Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PENGAMPU:
Drs.JONGGA MANULLANG,M.Pd
OLEH:
KELOMPOK 5
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala berkat dan
rahmatnya sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai dengan baik.Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada bapak dosen Drs.Jongga Manullang,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
mesin-mesin listrik ac yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul
tentang:”Tegangan berdasarkan factor distribusi dan Efisiensi generator”.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca
,penulis berharap semoga dapat membantu dalam mempelajari materi tersebut.
Penulis telah berusaha maksimal dalam membuat makalah ini,namun penulis menyadari bahwa
masih ada kelemahan dari makalah ini baik dari segi penulisan dan juga tata bahasa.maka dari itu penulis
berharap saran dan kritikan pembaca yang bersifat membangun dan mengembangkan makalah ini untuk
lebih baik lagi,Akhir kata penulis berharap makalah dapat menambah wawasan pengetahuan bagi kita
sekalian.
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................6
1.3 Tujuan................................................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Tegangan Pada Generator..................................................................................................................7
2.2 Pengaturan Tegangan Pada Generator...............................................................................................7
2.3 Tegangan berdasarkan factor distribusi.............................................................................................8
2.4 Pembagian Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Sistem jaringan distribusi tenaga listrik dapat
dibedakan berdasarkan tegangan, arus dan sistem penyaluran.................................................................9
2.5Berdasarkan tegangan pengenalnya, saluran distribusi tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua
jenis.......................................................................................................................................................10
2.6 Jaringan Distribusi AC....................................................................................................................11
2.7 Efisiensi Generator..........................................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
selain digunakan secara luas oleh masyarakat terutama untuk keperluan penerangan, listrik juga
Tegangan distribusi merupakan bagian jaringan listrik yang paling dekat dengan masyarakat,pada
jaringan distribusi dikelompokkan menjadi dua yaitu:Tegangan distribusi primer dan sekunder. Tegangan
distribusi primer yang dipakai oleh pln adalah 20 kv, 12 kv dan 6 kv. Tegangan distribusi primer yang
Di dalam penyediaan tenaga listrik, dapat dibedakan secara jelas tiga proses penyampaian tenaga
listrik, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi yang dapat dianggap sebagai produksi atau
pembuatan, pengangkutan, dan penjualan eceran tenaga listrik. Pembangkitan atau produksi tenaga listrik,
Transmisi atau penghantaran adalah memindahkan tenaga listrik dari pusat- pusat tenaga listrik
secara besar-besaran ke tempat-tempat tertentu yang dinamakan gardu-gardu induk. Dari gardu-gardu
induk ini, tenaga listrik di distribusikan ke gardu - gardu distribusi, kemudian ke para pemakai atau
konsumen. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang
agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati tenaga listrik, yang dinamakan Unit Pelayanan Jaringan
(UPJ). Secara manajerial, Unit pelayanan jaringan berada dibawah manajemen Area Pelayanan Jaringan
(APJ), yang mencakup wilayah tertentu. Pendistribusian listrik di UPJ sering mengalami masalah
gangguan jaringan distribusi energi listrik, gangguan jaringan distribusi disini diartikan sebagai adanya
energi yang hilang baik secara teknis maupun non teknis. Hal ini dapat dilihat dari adanya selisih yang
cukup besar antara energi listrik yang dikirimkan dari gardu induk dengan energi listrik yang didapatkan
dari konsumsi pelanggan .Faktor yang diduga sebagai penyebab gangguan jaringan distribusi antara lain
disebabkan oleh sentuhan pohon dan untuk daerah di luar kota selain gangguan sentuhan pohon juga
sering terjadi gangguan karena petir. Energi listrik yang dikirimkan dari gardu induk tidak akan sampai ke
pelanggan karena dalam pendistribusiannya terjadi kerusakan jaringan, sehingga daya listrik tersebut akan
Proses pembangkitan tenaga listrik yang dilakukan oleh generator dipengaruhi oleh perubahan
kebutuhan daya reaktif pada beban. Adanya perubahan daya reaktif yang terjadi sangat mempengaruhi
kestabilan dari tegangan keluaran terminal yang dihasilkan oleh generator. Tegangan keluaran tersebut
harus diubah-ubah agar generator tetap dalam keadaan stabil dalam mengkompensasi kebutuhan daya
Mengatasi hal tersebut digunakan sebuah peralatan yang dapat mengatur tegangan keluaran dari
generator, yaitu dengan cara mengatur arus eksitasi pada generator secara otomatis, menggunakan sistem
eksitasi generator.( Muhammad, 2016). Generator adalah Sumber energi mekanik, biasanya dengan
Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak
kesamaan, tapi motor adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
Sehubungan dengan hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwasanya sistem pengoperasian
dan perawatan mesin khususnya motor penggerak generator memegang peranan penting dalam
menunjang semua sistem yang ada. 2 Peranan generator adalah sebagai pembangkit listrik. Dengan
sumber pembangkit akan dapat menarik dan mengalirkan semua electricity secara terus menerus di dalam
1.3 Tujuan
1.Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang tegangan
PEMBAHASAN
proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau
penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan
pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga
menimbulkan Elektromotive Force (EMF) atau gaya gerak listrik pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan
memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang
berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua
kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum
positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus
menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.
penuh.
a.Pengaturan tegangan dilakukan dengan cara mengatur besar kecilnya arus eksitasi, yang
diberikan pada kumparan medan baik dengan cara manual atau otomatis.
b.Pengaturan tegangan otomatis yaitu dengan cara mendesain suatu system kontroler yang
memberikan aksi control,untuk menaambah atau mengurangi arus eksitasi tanpa campur tangan operator.
2.3 Tegangan berdasarkan factor distribusi
Sistem distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik, dimana sistem ini bertujuan untuk
mengirimkan energi listrik dari unit pembangkit listrik sampai ke konsumen. Tenaga listrik yang
dihasilkan dari unit pembangkit adalah 11 kV sampai 24 kV, kemudian tegangannya dinaikkan oleh gardu
induk tegangan tinggi.
Tenaga listrik merupakan bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan
didistribusikan kepada pelanggan/konsumen dan dimanfaatkan untuk segala macam keperluan. Sistem
tenaga listrik merupakan rangkaian instalasi tenaga listrik yang terdiri dari sistem pembangkitan, sistem
transmisi dan sistem distribusi yang saling terintegrasi dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi
Sistem pembangkit tenaga listrik merupakan rangkaian instalasi yang terdiri dari
peralatanperalatan seperti generator yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik
bekerja dengan mengubah energi potensial menjadi energi mekanik yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Energi potensial menggerakkan turbin kemudian putaran turbin yang
merupakan energi mekanik digunakan untuk memutar generator listrik. Generator listrik mengkonversi
Merupakan tempat menghasilkan energi listrik yang terdapat mesin membangkitkan tenaga listrik
berupa generator, dilengkapi dengan gardu induk penaik tegangan, dari tegangan rendah yang dihasilkan
generator dinaikan menjadi tegangan tertentu dengan transformator step up sebagai penaik tegangan.
2. Saluran Transmisi
Merupakan saluran penyalur energi listrik, berupa : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari gardu
induk pusat pembangkit ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
3. Saluran Distribusi
Saluran distribusi berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk ke
kelompok beban berupa gardu distribusi dan konsumen dengan mutu yang handal dan memadai. Sistem
transmisi tenaga listrik merupakan penyaluran energi listrik dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Energi listrik ditransmisikan melalui saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) atau melalui saluran udara
tegangan ekstra tinggi (SUTET). Sistem distribusi tenaga listrik merupakan penyaluran energi listrik dari
2.4 Pembagian Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Sistem jaringan distribusi tenaga listrik
1. Tegangan Berdasarkan besarnya tegangan listrik, jaringan distribusi tenaga listrik dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) sistem, yaitu : sistem jaringan distribusi primer dan sistem jaringan distribusi
sekunder.
Sistem jaringan distribusi primer atau sering disebut jaringan distribusi tegangan menengah
(JDTM) terletak diantara gardu induk dengan gardu pembagi, yang memiliki tegangan sistem lebih tinggi
dari tegangan terpakai untuk konsumen. Standar tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 6
kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar PLN). Sedangkan di Amerika Serikat standar tegangan untuk
jaringan distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8 kV.
(JDTR), merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyalur energi listrik dari gardu pembagi (gardu
distribusi) ke pusat beban (konsumen tenaga listrik). Besarnya standar tegangan untuk jaringan distribusi
sekunder ini adalah 127/220 V pada sistem lama, dan 220/380 V pada sistem baru untuk perumahan, serta
Merupakan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan Menegah
(SUTM). Sistem Distribusi ini menghubungkan trafo daya di gardu induk menuju gardu distribusi,
Merupakan saluran kabel tegangan rendah yang salurannya biasa berupa SKTM/SUTM, yang
menghubungkan gardu distribusi / trafo distribusi ke konsumen. Tegangan kerja pada sistem yang
Berdasarkan letak jaringan distribusi tenaga listrik terhadap posisi gardu distribusi, dapat
merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu distribusi dan berfungsi untuk menyalurkan
tenaga listrik bertegangan menengah (sebesar : 6 kV atau 20 kV). Kawat penghantar dapat berupa kabel
dalam tanah atau saluran/kawat udara yang menghubungkan gardu induk (sekunder trafo) dengan gardu
distribusi atau gardu hubung yang merupakan sisi primer dari trafo didtribusi.
b. Jaringan Distribusi Sekunder (Jaringan Tegangan Rendah) Jaringan distribusi sekunder berupa
jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi, yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik bertegangan
rendah sebesar : 220 V/380 V. Kawat penghantarnya berupa kabel tanah atau kawat udara yang
menghubungkan dari gardu distribusi yang merupakan sisi sekunder trafo distribusi ke
gardu induk ke konsumen tegangan menengah 20 kV menggunakan sistem 3 (tiga) fasa sedangkan
penyaluran energi listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah seperti industri
menggunakan sistem 3 fasa dengan tegangan 380 V, akan tetapi penyaluran energi listrik ke perumahan
Kelebihan :
2) Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan tenaga listrik untuk jarak jauh.
3) Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan beberapa pusat pembangkit tenaga listrik.
4) Dapat menyalurkan tiga atau empat jenis tegangan dalam satu saluran, karena menggunakan
Kelemahan :
4) Terjadinya efek kulit (skin effect) pada induktansi dan kapasitansi untuk tegangan tinggi.
yang dihasilkan oleh turbin karena turbin dengan generator dikopel dan bekerja bersama (Dwi Cahyadi
Cara menghitung:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik, dimana sistem ini bertujuan untuk
mengirimkan energi listrik dari unit pembangkit listrik sampai ke konsumen. Tenaga listrik yang
dihasilkan dari unit pembangkit adalah 11 kV sampai 24 kV, kemudian tegangannya dinaikkan oleh gardu
induk tegangan tinggi.
Tenaga listrik merupakan bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan
didistribusikan kepada pelanggan/konsumen dan dimanfaatkan untuk segala macam keperluan. Sistem
tenaga listrik merupakan rangkaian instalasi tenaga listrik yang terdiri dari sistem pembangkitan, sistem
transmisi dan sistem distribusi yang saling terintegrasi dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi
yang dihasilkan oleh turbin karena turbin dengan generator dikopel dan bekerja bersama (Dwi Cahyadi
3.2 Saran
Proses pembangkitan tenaga listrik yang dilakukan oleh generator dipengaruhi oleh perubahan
kebutuhan daya reaktif pada beban. Adanya perubahan daya reaktif yang terjadi sangat mempengaruhi
kestabilan dari tegangan keluaran terminal yang dihasilkan oleh generator. Tegangan keluaran tersebut
harus diubah-ubah agar generator tetap dalam keadaan stabil dalam mengkompensasi kebutuhan daya
Sunyoto. 1993. Mesin listrik arus searah. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta Tutun Nugraha,
Ph.D., dan Didik Sunardi, DiplIng. (2012). Seri sains energi terbarukan energi angin.
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/3.6_.1_.a_._Jaringan_Distribusi_Tenaga_
Listrik-smt1-kls_IX_%28Buku_C3%29--26Nop2014_.pdf
Sucipto. 2008. Energi angin. Diakses dari http://digilib.itb.ac.id/ pada tanggal 29 Maret 2015,
15.00 WIB.