ELEKTRONIKA DASAR
Disusun Oleh :
Ajeng Maharani 118110028
David Erikson 120110005
Dwi Kurnia Alfandi 118110066
Fatma Sari 120110010
Gabriella Olivia 120110022
Maryono Sitorus 11116070
Nabilah Aida 120110016
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
bisa menciptakan tegangan DC yang bermacam- macam antara 0 - 60 volt
serta arus antara 0 - 10 ampere.
2. Catu daya sakelar, catu daya tipe ini mengadopsi tata cara yang berbeda dari
catu daya linier. Pada jenis ini tegangan AC yang masuk ke rangkaian
langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa trafo. Tata cara
penyearah tegangan merupakan dengan memakai frekuensi besar antara
10KHz - 1MHz, yang jauh lebih besar daripada frekuensi AC, dekat 50Hz.
Sirkuit ini bisa dikontrol dengan tepat dan baik. [1]
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan catu daya dan laporan ini, antara lain:
1. Memahami pembuatan, metode, serta prinsip kerja dari catu daya yang
dibuat.
2. Membuat catu daya yang memiliki keluaran berupa 5 Volt.
4
BAB II
TEORI DASAR
5
2.2.2 Penyearah Gelombang
Penyearah gelombang merupakan rangkaian elektronika pada catu
energi yang gunanya mengganti gelombang AC jadi gelombang DC
sehabis tegangan diturunkan oleh trafo step-down. Penyearah tersusun
atas elemen-elemen dioda, ialah penyearah separuh gelombang
(terdiri dari 1 komponen dioda) serta penyearah gelombang penuh(
terdiri dari 2 ataupun 4 komponen dioda).
Gambar 2. Rectifier
2.2.3 Filter
Filter digunakan buat menyeimbangkan sinyal arus dari penyearah.
Filter umumnya terdiri dari rakitan kapasitor jenis elektrolit ataupun
(ELCO) kapasitor elektrolit.
2.2.4 Regulator
Regulator tegangan digunakan buat mengendalikan tegangan supaya
tegangan keluaran tidak terbawa-bawa oleh temperatur, arus beban,
serta tegangan masukan dari filter keluaran. Komponen regulator ini
berfungsi sebagai penstabil dan pengatur tegangan yang berasal dari
rangkaian penyaring [2]. Regulator tegangan terdiri dari dioda Zener,
transistor, ataupun IC (integrated circuit).
6
BAB III
METODOLOGI
BAHAN ALAT
Dioda 1N4007 (4 buah) Tang
Elcho 470Uf 16V Kabel Stop Kontak
Resistor (𝑅𝑆 dan 𝑅𝐿 ) Multimeter
Dioda Zener 5,1V Solder
LED
PCB
Trafo non CT
Timah
7
3. Tegangan 𝑉𝐷𝐶 difilter menggunakan kapasitor berukuran 470 µF sehingga
memperkecil 𝑉𝑅𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 . 𝑉𝐷𝐶 yang terfilter masih sebesar 16.97 Volt.
4. Agar V resultnya adalah 5 Volt maka perlu meregulasi tegangan dari 𝑉𝑅𝑆
menggunakan Dioda Zener degan tegangan regulasinya adalah 𝑉𝑍 sebesar
5.1 Volt
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasakan teori yang sudah ada gelombang keluaran dari rangkaian diode
yaitu bermacam macam dapat berupa keluaran gelombang penuh maupun keluaran
setengah gelombang. Hal ini dikarenakan banyaknya penggunaan diode pada
rangkaian tersebut. Sehingga keluaran dari setengah gelombang dapat dirangkai
dengan menggunakan satu buah diode saja sedangkan untuk keluaran pada
gelombang penuh dapat diperoleh dari rangkaian dua buah diode.
Catu daya yaitu suatu alat yang berguna sebagai sumber tegangan listrik
dengan nilai tegangan yang keluarannya dapat diatur. Prinsip kerja catu daya DC
ini yaitu dengan mengubah arus AC menjadi DC menggunkan rangkaian diode, dari
diode setegah gelombang atau juga diode gelombang penuh, tetapi besar
tegangannya sudah diturunkan dahulu oleh trafo step down. Selanjutnya arus yang
akan difilter oleh capasitor dan masuk IC, lalu tegangan yang ada dapat di sesuaikan
dengan tegangan yang diinginkan. Kemudian, difillter kembali di kapasitor sebelum
tegangan ini keluar dari rangkaian.
Berdasarkan pada teori yang sudah ada besarnya keluaran dari suatu catu
daya itu dipengaruhi juga oleh penggunaan jenis IC yang digunakan, contoh nya
apabila suatu rangkaian menggunkan IC dengan jenis 7809 maka sesuai teori
keluaran dari rangkaian yang diperoleh yaitu 9 volt dan begitu juga bila jenis IC
yang dipakai IC 7805 maka sesuai teori tegangan keluaraan yg di dapat dari
rangkaian ini adalah 5 volt.
Pada suatu percobaan dengan perakitan catu daya menggunakan rangkaian
dioda setengah gelombang dan gelombang penuh. Untuk rangkaian dari catu daya
yang memakai dioda gelombang penuh IC menggunakan IC 7805. Dalam teori ini
IC 7805 memiliki suatu hasil tegangan keluaran sebesar 5 V.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk mendapatkan catu daya dengan tegangan keluaran 5 Volt, kami
menggunakan tegangan 𝑉1 = 220𝑉dan 𝑉2 = 12V. 𝑉2 tersebut disearahkan dengan
diode tipe 1N4007 dan menghasilkan 𝑉𝑝𝑒𝑎𝑘 = 16.97𝑉. Tegangan 𝑉𝐷𝐶 kemudian
difilter menggunakan kapasitor berukuran 470 µF sehingga dan 𝑉𝐷𝐶 yang terfilter
masih sebesar 16.97V. Kemudian agar V resultnya sesuai dengan yang diinginkan
maka, tegangan dari 𝑉𝑅𝑆 diregulasi menggunakan Dioda Zener sebesar 5.1 Volt dan
menghasilkan V result sebesar 5V. Kemudian dengan nilai yang sudah diketahui
sebelumnya 𝑉𝐷𝐶 min = 16 volt , 𝑉𝑍 RL sebesar 1 kΩ, kemudian dilakukan
perhitungan dan didapatkan 𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑥 sebesar 2.1 kΩ. Maka dari itu, 𝑅𝑆 harus kurang
dari 2.1kΩ.
𝑉𝑠𝑜𝑢𝑟𝑐𝑒 𝑚𝑖𝑛
𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑥 = (( ) − 1) . 𝑅𝐿
𝑉𝑍
𝑉𝐷𝐶 𝑚𝑖𝑛
= (( ) − 1) . 𝑅𝐿
𝑉𝑍
16 𝑉
= (( ) − 1) . 1 kΩ
5.1 𝑉
= (3.1 − 1) . 1 kΩ
= 2.1 . 1 kΩ
𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑥 = 2.1 kΩ
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
VP = VDC
V2 12V
VDC = = = 16,97 V
0,707 0,707
𝑉𝐿
𝐼=
𝑅𝐿
𝑉𝑍
=
1 𝐾Ω
5,1 𝑉
= 1 𝐾𝛺
= 5,1 𝑚𝐴
𝐼
𝑉𝑅 (𝑜𝑢𝑡) = 𝑓
𝑜𝑢𝑡 .𝐶
5,1 𝑚𝐴
=
2𝑓𝑜𝑢𝑡 (470 𝜇𝐹)
12
5,1 𝑚𝐴
=
2 (60 𝐻𝑧)(470 𝜇𝐹)
= 0.088 𝑉
𝑉𝑠𝑜𝑢𝑟𝑐𝑒 𝑚𝑖𝑛
𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑥 = (( ) − 1) . 𝑅𝐿
𝑉𝑍
𝑉𝐷𝐶 𝑚𝑖𝑛
= (( ) − 1) . 𝑅𝐿
𝑉𝑍
16 𝑉
= ((5.1 𝑉) − 1) . 1 kΩ
= (3.1 − 1) . 1 kΩ
= 2.1 . 1 kΩ
𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑥 = 2.1 kΩ
13
Alat dan Bahan :
(PCB)
14
(LED 5 Volt dan RL 1 kΩ)
15
(Kabel)
16
17