DIGITAL
MACAM – MACAM KOMPENEN ELEKTRONIKA AKTIF DAN PASIF
Penyusun :
Muhammad Fauzan Azhari
191813010
Dosen Pembimbing :
Adin Mutohar.S.Pd
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Macam-macam Komponen
Elektronik Aktif ini, membahas mengenai cara kerja dan penerapan komponen aktif.
Di mana dalam penulisan makalah ini kita sama mengharapkan baik pada penulis maupun
kepada pembaca agar dapat memahami dan mengerti tentang prisnip kerja, karasteristik dan
contoh penerapan dan penggunaannya Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran, yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita. Akhir kata kami meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan yang mungkin dapat kita maklumi bersama.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Komponen Aktif............................................................................................ 2
1. Transistor................................................................................................. 2
2. Dioda........................................................................................................6
A. Latar Belakang
Pengertian Elektronika Mungkin anda tidak asing dengan kata yang satu ini “Electronic”.
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara
bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus
panjar. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.
Dalam penggunaannya kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-
sama, kecuali dalam rangkaian2 pasif yang hanya menggunakan komponen2 pasif saja
misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah
gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika
dan diperkecil ukuran fisiknya.
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain
sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.
B. Rumusan Masalah
Prinsip kerja,karakteristik,serta pengaplikasiaannya komponen pasifnya.
C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui lebih mendetail tentang komponen pasif,aktif dan macam-
macam sensor.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN AKTIF
Prinsip Kerja Komponen Aktif
Seperti yang kita kenal komponen aktif adalah Komponen yang dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Dalam hal ini saya akan membahas tentang prinsip kerja komponen aktif elektronik di mana
kita dapat melihat beberapa contoh yang juga memiliki prinsip-prinsip kerja dari masing-
masing setiap komponen seperti yang kita lihat pada Dioda dan sebagainya.
1)Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak
ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir
semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam
rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi,
Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power
Supply dan lain-lainnya.
Ganbar 1 transistor
2
a. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya
memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif
untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal
dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah
“kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor. Transistor bipolar terbagi
lagi menjadi dua yaitu:
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik
kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
c. Diode
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang
elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan
yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan
tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi
atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis
diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan
penyearahan.
6
Gambar 7 dioda
jenis-jenis dioda:
1) Dioda Zener
Dioda zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan
Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik
ke satu arah.
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.
Gambar 9 LED
a) Dioda Bridge
Dioda bridge adalah empat buah dioda yang dirangkai membentuk
sebuah jembatan. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah arus
bolak-balik (AC) satu gelombang penuh sehingga dihasilkan tegangan
searah (DC) yang lebih baik dan minim noise.
Gambar 10 dioda bridge
b) Photo Dioda
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda
Foto adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya
menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga
Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto
ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki
terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik
yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.
Transistor PNP
10
11
Gambar 18 Struktur JFET kanal N
12
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
13
Gambar 22 struktur MOSFET kanal N
14
UJT (Uni Junction Transistor)
2. DIODA
Dioda Zener
15
Ligh emiting diode (LED)
Dioda Bridge
16
Photo Dioda
17
C. Karakteristik Komponen Aktif (penggunaan)
1. Transistor
Penggunaan transistor sebagai saklar artinya mengoperasikan transistor pada salah
satu kondisi yaitu saturasi atau cut off. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan
saturasi maka transistor berlaku seperti saklar tertutup antara kolektor dan emiter. Jika
transistor cut off transistor berlaku seperti saklar terbuka.
Gambar di bawah menunjukkan salah satu contoh pengunaan sebuah transistor
sebagai saklar beserta garis beban dc. Pengaturan on-off transistor dengan mengatur level
tegangan pada basis transistor tersebut. Jika arus basis lebih besar atau sama dengan arus
basis saat saturasi, titik kerja transistor berada pada ujung atas garis beban dc, dalam
kondisi ini transistor berlaku sebagai saklar tertutup. Sebaliknya jika arus basis nol, titik
kerja transistor berada pada titik ( P ) dalam kondisi ini transistor berlaku sebagai saklar
terbuka.
Pada kondisi maju (forward), karakteristik dioda adalah menghantar atau mengalirkan
arus. Ini tampak pada kondisi lampu yang menyala yang menandakan ada arus listrik
yang masuk ke lampu. Pada kondisi sebaliknya ketika dioda dipasang secara mundur
(reverse) karakteristik dioda adalah menghambat. Kondisi ini ditandai dengan lampu
yang tidak menyala yang menandakan tidak ada arus listrik yang masuk ke lampu.
Karakteristik dioda secara lebih detail
Karakteristik dioda yang dijelaskan diatas hanya menunjukkan perilaku komponen
dioda saat dipasang maju (forward) dan mundur (reverse). Untuk menjelaskan
karakteristik dioda secara lebih detail dibutuhkan sebuah pengamatan dengan alat ukur
seperti multimeter dan tidak hanya sekedar dengan nyala lampu. Untuk itu kita
membutuhkan sebuah rangkaian untuk pengukuran seperti berikut ini.
Pengukuran dilakukan dengan memberi tegangan input pada kaki anoda dioda dan
mengukur tegangan output pada kaki katoda dioda. Besarnya tegangan input bisa
bervariasi mulai dari tegangan negatif dengan level tertentu sesuai dengan datasheet
dioda sampai pada tegangan positif dengan level tertentu diatas tegangan forward dioda.
Hasil pengukuran akan menunjukkan grafik fungsi tegangan terhadap arus seperti berikut
ini.
20
Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur
(reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini
disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Karakteristik dioda pada area ini adalah
tembus atau menghantar dan tidak menghambat.
Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward
terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini karakteristik dioda
adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik. Area tegangan reverse adalah daerah
pada level tegangan negatif (dibawah nol) dan diatas tegangan breakdown. Sedangkan
area tegangan cut off adalah area diatas nol namun dibawah batas tegangan maju, misal
untuk dioda silikon sebesar 0.7V dan untuk germanium sebesar 0.3V.
Area ketiga adalah area tegangan dengan level diatas tegangan forward. Pada area ini
karakteristik dioda adalah menghantar. Ini seperti pada percobaan sederhana dengan
lampu pada rangkaian diatas dimana terlihat lampu menyala karena ada arus yang
mengalir.
21
D. KOMPONEN PASIF
1. Prinsip Kerja Komponen Pasif
Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta
tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
2. Jenis-jenis Komponen Pasif Beserta Gambarnya
a. Resistor
Resistor adalah Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor biasa juga disebut
dengan Tahanan atau biasa di singkat dengan huruf “R”.
Gambar 1 Resistor
22
2) Resistor Kawat
Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat
ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki
resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis resistor
kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor
dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi
dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah
dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Bentuk fisik bisa dilihat
pada gambar :
24
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang
dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal
Film dapat dilihat pada gambar:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pentingnya mengetahui macam – macam komponen pasif dalam mempelajari ilmu
praktek Instrument Pengendalian Elektronika dan pengukuran tahanan benda tersebut,
dan mampu untuk mengetahui cara mengukurnya dan supaya lebih memahami bahan –
bahan yang mampu kita gunakan disaat ingin membuat robot, rumah pintar, dan
sebagainya. Karena di generasi milenial kehidupan social membutuhkan alat – alat yang
lebih canggih lagi untuk masa depan yang lebih cerah dan serba teknologi canggih.
B. SARAN
Bacalah hal – hal yang menurutmu penting untuk menunjang cita – citamu sendiri
karena dengan membaca atau mempelajari sesuatu, kita belajar dan membaca supaya kita
di masa depan tidak di bodohi.
26
DAFTAR PUSTAKA