Anda di halaman 1dari 49

Piranti Pengukuran

STANDARD SATUAN
BESARAN NAMA LAMBANG
LAMBANG
Panjang Meter [m]
Massa Kilogram [ kg]
Waktu Second [s]
Suhu kelvin [K]
Arus Listrik ampere [A]
Kuat Cahaya Candle [ cd ]
Lilin
Banyaknya Mol [ mol ]
bahan
STANDARD PENGUKURAN

1. Standard International adalah International Bureau of Weigh


and measure ( IBWM ) Badan ini berkedudukan di Paris yang
selalu mendapat pengujian absolute dari berbagai Negara
untuk pembanding dan kalibrasi
2. Standard Primer adalah Laboratorium standard nasional yang
berkedudukan di berbagai Negara
Contoh NBS ( The National Bureau of Standard ) yang
berkedudukan di Washington sebagai standar Primer di USA
3. Standard Sekunder adalah sebagai lembaga standard
laboratorium industri yang mana hasil dari sini sebagai
pengetesan, kemudian dikembalikan ke industri pemakai
disertai tanda bukti kalibrasi
4. Standard Kerja yaitu pengendalian mutu presisi dalam berbagai
pengukuran baik listrik maupun elektronik yang berhubungan
dengan kualifikasi kerja
STANDARD LISTRIK
1. Standard Tegangan bahan baku yang digunakan adalah sel
Weston tipe jenuh, dengan elektroda (+) dari merkuri, dan
elektroda ( - ) dari amalgam cadmium, dengan elektrolit berupa
sulfat cadmium
2. Standard Resistance disebut juga standard pelawan
arusmerupakan sebuah kumparan kawat yang terbuat dari
paduan Manganin yang memiliki perlawanan jenis listrik yang
tinggi dan koofesien perlawanan temperature yang rendah.
Kumparan tersebut ditempatkan dalam bejana yang berdinding
rangkap untuk mencegah perubahan perlawanan yang
dikarenakan kondisi berupa air dalam udara luar
3. Standard Arus adalah standard satu ampere yaitu besarnya arus
listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak satu meter satu
dengan yang lainnya sehingga jika kedua arus itu searah kawat
akan saling tarik menarik dengan gaya sebesar 2.10 [N/m]
PIRANTI KUMPARAN PUTAR

Didalam elektronika ada jenis piranti yang sering


dipakai yaitu piranti kumparan putar.Piranti ini
terdiri dari komponen-komponen utama. Adapun
komponen utamanya sebagai berikut:
1.Besi permanent berbentuk tapal kuda
2.Sepatu kutub
3.Silinder dengan besi lunak
4.Kumparan yang terbuat dari kawat tembaga
lembut yang terlilit pada kerangka aluminium tipis
5.Jarum tunjuk
6.Pegas yang berbentukulir pipih tipis (ada dua)
7.Papan skala
Medan Magnet
Magnet memiliki dua kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan.
Bagian kutub magnet memiliki
sifat kemagnetan paling kuat
dibandingkan bagian yang lain.
Medan magnet adalah daerah di
sekitar benda magnet yang masih
terpengaruh gaya magnetik dari
benda tersebut.
Medan magnet digambarkan
sebagai garis-garis medan
magnet yang keluar kutub utara
dan masuk kutub selatan
Medan magnet juga
dapat ditimbulkan oleh
kawat yang berarus
listrik yang garis-garis
medannya berupa
lingkaran-lingkaran
yang berada di sekitar
kawat tersebut
Kuat medan magnet di
suatu titik di sekitar
kawatberarus listrik
disebut induksi magnet
apabila
(B) kita menggenggam tangan
kanan ibu jari sebagai arah arus listrik
sedang keempat jari yang lain
merupakan arah medan magnet
GAYA ELEKTROMAGNETIK
Gaya Elektromagnetik adalah
gaya yang terjadi akibat interaksi
antara medan magnetik dengan F=BlI
arus listrik atau muatan listrik
yang bergerak dimana :
Pada setiap kawat berarus yang F = gaya gerak magnet
berada dalam daerah bermedan [N]
magnet maka kawat tersebut B = induksi magnet [T]
mendapatkan gaya magnet atau l = panjang kawat pada
Gaya Lorentz coil [m]
Arah Gaya Lorentz ditentukan I = arus listrik [A]
dengan menggunakan kaedah
tangan kanan
Penerapan Gaya
Elektromagnetik

1. Alat Ukur Listrik (Amperemeter,


voltmeter, Galvanometer)
2. Motor Listrik Arus Searah (DC)
3. Alat Ukur lain yang menggunakan
motor listrik sebagai penggerak
pointer (jarum penunjuk).
pegas
Saat arus mengalir dalam
konduktor pegas akan F=kx
merentang dan menimbulkan
gaya yang mengimbangi gaya i
elektromagnetik.
Jarak total x dari gerakan BL B
x Btersebut
kpegas i L sehingga x
dapat dihitung i
k F=BiL
dengan kesetimbangan gaya
yang terjadi pegas
Rentangan yaitu : x
sebanding dengan
arus i yang mengalir dalam
konduktor Ammeter primitif
Electrodinamic Meter
Elektrodinakmik atau
dinamometer dapat mengukur
sinyal ac dan dc sampai
frekuensi 2 kHz. Alat ukur ini
terdiri dari moving coil yang
ditempatkan di dalam medan
magnet yang dihasilkan oleh
dua coil stator.
Saat digunakan sebagai
ammeter, arus dialirkan ke
kedua coil> Torsi sebanding
dengan arus kuadrat.
Elektrodinamik meter lebih
mahal dibanding moving coil
dan moving iron meter tetapi
lebih akurat. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur
Moving Coil Meter
Moving coil meter merupakan jemis meter analog
yang paling banyak digunakanlebih baik dlam hal
sensitivitas, akurasi dan skala linear pada sinyal
dc.
Moving coil meter terdiri dari coil yang melilit
pada inti besi yang diletakkan di dalam medan
magner yang dihasilkan oleh magnet permanen.
Sinyal pengukuran yang dihasilkan diaplikasikan
ke coil sehingga menghasilkan medan magnet
Interaksi antara medan magnet yang dihasilkan
coil dan medan magnet pada magnet permanen
akan menghasilkan torsi sehingga menghasilkan
putaran pada coil. Torsi yang dihasilkan :

Dimana : B = rapat fluks


I = arus pada coil
h = tinggi coil, w = lebar coil
Jika inti besi berbentuk silinder dan celah udara
antara coil dan kutub permanen sama sehingga
B konstan, maka torsi :

Torsi sebanding dengan arus coil dan konstanta


alat ukur.

Jika dibutuhkan untuk mengukur tegangan yang


lebih besar maka ditambahkan
tahanan/hambatan seri dengan coil yang sesuai
dengan tegangan yang akan diukur. Hambatan
ini disebut shunting resistor

Alat ukur tersebut dapat dibuat dengan magnet


Moving Iron Meter
Moving iron meter dapat mengukur
sinyal AC dan DC.
Sinyal yang dihasilkan diaplikasikan ke
coil.
Induksi yang dihasilkan akan
menyebabkan besi yang dihubungkan
ke pointer akan bergerak.
Untuk memperbesar range
pengukuran dapat ditambahkan
hambatan.
Moving Iron Meter
Galvanometer
Clamp-on Meter
Clamp-on meter digunakan untuk
mengukur arus jika rangkaian listrik
tidak diinginkan untuk diputuskan.
Medan Magnet dalam Motor DC
Arus pada Motor DC
Gaya dalam Motor DC
Sistem Pengukuran
Ada dua sistem pengukuran :
Sistem analog berhubungan dengan informasi dan
data analog. Sinyal analog berbentuk fungsi
kontinyu, misalnya penunjukan temperatur dalam
ditunjukkan oleh skala, atau penunjuk jarum pada
skala meter. Alat ukur analog memiliki komponen
putar yang akan bereaksi begitu mendapat sinyal
istrik.
Sistem digital berhubungan dengan informasi dan
data digital. Penunjukan angka digital berupa angka
diskret dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan
waktu. Penunjukan displaydari tegangan atau arus
dari meter digital berupa angka tanpa harus
membaca dari skala meter.
Alat Ukur Listrik Analog
Alat ukur listrik analog merupakan alat
ukur generasi awal dan sampai saat ini
masih digunakan.

Terdiri dari komponen listrik dan


mekanik. Bagian listrik yang penting
adalah, magnet permanen, tahanan
meter, dan kumparan putar.

Bagian mekanik meliputi jarum


penunjuk, skala dan sekrup pengatur
jarum penunjuk.
Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan alat ukur multifungsi
yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan,
arus dan tegangan. Alat ini dilengkapi dengan rotary
switch/selector switch yang digunakan untuk
memilih jenis pengukuran yang dibutuhkan.
Multimeter Analog
Multimeter memiliki tiga fungsi
pengukuran, yaitu
Voltmeter untuk tegangan AC
dengan batas ukur 0-500 V,
pengukuran tegangan DC
dengan batas ukur 0-0,5 V dan
0-500 V.
Ampermeter untuk arus listrik
DC dengan batas ukur 0-50 A
dan 0-15 A, pengukuran arus
listrik AC 0-15 A.
Ohmmeter dengan batas ukur
dari 1-1M.
Digital Meter
Digital meter mempunyai respon yang lebih cepat dan
akurasi yang lebih baik dibanding analog meter.
Sinyal input analog yang sudah diperkuat, dari sinyal
analog diubah menjadi sinyal digital
dengan (ADC) analog to digital akan diolah oleh
perangkat PC atau mikroprosessor dengan
program tertentu dan hasil pengolahan disimpan
dalam sistem memori digital. Informasi digital
ditampilkan dalam display atau dihubungkan dicetak
dengan mesin cetak.
Display digital akan menampilkan angka diskrit dari 0
sampai angka 9 ada tiga jenis,
yaitu 7-segmen, 14-segmen dan dot matrik 5 x 7
Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak
bertegangan atau OFF, ketika sinyal 1 bertegangan
atau ON.
Kelebihan dan kekurangan meter analog dibanding
meter digital :
Meter analog lebih murah dan konstruksinya lebih sederhana.
Meter digital lebih akurat dan mempunyai impedansi input lebih
tinggi
Meter digital mempunyai noise dan masalah isolasi lebih besar
dibanding analog
Analog digunakan sebagai alat ukur pasif yang tidak
membutuhkan sumber tegangan.
Tingkat kesalahan lebih besar dibanding digital, antara lain
disebabkan oleh : kesalahan penandaan skala saat diproduksi,
gesekan bearing, pointer yang bengkok, perubahan temperatur
lingkungan, Kesalahan pembacaan oleh manusia (seharusnya
dibaca tegak lurug diatas alat ukur) dan kesalahan interpolasi
antara skala.
Ketidakakuratan antara 0,1 % dan 3 %.
Piranti Pembacaan Pengukuran
Berdasarkan cara pembacaan :
1. Null-Type , berdasarkan keseimbangan
2. Deflection Type (Penyimpangan), pengukuran
berdasarkan penyimpangan jarum penunjuk
KARAKTERISTIK
INSTRUMEN
Karakteristik Statik & Karakteristik Dinamik

Karakteristik statik alat yang berkaitan


dengan input konstan yang diberikan, dan
diamati setelah dicapai keadaan steady-
state (tunak).
Karakteristik dinamik alat yang berkaitan
dengan input yang selalu berubah, atau
input konstan tetapi diamati pada saat
transiennya.

Anda mungkin juga menyukai