Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYEARAH TAK TERKENDALI

Mata kuliah Elektronika Daya

Disusun oleh ;

Muhamad Azrul Azwar Hafid


(1824042003)
PTE 02

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan makalah ini,
meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangannya.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah elektronika daya dan
untuk mengetahui lebih lanjut tentang ilmu Penyearah tak terkendali.
Dalam penulisan makalah Penyearah tak terkendali ini banyak yang telah membantu
penyusun, baik saat membahas materi makalah, sebelum penyusunan, maupun selama
penyusunan, sehingga makalah Penyearah tak terkendali ini dapat terealisasikan.
Tidak ada kalimat yang pantas kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah Penyearah tak terkendali ini selain ucapan terima
kasih.
Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT, dan penyusun menyadari bahwa
masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah Penyearah tak terkendali. Untuk itu
penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penyusun berharap
tugas makalah Penyearah tak terkendali ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca
pada umumnya.

Makassar, 26 september 2019

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4


1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5


1. Power Supply ................................................................................................. 5
2. Parameter-parameter Penyearah .................................................................... 5
3. Penyearah Satu Phasa Setengah Gelombang ................................................. 7
4. Penyearah Satu Phasa Gelombang Penuh ...................................................... 9
5. Penyearah Tiga Phasa Setengah Gelombang ................................................ 11
6. Penyearah Tiga Phasa Gelombang Penuh.....................................................11

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13


1. Kesimpulan .................................................................................................... 13
2. Penutup .......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Penyearah terkendali (controlled rectifier) atau sering juga disebut dengan
konverter merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah
tegangan sumber masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida menjadi tegangan
luarandalam bentuk tegangan searah yang dapat diatur/ dikendalikan. Komponen
semikonduktor daya yang digunakan umumnya berupa SCR yang beroperasi sebagai
sakelar, pengubah, dan pengatur. Jenis sumber tegangan masukan untuk mencatu rangkaian
konverter dapat digunakan tegangan bolak-balik satu fasa maupun tiga fasa. Konverter
satu fasa merupakan rangkaian penyearah daya dengansumber masukan tegangan bolak-
balik satu fasa, sedangkan konverter tiga fasa rangkaian penyearah daya dengan sumber
masukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Berbeda dengan penyearah daya, dalamrangkaian
konverter dapat dilakukan dalam bentuk penyearahan terkendali setengah gelombang
(halfwave), penyearah gelombang-penuh (fullwave), dan semikonverter. Pembebanan
pada rangkaian penyearah terkendali juga dipasang beban resistif atau beban resistif-
induktif.

2. Rumusan masalah

Uraian rumusan masalah tentang Semikonduktor yang dapat penulis batasi meliputi:

A. Power supply
B. Parameter-paremeter penyearah
C. Penyearah satu phasa setengah gelombang
D. Penyearah satu phasa gelombang penuh
E. Penyearah tiga phasa setengah gelombang
F. Penyearah tiga phasa gelombang penuh

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Power supply
terbagi atas power supplai konvensional dan switching power supply. Power
supplai konvensional merupakan rangkaian penyearah yang sederana dengan efisiensi
yang rendah (<50%). Terdiri dari bagian-bagian trafo step down, penyearah (dioda), low
pass filter (LPF), regulator dan beban. Adanya trafo menyebabkan terdapatnya rugi-rugi
daya yang besar sehingga tidak efisien. Pada switching power supply , trafo tidak ada
sehingga rugi-rugi daya dapat ditekan. Tegangan langsung disearahkan lalu difilter
dengan LPF kemudian ke beban.
B. PARAMETER-PARAMETER PENYEARAH
Penyearah adalah suatu rangkaian yang mengubah sistem tegangan arus bolak-
balik menjadi sistem tegangan arus searah. Konverter ini terdiri dari rangkaian dioda
untuk mengubah sinyal arus bolak-balik menjadi sinyal arus searah, dan transformator
untuk mendapatkan tegangan yang sesuai dengan tegangan beban. Rangkaian penyearah
dibutuhkan terutama untukl suplai daya arus searah bagi rangkaian pengendali atau
rangkaian-rangkaian elektronik lainnya. Terdapat beberapa tipe penyearah, dan
penampilannya dievaluasi dari parameter-parameter berikut.
Tegangan keluaran rata-rata, Vdc: adalah nilai rata-rata dari tegangan kaluaran
hasil penyearahan, nilai ini dapat dinyatakan dengan :

Arus keluaran rata-rata, Idc: adalah nilai rata-rata dari arus keluaran hasil
penyearahan, nilai ini dapat dinyatakan dengan :

Idc= Vdc/R

Efisiensi atau perbandingan penyearahan: adalah perbandingan antara daya keluaran searah yang
dikirim ke beban dengan daya masukan ac yang diberikan oleh belitan sekunder transformator,
dinyatakan dengan :

Ƞ= Pdc in / Pdc out

5
Daya masukan ac, Pac : adalah daya yang ditunjukkan oleh pembacaan wattmeter
yang dihubungkan pada rangkaian penyearah dengan kumparan tegangan dihubungkan
dengan belitan sekunder transformator.
Faktor bentuk, ff: adalah perbandingan antara nilai efektif tegangan keluaran
dengan nilai efktif tegangan keluaran dengan nilai rata-rata tegangan keluaran hasil
penyearahan, parameter ini dinyatakan dengan:

ff= Vrms / Vdc

faktor riak (ripple factor) : adalah perbandingan antara nilai efktif kandungan riak
tegangan/arus keluaran terhadap nilai rata-rata tegangan/arus keluaran. Faktor ini
menentukan baik tidaknya sinyal hasil penyearahan. Fktor riak dinyatakan dengan:

regulasi tegangan: adalah perbandingan antara selisig tegangan keluaran


penyearahan tanpa beban dengan beban penuh terhadap tegangan keluaran penyearahan
beban penuh. Besarnya selisih tegangan terjadi disebabkan adanya tegangan jatuh maju
pada dioda serta tegangan yang hilang pada resistansi transformasi saat penyearah
mengalirkan arus beban. Parameter ini dinyatakan dalam persen, sehingga :

Transformen Utilitation Factor, TUF: adalah perbandingan antara daya dc yang


dikirim ke beban dengan rating daya dari belitan sekunder trafo, dan dinyatakan dengan :

TUF: Pdc / Strafo

6
Besar nilai parameter pada tiap-tiap jenis rangkaian penyearah akan berbeda-beda,
karena bentuk gelombang keluarannya tergantung dari rangkaian penyearahya.

C. PENYARAH SATU PHASA SETENGAH GELOMBANG


Rangkaian penyearah satu phasa setengah gelombang merupakan type penyearah
paling sederhana. Rangkaian ini hanya terdiri dari satu buah dioda dan trafo. Meskipun
jarang dipergunakan untuk kebutuhan industri, namun type penyearah ini sangat mudah
untuk menjelaskan prinsip operasi penyearahan. Rangkaian penyearah satu phasa ½
gelombang ditunjukkan pada gambar di bawah ini;

Pada siklus positif tegangan sumber, terminal anoda mendapatkan tegangan yang
lebih positif dari katoda sehingga dioda dibias maju, dengan demikian pada beban
mengalir arus dengan polaritas tegangan ditunjukkan seperti gambar. Idealnya teganga
keluaran yang sampai ke beban dengan tegangan sumber, namun karena adanya potensial
barier dan resistansi maju pada dioda serta resistansi dalam belitan sekunder
transformator, maka tegangan yang sampai ke beban akan berkurang sebesar tegangan
jatuh pada dioda dan resistansi dalam transformator, sedang pada saat siklus negatif
tegangan sumber, dioda akan mendapat bias mundur karena anoda mendapatkan
tegangan yang lebih negatif dari pada katoda, sehingga dioda tidak mengalirkan arus.
Pada siklus ini dioda menahan tegangan sumber. Bentuk gelombang tegangan dan arus
keluaran penyearah ini ditunjukkan pada gambar di bawah:

7
Dari bentuk gelombang tegangan keluaran tersebut di atas, dengan mengasumsi
bahwa tegangan sumber Vs= Vm sin ωt dan tegangan jatuh maju pada dioda serta pada
belitan sekunder transformator diabaikan, maka tegangan keluaran rata-rata adalah;

Nilai efektifnya adalah:

Selanjutnya arus keluaran penyearah dapat ditentukan, Idc = Vdc/R= Vm/(π.R).


Dari bentuk gelombang yang ditunjukkan pada gambar di atas, daya pada belitan
sekunder transformator dapat dinyatakan dengan:

8
D. PENYEARAH SATU PHASA GELOMBANG PENUH
Pada penyearah satu phasa gelombang penuh, baik siklus positf maupun siklus
negatif dari tegangan sumber disearahkan. Proses penyearahan ini dapat dilakukan
dengan dua carra, yaitu dapat menggunakan:
1. Penyearah dengan transformator tap tengah.
2. Penyearah sistem jembatan
1) Penyearah dengan trasnformator tap tengah
Penyearah ini dapat pula disebut sebagai penyearah setengah gelombang dua
phasa, karena fungsi dari transformator dengan tap tengah untuk menghasilkan
sumber tegangan dua phasa, dimana phasa satu dan dua berbeda 18 derajat. Pada
penyearah ini dua buah dioda dan transformator satu phasa yang mengguanakan tap
tengah belitan sekundernya.
Seperti pada gambar di bawah:

Pada priode 0<ωt<π, tegangan phasa Va berada pada siklus positif, dioda D1
mendapat bias maju dan dioda D2 mendapat bias mundur, sehingga arus mengalir
pada beban melalui dioda D1 dengan loop A-D1-R-ct-A. Sedang pada saat
π<ωt<2π,Va berada pada siklus negatif Vb pada siklus positif , sehingga dioda D2
mendapat bias maju, dan beban dialiri arus melalui D2 dengan loop B-D2-R-Ct-B.
Pada saat D2 kondisi D1 mendapat tegangan mundur sebesar Va+Vb , sehingga pada
penyearah ini tiap dioda harus memiliki PIV sebesar 2Vm. Bentuk gelombang
tegangan arus pada tiap titik dari rangkaian ini ditunjukkan pada gambar d bawah:

9
Nilai efektifnya:

Selanjutnya, arus keluaran penyearah dapat ditentukan, Idc= Vdc/R=Vm/(π.R).


dari bentuk gelombang yang ditunjukkan pada gambar di atas, daya pada belitan
sekunder transformator dapat dinyatakan dengan:

2) Penyearah satu phasa sistem jembatan


Sebagian besar supplai daya arus searah menggunakan penyearah satu phasa
sistem jembatan yang mempergunakan empat dioda. Rangkaian dapat dilihat pada
gambar di bawah:

10
Pada siklus positif tegangan sumber, yaitu pada 0<ωt<π, dioda D1 dan D2
konduksi sehingga beban mendapatkan tegangan dan mengalirkan arus dengan loop
A-D1-R- D2-B-A. Pada siklus ini D3 dan D4 mendapat bias mundur dan masing-
masing memblok tegangan puncak sebesar Vm. Pada saat π<ωt<2π, dioda D3 dan
D4 mendapat bias maju sehingga beban dialiri arus dengan loop B- D3¬-R- D4-A-B.
Bentuk gelombang tegangan pada beban akan sama dengan penyearah tap tengah,
sehingga tegangan keluaran yang dihasilkan vdc= 2Vm/π.
E. PENYEARAH TIGA PHASA SETENGAH GELOMBANG
Rangkaian penyearah diode tiga phasa menggunakan tiga diode penyearah R1,
R2, dan R3 ketiga katodenya disatukan menjadi terminal positif . Tegangan DC yang
dihasilkan melalui beban resistif RL. Masing-masing diode akan konduksi ketika ada
tegangan positif, sedangkan tegangan yang negatif akan diblok. diode R1, R2, dan R3
anak konduksi secara bergantian sesuai dengan siklus gelombang saat nilainya lebih
positif. Arus searah negatif kembali ke sekunder trafo melalui kawat N. Tegangan DC
yang dihasilkan tidak benar-benar rata, masih mengandung riak (ripple).
Rangkaian penyearah diode setengah gelombang dengan ketiga diode R1, R2, dan
R3 dipasang terbalik, ketiga anodenya disatukan sebagai terminal positif. diode hanya
konduksi ketika tegangan anode lebih positif dibandingkan tegangan katode. Tegangan
DC yang dihasilkan negatif (seperti pada gambar d bawah)

F. PENYEARAH TIGA PHASA GELOMBANG PENUH


Rangkaian penyearah tiga phasa ini mendapat masukan dari sumber tegangan
bolak-balik tiga phasa melalui transformator, yang umumnya belitan sekundernya
dihubung bintang. Rangkaian dioda yang terdiri dari enam buah dioda dapat
dikelompokkan menjadi dua grup, yaitu grup yang konduksi pada siklus tegangan sumber
positif yaitu D1, D3, D5, dan dioda yang konduksi tegangan sumber negatif
yaitu D2,D4,D6. Pada sumber tegangan tiga phasa, tegangan phasa berbeda 12 derajat.

11
Dari keenam dioda di atas, dioda yang konduksi adalah yang menerima tegangan paling
positif.

Jika Vs1= Vm sin ωt, maka Vs2 dan Vs3 masing-masing adalah Vm sin
(ωt+2π/3) dan Vm sin (ωt-2π/3). Pada saat π/3<ωt<2π/3 D1 dan D6 akan mendapatkan
bias majudari sumber tegangan Vab sehingga beban akan dialiri arus dengan loop A- D1-
R- D6-B-N-A. Pada saat 2π/3<ωt<4π/3 sumber tegangan Vac paling positif, sehingga
yang mendapat bias maju adalah D1 dan D2, sehingga beban dialiri arus dari sumber
tegangan Vac dengan loop A- D1-R- D2-C-N-A. Pada saat D1 dan D6 konduksi, D1 dan

D6 membelok tegangan sumber Vab dengan nilai maksimum sebesar dengan

demikian, tiap dioda digunakan harus memiliki Piv sebesar .

Dari beberapa parameter yang ada nampak bahwasanya penyearah tiga phasa
sistem jembatan ini memiliki penampilan yang jauh baik dibandingkan penyearah
sebelumnya. Selain efisiensi dan TUF yang jauh baik serta faktor riak yang sangat rendah
pada belitan sekundernya dialiri oleh arus bolak-balik. Dengan faktor riak yang rendah
ini akan memudahkan untuk membuat filter guna memperolaeh tegangan DC yang benar-
benar rata.

12
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat, kami dapat menyimpulkan bahwa:
 Power supply terbagi atas power supplai konvensional dan switching power
supply.
 Penyearah adalah suatu rangkaian yang mengubah sistem tegangan arus bolak-
balik menjadi sistem tegangan arus searah.
 Rangkaian penyearah satu phasa setengah gelombang merupakan type penyearah
paling sederhana. Rangkaian ini hanya terdiri dari satu buah dioda dan trafo.
Meskipun jarang dipergunakan untuk kebutuhan industri, namun type penyearah
ini sangat mudah untuk menjelaskan prinsip operasi penyearahan.
Proses penyearahan ini dapat dilakukan dengan dua carra, yaitu dapat
menggunakan:
 Penyearah dengan transformator tap tengah.
 Penyearah sistem jembatan
 Rangkaian penyearah tiga phasa ini mendapat masukan dari sumber tegangan
bolak-balik tiga phasa melalui transformator, yang umumnya belitan sekundernya
dihubung bintang.

13
2. PENUTUP
Penyusunan yakin bahwa dalam melaksanakan tugas pembahasan maupun
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan pembaca bersedia untuk
saling bertukar pendapat demi sempurnanya makalah ini.Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
dan semua pembaca pada umumnya
Demikian makalah penyearah tak terkendali yang kami susun dari hasil
presentasi, pembahasan maupun didapat dari pustaka dunia tentang penyearah tak
terkendali apabila dalam penyusunan dan penulisan ini ada salah ucapan bagi semua
pihak kami sangat mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Google: elektronika daya (penyearah tak terkendali)


2.Syamsurijal Mpd. 2007.Elektronika Daya.Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNM.

15

Anda mungkin juga menyukai