Anda di halaman 1dari 19

“Laporan Praktikum”

Dasar Elektronika

DOSEN PENGAMPU :

DEOSA PUTRA CANIAGO S.Kom M.Kom

DISUSUN OLEH :

HAYATULLAH VALEPI (2122004)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI BATAM


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN............................................................................................................................3

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................3

1.2. Tujuan Perancangan.......................................................................................................4

1.3. Manfaat Perancangan......................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...............................................................................................................................5

2.1. Catu Daya.........................................................................................................................5

2.2. Jenis Komponen...............................................................................................................5

2.2.1. Komponen Aktif ....................................................................................................5

2.2.2. Komponen Pasif .....................................................................................................7

2.2.3. Komponen Pendukung ..........................................................................................9

BAB III...............................................................................................................................................13

METODE PERCOBAAN.............................................................................................................13

3.1. Peralatan dan Bahan......................................................................................................13

3.2. Cara Kerja......................................................................................................................13

BAB IV...............................................................................................................................................14

HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................14

4.1. Hasil................................................................................................................................14

4.2.1. Hasil Rangkaian Yang Dibuat.............................................................................14

4.2.2. Tes Voltase Output 5 Volt....................................................................................15

4.2.3. Tes Voltase Output 12 Volt..................................................................................15

4.2. Pembahasan....................................................................................................................16

BAB V.................................................................................................................................................17

KESIMPULAN .............................................................................................................................17

5.1. Kesimpulan.....................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi
bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga
listrik misalnya pada baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat
digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih
beban listrik.

Untuk memahami pengertian catu-daya atau power supply sebaiknya kita


lebih mengarah pada sumber daya dc yang dapat menjalankan peralatan
elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk
meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah.
Energi yang paling mudah tersedia, yaitu arus bolak-balik, harus diubah
(disearahkan) menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus
diratakan (disaring) menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan (arus)
dc juga memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian
elektronika dengan sebaik-baiknya.

Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama
yaitu ; transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu
daya, selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen
pendukung agar rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen
Pendukung tersebut antara lain : sakelar, sekering (fuse), lampu indicator,
voltmeter dan amperemeter, jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB), kabel
dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun komponen pendukung
sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.
1.2 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam tugas ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Elektronika
2. Mengetahui cara kerja Power Supply.
3. Mengetahui fungsi- fungsi komponen pada power supply.
4. Mengetahui cara mengukur dan memasang komponen power supply.

1.3 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat yang didapat dari perancangan ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai input tegangan pada rangkaian yang membutuhkan nilai yang kita
inginkan,misalnya 5 volt dan 12 volt DC. melakukan percobaan untuk
mengukur besarnya penguatan suatu amplifier dengan tegangan supply
yang tidak sama.

2. Sedangkan bagi para pembaca, diharapkan semoga laporan ini dapat


menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan dan memberikan
kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Catu Daya/Power Suply

Catu-daya atau “power-supply” biasanya berarti suatu sistem penyearah


filter (rectifier-filter) yang mengubah ac menjadi dc murni. Banyak rangkaian
catu-daya yang berlainan yang dapat digunakan untuk pekerjaan tersebut.
Komponen dasar yang digunakan untuk rangkaian yang lebih sederhana adalah
transformator, penyearah, resistor, kapasitor, dan induktor. Catu daya yang diatur
secara lebih kompleks dapat ditambahkan transistor atau trioda sebagai
pengindera-tegangan dan pengontrolan-tegangan, ditambah dengan dioda zener
atau VR untuk menyediakan tegangan acuan (referensi). Pada masa sekarang
pemakaian catu daya dengan metode pensaklaran semakin banyak digunakan.
Catu-daya semacam ini sering disebut dengan switching power supply. Sistem ini
dinamakan juga dengan catu-daya sistem non-linear karena terjadinya perubahan
bentuk gelombang yang tidak linear pada bagian primer dan sekunder berupa hasil
pensaklaran (switch).

2.2 Jenis Komponen

2.2.1 Komponen Aktif

 IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan, ribuan, bahkan jutaan transistor, resistor, kapasitor dan dioda
berukuran mikro yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah
rangkaian komponen elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Integrated Circuit
biasanya sering disingkat denga IC. IC atau Integrated Circuit merupakan
komponen elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor, dimana silicon
merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam teknologi
fabrikasi integrated circuit (IC). Integrated Circuit (IC) dikenal juga dengan nama
chip.
 Dioda

Dioda merupakan salah satu jenis komponen yang aktif yang berfungsi
sebagai komponen penyearah. Dioda terbuat dari semikonduktor jenis silicon da
germanium. Dioda disusun menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub
positif (+) dan semikon duktor jenis n sebagai kutub negative (-). Karena diode
termasuk komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari sambungan P ke
sambungan N akan dilewatkan jika tegangan listrik yang dilewatkan pada dioda
berbahan silicon minimal 0,7 volt dan pada diodsa berbahan germanium minimal
0,3 volt.
Dioda juga berfungsi sebagai sakelar dalam rentang tegangan rendah.
Sebagai contoh, pada dioda jenis silicon, jika tegangan kurang dari 0,7 volt,
tegangan tidak dilewatkan, dan jika lebih besar dari 0,7 volt, tegangan dilewatkan.
Dioda dibagi dalam beberapa jenis yaitu dioda penyearah, dioda zener, dan dioda

foto. dioda Light Emitting Diode (LED), dan laser dioda. Bentuk fisik dioda
dapat dilihat pada gambar 2.6.
(Franky dan Deni, 2010)
2.2.2 Komponen Pasif

 Transformator (Trafo)

Transformator (trafo) ialah alat listrik/elektronika yang berfungsi


memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi
sekunder. Pemindahan daya listrik dari primer ke sekunder disertai dengan
perubahan tegangan baik naik maupun turun.
Ada dua jenis trafo yaitu trafo penaik tegangan (step up transformer) dan trafo
penurun tegangan (step down transformer). Jika tegangan primer lebih kecil dari
tegangan sekunder, maka dinamakan trafo step up. Tetapi jika tegangan primer
lebih besar dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo step down.

 Resistor

Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain


memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik
apabila di aliri tegangan listrik di antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya
banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen
yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya.
Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya
mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir. Untuk lebih jelas mengenai jenis dan simbol resitor
ditunjukan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Jenis Resistor, Penulisan Simbol Resistor dan Gambar 2.4.4.4 Resistor

 Kapasitor

Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika yaitu di pakai untuk


mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf (mikro farad). Fungsi
elco biasanya sering di sebut sebagai kapasitor polar. Dalam kapasitor polar
mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap kakinya, sehingga didalam
pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah didalam pemasangan.
Elco atau kondensator/kapasitor elektrolit yaitu komponen yang mempunyai
dua kaki, yakni kaki ( – ) dan kaki ( + ). Fungsi elco juga bisa di sebut sebagai
penyimpan arus listrik searah DC. Rangkaian elco biasanya di gunakan dalam
rangkaian apa saja, misalnya pada power supply regulator dan rangkaian lainnya.
Kapasitor elco di bagi jadi 2 type, yakni kapasitor polar dan kapasitor bipolar /

non polar. Pembagian ini didasarkan pada polaritas (kutub positif dan negatif) dari
masing- masing kapasitor.
2.2.3 Komponen Pendukung

 PCB

Printed Circuit Board merupakan kepanjangan dari PCB. Dalam bahasa

Indonesia, kepanjangan ini memiliki arti Papan Sirkuit Cetak atau Papan

Rangkaian Cetak. Dari istilah tersebut dapat diartikan bahwa PCB memiliki

pengertian yaitu sebuah papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen

elektronik.

 Spacer PCB

Salah satu komponen part elektronik pada papan PCB bernama metal spacer. Mur
baut dengan ring panjang ini terbuat dari bahan metal, kuningan, besi, tembaga
ada juga slobong dari plastik. Fungsi utamanya untuk menghalangi arus langsung
dari elemen sehingga tidak terjadi konsleting.

Spacer ini sangat diperlukan terutama untuk modul PCB Elektronik dengan
komponen yang harus mengangkang. Dengan adanya komponen spacer ini jadi
ada ruang tanpa harus takut rusak komponen lain karena tertekan atau terlepas
dari dudukannya.
 Pin Header

Header Pin adalah bentuk konektor listrik. Header Pin jantan terdiri dari satu atau
lebih baris pin logam yang dicetak menjadi alas plastik, seringkali terpisah 2,54 mm,
meskipun tersedia dalam banyak jarak. Header pin jantan hemat biaya karena
kesederhanaannya. Pin Header berguna sebagai soket tempat menghubungkan kabel
kabel konektor, ada dua jenis pin header yaitu pin header male dan pin header female,
walaupun berbeda namun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai konektor.

 Kabel Jumper
kabel jumper merupakan kabel elektrik yg memiliki pin konektor pada setiap ujungnya
dan memungkinkanmu untukmenghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino
tanpa memerlukan solder.
 Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu
indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk
menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer,
terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor
terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila
dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk
dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
 Solder

Solder merupakan jens alat pemanas yang berguna untuk melelehkan timah sehingga

nantinya akan mudah menempel pada komponen atau kaki-kaki transistor elektronika.

Sehingga dengan demikian komponen dan kaki transistor tersebut akan dapat menyatu

dengan jalur pada pcb (printed circuit board).

 Timah Solder

Timah solder merupakan sejenis timah yang terbuat dari pencampuran bahan perak dan

timah, timah solder untuk keperluan mematri komponen elektronika sering juga dikenal

dengan istilah Alloy.


BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


1) Trafo Step Down | 1 buah 11) Switch
2) Dioda ln4002 | 4 buah 12) Papan PCB
3) IC 7812 | 1 buah 13) Kabel Jumper
4) IC 7805 | 1 buah 14) Spaces PCB
5) LED | 1 buah 15) Pin Header
6) Kapasitor 2200 uf | 1 buah 16) Kabel Colokan
7) Kapasitor 0,1 uf | 3 buah 17) Solder dan timah
8) Kapasitor 10 uf | 2 buah
9) Resistor 4,7K | 1 buah

3.2 Cara Kerja


Dalam praktikum ini dilakukan 2 percobaan yaitu menggunakan PCB bolong dan
PCB yang polos jadi ada cara kerja antara lain

3.2.1 PCB Bolong


1) Siapkan alat dan bahan
2) Susun bahan dipapan PCB seperti skema gambar di bawah ini
3) Menyolder bahan yang sudah dipasang di papan PCB
4) Merapikan bahan yang sudah disolder ke papan PCB
5) Mengecek rangkaian pada PCB menggunakan trafo dan memastikan rangkaian
berjalan sesuai dengan skema.
6) Data diambil untuk lampiran laporan praktikum
\

3.2.2 PCB Polos


1) Siapkan alat dan bahan
2) Desain rangkaian seperti ini di software desain elektronik seperti proteus atau kicad

3) Setelah mendesain rangkaian seperti itu maka didapatkan hasil seperti ini

4) Mengeprint desain di atas menggunakan printer laserjet dengan kertas foto


5) Menggosok PCB menggunakan kawat pencuci piring dengan air hingga lapisan
tembaga sedikit terkikis
6) Mensetrika desain yang sudah di print tersebut ke papan PCB
7) Memotong papan PCB sesuai dengan ukuran desain menggunakan mesin pemotong
8) Menyiapkan pelarut PCB yaitu FeCl3 dan menuangkannya ke tempat pelarut yang
didalamnya ada air panas
9) Melarutkan PCB hingga lapisan tembaga hilang dan hanya menyisahkan jalur desain
10) Bilas PCB menggunakan air bersih dan lap hingga kering
11) Menggosok jalur desain menggunakan kawat pencuci piring yang terdapat tinta print hingga
lapisan tembaga muncul
12) Bolongkan jalur di PCB sesuai desain menggunakan bor dan susun bahan di PCB
13) Menyolder bahan yang sudah terpasang di papan PCB
14) Mengecek rangkaian pada PCB menggunakan trafo dan memastikan rangkaian
berjalan sesuai dengan skema.
15) Data diambil untuk lampiran laporan praktikum

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2.1 Hasil Rangkaian PCB Bolong

Setelah melakukan semua cara kerja maka didapatkan hasil rangkaian yang
telah dibuat seperti berikut
Setelah itu kita melakukan pengukuran menggunakan multimeter apakah
tegangannya sesuai dengan skema yang kita ikuti

4.2.2 Melakukan pengukuran pada output 5 volt pada PCB


Bolong
4.2.3 Melakukan pengukuran pada output 12 volt pada PCB
bolong

4.3.1 Hasil Rangkaian PCB Polos


Setelah melakukan semua cara kerja maka didapatkan hasil rangkaian yang
telah dibuat seperti berikut

4.2 Pembahasan
Sumber tegangan yang digunakan yaitu sumber AC 220 volt. Kemudian
tegangan tersebut masuk ke trafo step down sehingga outputnya menjadi 6
volt .Arus masuk ke dioda jembatan sehingga arus yang awalnya arus AC menjadi
arus DC. Hal ini disebabkan karena selama setengah siklus tegangan sekunder
yang positif menyebabkan arus akan mengalir ke diode ke2 dan tidak akan
mengalir ke dioda 1 karena diode 1 yang merefers arus kemudian diode 2 yang
memfordward arus. Kemudian pada saat arus kembali ke penyearah jembatan
maka arus melalui diode ke 3 karena arus cenderung mengalir dari potensial tinggi
ke rendah dan kembali ke trafo. Dan selama setengah siklus tegangan sekunder
yang negative maka arus melalui diode ke 4 lalu masuk ke rangkaian. Pada saat
arus kembali ke penyearah jembatan arus hanya melalui diode 1 dan kembali ke
trafo. Dari proses tersebut rangkaian hanya mengalami satu kondisi meyebabkan
arus dari ac menjadi dc. Arus masuk ke regulator IC 7812 sehingga tegangan yang
sebelumnya 6 volt menjadi 4,6 volt sehIngga arus terbagi 3 yaitu ke output, ke
resistor dan led, dan ke kapasitor menyebabkan resistor dan led, kapasitor dan
output memiliki tegangan yang sama. Kapasitor disini berguna pada saat tegangan
turun kapasitor dapat membantu menyuplai tegangan ke resistor dan output. Pada
saat rangkaian dihubungkan dengan sumber tegangan lalu led pada rangkaian
menyala maka rangkaiannya sudah benar.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Sebuah power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik
untuk satu atau lebih beban listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat
yang mengkonversi salah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun mungkin
juga merujuk ke perangkat yang mengkonversi energi bentuk lain (misalnya,
mekanis, kimia, surya) menjadi energi listrik. Sebuah catu daya diatur adalah salah
satu yang mengontrol tegangan output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai
dikendalikan mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban
arus atau tegangan yang diberikan oleh sumber energi catu daya.
Mengubah teg bolak balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).. dan
teg DC tadi dibagi-bagi menjadi beberapa teg keluaran yg berbeda spt 3.3volt, 5
volt, 12volt dll sesuai kebutuhan komponen yg ada.
Sama seperti batere laptop. Saat listrik ada, dia akan mengisi dirinya hingga
penuh. Saat listrik mendadak mati, dia akan menggantikan fungsi PLN sampai
kapasitasnya habis.

Anda mungkin juga menyukai