Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PRAKTEK ELEKTRONIKA ANALOG DAN

DIGITAL
MACAM – MACAM KOMPENEN ELEKTRONIKA AKTIF DAN PASIF

Penyusun :
Muhammad Fauzan Azhari
191813010

Dosen Pembimbing :
Adin Mutohar.S.Pd

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK RAFLESIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Macam-macam Komponen
Elektronik Aktif ini, membahas mengenai cara kerja dan penerapan komponen aktif.
Di mana dalam penulisan makalah ini kita sama mengharapkan baik pada penulis maupun
kepada pembaca agar dapat memahami dan mengerti tentang prisnip kerja, karasteristik dan
contoh penerapan dan penggunaannya Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan banyak  terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran, yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita. Akhir kata kami meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan yang mungkin dapat kita maklumi bersama.
 

Rejang Lebong, 10 November 2020


Penulis.
ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Komponen Aktif............................................................................................ 2

1. Transistor................................................................................................. 2

2. Dioda........................................................................................................6

3. light emiting diode (LED)........................................................................7


B. Strukur dan Simbol Komponen Aktif....................................................... 10
1. Transistor................................................................................................. 10
2. Dioda........................................................................................................15
C. Karakteristik Komponen Aktif (penggunaan)............................................... 18
1. Transistor..................................................................................................18
2. Dioda........................................................................................................19
D. Komponen Pasif............................................................................................ 22
1. Prinsip kerja komponen pasif................................................................... 22
2. Jenis – jenis komponen Pasif beserta gambar..........................................22
a. Resistor........................................................................................ 22
1) Resistor Tetap........................................................................ 22
2) Resistor Kawat....................................................................... 23
3) Resistor Arang....................................................................... 23
4) Resistor film karbon...............................................................24
5) Resistor Metal Film............................................................... 24
6) Resistor Keramik atau Porselin..............................................25
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..............................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Elektronika Mungkin anda tidak asing dengan kata yang satu ini “Electronic”.
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara
bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus
panjar. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.
Dalam penggunaannya kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-
sama, kecuali dalam rangkaian2 pasif yang hanya menggunakan komponen2 pasif saja
misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah
gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika
dan diperkecil ukuran fisiknya.
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain
sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.
B. Rumusan Masalah
Prinsip kerja,karakteristik,serta pengaplikasiaannya komponen pasifnya.
C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui lebih mendetail tentang komponen pasif,aktif dan macam-
macam sensor.
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. KOMPONEN AKTIF
Prinsip Kerja Komponen Aktif
Seperti yang kita kenal komponen aktif adalah Komponen yang dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Dalam hal ini saya akan membahas tentang prinsip kerja komponen aktif elektronik di mana
kita dapat melihat beberapa contoh yang juga memiliki prinsip-prinsip kerja dari masing-
masing setiap komponen seperti yang kita lihat pada Dioda dan sebagainya.

  Jenis-jenis Komponen Aktif  Beserta Gambar

1)Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak
ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir
semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam
rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi,
Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power
Supply dan lain-lainnya.

Ganbar 1 transistor
2
a. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya
memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif
untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif.   Bipolar berasal
dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah
“kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor. Transistor bipolar terbagi
lagi menjadi dua yaitu:
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik
kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.

Gambar 2 transistor NPN


Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik
kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
3

Gambar 3 transistor PNP

b. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)


Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi
FET ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan
listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek
Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena
pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja,
apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole. Transistor
efek medan terbagi atas tiga yaitu :
1) JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek
Medanyang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai
isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis
yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri
dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama
Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
4

Gambar 4 JFET (Junction Field Effect Transistor)

2) MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah


Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya menggunakan
Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya.
MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan
MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis MOSFET ini juga terbagi
menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel).
MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source
(S).

Gambar 5 MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)


3) UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda
5
dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2)
dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch)
dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.

Gambar 6 UJT (Uni Junction Transistor)

c. Diode
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang
elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan
yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan
tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi
atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis
diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan
penyearahan.
6

Gambar 7 dioda

jenis-jenis dioda:

1) Dioda Zener
Dioda zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan
Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik
ke satu arah.

Gambar 8 Dioda Zener


2) light emiting diode (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat

memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.

Gambar 9 LED

a) Dioda Bridge
Dioda bridge adalah empat buah dioda yang dirangkai membentuk
sebuah jembatan. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah arus
bolak-balik (AC) satu gelombang penuh sehingga dihasilkan tegangan
searah (DC) yang lebih baik dan minim noise.
Gambar 10 dioda bridge

b) Photo Dioda
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda
Foto adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya
menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga
Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto
ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki
terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik
yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.

Gambar 11 Photo Dioda


9

B. Strukur dan Simbol Komponen Aktif


1. TRANSISTOR
Transistor NPN 

Gambar 12 struktur NPN


Gambar 13 simbol NPN

Transistor PNP

Gambar 14 struktur PNP

10

 Gambar 15 simbol PNP


JFET (Junction Field Effect Transistor)
Gambar 16 struktur JFET kanal P

Gambar 17 simbol JFET kanal P

11
Gambar 18 Struktur JFET kanal N

Gambar 19 simbol JFET kanal N

12
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)

Gambar 20 struktur MOSFET kanal P

Gambar 21 simbol MOSFET kanal P

13
Gambar 22 struktur MOSFET kanal N

Gambar 23 simbol MOSFET kanal N

14
UJT (Uni Junction Transistor)

Gambar 24 Struktur UJT

Gambar 25 simbol UJT 

2. DIODA
Dioda Zener

Gambar simbol dioda zener

15
Ligh emiting diode (LED)

Gambar Simbol LED

Dioda Bridge

Gambar simbol Dioda Bridge

16
Photo Dioda

Gambar struktur Photo Dioda

Gambar simbol Photo Dioda

17
C. Karakteristik Komponen Aktif (penggunaan)
1. Transistor
Penggunaan transistor sebagai saklar artinya mengoperasikan transistor pada salah
satu kondisi yaitu saturasi atau cut off. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan
saturasi maka transistor berlaku seperti saklar tertutup antara kolektor dan emiter. Jika
transistor cut off transistor berlaku seperti saklar terbuka.
Gambar di bawah menunjukkan salah satu contoh pengunaan sebuah transistor
sebagai saklar beserta garis beban dc. Pengaturan on-off transistor dengan mengatur level
tegangan pada basis transistor tersebut. Jika arus basis lebih besar atau sama dengan arus
basis saat saturasi, titik kerja transistor berada pada ujung atas garis beban dc, dalam
kondisi ini transistor berlaku sebagai saklar tertutup. Sebaliknya jika arus basis nol, titik
kerja transistor berada pada titik ( P ) dalam kondisi ini transistor berlaku sebagai saklar
terbuka.

Gambar Titik Kerja Transistor

Karakteristik Kolektor Transistor

Gambar Kurva Karakteristik Kolektor Transistor


18
Kurva karakteristik kolektor merelasikan IC dan VCE dengan IB sebagai parameter.
Parameter-parameter transistor tidaklah konstan, meskipun tipe sama namun parameter
dapat berbeda. Kurva kolektor terbagi menjadi tiga daerah yaitu jenuh, aktif dan cut- off.
Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee)
VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan sambungan basis berprasikap maju.
Pada daerah jenuh arus kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor
– emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 volt sedangkan untuk transistor
germanium adalah 0,1 volt.
Daerah aktif adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal (break down) VBR
serta di atas IBICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan emiter diberi prasikap maju dan
sambungan kolektor diberi prasikap balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding
dengan arus balik. Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada saat
aktif.
Daerah cut-off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emiter dan sambungan
kolektor berprasikap balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO = IB..
2. Dioda
Karakteristik dioda adalah perilaku sebuah komponen dioda ketika dia dialiri arus
listrik baik searah (DC) atau bolak-balik(AC). Secara dasar kita bisa memahami
karakteristik dioda secara sederhana maupun secara detail. Karakteristik
dioda yang paling dasar adalah ia akan menghantar jika dikerjakan secara maju (forward)
dan akan menghambat jika dikerjakan secara terbalik (reverse).
Secara sederhana kita bisa mengamati karakteristik dioda ketika maju atau mundur
dengan indikator on/off biasa. Kemudian lebih detail lagi kita bisa mengamati
karakteristik dioda melalui grafik. Dengan grafik akan tampak beberapa area yang
menunjukkan karakteristik dioda pada berbagai kondisi tegangan
Karakteristik dioda secara sederhana
Untuk memahami karakteristik dioda secara sederhana kita bisa menggunakan sebuah
lampu indikator yang dihubungkan dengan power supply dengan perantaraan dioda.
Karakteristik dioda akan terlihat melalui nyala lampu ketika dioda dikerjakan secara maju
(forward) atau dikerjakan secara munduk (reverse).
19

Pada kondisi maju (forward), karakteristik dioda adalah menghantar atau mengalirkan
arus. Ini tampak pada kondisi lampu yang menyala yang menandakan ada arus listrik
yang masuk ke lampu. Pada kondisi sebaliknya ketika dioda dipasang secara mundur
(reverse) karakteristik dioda adalah menghambat. Kondisi ini ditandai dengan lampu
yang tidak menyala yang menandakan tidak ada arus listrik yang masuk ke lampu.
Karakteristik dioda secara lebih detail
Karakteristik dioda yang dijelaskan diatas hanya menunjukkan perilaku komponen
dioda saat dipasang maju (forward) dan mundur (reverse). Untuk menjelaskan
karakteristik dioda secara lebih detail dibutuhkan sebuah pengamatan dengan alat ukur
seperti multimeter dan tidak hanya sekedar dengan nyala lampu. Untuk itu kita
membutuhkan sebuah rangkaian untuk pengukuran seperti berikut ini.

Pengukuran dilakukan dengan memberi tegangan input pada kaki anoda dioda dan
mengukur tegangan output pada kaki katoda dioda. Besarnya tegangan input bisa
bervariasi mulai dari tegangan negatif dengan level tertentu sesuai dengan datasheet
dioda sampai pada tegangan positif dengan level tertentu diatas tegangan forward dioda.
Hasil pengukuran akan menunjukkan grafik fungsi tegangan terhadap arus seperti berikut
ini.

20

Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur
(reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini
disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Karakteristik dioda pada area ini adalah
tembus atau menghantar dan tidak menghambat.
Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward
terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini karakteristik dioda
adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik. Area tegangan reverse adalah daerah
pada level tegangan negatif (dibawah nol) dan diatas tegangan breakdown. Sedangkan
area tegangan cut off adalah area diatas nol namun dibawah batas tegangan maju, misal
untuk dioda silikon sebesar 0.7V dan untuk germanium sebesar 0.3V.
Area ketiga adalah area tegangan dengan level diatas tegangan forward. Pada area ini
karakteristik dioda adalah menghantar. Ini seperti pada percobaan sederhana dengan
lampu pada rangkaian diatas dimana terlihat lampu menyala karena ada arus yang
mengalir.

21

D. KOMPONEN PASIF
1. Prinsip Kerja Komponen Pasif
Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta
tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
2. Jenis-jenis Komponen Pasif  Beserta Gambarnya
a. Resistor
Resistor adalah Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor biasa juga disebut
dengan Tahanan atau biasa di singkat dengan huruf  “R”.

Gambar 1 Resistor

Resistor terbagi atas yaitu:


1) Resistor Tetap
Resistor tetap (Fix Resistor) adalah resistor yang nilai hambatannya tidak
dapat diatur (tetap), sedangkan resistor variabel adalah resistor yang nilai
resistansinya dapat diatur.  Dari kedua jenis resistor ini memiliki beberapa
varian lagi yang disesuaikan dengan tujuan atau fungsi penggunaannya.

22
2) Resistor Kawat
Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat
ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki
resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis resistor
kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor
dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi
dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah
dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Bentuk fisik bisa dilihat
pada gambar :

Gambar 2 Resistor Kawat


3) Resistor Arang (Batang Karbon)
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat
yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor
jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat.
Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika.
Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :

Gambar 3 Resistor Arang


23
4) Resistor Film Karbon
Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film
yang berfungsi sebagai  pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya
dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak digunakan dalam
berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah
didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1
watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari Resistor film
karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4 Resistor film karbon

5) Resistor Metal Film


Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan
terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang
tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil,
biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film
karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih
kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6
buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah
gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian –
rangkaian yang

24
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang
dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal
Film dapat dilihat pada gambar:

Gambar 5 Resistor Metal Film


6) Resistor Keramik atau Porselin
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak
ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari
bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi
dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini
karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi
tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2
watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya.
Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.

Gambar 6 Resistor Keramik


25

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pentingnya mengetahui macam – macam komponen pasif dalam mempelajari ilmu
praktek Instrument Pengendalian Elektronika dan pengukuran tahanan benda tersebut,
dan mampu untuk mengetahui cara mengukurnya dan supaya lebih memahami bahan –
bahan yang mampu kita gunakan disaat ingin membuat robot, rumah pintar, dan
sebagainya. Karena di generasi milenial kehidupan social membutuhkan alat – alat yang
lebih canggih lagi untuk masa depan yang lebih cerah dan serba teknologi canggih.

B. SARAN
Bacalah hal – hal yang menurutmu penting untuk menunjang cita – citamu sendiri
karena dengan membaca atau mempelajari sesuatu, kita belajar dan membaca supaya kita
di masa depan tidak di bodohi.
26

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/dioda_zener di akses 18 september 2017


https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/karakteristik-transistor/ di akses 18 september 2017
http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/ diakses 19
september 2017
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-cara-mengukur-dioda-bridge/ di akses 19
september 2017
http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/03/pengertian-photodiode-dan-prinsip-
kerjanya.jpg?x22079 di akses 19 september 2017
http://zonaelektro.net/resistor-tetap-fix-resistor/ di akses 19 september 2017
http://www.dien-elcom.com/2012/06/macam-macam-resistor-resistor-tetap.htmldi akses 19
september 2017
http://www.spengetahuan.com/2016/01/fungsi-kapasitor-beserta-jenis-kapasitor-lengkap.html di
akses 19 september 2017
http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/ di
akses 19 september 2017

Anda mungkin juga menyukai