Oleh :
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala rahmat dan karuniaNya penulis masih diberikanNya berkat untuk
menyelesaikan tugas Critical Journal Review mata kuliah Rangkaian Listrik ini.
Penulis berterimakasih kepada Bapak yang sudah memberikan bimbingannya dalam
penyelesaian Critical Jurnal Review ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan critical jurnal review ini masih
banyak kekurangan dan juga kelemahan yang penulis buat. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan Critical Journal Review tentang Meningkatkan Proses Dan
Hasil Belajar pengukuran listrik.Atas dasar itulah penulis dapat menyelesaikan
critical jurnal review ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan yang membuat
pembaca kurang mengerti penulis mohon maaf. Dan diharapkan pembaca dapat
mengerti jurnal ini dengan baik dan dapat digunakan sebagai referensi.
DAFTARISI...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan listrik baik untuk kalangan industri, perkantoran, maupun masyarakat
umum dan perorangan sangat meningkat. Tetapi, peningkatan kebutuhan listrik ini tidak
diiringi oleh penambahan pasokan listrik. Berdasarkan permasalahan tersebut, energi surya
dipilih sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Identitas Jurnal
JURNAL PERTAMA
JURNAL KEDUA
2. Metode
Metode yang digunakan dalam desain analisis rangkaian dilakukan beberapa
tahapan, diantaranya: (a). Penentuan panel surya yang digunakan, sehingga dalam
penggunaannya tidak terjadi kerusakan pada panel surya itu sendiri; (b). Penentuan
komponen regulator yang akan digunakan, sehingga dalam aplikasinya tidak terjadi
kesalahan penggunaan yang berakibat kurang baik atau dapat merusak panel surya
maupun peralatan listrik yang dipasang nantinya; (c). Dari segi penggunaan
komponen, juga dipertimbangkan segi ekonomis dan kondisi yang ada dipasaran,
sehingga dalam pencarian komponen tidak mengalami kesulitan. (d). Dari segi
estetika, desain alat agar dapat dibuat sedemikian rupa sehingga rapi, menarik dan
aman dalam penggunaannya; (f). Memilih komponen yang lulus kualifikasi dan
sesuai dengan kebutuhan sistem, seperti BCR dan inverter (jika terdapat beban AC).
Metodologi yang digunakan dalam desain analisis pembangkit listrik tenaga matahari
50 WP dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir (flowchart).
2. SEL SURYA
Sel surya yang beredar di pasaran sudah dikemas dalam bentuk modul. Oleh karena
itu sering disebut sebagai modul sel surya. Modul ini tersusun dari beberapa sel
surya yang masing-masing dihubungkan secara seri untuk memperoleh tegangan
listrik nominal yang dibutuhkan. Untuk modul surya kapasitas daya 50 Wp tersusun
dari 32 sel yang terhubung seri. Masing-masing sel mempunyai daya keluaran listrik
sekitar 1,6 watt, dengan arus dan tegangan nominal sekitar 3 ampere dan 0,53 volt.
Oleh karena itu, modul sel surya 50 Wp mempunyai keluaran arus nominal 3
ampere, dan tegangan nominal 16,9 volt.
- banyak teori teori yang di lampirkan sehingga dapat lebih mudah dimengerti
- terdapat gambar dan tabel yang memudahkan untuk memahami teori dan hasil
dari percobaan
B. KEKURANGAN JURNAL 1
- Metode penelitian dan cara percobaanya yang tidak ditulis pada jurnal dan
hasil dari percobaan tidak dituliskan juga
- penulisan abstrak hanya menggunakan bahasan indonesia tidak terdapat
bahasa inggris seperti jurnal biasanya
C. KELEBIHAN JURNAL 2
- banyak teori teori yang di lampirkan sehingga dapat lebih mudah dimengerti.
- terdapat gambar dan tabel yang memudahkan untuk memahami teori dan hasil
dari percobaan
D. KEKURANGAN JURNAL 2
- Metode penelitian dan cara percobaanya yang tidak ditulis pada jurnal dan
hasil dari percobaan tidak dituliskan juga
- penulisan abstrak hanya bahasa inggris menggunakan tidak terdapat bahasan
indonesia seperti jurnal biasanya
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga surya (sel surya) merupakan pilihan yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil, selama sumber pembangkit listrik
yang lain, seperti air dan minyak bumi, tidak tersedia di daerah tersebut. Hal ini
mengingat sinar matahari sebagai sumber pembangkit listrik dari sel surya tersedia
melimpah setiap saat di seluruh wilayah Indonesia. Penerapannya dapat
menggunakan sistem disentralisasi, yakni setiap rumah dipasang satu SHS
(kapasitas 50 Wp atau 100 Wp), atau sistem sentralisasi, yakni pembangkit tunggal
(Pvdiesel hybrid system) dimana energi listrik disalurkan ke pelanggan
menggunakan jaringan distribusi tegangan rendah 220 volt ac.
B. SARAN
Jurnal jurnal jenis seperti ini harus banyak di produksi oleh mahasiswa mahasiswa
indonesia supaya bisa lebih banyak di terapkan desa desa di indonesia yang masih
banyak kekurangan listrik apalagi di daerah pedalaman.
DAFTAR Pustaka
Bambang A. 2004, Program Jangka Pendek Listrik Perdesaan Tenaga Surya, pada
Diskusi Terbatas Pengadaan dan Pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
untuk Masyarakat Tidak Mampu di Wilayah Terpencil, Bappenas, 11-Agustus 2004.
F. Lasnier and T.G. Ang, 1990, Photovoltaic System Handbook, Adam Hilger, Bristol
and New York.
Hans S. Raushenbach, 1980, Solar Cell Array Design Handbook, Van Nostrand
Reinhold Company, New York.
Kholid A., 1997, Evaluation of Amorphous and Poly-crystallin Silicon Based Solar
Akhmad, Kholid, (2011), Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Penerapannya Untuk
Daerah Terpencil, Jurnal Dinamika Rekayasa, 1(1): 28- 33
Hasan, H., (2012), Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Pulau Saugi,
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan, 10(2): 169-180.