ASSIGMENT 1
REVIEW PERALATAN ELEKTRONIK
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Ir. Cokorde Gede Indra Partha, M.Erg., MT pada mata kuliah
Elektronika Daya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai Elektronika Daya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Cokorde Gede Indra
Partha, M.Erg., MT, selaku dosen mata kuliah Elektronika Daya yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
1.3 Metode
1. Metode Textbook
2. Metode Bantuan melalui internet
BAB II
PEMBAHASAN
3. Controlling
Fungsi yang ketiga dari peralatan semikonduktor elektronika daya adalah
untuk melakukan pengaturan aplikasi elektronika industri sesuai dengan yang
diinginkan. Contoh pengaturan adalah pengaturan tegangan, pengaturan arus,
pengaturan daya listrik dan pengaturan besaran-besaran lainnya. Dengan
melakukan pengaturan besaran listrik akan berpengaruh pada sistem kerja pada
sistem yang bekerja di industri seperti kecepatan putaran, tekanan, suhu,
kecepatan gerak, dan sistem kerja lainnya.
Gambar 2.4 (a) simbol diode, (b) karakteristik diode, (c) karakteristik ideal diode
sebagai sakaler
Jika diode dalam kondisi ideal, ketika dioda dalam kondisi ON memiliki
karakteristik tegangan pada dioda sama dengan nol dan arus yang mengalir pada
diode sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, dioda dalam kondisi OFF
memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan tegangan sumbernya dan
arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi dioda ON dan OFF ini dapat
dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada dioda.
2. Thyristor
Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak
tersambung). Salah satu cara untuk meng-ON kan (menyambungkan
antara A dan K) adalah dengan memberikan tegangan picu terhadap G
(gate). Sekali SCR tersambung maka SCR akan terjaga dalam kondisi
ON. Untuk mematikan sambungan A-K, maka yang perlu dilakukan
adalah dengan memberikan tegangan balik pada AK-nya, atau dengan
menghubungkan G ke K.
b. TRIAC
Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur kristal
tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan untuk
melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak balik, AC).
Karena secara prinsip adalah ekivalen dengan dua buah SCR yang
disusun secara paralel dengan salah SCR dibalik maka Triac memiliki
sifat-sifat yang mirip dengan SCR. Jika TRIAC sedang OFF, arus tidak
dapat mengalir diantara terminal-terminal utamanya (saklar terbuka).
Jika TRIAC sedang ON, maka dengan tahanan yang rendah arus
mengalir dari satu terminal ke terminal lainnya dengan arah aliran
tergantung dari polaritas tegangan yang digunakan (saklar tetutup).
Arus rata-rata yang dialirkan pada beban dapat bervariasi oleh adanya
perubahan harga waktu setiap perioda ketika TRIAC tersebut ON. Jika
porsi waktu yang kecil saat kondisi ON, maka arus rata-ratanya akan
tinggi.
Kondisi suatu TRIAC pada setiap perioda tidak dibatasi hingga 180o,
dengan pengaturan picu dia dapat menghantarkan hingga 360o penuh.
Tegangan gate untuk pemicu buasanya diberi notasi VGT , dan arus
gate pemicu dinotasikan dengan IGT. Selama setengah perioda
negative, muatan negative akan berada pada plat bagian atas kapasitor
dan jika tegangan yang berada pada kapasitor telah mencukupi, maka
TRIAC akan ON.
Gambar 2.12 (a) simbol IGBT, (b) karakteristik IGBT, (c) karakteristik ideal
IGBT sebagai sakelar
DAFTAR PENGANTAR