PROJECT OTOMASI
LAMPU JALAN OTOMATIS PEMBANGKIT TENAGA SURYA
DENGAN PENGGERAK PANEL DINAMIS
1
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TEKNIK MESIN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurang maksimalnya energi surya pada
lampu otomatis diserap karena panel surya pada umumnya hanya statis sehingga tidak
dapat menyerap enargi surya dengan maksimal.
Melihat hal tersebut, perlu adanya modifikasi pada lampu otomatis pembangkit
tenaga surya tersebut. Sehingga lampu otomatis pembangkit tenaga suya bisa lebih
maksimal. Oleh karena itu, dibuatlah “ PEMBANGKIT TENAGA SURYA DENGAN
PENGGERAK PANEL DINAMIS” dimana panel surya dapat bergerak dinamis sesuai
arah matahari.
B. Rumusan Masalah
2
Bagaimana memanfaatkan energi matahari secara maksimal sebagai
sumber energi alternatif pada lampu dan lain sebagainya dengan solar sell
penggerak panel dinamis.
C. Tujuan
D. Batasan Masalah
E. Manfaat
Manfaat yang didapat pada proposal ini adalah memberikan informasi
kepada pembaca tentang bagaimana cara membuat proyek aplikasi sederhana
yang berjudul PEMBANGKIT TENAGA SURYA DENGAN PENGGERAK
PANEL DINAMIS serta memahami prinsip kerja dari proyek tersebut.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Gambar 2.1 Arduino Uno
5
2.2 Breadboard atau Papan Rangkaian
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian
elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder.
Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang
dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan untuk membuat rangkaian yang
lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang di atasnya.
Lubang-lubang pada breadboard diatur membentuk pola sesuai dengan pola
jaringan koneksi di dalamnya.
Breadboard yang tersedia di pasaran umumnya terbagi atas 3 ukuran:
minibreadboard, medium breadboard, dan largebreadboard. Mini breadboard
memiliki 170 titik koneksi (bisa juga lebih). Medium breadboard memiliki 400
titik koneksi. Large breadboard memiliki 830 titik koneksi.
Perhatikan Gambar 2.1, sebuah mini breadboard dengan 200 titik koneksi.
Pada bagian kanan dapat dilihat pola layout koneksi yang digambar dengan garis
berwarna biru. Pada breadboard tersebut dapat dilihat penulisan huruf A, B, C, D,
E, F, G, H, I, dan J. Kemudian ada angka 1, 5, 10, 15 dan
20. Huruf dan angka ini membentuk semacam koordinat. A1, B1, C1, D1,
E1 saling berhubungan sesuai pola koneksinya (lihat kembali garis berwarna
biru). Begitu juga A2 E2, A3 E3, F1 J1, F2 J2 dan seterusnya. Dengan
6
memahami pola koneksi ini kita sudah bisa memakai breadboard untuk keperluan
prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan komponen elektronik secara
tepat sesuai dengan gambar rangkaian yang dimaksud.
7
Gambar 2.4 Kabel jumper
2.6 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm biasa disimbolkan
Ω. Fungsi dari resistor adalah:
Sebagai pembagi arus
Sebagai penurun tegangan
Sebagai pembagi tegangan
8
Sebagai penghambat aliran arus listrik.
9
cahaya. Komponen LDR biasanya juga disebut dengan photo resistor, atau
photocell.
Banyak orang yang menggunakan komponen ini sebagai pengganti
sensor cahaya. Karena selain efektif, harganya pun lebih murah. Jika anda pernah
melihat beberapa rangkaian elektronika sederhana seperti lampu jalan otomatis,
pastinya anda pernah melihat komponen yang satu ini sebagai sensornya.
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh
intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin
menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik
yang mengalir akan terhambat.
Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat
berada di kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm
pada kondisi terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak
diaplikasikan pada rangkaian dengan tema saklar otomatis dari cahaya.
Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai
saklar otomatis berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR
banyak, maka nilai resistansi LDR akan menurun, dan listrik dapat mengalir
(ON). Sebaliknya, jika cahaya yang diterima LDR sedikit, maka nilai resistansi
LDR akan menguat, dan aliran listrik terhambat (OFF).
LDR kerap difungsikan sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai
macam rangkaian elektronika seperti lampu penerangan jalan otomatis, lampu
kamar tidur otomatis, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, shutter
kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari
variabel resistor pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian
elektronika dan dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun
nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap),
maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.
Demikian sedikit informasi mengenai pengertian, fungsi, dan prinsip
10
kerja LDR. Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi,
khususnya bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Sampai jumpa di
ulasan menarik lainnya, dan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda apabila
bermanfaat.
11
Sensor Hujan 1 buah
(Rain Sensor)
12
Kabel USB 1 buah
Motor dc 1buah
REFERENSI
13
Edi Istiyono. 2004. Analisis Tegangan Elemen Foto Voltaik Dengan Variasi Daya
Dan Jarak Sumber Cahaya. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 9, No. 1, April 2004:
69-82
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-
surya.html
http://kumpulanrangkaianelektronik.blogspot.com/2013/12/lampu-taman-
otomatis-tenaga-surya.html
https://solarpanelindonesia.wordpress.com/tag/lampu-taman-tenaga-surya/
14