Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ALAT UKUR BESI PUTAR

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Pengetahuan
Besaran Elektrik

Disusun oleh :

Ridwan Sahri 531201038

PROGRAM STUDI TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

2022
BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

1.1. Pengertian alat ukur dan pengukuran.

Pengukuran adalah suatu perbandingan antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar.
Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini
digunakan suatu alat bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi , sehingga
dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh
pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan
diukur diperbandingkan dengan penunjukan dari voltmeter.

Pada pengukuran listrik dapat dibedakan dua hal:

a. Pengukuran besaran listrik, seperti arus (ampere), Tegangan (Volt), Daya


Listrik (watt), dll

b. Pengukuran besaran nonlistrik, seperti suhu, kuat cahaya, tekanan dll.

Dalam melakukan pengukuran pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara


dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemkian rupa sehingga alat ukur yang ada
dapat digunakan dan diperoleh efisiensi setinggi tingginya. Jika cara pengukuran
dan alatnya sudah ditentukan , penggunaanya harus dengan baik pula. Setiap alat
harus diketahui dan diyakini cara kerjanya. Dan harus diketahui pula apakah alat alat
yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai kelas ketelitian sesuai
dengan keperluannya.
Alat ukur listrik yaitu peralatan yang memungkinkan untuk mengamati
besaranbesaran listrik, instrumentasi perlu dipelajari agar dalam pemakaian tidak
terjadi kesalahan dan yang perlu diperhatikan dalam pengukuran adalah:

- Alat ukur tidak boleh membebani/mempengaruhi yang diukur atau disebut


mempunyai impedansi masuk yang besar.

- Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan
ketelitian yang tinggi (mempunyai accuracy error dan precision error yang
tinggi).

- Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang
sekecil-kecilnya sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil.

- Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak
terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki.

- Kemampuan baca (realibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala
dan alat penunjukan serta piranti untuk menghindari kesalahan paralak.

- Kemantapan (reabilitas) alat tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya kebenarannya
untuk jangka waktu yang lama.

Hal-hal yang penting diperhatikan pada pengukuran listrik

Cara pengukuran harus benar

Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara Pilih cara yang ekonomis.

- Alat ukur, harus dalam keadaan baik

- Secara periodic harus dicek (kalibrasi)

- Penyimpanan, transportasi alat harus diperhatikan.


- Operator (orang) harus teliti.
- Keadaan dimana dilakukan penelitian harus diperhatikan.

- Jika diperlukan laporan, maka pencatatan hasil pengukuran perlu


mendapatkanperhatian.

- Untuk catatan digunakan buku tersendiri

- Gunakan FORMULIR tetentu


BAB II PRAKTIKUM PENGUKURAN

II.I Tujuan

1. Menentukan tahanan dalam dari AUKP


2. Memperbesar skala maksimum Voltmeter AC dan DC
3. Pengaruh frekuensi pada voltmeter

II.II Alat-alat yang dipergunakan

1. Variac
2. Power supply
3. Voltmeter digital
4. Alat ukur besi putar AC/DC 0-30 volt
5. Dioda
6. Resistor-resistor
7. Kawat penghubung

II.III PROSEDUR PERCOBAAN

A. MENENTUKAN TAHANAN DALAM VMBP DAN KALIBRASINYA


1. Buatlah rangkaian gambar 1 pada papan kerja yang disediakan.
2. Tegangan supply hanya boleh dipasang pada rangkaian percobaan
apabila sudah disetujui oleh asisten.
3. Atur tegangan DC sebesar 16 Volt (Vdc)
4. Atur perlahan-lahan VR hingga Vm menunjukkan 5 volt.
5. Ukur dan catat tegangan pada R1.
6. Hitung arus yang melewati R1
7. Ukur dan catat tegangan pada VM (Vvm)
8. Hitung harga tahanan dalam (Rv) Voltmeter
9. Ulangi prosedur diatas untuk harga pengamatan 7V, 9V, 10V, dan 11V.
10. Tentukan harga Rv rata-rata.
11. Tulis hasil pengamatan pada tabel 1
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

B. UNTUK SUMBER TEGANGAN DC


1. Hubungkan pengawatan seperti pada gambar 2 pada papan kerja yang
disediakan untuk alat ukur yang mempunyai range 60V, 90V 120V,
150v, 200V.
2. Tegangan suply hanya boleh dipasang pada rangkaian percobaan apabila
sudah disetujui oleh asisten.
3. Hubungkan pengawatan gambar 3 untuk R1 = 240 ohm, R2 = 1 K ohm
4. Atur Vdc dari variac hingga menunjukan harga 60 Volt dengan
Voltmeter digital.
5. Ukur dan catat tegangan di R1 dan R2 dengan menggunakan VM yang
dibuat pada prosedur a) dengan menggunakan range 150 Volt
6. Ulangi prosedur b,c,d dengan mengganti R1 = 1K ohm, R2 = 4,12K
ohm, untuk Vdc = 90 Volt dan range 90 Volt
7. Ulangi prosedur b,c,d dengan menggati R1 = 1,5K ohm, R2 = 28,2K
ohm untuk Vdc = 120 Volt dan range 120 Volt.
8. Ulangi prosedur b,c,d dengan menggati R1 = 1,5K ohm, R2 = 28,2K
ohm untuk Vdc = 150 Volt dan range 150 Volt.
9. Ulangi prosedur b,c,d dengan menggati R1 = 1,5K ohm, R2 = 28,2K
ohm untuk Vdc = 200 Volt dan range 200 Volt.
10. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel 2.

C. UNTUK SUMBER TEGANGAN AC TANPA KAPASITOR


1. Semua prosedur percobaan seperti pada percobaan B hanya saja sumber
tegangan AC untuk nilai tegangan sama. Lihat gambar 4.

Gambar 4
BAB III

ISI

III.I ALAT UKUR AZAS BESI PUTAR

TIK : Mahasiswa diharapakan bisa mengetahui cara keja alat ukur besi putar

Mahiswa bisa memahami diagram rankaian pada alaut ukur besi putar

Alat ukur besi putar dapat digolongkan kedalam dua jenis / tipe:

1. Tipe tarikan / attraction type.


2. Tipe tolakan / repulsion type.

III.I.1. Konstruksi & Prinsip Kerja

Gambar-5 Besi putar

• Pada jenis tarikan besi bergerak bersama-sama dengan poros yang berbentuk
piringan dari besi lunak. Piringan ini ditempatkan sedikit keluar dari belitan. Jika
I (arus) mengalir kedalam kumparan maka medan didalam kumparan akan lebih
kuat dari medan magnit yang diluar akibatnya piringan akan tertarik kedalam.
• Pada jenis tolakan terdapat dua buah batang / kepingan dari besi yang
ditempatkan dalam kumparan. Kepingan besi yang satu diikatkan pada bagian
yang diam / kerangka kumparan sedangkan besi yang satunya dihubungkan
dengan bagian yang bergerak yaitu poros. Jika arus (I) dialirkan pada kumparan
maka akan timbul medan magnit. Kedua besi yaitu besi yang diam dan besi yang
dapat bergerak di magnitisir dengan arah yang sama, sehingga timbul kutub-kutub
yang sama pada kedua besi tersebut akibatnya terjadilah tolakan. Adanya torsi
dari alat ukur besi putar dapat diturunkan sebagaiberikut:
Arus yang mengalir dalam kumparan I. Induktansi kumpatan L dan simpangan

yang terjadi . Dengan bertambahnya arus sebesar da dan kumparannya sebesar


dL.

Akibat penambahan arus dI mengakibatkan penambahan tegangan:

d dL dI
e (LI)  I L
dt dt dt

Energy listrik yang diberikan:

eIdt  I2dL ILdI

Energy tersimpan berubah dari:

I 2L (I  dI)2(L  dL)
ke

Maka besarnya perubahan energy tersimpan


(I  dI)2(L  dL)  I 2L

Dengan mengabaikan bentuk-bentuk urutan yang lebih tinggi pada harga yang

kecil maka persamaan menjadi: I L d I + ½ I2 dL

Dari Prinsip konservasi energy:

Energy listrik yang diberikan : perubahan pada energy tersimpan + kerja mekanis

I2 dL + I L d I = (I L d I + ½ I2 dL) + Tda

dL

da
Tda = ½ I dL atau T = ½ I
2 2

Dimana:

T = dalam Nm

I = dalam

amper L =

dalam tleny a

= dalam

radian
III.I.2 Alat Ukur Besi Putar Sebagai Voltmeter

Alat ukur besi putar ini sederhana dan kuat dalam konstruksi, juga dapat
pula dipakai alat ukur yang mempunyai sudut yang sangat besar. Gaya
elektromagnetis dapat dibangkitkan dengan berbagai cara yaitu cara tolak
menolak dan cara kombinasi atraksi dan tolak menolak.
Untuk pengukuran tegangan DC, induktansi dari kumparan tetap tidak
berpengaruh.

Rangkaian Impedansi dalam AUBP

Untuk memperbesar skala maksimum dari Voltmeter disini dapat


dilakukan dengan menambah tahanan yang dipasang seri dengan impedansi dari
Voltmeter.

Jika batas ukur sekarang menjadi (n+1) kali batas ukur semula.
Sedangkan untuk pengukuran tegangan AC akan sama halnya pengukuran
tegangan DC bila kita menambah kapasitor yang dipasang secara paralel
dengan Rs untuk menghilangkan pengaruh frekuensi. Harga C kita dapatkan
persamaan
L
C=0,14 Rs2
Dimana :
Rs = tahanan yang dipasang seri dengan impedansi dalam dari Voltmeter

L = induktansi voltmeter
C = kapasitor yang dipasang paralel dengan Rs untuk menghilangkan frekuensi
dari jala-jala

Gambar rangkaian menghilangkan frekuensi

Pengukuran tegangan AC juga dapat diukur langsung bila kita


mengetahui nilai frekuensi dari sumber tegangan jala-jala AC yang diberikan
pada rangkaian yang akan diukur.

Contoh soal.

1. Berapakah besarnya tegangan kumparan alat ukur besi putar tersebut (pada Z) dan

besarnya tegangan pada Zsh. Jika Z  R = q1 , frekuensi = 50 Hz dan L = 0,4 H


dengan kemampuan arus simpangnya penuhnya 10 mA.

Jawab:
Vz VFS  I FS (R  JXL)
10mA x (0,1 2.50.0,4)
10ma(0,1125,6) 10ma x 125,7 1257(mA)
1,257volt
VZih  I sh  90mA 1  2.50.4/90
 90 

 1 
 90mA  1256/90   1mA(11256)
 90 
1mA(1257) 1,257Volt

III.II Tahanan dalam Dari AUKP

Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter

Hambatan dalam sebuah voltmeter dapat diukur dengan dua cara. Cara
pertama adalah dengan menganggap atau memperlakukan voltmeter sebagai
sebuah hambatan beban yang kemudian diberi arus dari sebuah ggl dan kemudian
diukur kuat arusnya seperti pada gambar 8.13. cara kedua serupa dengan cara
pertama, tetapi amperemeter pada cara pertama itu diganti dengan sebuah
hambatan yang sudah diketahui nilainya, seperti pada gambar 8.14.

Untuk rangkaian pada gambar 8.13, nilai hambatan dalam voltmeter dapat
dicari dengan persamaan,
RV=VI

Dengan V adalah tegangan yang terbaca pada voltmeter, dan i adalah kuat
arus yang terbaca pada amperemeter.

Untuk rangkaian pada 8.14, nilai hambatan dalam voltmeter dapat dicari
dengan persamaan,

V1−V2
RA= VR

V1
Dengan adalah beda potensial yang terbaca pada amperemeter sebelum

V2
R dipasang dan adalah beda potensial yang terbaca pada voltmeter setelah R

dipasang.

III.III Memperbesar Skala Maksimum Voltmeter

RS

RS
Vs Vs
Vm Vm

G b . 1 R a n g ka ia n P e rb e sa ra n B a ta s U k u r G b . 1 R a n g ka ia n P e n g u ku ra n Ta h a n a n D a
la m
` 1. Gunakan rangkaian seperti pada gambar 2 dengan ketentuan harga RS dengan n =
2;
2. Hidupkan power supply, pindahkan posisi saklar ke 1, dan atur power
supply menunjukkan skala penuh ( 6 volt ), kemudian pindahkan saklar
pada posisi 2. Catat hasil penunjukan meter dan masukkan ke dalam
tabel pengamatan pada kolom Vb = 5,5 volt. Jika Vb belum menunjukan
0,5 x Vm maka aturlah RS sehingga Vbp
3. menunjukan 0,5 x Vm;

3. Kemudian cata harga Rsp (Rs perbaikan) masukan ke dalam tabel percobaan;

4. Hitung harga perbedaan antara Vb dengan Vb perbaikan ( n=2 , Vbp = 0,5.


Vm);

5. Lakukan percobaan ini seterusnya dengan ketentuan n=3, dan seterusnya. Dan
ikuti langkah-langkah di atas;

6. Setelah selesai kemasi alat dan bahan, kembalikan ke tempat semula;

7. Hitung % kesalahan dengan formula %Kes = (Rs – Rsp)/ (Rs) x 100 %, atau
(Vb – Vbp) / (Vb) x 100 %

MEMPERBESAR BATAS UKUR VOLTMETER

Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan ataun beda potensial suatu
komponen. Untuk mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu
komponen,kedua titik tersebut harus dihubungkan dengan terminal voltmeter
sehingga terhubung secara paralel dengan komponen tersebut. Keakuratan
pengukuran tegangan bergantung pada hanbatan voltmeter. Jika hambatan dalam
voltmeter besar, maka arus yang melewati nya akan sangat kecil. Oleh karena itu,
idealnya hambatan voltmeter besarnya tak terhingga. Namun pada praktiknya,
hambatan voltmeter bukan tak terhingga, tetapi diusahakan sangat besar.
Untuk memperbesar batas ukur voltmeter dapat dilakukan dengan cara
memasang tahanan (Rm) yang diserikan dengan tahanan pada voltmeter (Rv).
Besarnya tahanan yang dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan
juga kelipatan batas ukur (n) dengan rumus : Rm = Rv (n - 1)
III.IV Pengaruh Frekuensi pada Voltmeter

Dalam penggunaan sebagai suatu alat pengukur volt, maka bila frekuensi dari
pada tegangannya adalah tinggi, maka perubahan dalam arus yang akan melalui
kumparan putar adalah lebih penting dari pada pengaruh arus –arus putar. Perubahan
dari pada arus ini terutama disebabkan oleh perubahan induktansi dari pada kumparan
tersebut. Untuk jelasnya maka dimisalkan bahwa jaringan dari sirkuit alat ukur
voltmeter dari suatu induktansi L dari kumparan tetap dan tahanan R dari pada
tahanan seri.

III.V Kesimpulan

1) Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasarkan pada arus yang akan
diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan
magnet.

2) Alat ukur besi putar dapat digolongkan kedalam dua jenis / tipe:

o Tipe tarikan / attraction type. o


Tipe tolakan / repulsion type.
3) Kelebihan alat ukur tipe besi putar ini sederhana tapi kuat dalam
kontrussinya, serta harganya murah.
Sehingga banyak digunakan sebagai pengukur arus listrik dan tegangan
listrik pada frekuensi-frekuensi yang dipakai pada jaring-jaring yang
terdapat di kota. Di samping itu alat ukur ini mempunyai sudut yang sangat
besar.

Anda mungkin juga menyukai