Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PROJECT OTOMASI
LAMPU JALAN OTOMATIS PEMBANGKIT TENAGA SURYA
DENGAN PENGGERAK PANEL DINAMIS

1
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

TEKNIK MESIN

2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan energi akhir-akhir ini sangatlah besar dikarenakan pesatnya perkembangan


teknologi disemua bidang. Dengan kebutuhan energi yang begitu banyak bahan bakar fosil dan
gas bumi tidak mampu mencukupi semua kebutuhan, maka untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dimanfaatkan energi terbarukan yaitu energi yang tidak akan ada habisnya.

Energi terbarukan diantaranya dengan memanfaatkan tenaga radiasi matahari dengan


menggunakan sel surya sebagai pengkonversi energi matahari menjadi energi listrik yang kita
kenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).Salah satu contohnya adalah lampu
otomatis bertenaga surya yang ada dijalan raya.

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurang maksimalnya energi surya pada
lampu otomatis diserap karena panel surya pada umumnya hanya statis sehingga tidak
dapat menyerap enargi surya dengan maksimal.

Melihat hal tersebut, perlu adanya modifikasi pada lampu otomatis pembangkit
tenaga surya tersebut. Sehingga lampu otomatis pembangkit tenaga suya bisa lebih
maksimal. Oleh karena itu, dibuatlah “ PEMBANGKIT TENAGA SURYA DENGAN
PENGGERAK PANEL DINAMIS” dimana panel surya dapat bergerak dinamis sesuai
arah matahari.

B. Rumusan Masalah

2
Bagaimana memanfaatkan energi matahari secara maksimal sebagai
sumber energi alternatif pada lampu dan lain sebagainya dengan solar sell
penggerak panel dinamis.

C. Tujuan

Menghasilkan rangkaian alternatif sebagai lampu untuk penyinaran jalan


tol yang bersumber dari energi matahari dengan solar sell penggerak panel
dinamis sebagai pengganti energi listrik dengan efisiensi dan daya yang
dihasilkan.

D. Batasan Masalah

Pada proyek ini kami membatasi masalah pada batasan yaitu


pengaplikasian hasil program dengan memanfaatkan komponen-komponen pada
Arduino uno yang berupa penggabungan antara motor DC, sensor LDR, dan
resistor.

E. Manfaat
Manfaat yang didapat pada proposal ini adalah memberikan informasi
kepada pembaca tentang bagaimana cara membuat proyek aplikasi sederhana
yang berjudul PEMBANGKIT TENAGA SURYA DENGAN PENGGERAK
PANEL DINAMIS serta memahami prinsip kerja dari proyek tersebut.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno
memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik,
header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan
untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB
(jika terhubung ke komputer dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau
baterai.
Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak
menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2
(Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah,
sehingga lebih mudah menggunakan mode DFU.

4
Gambar 2.1 Arduino Uno

Papan Arduino Rev 3 memiliki fitur baru seperti berikut:


Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang dekat dengan
pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET,
IOREF yang memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang
disediakan dari papan / board. Di masa depan, shield akan kompatibel dengan
kedua papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan
Arduino yang beroperasi 3.3V. Kedua adalah pin tidak terhubung, yang
dicadangkan untuk tujuan masa depan. Reset sirkuit yang sangat kuat
Atmega16U2 menggantikan Atmega8U2.
Tabel 2.1 Spesifikasi Teknik Arduino Mikro

5
2.2 Breadboard atau Papan Rangkaian
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian
elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder.
Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang
dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan untuk membuat rangkaian yang
lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang di atasnya.
Lubang-lubang pada breadboard diatur membentuk pola sesuai dengan pola
jaringan koneksi di dalamnya.
Breadboard yang tersedia di pasaran umumnya terbagi atas 3 ukuran:
minibreadboard, medium breadboard, dan largebreadboard. Mini breadboard
memiliki 170 titik koneksi (bisa juga lebih). Medium breadboard memiliki 400
titik koneksi. Large breadboard memiliki 830 titik koneksi.

Gambar 2.2 Mini breadboard dan layout koneksi

Perhatikan Gambar 2.1, sebuah mini breadboard dengan 200 titik koneksi.
Pada bagian kanan dapat dilihat pola layout koneksi yang digambar dengan garis
berwarna biru. Pada breadboard tersebut dapat dilihat penulisan huruf A, B, C, D,
E, F, G, H, I, dan J. Kemudian ada angka 1, 5, 10, 15 dan
20. Huruf dan angka ini membentuk semacam koordinat. A1, B1, C1, D1,
E1 saling berhubungan sesuai pola koneksinya (lihat kembali garis berwarna
biru). Begitu juga A2  E2, A3 E3, F1  J1, F2  J2 dan seterusnya. Dengan

6
memahami pola koneksi ini kita sudah bisa memakai breadboard untuk keperluan
prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan komponen elektronik secara
tepat sesuai dengan gambar rangkaian yang dimaksud.

2.3 Kabel USB


Kabel USB ini digunakan untuk menghubungkan antara papan Arduino
dengan komputer. Fungsinya untuk komunikasi antara Arduino dan komputer,
serta untuk mengupload program dari software arduino IDE ke perangkat
arduino mikro. Kabel ini sama dengan kabel printer sambungan USB.

Gambar 2.3 Kabel USB standar A-B

2.4 Kabel Jumper


Kabel jumper adalah kabel-kabel pendek yang digunakan untuk
menghubungkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya pada
breadboard sehingga terdapat hubungan listrik dan terbentuk rangkaian
elektronik.

7
Gambar 2.4 Kabel jumper

2.5 Software Arduino IDE


Untuk menulis program pada board arduino dibutuhkan software Arduino
IDE (Intergrated Development Environment). IDE adalah sebuah software untuk
menulis program, mengompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam
memori mikrokontroler. Software IDE arduino adalah sofware yang ditulis
dengan menggunakan java.

2.6 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm biasa disimbolkan
Ω. Fungsi dari resistor adalah:
 Sebagai pembagi arus
 Sebagai penurun tegangan
 Sebagai pembagi tegangan

8
 Sebagai penghambat aliran arus listrik.

 Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:


 Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
 Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat
diubah- ubah.
 Resistor Non Linier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier
karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

 Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


 Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor
tersebut.
 Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima
resistor tersebut.
 Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai
dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

 Resistor Tetap (Fixed)


Secara fisik bentuk resistor tetap seperti Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Bentuk fisik resistor

2.7 Sensor LDR


LDR adalah singkatakan dari Light Dependent Resistor yang merupakan
salah satu jenis komponen elektronika resistor. Ya, komponen ini merupakan
resistor yang nilai tahanan atau hambatannya sangat peka terhadap intensitas

9
cahaya. Komponen LDR biasanya juga disebut dengan photo resistor, atau
photocell.
Banyak orang yang menggunakan komponen ini sebagai pengganti
sensor cahaya. Karena selain efektif, harganya pun lebih murah. Jika anda pernah
melihat beberapa rangkaian elektronika sederhana seperti lampu jalan otomatis,
pastinya anda pernah melihat komponen yang satu ini sebagai sensornya.
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh
intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin
menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik
yang mengalir akan terhambat.
Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat
berada di kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm
pada kondisi terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak
diaplikasikan pada rangkaian dengan tema saklar otomatis dari cahaya.
Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai
saklar otomatis berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR
banyak, maka nilai resistansi LDR akan menurun, dan listrik dapat mengalir
(ON). Sebaliknya, jika cahaya yang diterima LDR sedikit, maka nilai resistansi
LDR akan menguat, dan aliran listrik terhambat (OFF).
LDR kerap difungsikan sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai
macam rangkaian elektronika seperti lampu penerangan jalan otomatis, lampu
kamar tidur otomatis, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, shutter
kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari
variabel resistor pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian
elektronika dan dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun
nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap),
maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.
Demikian sedikit informasi mengenai pengertian, fungsi, dan prinsip

10
kerja LDR. Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi,
khususnya bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Sampai jumpa di
ulasan menarik lainnya, dan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda apabila
bermanfaat.

Gambar 2.7 Sensor


LDR

Alat dan Bahan

Gambar alat/bahan Nama Alat/Bahan Jumlah

11
Sensor Hujan 1 buah
(Rain Sensor)

Resistor 220K 1 buah

Arduino Uno 1 buah

Bread board 1buah

Kabel jumper male Secukupnya


to male

12
Kabel USB 1 buah

Sensor LDR 1 buah

Batre ABC 1 buah

Motor dc 1buah

REFERENSI

Ariswan. Prospek Penelitian Dan Aplikasi Fotovoltaik Sebagai Sumber Energi


Alternatif Di Indonesia. Artikel HFI Fotovoltaik. FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta

13
Edi Istiyono. 2004. Analisis Tegangan Elemen Foto Voltaik Dengan Variasi Daya
Dan Jarak Sumber Cahaya. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 9, No. 1, April 2004:
69-82

http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-
surya.html

http://kumpulanrangkaianelektronik.blogspot.com/2013/12/lampu-taman-
otomatis-tenaga-surya.html

https://solarpanelindonesia.wordpress.com/tag/lampu-taman-tenaga-surya/

14

Anda mungkin juga menyukai