dials dan peralatan input lainnya sedangkan yang

dimaksud dengan indikator adalah graphs, LEDs dan peralatan display

lainnya.

Setelah menyusun user interface, lalu user menyusun blok diagram yang

berisi kode-kode VIs untuk mengontrol front panel. Software LabVIEW terdiri

dari tiga komponen utama, yaitu :

13
o Front panel adalah bagian window yang berlatar belakang abu-abu serta

mengandung control dan indikator. Front panel digunakan untuk membangun

sebuah VI, menjalankan program dan mendebug program. Tampilan dari front

panel dapat di lihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Front panel labVIEW

o Block diagram adalah bagian window yang berlatar belakang putih berisi

source code yang dibuat dan berfungsi sebagai instruksi untuk front panel.

Tampilan dari block diagram dapat lihat pada Gambar 4.

14
Gambar 4 Diagram Block labVIEW

Control Pallete merupakan tempat beberapa control dan indikator pada front

panel, control pallete hanya tersedia di front panel, untuk menampilkan control

pallete dapat dilakukan dengan mengkilk windows >> showcontrol pallete atau

klik kanan pada front panel. Contoh control pallete ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Control Pallete labVIEW

2.3.1 Komunikasi Serial Labview

Komunikasi serial LabView terdiri dari dua macam, yaitu VISA dan

Firmata, dimana fermata ini terdapat LIFA (LabView Interface For Arduino)

dan LINX.

1. VISA

Untuk melihat fungsi-fungsi komunikasi serial LabView, klik kanan

15
jendela blok diagram, pilih instrument I/O dan kemudian pilih serial. Berikut

keterangan singkat dari fungsi-fungsi tersebut:

a. Visa configure serial port.

Visa configure digunakan untuk mengatur setting komunikasi serial di awal

sebelum komunikasi dilangsungkan, termasuk saluran yang digunakan (Visa

Resource Name), kecepatan komunikasi (Baud Rate), jumlah data bit, stop

dan lain-lain.

b. Visa Write

Fungsi ini digunakan untuk membaca menulis atau mengirim data dari write

buffer ke suatu alat atau hardware interface yang ditentukan oleh VISA

resource name.

c. Visa Read

Fungsi Visa Read digunakan untuk membaca sejumlah byte data dari alat

atau hardware interface yang ditentukan oleh VISA resource name.

d. Visa Close

Fungsi ini digunakan untuk menutup komunikasi dengan alat yang

ditentukan oleh VISA resource name.

e. Visa Bytes at Serial Port

Fungsi ini digunakan untuk menghitung banyaknya byte yang terdapat

dalam buffer di saluran port serial yang di tentukan.

f. Visa Serial Break

Fungsi ini digunakan untuk mengirimkan sebuah jeda(break) selama

beberapa waktu(duration) pada saluran port serial yang ditentukan oleh

VISA resource name.


16
g. Visa Set I/O Buffer Size

Fungsi ini digunakan untuk mengatur ukuran buffer I/O untuk kirim dab

terima data dalam jumlah byte.

h. Visa Flush I/O Buffer

Fungsi ini digunakan untuk membersihkan isi buffer dengan mengirimkan semua
isinya ke alat yang ditentukan oleh VISA resource name
2.4 Mikrokontroller

Mikrokontroler (bahasa Inggris: microcontroller) menurut wikipedia.org

adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip.

Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam

sebuah PC, karena di dalam sebuah mikrokontroler umumnya juga telah berisi

komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan

antarmuka I/O, sedangkan di dalam mikroprosesor umumnya hanya berisi CPU

saja.

Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang

didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital

input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input

analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power

jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memiliki

kemudahan dalam menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah

kabel USB atau menyuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau

menggunakan baterai.

17
Gambar 6 Board Arduino Uno

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya,

Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.

Sebaliknya, fitur- fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2)

diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board

Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke

ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU

mode.

Tabel 3 Spesifikasi Arduino Uno

Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang disarankan 7-12V
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan
keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
18
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5
KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz

2.5 Sensor Gas

2.5.1 Sensor kualitas Udara MQ-135

Sensor gas MQ-135 adalah jenis sensor kimia yang sensitive terhadap
senyawa NH3, NOx, alcohol, bensol, asap(CO), CO2 dan lain-ain. Sensor ini
bekerja dengan cara menerima perubahan nilai resistansi bila terkena gas. Sensor
ini memiliki daya tahan yang baik untuk penggunaan penanda bahaya polusi
karena praktis dan tidak memakan daya yang besar. Berikut ini adalah spesifikasi
dari sensor gas MQ-135.

Gambar 7. Sensor Kualitas Udara MQ-135

a) Kondisi Standar Kerja

Tabel 4 Spesifikasi Kondisi Standar Kerja Sensor MQ-135

Parameter Kondisi teknis Keterangan


Circuit Voltage 5V +- 0,1 AC atau DC
Heating Voltage 5V +- 0,1 AC atau DC
Load resistance Bisa menyesuaikan
Heater resistance 33 Ohm +_ 5% Suhu Ruangan
19
10-300 ppm amonia
Jangkauan
10-1000 ppm bensol
Pengukuran
10-300 alkohol

2.5.2 Sensor Gas Carbon Monoksida MQ-9

Bahan sensitif sensor gas MQ-9 adalah SnO2, yang dengan

konduktivitas lebih rendah di udara bersih. Itu membuat deteksi dengan metode

iklus suhu tinggi dan rendah, dan mendeteksi CO ketika suhu rendah,(dipanaskan

oleh 1.5V). Konduktivitas sensor lebih tinggi seiring dengan meningkatnya

konsentrasi gas. Ketika tinggi suhu (dipanaskan oleh 5.0V), mendeteksi Metana,

Propana dll gas yang mudah terbakar dan membersihkan yang lain gas teradsorpsi

di bawah suhu rendah. Silakan gunakan rangkaian listrik sederhana, Konversi

perubahan konduktivitas untuk menyesuaikan sinyal keluaran konsentrasi gas.

Sensor gas MQ-9 memiliki sensitivitas tinggi terhadap Karbon Monoksida,

Metana, dan LPG. Sensornya bisa saja digunakan untuk mendeteksi berbagai gas

yang mengandung CO dan gas yang mudah terbakar.

Karakteristik

 Sensitivitas baik terhadap CO / Gas yang mudah terbakar

 Sensitivitas tinggi terhadap Metana, Propana dan CO

 Umur panjang dan biaya rendah

 Sirkuit drive sederhana

20
Aplikasi

 Detektor kebocoran gas domestic

 Detektor gas industry

 Detektor gas portabel

Tabel 5 Spesifikasi sensor MQ9

Model No. MQ-9

Sensor Type Semiconductor

Standard Encapsulation Bakelite

Detection Gas CO and combustible gas

Concentration 10-1000ppm CO
100-10000ppm combustible gas
Circuit Loop voltage Vc ≤10V DC
Heater Voltage Vh 5.0V±0.2V ACorDC(High)

21
1.5V±0.1V ACorDC(Low)
Heater Time Tl 60±1S(High)90±1S(Low)
Load Resistance Rl Adjustable
Heater Resistance Rh 31Ω±3Ω(Room Tem.)
Heater Consumption Ph ≤350mW
Character Sensing Resistance Rs 2KΩ-20KΩ(in 100ppm CO )
Sensitivity S Rs(in air)/Rs(100ppm CO)≥5
Slope α ≤0.6(R300ppm/R100ppm CO)
Tem. Humidity 20℃±2℃; 65%±5%RH
Vc:5.0V±0.1V;
Condition Standar test circuit VH(High): 5.0V±0.1V;
VH(Low): 1.5V±0.1V
Preheat time Over 48 hours

2.6 Blower Dan Driver Motor

Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau

memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan

tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu.

Blower merupakan sebuah komponen yang memerlukan arus tegangan untuk

menggerakannya. Oleh karena itu dalam system ini blower memiliki

penggerak tersendiri untuk mengatur kecepatannya. Pada tugas akhir ini

blower akan erakkan dengan menggunakan PWM yang telah terintegrasi

dengan rangkaian driver L298. Dengan rangkaian modul L298 yang memiliki

input PWM ini, maka selain arah kita juga bisa mengendalikan kecepatan

putar blower tersebut (Febriantono, 2016).

Pompa dan blower atau fan sentrifugal memiliki prinsip kerja yang

mirip, yaitu mengalirkan fluida serta mengubahnya dari tekanan rendah ke

tekanan tinggi sebagai akibat adanya gaya sentrifugal yang dialami oleh fluida

22
tersebut. Bedanya, bila pompa untuk mengalirkan cairan, blower atau fan

untukmengalirkangas dan udara.

Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk

ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan

penting untuk menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan,

motor listrik, sistim penggerak, saluran atau pemipaan,peralatan pengendali

aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin penukar

panas, dan lain-lain.).

Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan

untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American

Society of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu

rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan,

blower, dan kompresor (Rio, 2016)

Gambar8. Blower

23
Gambar 9. Driver motor

2.7 Liquid Crystral Display (LCD) 16x2

Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif

dan efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada

layar LCD diperlukan beberapa rangakaian tambahan. Untuk lebih memudahkan

para pengguna

Gambar 10 LCD 16x2

24
Tabel 6 Spesifikasi LCD

2.8 Modul Bluetooth HC05

Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara

garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis 'industrial series' yaitu HC-03 dan HC-

04 serta 'civil series' yaitu HC-05 dan HC-06. Modul Bluetooth serial, yang

25
selanjutnya disebut dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan data

serial TTL via bluetooth. Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu Master dan

Slave. Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomer serinya

genap maka modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave atau

master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah HC-06-S. Modul BT

ini akan bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah menjadi Master, demikian

juga sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja untuk modul BT HC

dengan seri genap adalah sebagai Slave. Sedangkan modul BT HC dengan nomer

seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default biasanya diset sebagai Slave mode,

tetapi pengguna bisa mengubahnya menjadi mode Master dengan AT Command

tertentu.

Gambar 11. Modul Bluetooth

Modul BT yang banyak beredar di sini adalah modul HC-06 atau

sejenisnya dan modul HC-05 dan sejenisnya. Perbedaan utama adalah modul HC-

06 tidak bisa mengganti mode karena sudah diset oleh pabrik, selain itu tidak

banyak AT Command dan fungsi yang bisa dilakukan pada modul tersebut.

26
Diantaranya hanya bisa mengganti nama, baud rate dan password saja. Sedangkan

untuk modul HC-05 memiliki kemampuan lebih yaitu bisa diubah mode kerjanya

menjadi Master atau Slave serta diakses dengan lebih banyak AT Command,

modul ini sangat direkomendasikan, terutama dengan flexibilitasnya dalam

pemilihan mode kerjanyaa

2.9 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari

2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat

Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk

menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low

power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Gambar

bentuk dan symbol relay dapat dilihat pada Gambar 10 dibawah ini:

Gambar 12. Bentuk dan Simbol Relay

27
Beberapa fungsi Relay diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay

Function)

3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan

bantuan dari Signal Tegangan rendah.

BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

4.1 Perancangan Sistem

28
Sistem penjernih udara (air Purifier) menggunakan beberapa filter seperti

hepafilter,deodorizingfilter, prefilter dan system karbon aktif untuk memfilter

polutan yang berlebih di udara seperti CO ,CO 2,NO2 dan SnO2. Untuk mendeteksi

senhyawa berlebihan tersebut digunakan sensor yang sensitif terhadap senyawa

CO ,CO2,NO2 dan SnO2. Penjernihan udara terjadi ketika sensor mendeteksi

tingkar polusi udara di suatu ruangan, ketika data yang didekteksi melewati

ambang dari Indeks standar pencemaran udara maka mikrokontroller akan

menghidupkan blower melalui relay dan mengatur perputaran blower dengan

perputaran pwm maksimal lalu menarik udara yang tercemar tersebut kedalam air

purifier. Di dalam air purifier terjadi pemfilteran melalu filter

hepafilter,deodorizingfilter, prefilter dan system karbon aktif . dan udara yang

bersih akan dikeluarkan oleh air purifier. Jika udara yang yang dikeluarkan masih

mengandung polusi yang didteksi oleh sensor maka mikrokotroller kembali

memerintahkan melalui relay blower kembali menarik udara tersebut dengan

perputaran kipas yang perputaran pwm maksimal begitu seterus nya hingga udara

bersih dari polusi jika udara yang terdeteksi sudah bersih dari polusi maka relay

akan mematikan blower dan kembali hidup jika ada polusi yang kembali

terdeteksi.

Sistem penjernih udara (air purifier) di control dan di monitoring oleh

labview dimulai on/off nya alat dan berapa polusi udara yang terdeteksi serta

udara yang bersih yang dihasilkan. Alat dan labview dihubungkan melalui

Bluetooth dengan menggunakan modul bluetooHC 05.


29
3.2 Blok Diagram Sistem

Sebagai langkah awal dari pembuatan tugas akhir, terlebih dahulu dibuat

perancangan sistem yaitu blok diagram sistem. Diagram blok menggambarkan


30
secara umum bagaimana cara kerja rangkaian secara keseluruhan. Gambar berikut

adalah blok diagram system secara keseluruhan.

Gambar 13 Blok Diagram system

Fungsi masing-masing blok :

1. Power Supply/aktifator berfungsi sebagai penyuplai daya untuk tiap-tiap

2. blok diagram yang dibutuhkan

31
3. Sensor MQ 135 berfungsi sebagai sebagai sensor gas yang mendekteksi

Karbon dioksida(CO2), Sulfur dioksida(SnO2) dan Nitrogen Oksida(NO2)

4. Sensor MQ 9 berfungsi se bagai sensor gas yang mendekteksi gas karbon

monoksida

5. Sensor MQ13 dan Sensor MQ9 dan merupakan inputan yang nanti nya

ketika setelah data dibaca/terbaca akan diolah diproses oleh

mikrokontroller.

6. Mikrokontroller akan memproses input dan mengirim keluaran ke output

7. Relay akan mengontak blower untuk hidup nya blower.

8. Blower sebagai output akan menerima output dari mikrokontroller. Blower

akan bekerja secara otomatis dengan perputaran maksimal untuk

mebersihakan udara di sekitar dan akan mati apabila udara telah bersih.

9. LCD akan menampilkan berapa polusi yang tercatat yang telah dibaca

sensor

10. Blower akan menghisap udara yang terkandung polusi untuk filter di air

purifier

11. HC 05 akan menghubungkan labview dengan alat untuk control dan

monitoring

12. Labview sebagai kontrol dan monitoring alat ( data polusi udara yang

tercatat, udara yang telah di filter dan hal lain nya)

13. Udara yang telah di filter akan keluar dari air purifier

32
33
3.3 Flowchart

34
3.4 Prinsip Kerja

35
Prinsip kerja dari alat yaitu power supply sebagai penyuplai daya. Lalu

untuk mendekteksi input digunakan 2 sensor. Sensor MQ135 nerfungsi sebagai

pendekteksi gas CO2,SnO2 dan NOx lalu sensor gas MQ 9 mendekteksi gas CO.

Hasil deteksi dari kedua sensor gas akan diolah dan di proses oleh arduino

Menuut indeks standar indeks standart pencemaran udara, udara yang baik

berkisar antar 0-100. ketika sensor MQ 135 dan MQ 9 mendeteksi gas yang

bernilai dari 0-100 maka gas termasuk dalam kondisi aman. Blower mati, lcd akan

menyala untuk menampilkan nilai polusi, dan lampu indikator hijau akan menyala

sebagai pendata udara yang di diteksi aman bagi manusia.

Ketika nilai yang diditeksi oleh sensor 101-300ppm makan kondisi udara

yang terdekteksi termasuk tidak aman’tidak sehat bagi tubuh, data diolah oleh

mikrokontroller lalu relay akan menghidupkan blower dan menghisap udara yang

terkandung polusi ke dalam air purifier lalu udara yang telah di dikeluarkan lagi

oleh air purifier di dekteksi lagi oleh sensor apakah nilai ppm dari udara tersebut

masih tidak baik bagi tubuh manusia atau tidak, jika masih mengandung polusi

maka sensor akan mendeteksi kembali dan blower akan kembali mengisap udara

yang mengandung polusi tersebut sampai udara di sekitar benar-benar berada

dalama standart aman yang aman bagi tubuh. LCD akan menyala lampu indikator

kuning akan menyala sebagai pendata gas disekitar termasuk dalam kategori tidak

aman, yang bisa menimbulkkan kerusakan bagi makhluk hidup.

Ketika gas yang diteksi lebihdari >300 maka motor, maka relay akan

menghidupkan blower dan menghisap udara yang terkandung polusi ke dalam air

purifier lalu udara yang telah di dikeluarkan lagi oleh air purifier di dekteksi lagi
36
oleh sensor apakah nilai ppm dari udara tersebut masih tidak baik bagi tubuh

manusia atau tidak, jika masih mengandung polusi maka sensor akan mendeteksi

kembali dan blower akan kembali mengisap udara yang mengandung polusi

tersebut sampai udara di sekitar benar-benar berada dalama standart aman yang

aman bagi tubuh perputaran dari blower akan dilakukan secara maksimal untuk

mendapatkan udara yang bersih seacra maksimal,Led menyala lampu indikator

merah hidup sebagai tanda gas disekitar meryupakan gas yang berbahaya bagi

makhluk hidup

HC 05 digunakan sebagai penghubung antara labview dan alat. Dimana

alat akan dikontrol dan dimonitoring oleh labview dengan berbagai macam

keadaan yang ada dari perputaran blower, polusi yang terdeteksi, udara yang telah

difilter dan berbagai aspek lain nya.

3.5 Perancangan Perangkat keras

3.5.1 Perancangan sensor

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis sensor yaitu sensor polusi (MQ-7

dan MQ9). Sensor polusi yang digunakan dihubungkan ke port A1 dan A2 yang

merupakan I/O. adapun ilustrasi yang dihubungkan dari sensor ke mikrokontroller

ditampilkan sebagai berikut

MQ-7
PORT A1
Mikrokontroller

(Arduino UNO)

MQ-9 PORT A237


Gambar 14 perancangan sensor

3.5.2 Power Supply

Gambar 15 Power Supply

Rangkaian powersupply ini berfungsi sebagai sumber tegangan untuk

arduino pada rangkaian kontrolerdan blower.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

38
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 7.
Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya Tugas Akhir
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Sensor MQ135 Rp. 55.000,00
2 Sensor MQ9 Rp. 75.000,00
4 Arduino UNO Rp. 100.000,00
7 Elektronika Rp.250.000,00
8 Mekanik Rp. 300.000,00
9 LCD 16x2 Rp. 40.000,00
10 Fan blower Rp 100.000,00
11 Hepa filter dan serat karbon Rp.400.000,00
12 HC-05 Rp.60.000,00
13 Module relay Rp.40.000,00
Jumlah Rp. 1.420.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Penlaksanaan


N Bulan
Jenis Kegiatan
o 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Studi Literatur
3 Perancangan dan Pembuatan Mekanik dan
Hardware Alat
4 Pengujian Mekanik dan Hardware Alat
5 Perancangan dan Pembuatan Software Alat
6 Pengujian Software Alat
7 Hasil Pengujian Sistem dan Analisa
8 Pembuatan Laporan Tugas Akhir
9 Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
 Adi Faisal Anwar 2016 Rancang bangun helm penguri polutan menjadi

oksigen,Makassar Universitas Aliuddin Makassar

 Anggara Ibnu Sidharta,2016 Alat ukur kualitas udara ,Yoyakarta Universita

Ahmad Dahlan

39
 Dio Andika Fernanda 2017 Kipas ototmatis menggunakan fuzzy logic,Batam

Politeknik Negeri Batam

 Iwan Setiawan Basri,2010 Pencemaran udara dalam antsipasi pengelolaan

sumberdaya lingungan, Universitas Tadokalu

 Leonard Agustinus,Fama Agus satyanningsih,Tedy Setiawn,2015 Rancang

ganun prototype kualitas udara berbasis mikrokontroller Univrsitas

Tannungpura

 Muhammad Albet,Parawa Wira,Aji Sudarsono,Pembuat jendela otomatis

menggunakan sesnor cahaya,Universita Dehasen Bengkulu desain air purifier

untuk keluarga baru dengan memaksimalkan feedback dan konektivitas

 Mohammad Febrri Sentiyono 2016 desain air purifier keluarga baru dengan

memaksimalkan feedback dan konenktivitas, Surabaya institute teknologi

sepuluh november

 R.D Ratnani,2008 Teknik pengendalian udara yang diakibatkan oleh

partikrl,Universita Wahid Asyi

 Vidya Maarif,Nuxuliman Fadilah, Pembuatan alat uku tingkt polusi udara

berbasis At89s51 dan sensor TGS 2600

 Wrestina Nasita Melo,2015 Rancang bangun alat pembersih udara dalam

ruangan tertutup dengan metode ionisasi,Manado

40
41
42
\

43

Anda mungkin juga menyukai