Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya seh
ingga saya diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan penulisan makalah ini den
gan tepat waktu.
Meskipun makalah ini dibuat pada masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) Harapan s
aya semoga isi makalah ini tetap sesuai dengan standar yang berlaku dan dapat diperg
unakan sebagai sarana literasi dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan me
ngenai tema yang diangkat pada makalah ini, juga untuk memenuhi tugas dari dosen p
engampu mata kuliah.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan baik secara struktur makalah
maupun isi makalah. Oleh karena itu, besar harapan saya untuk menerima masukan, k
ritik dan juga saran yang bersifat positif dan membangun untuk menyempurnakan ma
kalah ini ke depannya.
Penyusun
Randika Adhitama
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3
1.2 Permasalahan...............................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
DASAR TEORI........................................................................................................................5
2.1 Tegangan dan Arus AC...............................................................................................5
2.2 Tegangan dan Arus DC...............................................................................................5
2.3 Transformator..............................................................................................................6
2.4 Dioda Penyearah.........................................................................................................7
2.5 Filter Kapasitor............................................................................................................8
2.6 Regulator Arus dan Tegangan.....................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................9
PERANCANGAN....................................................................................................................9
3.1 Diagram Skematik.......................................................................................................9
3.2 Simulasi.....................................................................................................................10
3.3 Perancangan Layout PCB..........................................................................................11
3.4 Pemrosesan PCB.......................................................................................................12
3.5 Pengawatan...............................................................................................................13
3.6 Kotak.........................................................................................................................14
BAB IV...................................................................................................................................18
PEMBAHASAN.....................................................................................................................18
BAB V....................................................................................................................................20
KESIMPULAN.......................................................................................................................20
DAFTAR PISTAKA...............................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
4
BAB II
DASAR TEORI
Arus listrik AC atau alternating current yaitu listrik yang besar dan arah arusnya
yang selalu berubah-ubah atau bolak-balik. Listrik arus AC akan membentuk
gelombang yang biasa dinamakan dengan gelombang sinusoida. Dan di Indonesia
sendiri, arus AC ini dikelola dan berada di bawah penguasaan PLN.
Indonesia saat ini menerapkan pengelolaan listrik bolak-balik pada frekuensi
50Hz dan Tegangan standar yang saat ini diterapkan di Indonesia untuk arus bolak-
balik 1 fasa adalah 220 volt, yang mana tegangan serta frekuensi inilah yang sampai
ke rumah anda, lain cerita jika anda tidak langganan listrik PLN.
Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu
pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber AC
selalu pada satu kutub saja, positif saja atau negatif saja. Dari sumber AC dapat
disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan rangkaian penyearah yang di
bentuk dari dioda. Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu penyearah
setengah gelombang, Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda, dan Penyearah
Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier).
Tegangan DC juga dapat diperoleh dari batere. Dengan penggunaan batere ditawarkan
sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun dapat habis tergantung kapasitas
batere tersebut. Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada
biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator
tegangan yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai
tertentu. Regulator tegangan ini biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau 79xx.
Untuk seri 78xxdigunakan untuk regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx
digunakan untuk regulator DC negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan
diregulasikan.Misalnya kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator yang
digunakanadalah 7805. IC regulator ini biasanya terdiri dari tiga pin yaitu input,
ground dan output. Dalam menggunakan IC ini tegangan input harus lebih besar
beberapa persen (tergantung pada data sheet) dari tegangan yang akan diregulasikan.
5
2.3 Transformator
6
2.4 Dioda Penyearah
Dioda adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang
berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC
(Direct Current). Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya
melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan
melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir.
7
2.5 Filter Kapasitor
Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi
sebagai penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari dioda penyearah.
Selain menggunakan filter juga menggunakan resistor sebagai tahanan, Dalam keadaan
ideal ini, tegangan keluaran DC akan sama dengan tegangan puncak masukan dan akan
ditahan untuk seterusnya.
Efektivitas kapasitor sebagai tapis tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah :
Kapasitas/ukuran kapasitor
Waktu
Ketiga faktor tersebut mempunyai hubungan sebagai berikut :
T=RxC
dimana T adalah waktu dalam detik, R adalah hambatan dalam ohm dan C adalah
kapasitansi dalam farad. Perkalian RC disebut sebagai “konstanta waktu” merupakan
ukuran seberapa cepat tegangan dan arus tapis (kapasitor) merespon perubahan pada
masukan. Kapasitor akan terisi sampai sekitar 62,2% dari tegangan yang dekenakan
selama satu konstanta waktu. Demikian saat dikosongkan selama satu konstanta
waktu, maka tegangan kapasitor akan turun sebanyak 62,2%. Untuk mengisi kapasitor
sampai penuh diperlukan waktu sekitar 5 kali konstanta waktu.
Rangkaian pencatu daya (power supply) dengan regulator diode zener pada
gambar rangkaian diatas, merupakan contoh sederhana cara pemasangan regulator
tegangan dengan dioda zener. Diode zener dipasang paralel atau shunt dengan L dan
R . Regulator ini hanya memerlukan sebuah diode zener terhubung seri dengan
resistor RS . Perhatikan bahwa diode zener dipasang dalam posisi reverse bias.
Dengan cara pemasangan ini, diode zener hanya akan berkonduksi saat tegangan
reverse bias mencapai tegangan breakdown dioda zener.
8
zener biasanya tertulis pada body dari dioda tersebut.
9
BAB III
PERANCANGAN
Daftar Komponen :
NO. Nama Besar/Jenis
1. R1 0,5 ohm/5 watt
2. R2, R3, R7 100K ohm
3. R4, R8 10K ohm
4. R5 2,2 K ohm
5. R6 47 ohm
6. R9 3,3 K ohm
7. Potensiometer 50k ohm
8. C1 10 uF
9. C2 470 uF
10. C3 3300mF/2.5 V
11. Trafo 1A
12. Q1 BC178
13. Q2 A671
14. Q3 2N3055
15. Dioda Bridge BR-60
16. IC LM72
10
3.2 Simulasi
11
3.3 Perancangan Layout PCB
12
3.4 Pemrosesan PCB
13
3.5 Pengawatan
14
3.6 Kotak
15
16
17
18
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Adjustable Power Supply ini merupakan power supply stand alone dengan
tengangan keluaran mulai 0 V sampai dengan 35 V dan arus maksimum IA.
Rangkaiannya terdiri dari transformator stepdown untuk menurunkan teganagn dari
sumber jalaa-jala listrik. Penyearah tegangan menggunakan diode bridge (diode
penyearah yang sudah dipabrikasi dalam satu kern:ßan). Rangkaian dilengkapi dengan
regulator yang bertilngsi sebagai pengatur tegangan dan menjaga arus agar tetap pada
batas maksirnum dan minimum yang aman, dalarn hal ini digunakan IC LM 723.
Agar dapat menyuplai arus maksimal , rangkaian dilengkapi dengan penguat arus
transisitor. Supaya dapat dibawa dengan mudah dan aman serta terlindung dari debu
dan pengaruh lingkungan lainnnya, rangkaian dirakit dalam casing alumunium.
Berikut adalah Pembahasan komponen yang ada didalam Adjustable Power Supply
1. Transformator sebagai penurun tegangan Transformator step down yaitu
transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). Untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =
20
dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah
tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi
pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan
tegangan keluaran DC yang lebih kecil.
32.
4. Transistor sebagai penguat arus Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi
menguatkan daya sinyal masukan. Salah satu syarat yang dituntut pada penguat
adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar bentuknya seperti sinyal masukan,
hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau bentuk sinyal keluaran tidak tepat sama
dengan sinyal masukan, meskipun beda bentuk ini hanya kecil saja, maka dikatakan
sinyal keluarannya cacat.
5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output IC jenis Adjustable
Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang memiliki range
Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan Rangkaiannya. IC
Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu Positive Adjustable
Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator. Contoh IC jenis
Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317 yang memiliki
Range (jangkauan) tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Sedangkan
contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah LM337 yang memiliki
Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317. Pada dasarnya desain,
konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable Voltage Regulator adalah
sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output Tegangan DC-nya.
6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output Prinsip kerja dari Potensiometer
dapat kita asumsikan dua buah resistor biasa yang dirangkai seri, tapi dapat dirubah
nilai resistansinya. Resistansi total pada potensiometer akan selalu tetap dan ini
merupakan nilai Potensiometer ( Variabel Resistor ). Jika nilai resistansi dari R1
diperbesar dengan cara memutar bagian potensiometer, maka otomatis nilai resistansi
dari R2 akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, perubahan nilai
resistansi ini digunakan untuk mengatur tegangan output.
21
BAB V
KESIMPULAN
Dalam pembuatan layout pada PCB ada beberapa cara, salah satunya dengan
teknik strika
22
DAFTAR PISTAKA
https://skemaku.com/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc-serta-pemanfaatannya/
https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-
rectifier/
https://www.academia.edu/35605317/MAKALAH_TRANSFORMATOR.docx
https://elektronika-dasar.web.id/filter-power-supply-dengan-kapasitor/
23