Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR SISTEM KONTROL

PEMODELAN SISTEM ELEKTRIK DAN MEKANIK

Disusun oleh:

Indra Pratama 202302019


Rizal Muhaimin 202202016

FAKULTAS TEKNI ELEKTRO


UNIVERSITAS YUPPENTEK INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Pemodelan Sistem Elektrik Dan Mekanik” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Dasar Sistem Kontrol. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Hormat kami,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 1
1.4 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.5 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI .......................................................................................... 3
2.1 Konsep Dasar Pemodelan Sistem Elektrik .................................................... 3
2.1.1 Resistor ..................................................................................................... 4
2.1.2 Kapasitor .................................................................................................. 5
2.1.3 Induktor .................................................................................................... 6
2.2 Konsep Dasar Pemodelan Sistem Mekanik .................................................. 6
BAB III Pemodelan Sistem Elektrik Dan Mekanik ............................................. 8
3.1 Pemodelan Sistem Elektrik ........................................................................... 8
3.1.1 Rangkaian RLC ........................................................................................ 8
3.1.2 Penerapan Rangkaian RLC ...................................................................... 9
3.2 Pemodelan Sistem Mekanik .......................................................................... 10
3.2.1 Elemen Pegas Translasi ............................................................................ 10
3.2.2 Penerapan Elemen Pegas Translasi .......................................................... 10
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem elektrik dan mekanik merupakan dua bidang yang saling terkait dan memiliki
peran penting dalam berbagai aspek kehidupan modern. Sistem elektrik menyediakan tenaga
listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai peralatan dan perangkat elektronik,
sedangkan sistem mekanik meliputi mesin, struktur bangunan, dan perangkat lainnya yang
bekerja berdasarkan prinsip mekanis.
Pemodelan sistem elektrik dan mekanik merupakan proses penting untuk memahami
perilaku dan kinerja sistem tersebut. Model yang akurat dapat digunakan untuk merancang
sistem baru, menganalisis kinerja sistem yang ada, dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya.
Pada makalah ini akan disampaikan gagasan penggunaan pemodelan sistem elektrik
dan mekanik agar dapat membantu dalam merancang sistem yang lebih efisien secara energi
dan membantu dalam optimasi dan perancangan sistem elektrik dan mekanik. Dengan
memahami latar belakang ini, kita dapat menyadari bahwa pemodelan sistem elektrik dan
mekanik bukan hanya alat untuk analisis teoretis, tetapi juga alat penting dalam pembangunan
dan pengembangan sistem yang canggih dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan
dibahas, antara lain :
1. Bagaimana pemodelan sistem elektrik dan mekanik dapat membantu dalam merancang dan
mengoptimalkan sistem terintegrasi?
2. Apakah pemodelan sistem elektrik dan mekanik dapat digunakan untuk meningkatkan
efisiensi energi dalam berbagai aplikasi industri?
3. Bagaimana interaksi antara komponen elektrik dan mekanik dapat dipahami dan
dioptimalkan melalui pemodelan?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang ditetapkan dalam penulisan makalah ini agar pembahasan
materinya lebih terarah, antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai pemodelan sistem elektrik.
1
2. Penjelasan teori dan persamaan elemen dasar pembentuk rangkaian elektrik, yaitu resistor,
kapasitor, dan induktor.
3. Penjelasan hubungan antara resistor, kapasitor, dan induktor pada sebuah sistem.
4. Penjelasan singkat mengenai pemodelan sistem mekanik.
5. Penjelasan teori dan persamaan elemen Pegas Translasi.

1.4 Tujuan
Dari permasalahan yang timbul mengenai makalah ini, terdapat beberapa tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui karakteristik dan persamaan dari pemodelan sistem elektrik dan mekanik
2. Mengetahui relasi masukan dan tanggapan dari pemodelan sistem elektrik dan mekanik.

1.5 Manfaat
Dari penulisan makalah ini diharapkan sasaran dan manfaat yang diperoleh yaitu
sebagai berikut.
1. Mampu melakukan Analisa kinerja suatu pemodelan sistem elektrikal dan mekanik.
2. Mengetahui pengaruh pengendalian pemodelan sistem elektrikal dan mekanik dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mampu mensimulasikan pemodelan sistem elektrikal dan mekanik

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Konsep Dasar Pemodelan Sistem Elektrik


Pemodelan sistem elektrik merupakan proses penyederhanaan dan abstraksi sistem
tenaga listrik yang kompleks menjadi representasi matematis yang lebih mudah untuk
dianalisis dan dipelajari.
Tiga elemen dasar pembentuk rangkaian listrik yaitu resistor, kapasitor dan induktor.
Masing-masing elemen mempunyai hubungan antar variabel sinyal yang berbeda-beda.
Persamaan dasar pemodelan sistem elektrik adalah persamaan yang menggambarkan
hubungan antara arus (i), tegangan (v), dan resistansi (R), induktansi (L), dan kapasitansi (C)
dalam suatu rangkaian listrik. Persamaan-persamaan ini didasarkan pada hukum-hukum fisika,
seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff.
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (i) yang mengalir melalui suatu konduktor
sebanding dengan tegangan (v) yang melintasi konduktor itu dan berbanding terbalik dengan
resistansinya (R). Secara matematis, hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut:
i = v/R
Hukum Kirchhoff terdiri dari dua hukum yang berlaku untuk rangkaian listrik.
• Hukum Arus Kirchoff (KCL) adalah Jumlah arus yang memasuki suatu simpul sama
dengan jumlah arus yang meninggalkan simpul yang sama.

• Hukum Tegangan Kirchoff (KVL) adalah Jumlah tegangan dalam suatu loop sama
dengan nol.

3
2.1.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki dua pin dan dirancang untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor memiliki sifat resistif, yaitu menghambat
aliran arus listrik.
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika antara lain:
• Mengatur tegangan listrik
• Mengatur arus listrik
• Mengembangkan panas
• Membatasi arus listrik
• Mendeteksi arus listrik
• Menambahkan nilai impedansi rangkaian

Berdasarkan nilai resistansinya, resistor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Resistor tetap

Gambar 2.1 Gambar Resistor Tetap


• Resistor variable

Gambar 2.2 Gambar Resistor Variabel


Resistor tetap memiliki nilai resistansi yang tetap, sedangkan resistor variabel memiliki
nilai resistansi yang dapat diatur.

4
2.1.2 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Kapasitor terdiri dari dua keping logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Bahan
dielektrik adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Prinsip kerja kapasitor adalah berdasarkan medan listrik. Ketika kedua keping logam
diberi muatan listrik, maka akan terbentuk medan listrik di antara kedua keping tersebut.
Muatan listrik positif akan berkumpul pada keping logam yang satu, sedangkan muatan listrik
negatif akan berkumpul pada keping logam yang lain.
Kapasitor memiliki banyak fungsi dalam rangkaian elektronika, antara lain:
• Menyimpan muatan listrik
• Memfilter sinyal
• Menguatkan sinyal
• Menghasilkan frekuensi
• Mengatur tegangan listrik

Gambar 2.3 Jenis-jenis Kapasitor


Karakteristik kapasitor antara lain:
• Kapasitansi
• Tegangan kerja
• Daya tahan
• Toleransi
• Koefisien suhu

5
2.1.3 Induktor
Induktor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi magnetik.
Induktor terdiri dari kawat penghantar yang dililitkan menjadi kumparan.
Prinsip kerja induktor adalah berdasarkan hukum induksi Faraday. Ketika arus listrik
mengalir melalui induktor, maka akan terbentuk medan magnet di sekitar induktor. Medan
magnet ini akan menginduksi tegangan listrik pada kumparan induktor. Tegangan listrik ini
akan berlawanan arah dengan arus listrik yang mengalir melalui induktor.
Induktor memiliki banyak fungsi dalam rangkaian elektronika, antara lain:
• Menyimpan energi magnetik
• Menghambat perubahan arus listrik
• Menghasilkan frekuensi
• Memfilter sinyal

Gambar 2.4 Jenis-jenis Induktor


Karakteristik induktor antara lain:
• Induktansi
• Tegangan kerja
• Daya tahan
• Toleransi
• Koefisien suhu

2.2 Konsep Dasar Pemodelan Sistem Mekanik


Pemodelan sistem mekanik adalah proses abstraksi sistem mekanik yang kompleks
menjadi model matematika yang lebih sederhana. Model matematika ini dapat digunakan untuk
memahami perilaku sistem mekanik, memprediksi kinerja sistem mekanik, dan merancang
sistem mekanik baru.

6
Konsep dasar pemodelan sistem mekanik adalah sebagai berikut:
• Sistem mekanik adalah sistem yang terdiri dari komponen-komponen mekanik, seperti
massa, pegas, dan pegas. Komponen-komponen mekanik ini memiliki sifat-sifat mekanik,
seperti massa, gaya, dan momentum.
• Perilaku sistem mekanik ditentukan oleh hukum-hukum fisika, seperti hukum Newton dan
hukum Hooke. Hukum-hukum fisika ini menggambarkan hubungan antara sifat-sifat
mekanik dengan perilaku sistem mekanik.
• Model matematika sistem mekanik dibangun dengan menggunakan persamaan matematis
yang menggambarkan hubungan antara sifat-sifat mekanik dan perilaku sistem mekanik.
Persamaan matematis ini dapat diturunkan dari hukum-hukum fisika.

7
BAB III
Pemodelan Sistem Elektrik Dan Mekanik

3.1 Pemodelan Sistem Elektrik


Pemodelan sistem elektrik merupakan alat yang penting untuk memahami,
menganalisis, merancang, dan mengendalikan sistem kelistrikan secara lebih efektif. Dengan
menggunakan model yang akurat dan tepat, para insinyur dapat mengembangkan sistem
kelistrikan yang lebih andal, efisien, dan ramah lingkungan.

3.1.1 Rangkaian RLC


Rangkaian RLC adalah rangkaian listrik yang terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan
kapasitor (C). Rangkaian ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti filter, penguat,
dan osilator.

Gambar 3.1 Gambar Rangkaian RLC


Pada rangkaian RLC terdiri dari suatu resistor (ohm) dilambangkan R, suatu indikator
yang mempunyai induktansi (henry) dilambangkan L, dan sebuah kapasitor ( farad)
dilambangkan C. dihubungkan secara seri dengan suatu sumber gaya gerak listrik ( volt) yang
dilambangkan E(t) dimana t melambangkan waktu.
Sebagai contoh, perhatikan rangkaian RLC yang akan dikendalikan dengan kendali
umpan balik tertutup berikut ini:

• Pada plant/rangkaian, dari hukum tegangan Kirchhoff:

8
• Untuk komponen kapasitor:

• Maka model dinamik rangkaian menjadi:

3.1.2 Penerapan Rangkaian RLC


Rangkaian RLC sesuai dengan namanya akan terdiri dari Resistor, Kapasitor dan
Induktor yang dihubungkan secara seri atau paralel. Rangkaian tersebut membentuk rangkaian
Osilator yang sangat umum digunakan pada penerima Radio dan televisi.
Pada penerima radio, rangkaian RLC digunakan untuk memilih frekuensi gelombang
radio yang diinginkan. Rangkaian RLC ini disebut sebagai rangkaian tuning. Prinsip kerja
rangkaian tuning adalah resonansi. Resonansi adalah fenomena yang terjadi ketika impedansi
rangkaian RLC mencapai nilai minimum. Impedansi adalah ukuran hambatan terhadap arus
listrik.
Frekuensi resonansi rangkaian RLC ditentukan oleh nilai induktansi dan kapasitansi.
Rangkaian tuning pada radio dirancang agar impedansinya mencapai nilai minimum pada
frekuensi gelombang radio yang diinginkan.
Pada radio FM, rangkaian tuning biasanya terdiri dari sebuah induktor dan sebuah
kapasitor variabel. Induktor memiliki nilai induktansi yang tetap, sedangkan kapasitor variabel
memiliki nilai kapasitansi yang dapat diubah-ubah.
Untuk menangkap gelombang radio FM dengan frekuensi tertentu, nilai kapasitor
variabel diatur sedemikian rupa sehingga rangkaian tuning mencapai resonansi pada frekuensi
tersebut.
Pada radio AM, rangkaian tuning biasanya terdiri dari dua buah induktor dan sebuah
kapasitor. Dua buah induktor ini digunakan untuk menghasilkan gelombang radio yang
diinginkan. Untuk menangkap gelombang radio AM dengan frekuensi tertentu, nilai kapasitor
diatur sedemikian rupa sehingga rangkaian tuning mencapai resonansi pada frekuensi tersebut.
Selain untuk menangkap gelombang radio, rangkaian RLC juga digunakan pada radio
untuk berbagai aplikasi lainnya, seperti:
• Pemilihan frekuensi yang diinginkan
• Penguatan sinyal radio
• Pemancar gelombang radio

9
3.2 Pemodelan Sistem Mekanik
Pemodelan sistem mekanik adalah proses abstraksi sistem mekanik yang kompleks
menjadi model matematika yang lebih sederhana. Model matematika ini dapat digunakan untuk
memahami perilaku sistem mekanik, memprediksi kinerja sistem mekanik, dan merancang
sistem mekanik baru. Salah satu contoh sistem mekanik yaitu Elemen Pegas Translasi.

3.2.1 Elemen Pegas Translasi


Untuk gerakan translasi, gaya yang muncul dalam pegas adalah proporsional ke x dan
diberikan oleh :
F=kx
Dimana,
F = gaya
x = perubahan panjang pegas
k = konstanta pegas (N/m)
ℎ  
   =
ℎ   

Gambar 3.2 (a) Elemen dan (b) Rangkaian Pegas


Fungsi alih elemen pegas translasi sebagai berikut :
() 1
=
() 

3.2.2 Penerapan Elemen Pegas Translasi


Pegas translasi adalah elemen mekanis yang menghambat gerakan translasi. Elemen ini
terdiri dari pegas dan dua sambungan yang dipasang pada ujung-ujung pegas. Sambungan-
sambungan ini memungkinkan pegas untuk bergerak secara bebas.
Pada kendaraan, pegas translasi memiliki banyak aplikasi. Diantanya terdapat pada
sistem suspensi sebuah kendaraan. Sistem suspensi merupakan suatu mekanisme benda rigid
yang terletak diantara rangka (body) dengan roda kendaraan yang berfungsi untuk meredam

10
getaran atau kejutan (beban dinamis) yang ditumbulkan akibat keadaan jalan yang tidak rata.
Suspensi juga berfungsi sebagai tumpuan atau penahan berat kendaraan (beban statis). Sistem
suspensi pada dasarnya merupakan bagian dari chassis, chasis terdiri dari atas rangka
kendaraan.
Suspensi sendiri ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan stabilitas kendaraan
serta memperbaiki kemampuan cengkeram roda terhadap jalan. Osilasi yang ditimbulkan oleh
gangguan (disturbance) permukaan jalan yang bergelombang berpengaruh besar pada
kenyamanan kendaraan.
Suspensi memiliki beberapa bagian yang mendukung fungsi dari suspensi itu sendiri.
Bagian utama tersebut diantaranya pegas dan shock absorber (peredam kejut) dan komponen
lain seperti arm suspensi, ball joint, dan stabilizer bar. Pegas adalah suatu elemen mesin
fleksible yang dapat menyimpan energi dari beban atau gaya yang diberikan dan akan
mengembalikan energi tersebut dengan besar yang sama jika beban dihilangkan. Pegas
merupakan bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan, menjaga ketinggian
kendaraan dan menyerap goncangan yang terjadi pada mobil akibat permukaan jalan yang tidak
rata.

Gambar 3.3 Gambar Suspensi Pada Sebuah Kendaraan Roda 4

11
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut yaitu:
1. Dapat mengetahui karakteristik setiap elemen yang terdapat pada pemodelan elektrik
dan pemodelan mekanik
2. Setiap elemen pemodelan sistem elektrik dan mekanik penerapannya sangat bermanfaat
di dunia industi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suhendar. 2020. Dasar Teknik Kendali. Tangerang: Media Edukasi Indonesia.


Aji Fitriyan Hidayat. 2021. Prinsip Dasar Rangkaian RC, RL dan RLC Serta Aplikasinya.
EDUKASIKINI.COM
https://www.edukasikini.com/2021/04/prinsip-dasar-rangkaian-rc-rl-dan-rlc.html
NASYIATUL AISYIYAH. 2016. Pemodelan Sistem Suspensi Kendaraan, Skripsi, Jurusan
Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
https://repository.its.ac.id/41499/1/2113105027-Undergraduate-Theses.pdf
Arifah, M.Sc. PEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK. uny.ac.id
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132299855/pendidikan/matekpembentukan-model-
rangkaian-listrik.pdf

Modul Ajar
Dinus.ac.id. Modeling and Simulating Series RLC
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Simulasi_RLC_Circuits_2.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai