PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dasar teorinya
2. Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik
3. Kegunaan alat ukur elektrodinamik
4. Kelemahan alat ukur elektroddinamik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini yaitu:
1. Bagaimana Dasar teori alat ukur elektrodinamik?
2. Bagaimana Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik ?
3. Apa kegunaan alat ukur elektrodinamik ?
4. Apa kelemahan alat ukur elektroddinamik ?
1
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini
bertujuan untuk:
1. Menjelaskan Dasar teori alat ukur elektrodinamik
2. Menjelaskan prinsip kerja alat ukur elektrodinamik.
3. Menjelaskan kegunaan alat ukur elektrodinamik.
4. Menjelaskan kelemahan alat ukur elektroddinamik
2
BAB II
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN ALAT UKUR ELEKRODINAMIK
1. DASAR TEORI
Alat ukur elektrodinamik memiliki dua jenis belitan kawat, yaitu belitan
kawat arus yang dipasang diam dua buah pada magnet permanen, dan belitan kawat
tegangan sebagai kumparan putar terhubung dengan poros dan jarum penunjuk
3
2. Prinsip kerja alat ukur elektrodinamik
Interaksi medan magnet belitan arus dan belitan tegangan menghasilkan sudut
penyimpangan jarum penunjuk sebanding dengan daya yang dipakai beban :
P = V.I.cosθ
Prinsip kerja alat ukur elektrodinamis dapat dilihat pada gambar, Kumparan
putar (Moving coli) M ditempatkan diantara kumparan-kumparan tetap (Fixed coil)
F1, dan F2 yang sama dan saling sejajar. kedua kumparan tetap mempunyai inti udara
untuk menghindari efek histerisis, bila instrumen tersebut digunakan untuk sikuit
AC. Jika arus listrik yang melalui kumparan tetap I1 dan arus yang melalui
kumparan putar I2. Karena tidak mengandung besi, maka kuat medan dan rapat flux
akan sebanding terhadap I1 Jadi :
B = k . I1
Keterangan :
B = kerapatan fluk magnet
k = konstanta
4
Misalkan kumparan putar yang dipergunakan berbentuk persegi (dapat juga
lingkaran) dengan ukuran panjang l dan lebar b, dan banyaknya lilitan N. besarnya
gaya pada masing-masing sisi kumparan F adalah :
N . B . I2 . l
Td = N . k . I1 I 2 . l . b
keterangan :
Td = Momen putar (Nm)
N = Banyaknya lilitan
l = panjang kumparan (m)
b = lebar kumparan (m)
2 ∼ I1. I2
Apabila alat ukur yang digunakan sebagai ampermeter, maka arus yang melalui
kumparan tetap dan kumparan putaran nya akan memiliki nilai yang sama. Jika I1 =
I2 = I, maka :
2 ∼ I2
5
I ∼ V2
Gambar rangkaian B
Gambar rangkaian A
Apabila alat ukur tersebut digunakan voltmeter maka kumparan tetap F, dan
kumparan putar M dihubungkan seri dengan nilai hambatan yang tinggi (Rs).
Besarnya Jika I1 = I2 = I, maka :
2 ∼ V.V → 2 ∼ V2
V ∼ V2
6
Gambar rangkaian alat ukur voltmeter elektrodinamis
7
3. Kegunanaan alat ukur elektrodinamik
Pemakaian alat ukur elektrodinamik adalah sebagai pengukur daya listrik atau
Wattmeter. Pemasangan Wattmeter dengan notasi terminal 1,2,3 dan 5. Terminal 1-3
terhubung ke belitan arus Wattmeter, terhubung seri dengan beban. Terminal 2-5
terhubung ke belitan tegangan Wattmeter. Terminal 1-2 dikopel untuk mendapatkan
catu tegangan suply tegangan.
Wattmeter portabel pengawatan dengan beban lihat gambar dibawah Ada tiga buah
selektor switch, untuk pengaturan amper, pengaturan tegangan dan pemilihan skala
batas ukur.
8
Pengawatan wattmeter dengan beban satu phasa
Untuk keamanan tempatkan selektor amper dan selektor tegangan pada batas
ukur tertinggi. Jika jarum penunjuk sudut simpangannya masih kecil baru selektor
switch arus atau tegangan diturunkan satu tahap.
9
4. Kelemahan Alat ukur elektrodinamis
Alat ukur elektrodinamis memiliki kelemahan yaitu, apabila digunakan pada
alat ukur yang memiliki daya yang sangat tinggi maka akan berdampak pada
konstrusinya. Hal tersebut disebabkan karena arus yang diukur tidak hanya arus yang
mengalir melalui kumparan putar, yang menghasilkan fluksi medan. untuk
menghasilkan suatu medan magnet yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnet
yang tinggi, dengan demikian diperlukan sumber yang mengalirkan arus dan daya
yang besar pula.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang ada pada makalah ini maka simpulan yang
dapat diambil adalah alat ukur listrik adalah suatu alat yang dapat mengetahui
besarnya nilai yang digunakan dalam sebuah alat ukur listrik berdasarkan tingkat
ketelitian tertentu.
B. Saran
Mengukur tidaklah susah jika kita tidak membuatnya susah.Yang harus kita
perhatikan ketika ingin memulai suatu pengukuran adalah bagaimana langkah-
langkahnya atau prosedur pengukuran tersebut. Apabila dalam melakukan suatu
pengukuran kita telah melaksanakannya sesuai prosedur,maka hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Maka dari itu, janganlah pernah takut untuk melakukan sebuah pengukuran
menggunaakan alat ukur listrik. Mudah-mudahan makalah ini bisa menjadi suatu
referensi untuk kita untuk mulai mencoba melakukan pengukuran menggunakan alat
ukur listrik.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://teknikelektro.org/alat-ukur-elektrodinamik/
2. http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/11/alat-ukur-elektrodinamis.html
12