Anda di halaman 1dari 32

KECELAKAAN KA KRL 1131

DAN MOBIL TANGKI


PERTAMINA DI BINTARO,
JAKARTA SELATAN
Ayu Gayatri Sistiaf
Teknologi Bioproses
1306447663

SINOPSIS

Pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 11:15,


terjadi kecelakaan tabrakan antara KA KRL
1131 jurusan Serpong Tanah Abang dengan
mobil semi trailer tangki B 9265 SEH.
Kereta berangkat dari st. Pondok Ranji pukul
11:09 menuju st. Kebayoran Lama.
Mobil tangki melintasi pintu perlintasan 57A
Km. 16 + 974 Pondok Betung, Jakarta
Selatan, dari arah Tanah Kusir ke arah Ceger.

SINOPSIS

Di depan mobil tangki ada dua sepada


motor yang searah tetapi menghalangi
lajunya.
Mobil tangki melintasi rel kereta dan KRL
meluncur menuju St. Kebayoran Lama
sehingga bertemu dan terjadi tabrakan.
Mobil tangki terpental lalu meledak dan
dua gerbong kereta anjlok. 7 orang
meninggal dunia, 5 orang luka berat, dan
78 orang luka ringan.

INFORMASI FAKTUAL

DATA KENDARAAN

KA KRL 1131
Terdiri dari 8 kereta yaitu 2 Trailer Car, 2
Trailer, dan 4 Motor Car.
Berat rangkaian kereta berdasarkan data
teknis setara dengan 240 ton.
Berdasarkan dokumen teknis Pemeriksaan
Akhir 29 Maret 2013, kereta dalam keadaan
layak operasi.

DATA KENDARAAN

Mobil Tangki Pertamina


Berdasarkan hasil uji berkala 16 November
2013, berat mobil tangki 12.160 kg.
Jumlah Premium yang dibawa sebanyak
24.000 liter, setara dengan 18.240 kg.
Total berat mobil tangki saat benturan,
ditambah dengan berat dua orang awak mobil
tangki, diperkirakan setara dengan 30.520 kg.

DATA PRASARANA &


LINGKUNGAN

Rambu lalu lintas di tempat kejadian


dalam kondisi berwarna buram, rusak,
dan terhalag ranting pohon.
Rambu menunjukkan adanya jalur kereta
api ganda hanya pada sisi kiri dari arah
Ceger ke Tanah Kusir. Dari arah
sebaliknya, rambu belum diubah mnjadi
rambu jalur ganda.

DATA PRASARANA &


LINGKUNGAN

Kedua palang perlintasan KA tidak


menutup ruas jalan secara penuh,
terletak di sebelah kanan ruas jalan.
Turunnya palang tidak sinkron.
Kedatangan KA dari arah Pondok Ranji
maupun Kebayoran Lama tidak dapat
terlihat jelas oleh pengemudi dari kedua
sisi ruas jalan karena terhalang bangunan
liar, pohon, dan aktiftas masyarakat.

DATA PRASARANA &


LINGKUNGAN

Ketinggian rel KA di perlintasan lebih


tinggi sekitar 3-5 cm dari permukaan
jalan.
Instalasi kabel listrik pada panel di gardu
JPL 57A tidak diinstal dengan rapi.

LOKASI KEJADIAN
Kecelakaan terjadi pada pintu perlintasan
nomor 57A KM 16 + 974, Pondok Betung,
antara St. Pondok Ranji St. Kebayoran
Lama, Bintaro, Jakarta Selatan.

KRONOLOGIS
1.

2.

Pukul 10:00 WIB: mobil tangki B 9265


SEH berangkat dari Depo terminal
pengisian BBM di Plumpang, Jakarta
Utara, mengangkut premium untuk
distribusi di Bintaro dan sekitarnya.
KA KRL 1131 jurusan St. Serpong St.
Tanah Abang berangkat dari St. Serpong
pukul 10:53 WIB dan tiba di St. Pondok
Ranji pukul 11:07 WIB, lalu berangkat ke
St. Kebayoran Lama pukul 11:09 WIB.

KRONOLOGIS
3.

4.

Mobil tangki melintas di pintu perlintasan


57A Km. 16 + 974 Pondok Betung, Jakarta
Selatan dari arah Tanah Kusir ke arah Ceger.
Di depannya ada dua sepada motor yang
searah tetapi menghalangi laju mobil tangki.
Saat mobil tangki melintasi rel, KA KRL 1131
meluncur dan bertabrakan dengan mobil
tangki sehingga mobil terpental lalu
meledak dan terbakar, dan kereta pertama
anjlok dengan posisi miring ke kanan dan
terbakar.

KORBAN DAN KERUSAKAN

Korban:
7 orang meninggal dunia (5 orang di lokasi
kecelakaan, 2 orang di rumah sakit), terdiri
dari 3 orang awak KRL dan 4 orang
penumpang KRL di kereta pertama
5 orang mengalami luka berat
78 orang mengalami luka ringan

KORBAN DAN KERUSAKAN

Kerusakan:
Dari kereta pertama K.1.1.1011 terdapat
kerusakan berat pada bagian kabin masinis
selebar 1,5 meter dengan membentuk
kedalaman 1 meter, diindikasikan sebagai
bagian kereta yang terbentur mobil tangki.
Kereta anjlok dengan posisi miring ke kanan
sejauh 25 meter dari titik tabrakan dan
tebakar
Kereta kedua K.1.1.1012 anjlok
Enam kereta lainnya tetap berada di atas rel

KORBAN DAN KERUSAKAN

Kerusakan:
Mobil tangki terpental sejauh 30 meter dari
titik tabrakan, disusul dengan ledakan dan
kebakaran
Tabrakan mengakibatkan rel bengkok
sepanjang 15 meter, patahnya satu tiang
listrik, dan rusaknya jaringan listrik aliran atas
sepanjang 80 meter.

INFORMASI DARI AWAK &


PENUMPANG

Berdasarkan hasil wawancara dari enam


orang petugas KRL, dirasakan adanya
upaya pengereman dua kali sebelum KRL
mengalami kecelakaan.
Berdasarkan hasil wawancara dari
penumpang yang selamat, teknisi KRL
yang satu kabin dengan masinis sempat
memberikan informasi pada penumpang
di kereta pertama bahwa kereta akan
mengalami tabrakan.

INFORMASI CUACA
Pada saat terjadi kecelakaan, dilaporkan
bahwa cuaca cerah dan terang.

ANALISIS

RAMBU-RAMBU LALU
LINTAS

Rambu yang menunjukkan adanya jalur


kereta api ganda hanya ada di sisi kiri dari
arah Ceger ke Tanah Kusir, sementara arah
sebaliknya belum dirubah menjadi
demikian. Pengemudi mobil tangki dapat
berasumsi bahwa perlintasan hanya terdiri
dari satu jalur kereta.
Kondisi rambu berwarna buram, rusak, dan
terhalang ranting pohon sehingga
memungkinkan rambu tidak menjadi
perhatian pengemudi mobil tangki.

MOBIL TANGKI B 9265 SEH

Berat mobil tangki, Premium yang dibawa,


serta berat dua orang awak totalnya setara
dengan 30.520 kg.
Perbedaan permukaan rel dan aspal setinggi
3-5 cm serta halangan dua sepeda motor di
depan mobil tangki membuat lajunya saat
melintas di jalur kereta menjadi tersendat.
Benturan terjadi saat bagian belakang mobil
tangki masih berada pada jalur kereta api,
titik benturan sekitar 3,8 meter dari
belakang tangki.

KA KRL 1131

KRL dinyatakan dalam keadaan layak operasi


berdasarkan dokumen teknis Pemeriksaan
Akhir 29 Maret 2013, berlaku hingga 29 Maret
2015.
KRL memiliki berat setara 240 ton. Sesuai data
teknis tersebut, KRL mendapat perlambatan
0,8 m/dt 2. Dilakukan upaya pengereman dua
kali untuk menghindari tabrakan. Dengan jarak
pandang 82 meter dari titik tabrakan KRL dan
kecepatan 22 Km/jam, upaya tidak berhasil
menghindari terjadinya tabrakan.

PALANG PINTU PERLINTASAN


KERETA API

Panjang kedua palang pintu tidak


menutup ruas jalan secara penuh. Kedua
palang tidak menutup dengan sinkron;
palang dari arah Ceger menutup terlebih
dahulu. Tidak sinkron dimungkinkan
karena perubahan posisi letak palang
pintu karena pembangunan jalur tunggal
ke jalur ganda. Terdapat penambahan
panjang kabel sehingga terjadi voltage
drop (daya hantar listrik berkurang)

PALANG PINTU PERLINTASAN


KERETA API

Instalasi kabel listrik yang mengatur


palang tidak diinstal dengan rapi.
Pemasangan terkesan semi permanen
menyesuaikan dengan panjang kabel.
Tidak sinkron menutupnya palang
memungkinkan pengemudi mobil tangki
melintas sementara palang pintu di
seberangnya sudah menutup.

LINGKUNGAN

Rimbunan pohon, deretan bangunan, dan


aktiftas masyarakat di sekitar rel dapat
menghalangi pandangan pengemudi
kendaraan dari kedua arah.
Hal ini menyebabkan kemungkinan
kurangnya konsentrasi dan antisipasi
pengemudi terhadap datangnya kereta
api.

RUAS JALAN

Pada ruas jalan Bintaro Permai terdapat 3


jalan kolektor dan 1 jalan lokal yang lalu
lintasnya padat terutama pada pagi dan
sore hari. Hal ini dapat menjadi potensi
terjadinya kecelakaan yang memerlukan
peringatan dini bagi kepadatan tersebut.
Kepadatan lalu lintas dapat diperingatkan
secara proaktif oleh masinis dengan
membunyikan suling kereta api,
menandakan kereta api akan melintas.

KESIMPULAN

KESIMPULAN
Kemungkinan faktor penyebab kecelakaan:
Permukaan jalan tidak rata dengan permukaan
rel sehingga menghambat laju mobil tangki.
Kondisi rambu lalu lintas tidak maksimal untuk
menarik perhatian pengemudi mobil tangki.
Pintu perlintasan arah Tanah Kusir menutup
lebih lambat sehingga mobil tangki tetap
dapat melintas.
Pohon, bangunan, dan masyarakan sekitar
menghalangi pandangan pengemudi
kendaraan terhadap datangnya kereta api.

REKOMENDASI

REKOMENDASI

Dinas Perhubungan Provinsi DKI:


Memperbaiki rambu yang rusak yang berada
50 meter sebelum rel kereta api
Mengganti rambu peringatan perlintasan satu
jalur menjadi dua jalur

Dinas Pertanaman Provinsi DKI:

Melakukan pemangkasan cabang dan ranting


pohon yang menutupi rambu

REKOMENDASI

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)


Melakukan koordinasi dengan kepolisian dan
pemerintah untuk meratakan permukaan jalan
dengan rel, menertibkan bangunan, dan
hambatan lain agar memberi ruang bebas
pandang
Merapikan instalasi kabel pada panel gardu
penjaga khususnya kabel penggerak palang
agar sinkron

REKOMENDASI

PT. Pertamina Patra Niaga

Menekankan secara khusus pada semua


pengemudi mobil tangki BBM untuk berhatihati dan memperhatikan rambu lalu lintas

Direktorat Jenderal Perkeretaapian,


Kementrian Perhubungan RI

Memprioritaskan pengujian kelayakan sistem


pintu perlintasan kereta api di daerah yang
padat lalu lintasnya.

Anda mungkin juga menyukai