Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam makalah ini, saya akan membahas Pengunaan alat ukur


elektrodinamik. Alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada
kelistrikan.
Pemakaian alat ukur elektrodinamik adalah sebagai pengukur daya listrik
atau Wattmeter. Karena alat ukur ini kita akan mengetahui :

1. Dasar teorinya
2. Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik
3. Kegunaan alat ukur elektrodinamik
4. Kelemahan alat ukur elektroddinamik

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini yaitu:
1. Bagaimana Dasar teori alat ukur elektrodinamik?
2. Bagaimana Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik ?
3. Apa kegunaan alat ukur elektrodinamik ?
4. Apa kelemahan alat ukur elektroddinamik ?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini
bertujuan untuk:
1. Menjelaskan Dasar teori alat ukur elektrodinamik
2. Menjelaskan prinsip kerja alat ukur elektrodinamik.
3. Menjelaskan kegunaan alat ukur elektrodinamik.
4. Menjelaskan kelemahan alat ukur elektroddinamik

D. Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberi
pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui alat ukur listrik secara
mendalam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN ALAT UKUR ELEKRODINAMIK

1. DASAR TEORI

Alat ukur elektrodinamik memiliki dua jenis belitan kawat, yaitu belitan
kawat arus yang dipasang diam dua buah pada magnet permanen, dan belitan kawat
tegangan sebagai kumparan putar terhubung dengan poros dan jarum penunjuk

3
2. Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik

Interaksi medan magnet belitan arus dan belitan tegangan menghasilkan sudut
penyimpangan jarum penunjuk sebanding dengan daya yang dipakai beban :

P = V.I.cosθ

Gambar prinsip kerja alat ukur elektrodinamis

Prinsip kerja alat ukur elektrodinamis dapat dilihat pada gambar, Kumparan
putar (Moving coli) M ditempatkan diantara kumparan-kumparan tetap (Fixed coil)
F1, dan F2 yang sama dan saling sejajar. kedua kumparan tetap mempunyai inti udara
untuk menghindari efek histerisis, bila instrumen tersebut digunakan untuk sikuit
AC. Jika arus listrik yang melalui kumparan tetap I1 dan arus yang melalui
kumparan putar I2. Karena tidak mengandung besi, maka kuat medan dan rapat flux
akan sebanding terhadap I1 Jadi :
B = k . I1

Keterangan :
B = kerapatan fluk magnet
k = konstanta

4
Misalkan kumparan putar yang dipergunakan berbentuk persegi (dapat juga
lingkaran) dengan ukuran panjang l dan lebar b, dan banyaknya lilitan N. besarnya
gaya pada masing-masing sisi kumparan F adalah :

N . B . I2 . l

Momen penyimpangan atau momen putaran pada kumparan besarnya adalah :


Td = N . B . I2 . l . b  → B = k . I1

Td = N . k . I1 I 2 . l . b

keterangan :
Td = Momen putar (Nm)
N = Banyaknya lilitan
l = panjang kumparan (m)
b = lebar kumparan (m)

Besarnya N, K, l, dan b adalah konstan, bila besaran-besaran tersebut dinyatakan


dengan K1 maka :
Td = KI . I1 . I 2
Dari persamaan tersebut akan diketahui bahwa besarnya momen putar adalah
berbanding lurus terhadap hasil kali arus yang mengalir melalui kumparan tetap dan
kumparan putar. Pada kumparan putar ini spring kontrol (pegas pengatur), maka
momen pemulih akan berbanding lurus terhadap simpangan-simpangan, maka :
KI . I1. I2 = K2 . 2

2 ∼ I1. I2

Apabila alat ukur yang digunakan sebagai ampermeter, maka arus yang melalui
kumparan tetap dan kumparan putaran nya akan memiliki nilai yang sama. Jika I1 =
I2 = I, maka : 
2 ∼ I2

5
I ∼ V2

Gambar rangkaian B
Gambar rangkaian A

Gambar rangkaian ampermeter elektrodinamis


Gambar rangkaian A digunakan untuk mengukur arus listrik yang nilainya relatif
kecil, sedangkan gambar rangkaian B digunakan untuk mengukur arus listrik yang
nilai nya relatif besar. Hambatan atau resistor Rs di pasang pada rangkaian yang
berfungsi sebagai pembatas arus listrik yang mengalir melalui kumparan.

Apabila alat ukur tersebut digunakan voltmeter maka kumparan tetap F, dan
kumparan putar M dihubungkan seri dengan nilai hambatan yang tinggi (Rs).
Besarnya  Jika I1 = I2 = I, maka : 
2 ∼ V.V  →  2 ∼ V2
V ∼ V2

6
Gambar rangkaian alat ukur voltmeter elektrodinamis

Alat ukur elektrodinamis bila digunakan untuk arus bolak-balik biasanya


skala dikalibrasi dalam akar kuadrat arus rata-rata, berarti alat ukur membaca nilai
efektif. Dengan demikian jika alat ukur elektrodinamis di kalibrasi untuk arus listrik
searah 1A pada skala diberi tanda yang menyatakan nilai 1A, maka untuk arus listirk
bolak-balik akan menyebabkan jarum menyimpang ke tanda skala untuk I A dc dan
memiliki nilai efektif sebesar 1A. jadi pembacaan yang dihasilkan oleh arus searah
dapat dialihkan ke dapat dialihkan ke nilai arus bolak-balik yang sesuai, karena itu
merupakan hubungan antara  AC dan DC. artinya alat ukur ini dapat digunakan
untuk membaca arus bolak-balik AC dan searah DC.

7
3. Kegunanaan alat ukur elektrodinamik

Pemakaian alat ukur elektrodinamik adalah sebagai pengukur daya listrik atau
Wattmeter. Pemasangan Wattmeter dengan notasi terminal 1,2,3 dan 5. Terminal 1-3
terhubung ke belitan arus Wattmeter, terhubung seri dengan beban. Terminal 2-5
terhubung ke belitan tegangan Wattmeter. Terminal 1-2 dikopel untuk mendapatkan
catu tegangan suply tegangan.

Pemasangan terminal meter tidak boleh tertukar, karena akibatnya meter


tidak berfungsi. Untuk pengukuran daya besar, dimana arus beban besar dapat
digunakan trafo CT untuk menurunkan arus yang mengalir belitan arus Wattmeter

Wattmeter portabel pengawatan dengan beban lihat gambar dibawah Ada tiga buah
selektor switch, untuk pengaturan amper, pengaturan tegangan dan pemilihan skala
batas ukur.

8
Pengawatan wattmeter dengan beban satu phasa

Untuk keamanan tempatkan selektor amper dan selektor tegangan pada batas
ukur tertinggi. Jika jarum penunjuk sudut simpangannya masih kecil baru selektor
switch arus atau tegangan diturunkan satu tahap.

9
4. Kelemahan Alat ukur elektrodinamis
Alat ukur elektrodinamis memiliki kelemahan yaitu, apabila digunakan pada
alat ukur yang memiliki daya yang sangat tinggi maka akan berdampak pada
konstrusinya. Hal tersebut disebabkan karena arus yang diukur tidak hanya arus yang
mengalir melalui kumparan putar, yang menghasilkan fluksi medan. untuk
menghasilkan suatu medan magnet yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnet
yang tinggi, dengan demikian diperlukan sumber yang mengalirkan arus dan daya
yang besar pula.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang ada pada makalah ini maka simpulan yang
dapat diambil adalah alat ukur listrik adalah suatu alat yang dapat mengetahui
besarnya nilai yang  digunakan dalam sebuah alat ukur listrik berdasarkan tingkat
ketelitian tertentu.

B. Saran
Mengukur tidaklah susah jika kita tidak membuatnya susah.Yang harus kita
perhatikan ketika ingin memulai suatu pengukuran adalah bagaimana langkah-
langkahnya atau prosedur pengukuran tersebut. Apabila dalam melakukan suatu
pengukuran kita telah melaksanakannya sesuai prosedur,maka hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Maka dari itu, janganlah pernah takut untuk melakukan sebuah pengukuran
menggunaakan alat ukur listrik. Mudah-mudahan makalah ini bisa menjadi suatu
referensi untuk kita untuk mulai mencoba melakukan pengukuran menggunakan alat
ukur listrik.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. http://teknikelektro.org/alat-ukur-elektrodinamik/
2. http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/11/alat-ukur-elektrodinamis.html

12

Anda mungkin juga menyukai