EFEK PETIR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5:
RECKY SEPTIANDI (13.03.0.028)
ZULHELMI (13.03.0.010)
TAUFAN SAHRUL R. (13.03.0.048)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ELEKTRO
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila memungkinkan
melepas pemutus tenaga medan penguat. Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas,
mesin penggerak dihentikan beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang
diizinkan biasanya sistem hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan seperti
yang disebutkan di atas harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam
menentukan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik. Keadaan tersebut dapat
dicapai dengan :
a. Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang mungkin timbul.
b. Mengkoordinasi penyetelan rele yang satu dengan yang lainnya.
c. Mempertimbangkan segi produksi, pemeliharaan generator dan pemeliharaan peralatan
pengamannya.
d. Mengadakan tenaga-tenaga operator dan teknisi pemeliharaan yang memadai.
Apabila keempat faktor di atas dapat dipenuhi maka diharapkan kelangsungan
pengoperasian dapat berjalan dengan lancar.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembahasan pada laporan praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui sistem gangguan pada generator.
2. Mengetahui cara mengurangi terjadinya gangguan pada Generator.
3. Mengetahui gangguan Petir pada Generator.
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan
pembahasan, metode penulisan laporan, serta sistematika penulisan
laporan.
BAB IV KESIMPULAN
Menarik kesimpulan dari apa yang sudah didapatkan selama percobaan
dan memberikan saran perbaikan untuk percobaaan yang sama di
waktu yang lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energilistrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik
yangdihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC(listrik
searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai olehpembangkit
tenaga listrik.
Generator menggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu memutar magnetdalam
kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan makaterjadi perubahan
fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) didalam kumparan dan
menembus tegak lurus terhadap kumparan sehinggamenyebabkan beda potensial antara
ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan gerakgaya listrik). syarat utama harus ada
perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidakakan timbul listrik. cara mengubah fluks
magnetik adalah menggerakkan magnetdalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari
sumber lain, seperti angin dan airyang memutar baling-baling turbin untuk menggerakkan
magnet tersebut. jika suatukonduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda
tegangan di ujung-ujung konduktor tersebut.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik (AC) dan generatorarus
searah (DC). Generator arus bolak-balik sering disebut juga dengan alternator.Alat ini terdiri
atas magnet dengan kutub berbentuk cekung dan kumparan kawat yangdililitkan pada suatu
armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Armaturberupa kumparan persegi
dengan lilitan mengitari sebuah inti besi lunak. Generatorarus searah sering disebut juga
dengan dinamo. Alat ini terdiri atas magnet dankumparan kawat yang dililitkan pada suatu
armatur dan dapat berputar dalam suatumedan magnet. Perbedaannya dengan generator AC
adalah pada bagian komponenyang berhubungan dengan ujung kumparan yang berputar.
Dinamo menggunakansebuah cincin belah atau disebut sebagai komutator, sedangkan
generator ACmenggunakan dua buah slip ring.
a) Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang mungkin timbul.
e) Memilih Peralatan yang dapat diandalkan adalah peralatan yang minimum memenuhi
persyaratan standart yang dibuktikan dengan type test, dan yang telah terbukti
keandalannya dari pengalaman. Penggunaan peralatan di bawah mutu standart akan
merupakan sumber gangguan.
f) Penentuan spesifikasi yang tepat dan design yang baik sehingga semua peralatan
tahan terhadap kondisi kerja normal maupun dalam keadaan gangguan, baik secara
elektris, thermis maupun mekanis.
Apabila keempat faktor di atas dapat dipenuhi maka diharapkan kelangsungan
pengoperasian dapat berjalan dengan lancar.
2. Tegangan lebih yang berasal dari dalam system jaringan generator mencapai beberapa kali
tegangan system itu ke tanah, maka tidak ekonomis jika seluruh system itu diisolasikn terhadap
tegangan setinggi itu. Untuk gelombang tegangan dari sambaran petir, tegangan itu tinggi sekali,
sehingga hampir tidak mungkin mengisolasikan peralatan sistim terhadap tegangan tersebut, karena
tidak mungkin mengisolasikan peralatan sistim terhadap tegangan tersebut. untuk pengamanan
terhadap sambaran petir, dipakai kawat tanah dan tahanan tanah yang serendah mungkin. Selain itu,
dipakai alat pengaman yang cocok (arrester) untuk gelombang yang merambat ke generator
Ketika kita berusaha untuk memperkuat isolasi pada saluran maka akan terjadi penurunan kekuatan
isolasi pada Generator begitu sebaliknya, oleh sebab itu kita harus seimbang dan tapat dalam
memasaang isolasi tersebut.Ganguan yang terjadi akibat sambaran petir langsung sangat lah
berbahaya, walau sambaran ini sering terjadi, tetapi apabila terjadi maka pengaman arrester tidak
mungkin dapat menahannya. Oleh sebab itu Generator dan saluran transmisi didekat Generator harus
diberi perlindungan dengan mengadakan perlindungan yang cukup dengan kawat-tanah dan
tahananpengetanahan yang rendah.
3. Tegangan pindah (transfer voltage) adalah sejenis tegangan lebih yang dipindahkan dari
lilitan tegangan rendah melalui kapasitasi elektrostatis dan kaitan (coupling) induksi antara kedua
lilitan itu. Dan menghasilkan tegangan pindah elektrostastis yang biasanya terjadi pada lilitan
transformator yang beda lilitannya cukup besar, dan cara mengatasi tegangan pindah ini dengan
memparalelkancapasitor.Tegangan pindah selanjutnya tegangan elektromagnetis, terjadi pada
transformator yang memiliki lilitan hampir sama dan tingkat isolasinya sangat berbeda cara untuk
mengatasinya dengan memperkuat isolasai antar fasa ke fasa pada lilitan tegangan rendah sesuai
dengan keperluan Pelindungan Isolasi Terhadap Titik Netral Transformator dengan titik netral yang
tidak ditanahkan lebih bahaya ketika ada gangguan surja tegangan dari saluran tarnsmisi ke trafo
(khususnya terjadi pada tiga fasa sekaligus). Titik netral pada transformator harus dilengkapi dengan
arrester (atau sela udara) pada titik netralnya, dengan koordinasinya yang sesuai dengan tingkat
isolasinya.
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Proteksi generator juga harus mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin
penggeraknya, karena generator digerakkan oleh mesin penggerak mula.
2. Sebagai sumber energi listrik dalam suatu sistem tenaga, generator memilikiperan
yang penting, sehingga tripnya PMT/CB generator sangat tidakdikehendaki karena
sangat mengganggu sistem, terutama generator yangberdaya besar.
3. PMT/CB generator tidak boleh mudah trip tetapi juga harus aman bagigenerator,
walaupun didalam sistem banyak terjadi gangguan untuk menjagakeandalan dari kerja
generator, maka dilengkapilah generator denganperalatan-peralatan proteksi.
4.2 Saran
1. Untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatanakibat
gangguan (kondisi abnormal operasi sistem) maka penting memproteksi peralatan
peralatan tersebut dengan memilih jenis rele yang sesuai denganjenis gangguan yang
mungkin timbul.