Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KERJA PRAKTIK

GANGGUAN MEDIA KOMUNIKASI SCADA


PT. PLN(Persero) UID JAYA UP2D JAKARTA
17 Juni 2019 s.d. 26 Juli 2019

Oleh :
Puspita Aribah Luthfiyyah
(NIM : 1102164061)

Dosen Pembimbing Akademik


Ir. Porman Pangaribuan, M.T.
NIP 91640015

PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TELKOM

2019

iv
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
GANGGUAN MEDIA KOMUNIKASI SCADA
17 Juni 2019 s.d. 26 Juli 2019

Oleh :
Puspita Aribah Luthfiyyah
(NIM : 1102164061)

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Ir. PORMAN PANGARIBUAN, M.T. RIDO INVANTRI, S.T.

NIP 91640015 NIP 8711038Z

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat dan karunia yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga laporan kegiatan kerja praktik ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada
orang tua, pembimbing akademik dan pembimbing lapangan serta kepada kakak-
kakak dan semua teman yang sudah membantu memberikan informasi yang sangat
bermanfaat untuk menyelesaikan laporan kegiatan kerja praktik ini.

Laporan ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja praktik yang
dilaksanakan di PT. PLN (Persero) UID Jaya UP2D Jakarta selama enam minggu
sejak tanggal 17 Juni 2019 s.d. 26 Juli 2019 baik berupa materi yang dijelaskan
maupun materi yang didapat dari survei ke lapangan.

Mengingat masih banyaknya kekurangan dalam penulisan laporan kegiatan ini,


sangat diharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca sehingga diharapkan
penulisan laporan-laporan selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik. Terima
kasih.

Jakarta, Juli 2019

Puspita Aribah Luthfiyyah.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………..v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Lingkup Penugasan KP ............................................................................................. 1
1.3 Target Pemecah Masalah .......................................................................................... 1
1.4 Metode Pelaksannan Tugas/Pemecahan Masalah ..................................................... 1
1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja ............................................................................... 2
1.6 Ringkasan Sistematika Laporan ................................................................................ 3
BAB II PROFIL INSTITUSI KP .................................................................................... 4
2.1 Profil Perusahaan ..................................................................................................... 4
2.1.1 Visi Misi UP2D Jakarta ..................................................................................... 4
2.1.1.2 Aset Perusahaan .............................................................................................. 5
2.2 Struktur Organisasi ................................................................................................... 6
2.3 Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja ................................................................................. 7
BAB III KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS ........................................... 8
3.1 Dasar Teori................................................................................................................ 8
3.1.1 SCADA .............................................................................................................. 8
3.1.2 Telekomunikasi ................................................................................................ 10
3.2 Kegiatan KP ............................................................................................................ 11
3.3 Pembahasan Kritis .................................................................................................. 14
3.3.1 Provider ........................................................................................................... 14
3.3.2 Radio ................................................................................................................ 14
3.3.3 Fiber Optic ....................................................................................................... 16
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 17
4.1 Simpulan ................................................................................................................. 17
4.2 Saran ....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2. 1 PETA PEMBAGIAN AREA GARDU ..................................................... 5
GAMBAR 2. 2 STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) UID JAYA UP2D
JAKARTA .......................................................................................................................... 6
GAMBAR 2. 3 LOKASI PT. PLN (PERSERO) UID JAYA UP2D JAKARTA ............... 7
GAMBAR 2. 4 GEDUNG PT. PLN (PERSERO) UID JAYA UP2D JAKARTA ............ 7

GAMBAR 3. 1 KONFIGURASI MASTER DENGAN RTU .......................................... 10


GAMBAR 3. 2 MEDIA KOMUNIKASI ......................................................................... 11
GAMBAR 3. 3 DIAGRAM GANGGUAN FO APD ....................................................... 16

v
DAFTAR TABEL
TABEL 1. 1 RENCANA KEGIATAN ............................................................................... 2

TABEL 2. 1 ASET PERUSAHAAN .................................................................................. 5

TABEL 3. 1 KEGIATAN KP ........................................................................................... 11

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Universitas Telkom PU. 16/AKD27/ AKD 2018 Pasal
12 tentang Geladi, Kerja Praktik/ Magang, Kerja Industri, Mata Kuliah Kerja
Praktik merupakan mata kuliah wajib yang dilaksanakan pada libur semester genap.
Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa dapat merasakan pengalaman bekerja serta
mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat di perkuliahan. Untuk mendukung
tujuan tersebut, tempat pelaksanaan kerja praktik ini dipilih langsung oleh
mahasiswa dengan mengajukan permohonan izin kerja praktik ke perusahaan yang
diinginkan sesuai dengan minat mahasiswa.

Pada kegiatan kerja praktik ini, penulis mengajukan permohonan melakukan


kerja praktik di PT. PLN (Persero) UID Jaya UP2D Jakarta. Penulis ditempatkan
di Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) divisi fasilitas operasi. Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) merupakan sub-unit dari Unit Induk
Distribusi untuk pengaturan pembebanan di sisi distribusi ke pelanggan. PT. PLN
penulis pilih karena keingintahuan penulis mengenai sistem kontrol yang
digunakan.

1.2 Lingkup Penugasan KP


Kerja praktek ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) UID Jaya UP2D
Jakarta divisi fasilitas operasi pada 17 Juni 2019 s.d. 26 Juli 2019.

1.3 Target Pemecah Masalah


Melalui kerja praktik ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem komunikasi SCADA serta hal
yang dilakukan untuk memperbaiki gangguan tersebut..

1.4 Metode Pelaksannan Tugas/Pemecahan Masalah


Metode yang digunakan pada pemecahan masalah yaitu studi kasus, survei
ke lapangan serta diskusi dengan beberapa pegawai PT. PLN (Persero) UID
Jaya UP2D Jakarta.

1
2

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja


Berikut adalah rencana kegiatan yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai
dengan kebijakan perusahaan.

TABEL 1. 1 RENCANA KEGIATAN.

Minggu
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6

Pengantar Lingkungan Kerja:

• Informasi umum perusahaan

• Deskripsi unit

• Pemaparan company rules

Pelatihan Kerja Praktik:

• Pengontrolan dan pengukuran


pada gardu induk, jaringan,
atau pembangkit

• Pembelajaran mengenai
status/indikasi peralatan
listrik yang ada pada gardu
induk, jaringan, atau
pembangkit.

• Komunikasi jaringan data


antara RTU dan master

Pembagian fokus kerja sesuai dengan


minat dan pengetahuan yang ingin
dieksplorasi berdasarkan materi yang
didapat di pelatihan

Observasi lapangan
3

Penyusunan Laporan

1.6 Ringkasan Sistematika Laporan


• Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penugasan KP, lingkup
penugasan KP, target pemecah masalah KP, Metode pelaksanaan
tugas/pemecahan masalah, rencana dan penjadwalan kerja, ringkasan
sistematika laporan.
• Bab II : Profil Institusi KP
Berisi tentang profil instansi yang memberikan penjelasan singkat
tentang profil perusahaan tempat kerja praktik, struktur organisasi
memberikan gambaran tentang hirarki manajerial perusahaan, dan
lokasi/unit pelaksanaan kerja menjelaskan lokasi penempatan tugas
setiap mahasiswa.
• Bab III : Kegiatan KP dan Pembahasan Kritis
Pada bab ini menjelaskan keterlibatan mahasiswa dalam KP di
perusahaan tersebut dan analisis kritis terhadap masalah yang dihadapi.
• Bab IV : Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan kegiatan KP secara keseluruhan
dan saran yang diberikan untuk perusahaan dan perbaikan untuk
Universitas Telkom.
BAB II

PROFIL INSTITUSI KP
2.1 Profil Perusahaan
Perusahaan Listrik Negara atau yang akrab disebut PLN merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang mengatur seluruh aspek kelistrikan di Indonesia mulai
dari pembangkitan, transmisi, serta distribusi listrik ke beban. Terdiri dari tujuh unit
induk serta beberapa sub-unit lainnya, PLN berusaha untuk mendistribusikan listrik
ke seluruh Indonesia. Unit Induk Distribusi Jakarta Raya salah satunya.

PLN Distribusi Jakarta Raya merupakan salah satu unit bisnis PT. PLN
(Persero) yang dipimpin oleh Direktur Transmisi dan Distribusi yang termasuk
dalam unit bisnis distribusi Jawa Bali. PLN Distribusi Jakarta Raya memiliki tugas
khusis seperti yang tercantum dpada keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 252
Pasal 2, yaitu:

• Mengusahakan pendistribusian tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang


memadai untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.

• Melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi sehat.

• Memperhatikan kepentingan stakeholder.

• Meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.1.1 Visi Misi UP2D Jakarta


a. Visi
Diakui sebagai Pengatur Jaringan Sistem Distribusi yang efisien, handal
dan berkualitas dengan kinerja operasional terbaik menuju world class
services.
b. Misi
1. Menjadikan sistem operasional 20 kV UP2D sebagai tulang
punggung pengoperasian sistem otomatisasi 20 kV.
2. Menjadikan sistem informasi 20 kV UP2D sebagai pusat informasi
data operasional yang lengkap dan terpercaya.

4
5

3. Meningkatkan kinerja UP2D secara berkelanjutan dengan


mengutamakan keselamatan kerja dan berwawasan lingkungan.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang berbudaya kerja unggul melalui
high trust society.

2.1.1.2 Aset Perusahaan


TABEL 2. 1 ASET PERUSAHAAN.

ASSET SATUAN VOLUME


Gardu Induk (GI) Unit 56
Trafo GI Unit 169
• Kapasitas MVA 10.140
Penyulang Unit 2.114
• Berbeban Unit 1.162
• Express Unit 352
• Spot Load Unit 90
• Premium Unit 510
Panjang JTM Kms 16.173
• SKTM Kms 16.409
• SUTM Kms 324
Gardu Hubung (GH) Unit 227
Gardu Distribusi (GD) Unit 13.985
Trafo Distribusi Unit 13.637
• Kapasitas MVA 7.551
Titik RC Lok 5.759
• GI Lok 2.114
• Key Point Lok 1.621
• GH Lok 2.024

GAMBAR 2. 21 PETA PEMBAGIAN AREA GARDU.


Sumber: Materi Powerpoint SCADA.
6

2.2 Struktur Organisasi

GAMBAR 2. 3 STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) UID


JAYA UP2D JAKARTA.
7

2.3 Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja


Tempat dilaksanakan kegiatan kerja praktik yaitu di PT. PLN (Persero) UID
Jaya UP2D Jakarta yang terletak di Jl. M.I. Ridwan Rais No.1, RT.7/RW.1, Gambir,
Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.

GAMBAR 2. 4 LOKASI PT. PLN (PERSERO) UID JAYA UP2D JAKARTA.


Sumber: Dokumen Pribadi.

GAMBAR 2. 5 GEDUNG PT. PLN (PERSERO) UID JAYA


UP2D JAKARTA.
Sumber: Dokumen Pribadi.
BAB III

KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS


3.1 Dasar Teori
3.1.1 SCADA
Sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau sistem
dari jarak jauh secara real time merupakan pengertian dari SCADA atau
supervisory control and data acquisition. SCADA digunakan pada proses
pengambilan data yang ada pada gardu induk atau gardu distribusi (middle point),
mulai dari pengolahan informasi yang diterima sampai dengan reaksi yang
ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi. Fungsi sistem SCADA tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga :

a. Telemetering

Telemetering merupakan proses pengambilan besaran ukur tenaga listrik


yang ada pada gardu induk yang dapat dipantau melalui control center.

b. Telesignaling

Telesignaling dilakukan untuk memantau status indikasi dari peralatan


tenaga listrik serta sinyal alarm. Status indikasi terdiri dari indikasi tunggal dan
indikasi ganda. Indikasi tunggal digunakan untuk menyampaikan data alarm
dari peralatan tenaga listrik, sedangkan indikasi ganda meyampaikan kondisi
dari peralatan tenaga listrik yang memiliki dua kondisi yaitu open atau close.
Status indikasi tersebut dikiri ke pusat pengatur beban atau control center dari
remote station.

c. Telecontrol

Telecontrol merupakan pengendalian suatu perangkat dari jarak jauh. Pada


SCADA ini, telecontrol diperlukan untuk mengendalikan peralatan yang
terdapat pada remote station dengan perintah yang berasal dari control center.
Fungsi kontrol sistem tenaga listrik terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Kontrol Individu

8
9

Kontrol individu ialah perintah langsung yang diberikan kepada peralatan


sistem tenaga listrik, seperti perintah membuka/menutup PMT atau PMS
dan perintah start/stop unit pembangkit.
2. Kontrol Perintah
Kontrol perintah dilakukan untuk mengatur peralatan, pola kontrol
otomatis dan pola kontrol berurutan. Sedangkan kontrol perintah untuk
pengaturan peralatan merupakan fungsi kontrol yang berhubungan dengan
pusat pembangkit untuk menaikkan atau menurunkan daya pembangkitan.
3. Kontrol Otomatis
Kontrol otomatis merupakan perintah kontrol dari substation automation.
4. Kontrol Berurutan
Kontrol otomatis dengan menggunakan aplikasi Distribution Managemen
System (DMS).

SCADA merupakan fasilitas yang disediakan oleh divisi fasilitas operasi


kepada Distribution Control Center (DCC) dengan harapan dapat mempercepat
manuver jika terjadi gangguan agar proses pemulihan suplai tenaga listrik dapat
dilakukan dengan cepat. Dengan menggunakan SCADA ini diharapkan frekuensi
pemadaman dapat dikurangi.

Berdasarkan pengertian SCADA tersebut, untuk menunjang pemantauan


dan pengendalian SCADA dilengkapi dengan perlengkapan hardware dan software
yang tersebar di master station/control center dan slave/Remote Terminal Unit
(RTU). Peralatan hardware SCADA terdiri dari:

1. Master komputer yang terdiri dari server dan front end komputer.
2. Sarana komunikasi data.
3. Remote station.
4. Peralatan pendukung seperti sistem power, baterai dan UPS.
10

GAMBAR 3. 1 KONFIGURASI MASTER DENGAN RTU.


Sumber: Slide Powerpoint Remote Station.

Gambar di atas menjelaskan bahwa sistem SCADA terdiri dari master


komputer, RTU, berbagai peripheral dan saluran komunikasi data yang
menghubungkan sistem secara keseluruhan.

3.1.2 Telekomunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dari sumber informasi kepada penerima melalui saluran
komunikasi. Telekomunikasi adalah komunikasi yang dilakukan dari jarak jauh
melalui saluran/media komunikasi. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
media komunikasi merupakan bagian terpenting dari suatu proses penyampaian
informasi. Media komunikasi ini diperlukan dalah sistem pengendalian untuk
melakukan koordinasi antar unit pada sistem yang akan dikendalikan.

Maka, ada komponen yang perlu dipenuhi untuk dapat melakukan


informasi, yaitu:

1. Pengirim (sender)
2. Penerima (receiver)
3. Media (link)
4. Pesan (message)
5. Protokol (communication protocol)
11

3.1.2.1 Media Komunikasi


Mengetahui pentingnya media komunikasi dalam proses penglolaan sistem
tenaga listrik, maka PT. PLN (Persero) mengusahakan untuk dapat menyediakan
fasilitas komunikasi dengan keandalan yang tinggi dengan memperhatikan
beberapa pertimbangan. Media komunikasi ini digunakan untuk menghubungkan
antara remote station. Media komunikasi tersebut biasa digunakan untuk
melakukan komunikasi voice antara pusat kendali dengan gardu induk dan
pembangkit, komunikasi data SCADA dan Load Frequency Control (LFC) serta
teleproteksi.

Dalam proses pengiriman data dari Remote Terminal Unit (RTU) kepada
master station diperlukan sarana telekomunikasi data. Sarana telekomunikasi data
yang digunakan pada SCADA Distribusi pada umumnya terdiri dari radio data,
kabel pilot, fiber optic dan Power Line Carrier (PLC). Penggunaan media
telekomunikasi data tersebut disesuaikan dengan kondisi RTU ditempatkan.

DISPATCHER

TIMUR BARAT

REPEATER

RADIO

LAN BRIDGE PLATINE


RADIO RADIO
MASTER SLAVE

MICROVAX 4106 RTU ECP 32OO KUBICEL

MODEM MODEM
KABEL KONTROL
FIBER OPTIK RECTIFIER
KOMPUTER MASTER
DIFUSER

BATTERY

MEDIA
PUSAT KONTROL KOMUNIKASI LOKASI GARDU

GAMBAR 3. 2 MEDIA KOMUNIKASI.


Sumber: Materi Telekomunikasi pada Sistem SCADA.

3.2 Kegiatan KP
TABEL 3. 1 KEGIATAN KP.

Minggu Ke- Tanggal Kegiatan


12

1 17 Juni 2019 s.d. • Pengenalan Perusahaan dan Divisi


21 Juni 2019 Fasilitas Operasi.
• Pemaparan company rules dan hal
yang harus ditaati selama
melakukan kerja praktik.
• Pemberian materi kerja praktik.
• Pengenalan dasar-dasar listrik.
• Ke GH331 Bandengan untuk
pengecekan media komunikasi.
• Penjelasan SCADA secara umum.
• Ke GD Cempaka Putih untuk
pemasangan RTU baru.
• Pembelajaran tentang topologi
jaringan yang digunakan.
• Ke GD KPK20 untuk melihat proses
pengkabelan rectifier dengan RTU.
• Pengenalan komunikasi serial yang
digunakan.
2 24 Juni 2019 s.d. • Penjelasan tentang informasi-
28 Juni 2019 informasi yang dikirim dari RTU.
• Gangguan-gangguan yang sering
terjadi pada komunikasi SCADA.
• Ke GH273 Bintaro karena RTU Out
of Polling (OOP).
• Ke GIS Pegangsaan untuk melihat
penggantian relei proteksi.
• Ke GH Ciracas untuk pengecekan
masalah komunikasi serta
melakukan pemeliharaan peralatan
yang ada pada remote station.
13

3 1 Juli 2019 s.d. 5 • Pemaparan materi tentang


Juli 2019 gangguan yang ada pada remote
station.
• Pembelajaran dasar protokol
komunikasi.
• Ke GD T376 dan KN118 untuk
pemasangan baru dan upload
database ke RTU.
• Lanjutan materi RTU.

Pada tanggal 4 Juli 2019 s.d. 12 Juli 2019,


peserta KP tidak mengikuti kegiatan KP
karena sakit.
4 8 Juli 2019 s.d. 12 • Penjelasan mengenai perbedaan
Juli 2019 monitoring antara UID dengan PLN
area. (Rabu, 10 Juli 2019)
5 15 Juli 2019 s.d. 19 • Pemaparan materi tentang RTU,
Juli 2019 komunikasi data, serta status
indikasi yang dikirim oleh RTU
kepada master.
• Mengunjungi ruang dispatcher.
• Penjelasan tentang teleproteksi
kabel pilot.
• Ke GD CB01 dan CB04 untuk
melakukan uji coba kendali oleh
master.
• Pembelajaran tentang protokol, ciri
dari dua komunikasi serial, serta
frame data pada komunikasi serial.
• Membantu tim audit.
14

6 22 Juli 2019 s.d. 26 • Pembahasan materi yang berkaitan


Juli 2019 dengan laporan.
• Penyusunan laporan.

3.3 Pembahasan Kritis


Pengiriman status indikasi, besaran-besaran yang terukur serta dari remote
station kepada control center memerlukan media komunikasi, sehingga apabila
terjadi gangguan pada media komunikasi, proses pengiriman informasi akan
terhambat. Terhambatnya informasi yang masuk ke master menyebabkan proses
pengendalian master terhadap area terkait terhambat. Maka, jika terjadi gangguan,
waktu yang diperlukan untuk proses pemulihannya juga akan menerima dampak.
Untuk mengatasi hal tersebut PT. PLN (Persero) berusaha untuk mengoptimalkan
performance dari masing-masing media komunikasi walaupun pada praktiknya
gangguan tersebut masih sering terjadi.

3.3.1 Provider
Provider merupakan salah satu media komunikasi data yang digunakan oleh
PT. PLN ( Persero ) untuk mengirimkan informasi dari RTU kepada pusat kendali.
Namun, seringkali proses pengiriman informasi tidak berjalan dengan lancar karena
adanya gangguan pada provider seperti habisnya kuota atau sinyal yang terganggu.
Gangguan ini menyebabkan control center tidak dapat melakukan remote control
serta menerima informasi yang seharusnya.

Pada kasus terganggunya sinyal, walaupun master dapat melakukan


melakukan RC dan status RTU pada master in-scanning terkadang hal tersebut
dapat dinyatakan gagal RC karena proses yang dilakukan melebihi waktu maksimal
yang telah ditentukan. Karena itu, diperlukan survei terlebih dahulu pada area untuk
menentukan provider apa yang cocok digunakan di area tersebut.

Untuk mengatasi gangguan tersebut, diperlukan adanya upaya yang harus


dilakukan agar proses komunikasi data tetap berjalan dengan baik walaupun terjadi
gangguan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu menggunakan konfigurasi
redundant pada sistem komunikasi data. Penggunaan dual sim card pada satu
modem contohnya. Apabila sim card I mengalami gangguan, maka secara otomatis
15

media komunikasi akan beralih kepada sim card II dengan delay time sekecil
mungkin.

3.3.2 Radio
Media komunikasi data yang dipakai pada komunikasi SCADA lainnya
adalah radio. Keuntungan-keuntungan pada media komunikasi ini dijadikan
pertimbangan penggunaan radio untuk keperluan sistem komunikasi SCADA.
Salah satu keuntungannya yaitu jaringannya tidak bergantung pada jaringan publik
sehingga bebas dalam melakukan pemeliharaan. Konfigurasi radio dapat
menggunakan konfigurasi master to master/point to point ataupun master to
slave/point to multipoint dengan frekuensi yang digunakan dapat berupa very high
frequency dengan range 30MHz hingga 300MHz. Selain frekuensi, kemampuan
radio dalam berkomunikasi juga bergantung pada daya pemancar dan jenis
penguatan antena.

Namun, komunikasi data menggunakan media radio juga seringkali


mengalami gangguan komunikasi yaitu RTU yang Out of Service (OOS). OOS ini
terjadi jika master atau pusat kendali hanya bisa berkomunikasi dengan gateway
tanpa bisa memberikan perintah ke RTU. Faktor lain yang dapat menyebabkan
gangguan pada media radio yaitu faktor cuaca seperti hujan. Hujan dapat
mengakibatkan noise dan gangguan ini akan menjadi lebih buruk apabila letak
gardu jauh dan tertutup gedung lain.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan media radio


seperti setting-an komunikasi, optimalisasi perangkat RTU, memperhatikan
instalasi dan penempatan access point di sekitar gardu, serta mengganti media
komunikasi. Mengganti media radio ke media yang lain merupakan pilihan terakhir
apabila cara-cara untuk mengoptimalkan sudah dilakukan namun tidak memiliki
dampak yang signifikan. Selain itu, dapat dilakukan juga pemantauan terhadap
VSWR dan RSSI pada master atau menggunakan antena yang dapat di-monitor
letaknya termasuk juga dikontrol arahnya dari master station. Hal ini dapat
membantu mempercepat pemulihan gangguan terutama untuk gardu-gardu yang
letaknya jauh.
16

3.3.3 Fiber Optic


Saat ini, penggunaan fiber optic sebagai media komunikasi data SCADA
sangat diandalkan jika ditinjau dari kelebihan dan keuntungannya yaitu keandalan
yang tinggi serta pemeliharaannya yang murah, sehingga diharapkan dengan
menggunakan fiber optic sebagai media komunikasi, gangguan-gangguan yang
terjadi dapat diminimalisasi. Terutama pada sistem komunikasi data SCADA.

Gangguan FO

49% 51%

Cable non Cable

GAMBAR 3. 3 DIAGRAM GANGGUAN FO APD.


Sumber: Data Rekap FO APD 2019.

Namun, lagi-lagi pada praktinya komunikasi data menggunakan fiber optic


juga masih mengalami gangguan meskipun tidak sesering media komunikasi data
lainnya. Dari data kinerja FO APD di atas, mulai dari Bulan Januari 2019 hingga
Mei 2019, gangguan pada fiber optic lebih banyak diakibatkan oleh faktor kabel.
Gangguan ini biasanya berupa kabel yang putus akibat galian.

Untuk mengurangi gangguan, konfigurasi redundant merupakan upaya


yang dapat dilakukan. Baik itu redundant antara fiber optic dengan fiber optic
maupun fiber optic dengan provider. Hal yang membedakan konfigurasi ini dengan
back up ialah pengiriman dan penerimaan data yang dapat dilakukan secara
bersamaan antara media utama dan media kedua. Hanya saja data dari media
utamalah yang dijadikan prioritas.
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) merupakan fasilitas
yang disediakan oleh divisi fasilitas operasi kepada Distribution Control Center
(DCC) dengan tiga fungsi utama yaitu telemetering, telecontrol, dan telesignal.
Fasilitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengendalian yang akan
dilakukan oleh control center dan pengiriman informasi pada remote station. Dari
penjelasan tersebut dapat diketahui tiga bagian utama dari SCADA adalah
master/control center, remote station, dan media komunikasi.

Media komunikasi pada sistem SCADA digunakan untuk mengirimkan dari


remote station kepada control center. Terdapat beberapa media komunikasi data
yang digunakan seperti radio, provider dan fiber optic. Media komunikasi data
adalah bagian terpenting pada proses komunikasi SCADA, sehingga apabila terjadi
gangguan pada media komunikasi, maka proses pengiriman informasi dari remote
station kepada control center akan terhambat.

Banyak faktor yang menjadi penyebab gangguan komunikasi SCADA


seperti power supply, peripheral dan media komunikasi. Dari beberapa faktor
tersebut, media komunikasi merupakan faktor yang paling sering terjadi. Upaya
yang dilakukan untuk mengurangi gangguan media komunikasi data yaitu
konfigurasi redundant.

4.2 Saran
Secara keseluruhan kegiatan kerja praktik yang dilakukan di PT. PLN
(Persero) UID Jaya UP2D Jakarta sudah berjalan dengan baik. Materi yang
diberikan baik dari slide panduan ataupun penjelasan sudah sangat jelas dan mudah
dipahami. Selain materi di kantor, kegiatan survei lapangan juga sangat diperlukan
untuk menunjang teori yang sudah diberikan dan pembimbing lapangan sudah
memberikan kesempatan kepada para peserta kerja praktik untuk bisa mengikuti
kegiatan di lapangan.

17
18

Apabila ke depannya akan ada lagi peserta kegiatan kerja praktik,


diharapkan peserta ditempatkan di bagian yang berbeda dan ditukar setiap dua
minggu sekali agar peserta dapat lebih memahami tugas dari masing-masing bagian
yang ada pada divisi fasilitas operasi ini.
Selain tukar penempatan setiap dua minggu, diharapkan adanya pemberian
tugas kepada mahasiswa agar ilmu yang didapat dari modul serta penjelasan dapat
diaplikasikan dalam memecahkan masalah dari tugas yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

IT, Sub-bidang SCADA; Knowledge Capturing Master Station (2017).

19

Anda mungkin juga menyukai