Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Pengetahuan
Besaran Elektrik
Disusun oleh :
2022
BAB I PENDAHULUAN
Pengukuran adalah suatu perbandingan antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar.
Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini
digunakan suatu alat bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi , sehingga
dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh
pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan
diukur diperbandingkan dengan penunjukan dari voltmeter.
- Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan
ketelitian yang tinggi (mempunyai accuracy error dan precision error yang
tinggi).
- Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang
sekecil-kecilnya sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil.
- Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak
terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki.
- Kemampuan baca (realibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala
dan alat penunjukan serta piranti untuk menghindari kesalahan paralak.
- Kemantapan (reabilitas) alat tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya kebenarannya
untuk jangka waktu yang lama.
Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara Pilih cara yang ekonomis.
II.I Tujuan
1. Variac
2. Power supply
3. Voltmeter digital
4. Alat ukur besi putar AC/DC 0-30 volt
5. Dioda
6. Resistor-resistor
7. Kawat penghubung
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
BAB III
ISI
TIK : Mahasiswa diharapakan bisa mengetahui cara keja alat ukur besi putar
Mahiswa bisa memahami diagram rankaian pada alaut ukur besi putar
Alat ukur besi putar dapat digolongkan kedalam dua jenis / tipe:
• Pada jenis tarikan besi bergerak bersama-sama dengan poros yang berbentuk
piringan dari besi lunak. Piringan ini ditempatkan sedikit keluar dari belitan. Jika
I (arus) mengalir kedalam kumparan maka medan didalam kumparan akan lebih
kuat dari medan magnit yang diluar akibatnya piringan akan tertarik kedalam.
• Pada jenis tolakan terdapat dua buah batang / kepingan dari besi yang
ditempatkan dalam kumparan. Kepingan besi yang satu diikatkan pada bagian
yang diam / kerangka kumparan sedangkan besi yang satunya dihubungkan
dengan bagian yang bergerak yaitu poros. Jika arus (I) dialirkan pada kumparan
maka akan timbul medan magnit. Kedua besi yaitu besi yang diam dan besi yang
dapat bergerak di magnitisir dengan arah yang sama, sehingga timbul kutub-kutub
yang sama pada kedua besi tersebut akibatnya terjadilah tolakan. Adanya torsi
dari alat ukur besi putar dapat diturunkan sebagaiberikut:
Arus yang mengalir dalam kumparan I. Induktansi kumpatan L dan simpangan
d dL dI
e (LI) I L
dt dt dt
I 2L (I dI)2(L dL)
ke
Dengan mengabaikan bentuk-bentuk urutan yang lebih tinggi pada harga yang
Energy listrik yang diberikan : perubahan pada energy tersimpan + kerja mekanis
I2 dL + I L d I = (I L d I + ½ I2 dL) + Tda
dL
da
Tda = ½ I dL atau T = ½ I
2 2
Dimana:
T = dalam Nm
I = dalam
amper L =
dalam tleny a
= dalam
radian
III.I.2 Alat Ukur Besi Putar Sebagai Voltmeter
Alat ukur besi putar ini sederhana dan kuat dalam konstruksi, juga dapat
pula dipakai alat ukur yang mempunyai sudut yang sangat besar. Gaya
elektromagnetis dapat dibangkitkan dengan berbagai cara yaitu cara tolak
menolak dan cara kombinasi atraksi dan tolak menolak.
Untuk pengukuran tegangan DC, induktansi dari kumparan tetap tidak
berpengaruh.
Jika batas ukur sekarang menjadi (n+1) kali batas ukur semula.
Sedangkan untuk pengukuran tegangan AC akan sama halnya pengukuran
tegangan DC bila kita menambah kapasitor yang dipasang secara paralel
dengan Rs untuk menghilangkan pengaruh frekuensi. Harga C kita dapatkan
persamaan
L
C=0,14 Rs2
Dimana :
Rs = tahanan yang dipasang seri dengan impedansi dalam dari Voltmeter
L = induktansi voltmeter
C = kapasitor yang dipasang paralel dengan Rs untuk menghilangkan frekuensi
dari jala-jala
Contoh soal.
1. Berapakah besarnya tegangan kumparan alat ukur besi putar tersebut (pada Z) dan
Jawab:
Vz VFS I FS (R JXL)
10mA x (0,1 2.50.0,4)
10ma(0,1125,6) 10ma x 125,7 1257(mA)
1,257volt
VZih I sh 90mA 1 2.50.4/90
90
1
90mA 1256/90 1mA(11256)
90
1mA(1257) 1,257Volt
Hambatan dalam sebuah voltmeter dapat diukur dengan dua cara. Cara
pertama adalah dengan menganggap atau memperlakukan voltmeter sebagai
sebuah hambatan beban yang kemudian diberi arus dari sebuah ggl dan kemudian
diukur kuat arusnya seperti pada gambar 8.13. cara kedua serupa dengan cara
pertama, tetapi amperemeter pada cara pertama itu diganti dengan sebuah
hambatan yang sudah diketahui nilainya, seperti pada gambar 8.14.
Untuk rangkaian pada gambar 8.13, nilai hambatan dalam voltmeter dapat
dicari dengan persamaan,
RV=VI
Dengan V adalah tegangan yang terbaca pada voltmeter, dan i adalah kuat
arus yang terbaca pada amperemeter.
Untuk rangkaian pada 8.14, nilai hambatan dalam voltmeter dapat dicari
dengan persamaan,
V1−V2
RA= VR
V1
Dengan adalah beda potensial yang terbaca pada amperemeter sebelum
V2
R dipasang dan adalah beda potensial yang terbaca pada voltmeter setelah R
dipasang.
RS
RS
Vs Vs
Vm Vm
G b . 1 R a n g ka ia n P e rb e sa ra n B a ta s U k u r G b . 1 R a n g ka ia n P e n g u ku ra n Ta h a n a n D a
la m
` 1. Gunakan rangkaian seperti pada gambar 2 dengan ketentuan harga RS dengan n =
2;
2. Hidupkan power supply, pindahkan posisi saklar ke 1, dan atur power
supply menunjukkan skala penuh ( 6 volt ), kemudian pindahkan saklar
pada posisi 2. Catat hasil penunjukan meter dan masukkan ke dalam
tabel pengamatan pada kolom Vb = 5,5 volt. Jika Vb belum menunjukan
0,5 x Vm maka aturlah RS sehingga Vbp
3. menunjukan 0,5 x Vm;
3. Kemudian cata harga Rsp (Rs perbaikan) masukan ke dalam tabel percobaan;
5. Lakukan percobaan ini seterusnya dengan ketentuan n=3, dan seterusnya. Dan
ikuti langkah-langkah di atas;
7. Hitung % kesalahan dengan formula %Kes = (Rs – Rsp)/ (Rs) x 100 %, atau
(Vb – Vbp) / (Vb) x 100 %
Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan ataun beda potensial suatu
komponen. Untuk mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu
komponen,kedua titik tersebut harus dihubungkan dengan terminal voltmeter
sehingga terhubung secara paralel dengan komponen tersebut. Keakuratan
pengukuran tegangan bergantung pada hanbatan voltmeter. Jika hambatan dalam
voltmeter besar, maka arus yang melewati nya akan sangat kecil. Oleh karena itu,
idealnya hambatan voltmeter besarnya tak terhingga. Namun pada praktiknya,
hambatan voltmeter bukan tak terhingga, tetapi diusahakan sangat besar.
Untuk memperbesar batas ukur voltmeter dapat dilakukan dengan cara
memasang tahanan (Rm) yang diserikan dengan tahanan pada voltmeter (Rv).
Besarnya tahanan yang dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan
juga kelipatan batas ukur (n) dengan rumus : Rm = Rv (n - 1)
III.IV Pengaruh Frekuensi pada Voltmeter
Dalam penggunaan sebagai suatu alat pengukur volt, maka bila frekuensi dari
pada tegangannya adalah tinggi, maka perubahan dalam arus yang akan melalui
kumparan putar adalah lebih penting dari pada pengaruh arus –arus putar. Perubahan
dari pada arus ini terutama disebabkan oleh perubahan induktansi dari pada kumparan
tersebut. Untuk jelasnya maka dimisalkan bahwa jaringan dari sirkuit alat ukur
voltmeter dari suatu induktansi L dari kumparan tetap dan tahanan R dari pada
tahanan seri.
III.V Kesimpulan
1) Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasarkan pada arus yang akan
diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan
magnet.
2) Alat ukur besi putar dapat digolongkan kedalam dua jenis / tipe: