Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangan teknologi semakin banyak hal baru yang ditemukan yang pada
hakekatnya akan mempermudah manusia untuk melakukan suatu aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga muncul para pengamat (para ahli) yang memiliki pemikiran yang selalu
penasaran, dan mengiginkan hal baru, muncul idenya untuk mengukur suatu besaran-besaran
yang mereka temui, hal ini memacu untuk menciptakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur besaran-besarn tersebut.
Dengan berkembanya penemuan awal alat untuk pengukuran , maka muncul alat-alat ukur
lain seperti penggaris,timbangan,neraca,stopwatch, amperemeter , voltmeter, multitester dan
masih banyak yang lainnya sehingga semakin mudah saja untuk menentukan suatu besaran.
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur potensial listrik perbedaan antara
dua titik dalam rangkaian listrik. Voltmeter penggunaanya bersamaan dengan multitester,
yang di dalam multitester juga terdapat amperemeter yang digunakan untuk mengghitung
arus, penggunaan multitester baik sebagai voltmeter ataupun amperemeter terlalu sering
membuat multitester tidak dalam keadaan normal, sehingga sebelum penggunaan alat
tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi masing-masing memiliki cara yang
berbeda-beda begitupun dengan cara penggunaan alat-alat ukur voltmeter, sehingga banyak
yang belum mengetahui bagaimana cara menggunakan voltmeter. Setelah seseorang bisa
menggunaakan alat voltmeter, dituntuk untuk bisa mengetahui bagaimana cara membaca dan
menetukan hasil pengukuran dengan meggunakan voltmeter.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari Makalah ini adalah
1. Pengertian Voltmeter
2. Klasifikasi Voltmeter
3. Syarat - syarat Voltmeter
4. Kelas Ukur Voltmeter
5. Prinsip Kerja Voltmeter
6. Kesalahan Pengukuran Voltmeter
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah
1. Dapat memahami kegunaan Voltmeter.
2. Dapat menentukan Voltmeter yang digunakan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Voltmeter
Voltmeter adalah alat pengukur beda potensial (tegangan) antara dua titik. Untuk
mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu komponen, kedua terminal
voltmeter harus dihubungkan dengan kedua buah titik yang tegangannya akan diukur
sehingga terhubung secara parallel dengan komponen tersebut.

2.2

Jenis dan Bagian Bagian Voltmeter

2.2.1 Jenis- Jenis Voltmeter


Voltmeter ada 2 jenis , yaitu :
Volmeter analog

Voltmeter digital
http://www.hobbys.com.br/hcap0356main.jpg
Kedua jenis voltmeter tersebut mempunyai fungsi yang sama, yang membedakan adalah
tampilannya, jika voltmeter analog menggunakan jarum penunjuk sedangkan voltmeter
digital menggunakan LCD (Liquid Crystal Display).
Voltmeter merupakan galvanometer yang dirangkai seri dengan resistor yang mempunyai
hambatan (R) yang tinggi.

Voltmeter

Perbedaan Voltmeter Analog dan Voltmeter Digital

Untuk mengukur tegangan dari sebuah terminal atau dari suatu rangkaian dapat digunakan
voltmeter yang dipasang paralel terhadap beban / rangkaian yang hendak diketahui
tegangannya. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai
kutub positif dengan potensial tinggi atau kutub negatif dengan potensial rendah. Biasanya
ditandai dengan kabel berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan
terlihat angka negatif pada voltmeter digital. Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka
hasil pengukuran harus memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar.
Kita dapat menemukan beberapa perbedaan tegangan AC dan tegangan DC sebagai berikut:
Tegangan AC mudah dinaikkan atau diturunkan daripada DC.
Listrik AC lebih rnudah ditransmisikan dari pembangkit ke pelanggan dari pada listrik DC.
Pembangkit listrik DC lebih murah dan sederhana.
Tegangan dan arus AC mempunyai nilai maksimurn dan minimum sesuai dengan grafiknya
yang berbentuk sinusoidal, sedangkan untuk listrik DC tidak terdapat nilai-nilai tersebut.

2.2.2 Bagian-bagian Voltmeter

Voltmeter elektrostatik atau elektrometer adalah satu-satunya instrumen yang langsung


daripada menggunakan efek arus yang dihasilkannya. Instrument ini mempunyai satu
karakteristik lain yaitu: dia tidak memakai daya (kecuali selama periode yang singkat dari
penyambungan awal ke rangkaian) dan berarti menyatakan impedansi tak berhingga terhadap

rangkaian yang diukur. Tingkah lakunya bergantung pada reaksi antara dua benda bermuatan
lisrtik. Mekanisme elektrotastik mirip sebuah kapasitor variabel, dimana gaya yang terjadi
antara kedua pelat paralel merupakan fungsi dari beda potensial yang dihubungkan
kepadanya.

2.3 Prinsip Kerja Voltmeter


Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan ampermeter karena desainnya juga terdiri dari
galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum
lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya
magnetic. Gaya magnetik inilah yang menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang
pada saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus makin besar
pula penyimpangannya. Ini adalah pengunaan yang seharusnya sebuah sakelar banyak kutub
dan beberapa resistor pengali, setiap satu ukuran untuk jangkah tersendiri:

2.3 PRINSIP KERJA VOLTMETER

Prinsip Kerja Voltmeter hampir sama dengan Amperemeter karena desainnya


juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer
menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana interaksi antara medan magnet
dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic. Gaya magnetik inilah yang
menggerakan jarum penunjuk sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus
yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus akan makin besar
penyimpangannya.

Sakelar lima posisi hanya membuat sambungan dengan sebuah resistor pada setiap saat . Pada
posisi bawah (penuh kekanan) , ini membuat sambungan tanpa resistor seluruhnya,
memenuhi sebuah keadaan mati "off" . setiap ukuran resistornya merupakan jangkah ukur
penuh mandiri untuk sebuah voltmeter, semua berdasar pergerakan meter mandiri (1 mA, 500
). Sebuah hasil akhir adalah volt meter dengan empat jangkah skala penuh pengukuran yang
berbeda . tentu, untuk pantasnya, skala meter pergerakan harus dilengkapi penandaan untuk
Di dalam voltmeter terdapat kumparan dan pegas. Alat ukur kumparan putar ialah alat
pengukur yang berkerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang
ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di
alirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur
kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus.
Bagian-bagian alat ukur kumparan dalam

Gambar alat ukur kumparan

Didalam elektronika ada jenis piranti yang sering dipakai yaitu piranti kumparan
putar. Piranti ini terdiri dari komponen-komponen utama. Adapun komponen
utamanya sebagai berikut:
1. Besi permanent berbentuk tapal kuda
2. Sepatu kutub
3. Silinder dengan besi lunak
4. Kumparan yang terbuat dari kawat tembaga lembut yang terlilit pada kerangka
aluminium tipis
5. pegas spiral
6. jarum penunjuk
7. Rangka kumparan putar

Prinsip kerja
Pada gambar diperlihatkan adanya magnet yang permanent, yang mempunyai kutub kutub,
dan di antara kutub-kutub tersebut di tempatkan suatu silinder inti besi tersebut di atas ini, di
celah udara antara kedua kutub magnet, dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnet
yang rata, yang masuk melalui celah kutub udara ini di tempatkan kumparan putar, yang
dapat berputar melalui sumbu. Bila arus searah yang tidak ketahui di ketahui besarnya
mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektro magnetis f yang mempunyai arah
tertentu akan di kenakan pada kumparan kumparan putar, sebagai hasil interaksi atara arus
dan medan magnet. Arah dari gaya f dapat di tentukan menurut ketentuan tangan dari
Fleming. Besar dari gaya ini akandapat di turunkan dengan mudah. Nyatakan besar medan
magnet dalam celah udara sebagai B, panjang kumparan sebagai a, dan lebar kumparan
sebagai b, momen putar Tp dapat dinyatakan sebagai:
Tp = bnabI

Bila n di nyatakan banyaknya lilitan dari kumparan putar. Pada setiap ujung dari pada sumbu,
di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat padanya, sedangkan ujung yang lain
pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus

dengan besar sudut rotasi dari sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi dengan
kata lain pegas memberikan pada sumbu moment Tc yang berlawanan arahnya dengan arah
Tp. Bila
konstanta pegas dinyatakan sebagai , maka besar Tc dapat dinyataka sebagai :
Tc =
Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhir sebesar o, maka dalam
keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat persamaan sebagai berikut:
o = Bnab I
dan dari sini
o = I
Dengan demikian sudut akhir o dari putaran sumbu yang menjadi tempat melekat penunjuk,
di tentukan oleh persamaan di atas. Kebesaran-kebesaran (Bnab/ ) di sebut sebagai konstanta
alat ukur.
Pada umumnya, momen seperti Tp, disebut momen penggerak, dan alat yang menyebabkan
di kenal sebagai alat penggerak. Sedangkan momen Tc di sebut momen pengontrol.

Dengan berpegang kepada pengertian-pengertian ini, maka harga sudut rotasi akhir dari
penunjuk, pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan oleh hubungan antara momen
penggerak dan momen pengontrol, dan dinyatakan dalam persamaan di atas.
Voltmeter Arus Searah

Tambahan tahanan seri / pengali, mengubah gerakan darsonval menjadi sebuah


voltmeter berarus searah

Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebihi arus skala penuh
(Idp).

Untuk pengukuran, voltmeter dihubungkan paralel dengan sumber tegangan/komponen

Pada rangkaian :

V = Vs + Vm
V = Im(Rs + Rm)

Dimana
= arus defleksi dr alat ukur

Im
Rm = tahanan dlm alat ukur
Rs = tahanan pengali
V = teg rangkuman maks

Selesaikan utk Rs :
Rs = = Rm

Voltmeter Rangkuman Ganda Gbr kanan merupakan penyempurnaan dan memiliki


keuntungan krn kita hanya perlu menentukan R4 Anhar,

D.

Kalibrasi Voltmeter

Proses kalibrasi dalam sebuah voltmeter dapat dilakukan dengan cara memutar kalibrator
sampai jarum tepat diangka nol.

Kepekaan voltmeter memberikan informasi penting :

Kepekaan voltmeter dc (arus lansung / searah) yang cocok untuk arus lemah maupun arus
kuat, pada umumnya 20.000 ohm / volt. Dengan kata lain, sebuah voltmeter 10 V akan
mempunyai tahanan sebesar RV = 20.000 x 10 = 200.000 . Rentang penunjukan voltmeter
dapat diperluas dengan memakai multiplier. Multiplier merupakan tahanan yang dihubungkan
secara seri dengan meteran, yang membatasi arus yang muncul sampai ukuran maksimum
yang sama untuk rentang tegangan yang lebih tinggi. Misalnya, tahanan kumparan dan jalan
pada galvanometer itu menyimpang sampai skala-penuh (full-scale) dengan arus didalam
kumparan 10 ma atau 0,010 A. Perbedaan tegangan antara ujung-ujung, dengan arus 0,010 A
ialah
V = iR = 0,010 A x 20 - 0,20 V

Skala itu dapat dikalibrasikan untuk dapat dibaca ataukah dari nol sampai 0,010 A, atau dari
no dampai 0,20 V. jika pada sesuatu sircuit penunjuk itu menyimpang skala penuh, maka
kita dapat menarik kesimpulan bahwa perbedaan teganggan antara ujung-ujung alat ialah 0,10
V.

E.

Prosedur Pengukuran Voltmeter

Untuk mengukur tegangan kita harus menggunakan voltmeter yang dipasng paralel terhadap
komponen yang kita ukur beda potensialnya. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutubkutub voltmeter harus sesuai. Kutub positif dengan potensial tinggi dan kutub negatif dengan
putensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang bewarna hitam, merah, dan biru. Bila
pemasngannya terbalik maka akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri sedangkan
pada rangkaian arus bolak-balik tidak menjadi masalah.
Pemasangan ampermeter pada rangkain harus secara seri sedangkan pemasangan voltmeter
harus dipasng paralel karena agar tegangan yang terbaca pada voltmeter sama dengan
hambatan. Apabila pemasangannya tertukar maka hasil pengukuran tidak sesuai dengan yang
di inginkan. Pada saat kita ingin mengetahui besar beda potensial atau gaya gerak listrik atau
tegangan jepit suatu rangkaian, voltmeter dipasang secara paralel dengan beban. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan cara pemasangan voltmeter pada suatu rangkaian dengan menggunakan
alat KIT listrik yang terdiri dari panel rangkaian, lampu, batu baterai dan soket penghubung
komponen-komponen yang ada pada gambar berikut:

Diagram. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit


yaitu positif ke positif, negatif ke negatif.

3.

Skala Voltmeter

Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan lebih
dari satu tingkat tegangan.
4.

Mengukur Tegangan

Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah
rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+)
dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei.
Tempatkan skala yang sesuai:
(Skala 0 20)

(Skala 0 50)

Sistem 12 Volt

Sistem 24 Volt

Tindakan pencegahan (perawatan) yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter :


Periksa polaritas yang benar, polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter
menyimpang kesumbat mekanis dan ini dapt merusak jarum.
Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur
tegangannya.
Bila menggunakan voltmeter rangkuman ganda, gunakan selau rangkuman tertinggi dan
kamudian turunkan sampai diperoleh pembacaan naik yang baik.
Selalu hati-hati terhadap efek pembebanan, efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan
rangkuman setinggi mungkin (dan sesitivitas yang paling tinggi).

Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pengukuran yaitu :


mengambil sebuah voltmeter dan mengamati. Mempelajari cara membacanya terutama skala
maksimum .berarti antara titik nol / skala nol sampai garis skala.
mengukur tegangan DC sebuah baterai. Kemudian mengukur volttage baterai dengan
menghubungkan kutub negatif beterai dengan kutub positif voltmeter.
membaca teganggan yang terukur pada voltmeter.

F. Cara Pembacaan
Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus memperharikan
bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar.
Untuk membaca hasil pengukuran voltmeter kita gunakan
Rumus :

NP = nilai pegukuran
PJ = penunjukkan jarum
ST = skala tertinggi
BU

= batas ukur

Contoh :

Ditentukan sebuah voltmeter dengan batas ukur 5 V, penunjukan jarum 8 dan skala tertinggi
yang kita gunakan adalah 50, maka berapa nilai pengukuran voltmeter tersebut ?
Jawab:

Ketelitian voltmeter

Skala terkecil dari voltmeter yang mendekat denagn angka nol X batas ukur
Skala maksimum voltmeter

2.3 Syarat syarat Voltmeter Voltmeter harus mempunyai syarat-syarat sebagai


berikut: a. Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur atau
disebut mempunyai impedansi masuk yang besar. b. Mempunyai keseksamaan
yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan ketelitian yang tinggi

(mempunyai accuracy error dan precision error yang tinggi). c. Mempunyai


kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang sekecil-kecilnya
sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil. d. Mempunyai stabilitas
yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak terganggu karena
keadaan yang tidak dikehendaki.

Kesalahan Pengukuran Voltmeter : 1. Kesalahan sistem (systematic error) disebut


pula kesalahan tetap : Kesalahan kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula,
sehingga harga skalanya tidak benar atau karena suatu hal misal temperatur,
kelembaban yang tidak sesuai dengan kondisi di kala peneraan Kesalahan
manusia (human error), yaitu si pengukur dapat menyebabkan kesalahan
tertentu, misalnya adanya paralak, optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat
ditanggulangi dengan pengukuran ulang atau pengukur yang lain Experimental
error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara pengukuran yang salah
Kesalahan teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh
adanya bagian alat ukur yang bekerja tidak semestinya Kesalahan statistik
(random error), kesalahan ini disebabkan karena sesuatu hal yang tidak
diketahui dari luar dan timbulnya tidak menentu. Karena sumbernya tidak
diketahui, maka kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat
diperkirakan dengan cara statistic 2. Kesalahan karena salah (illegitimate error)
Kesalahan ini adalah memang bersifat kesalahan dan sumbernya dapat diketahui
: Blunder : yaitu kesalahan yang bodoh dan sebetulnya tidak perlu terjadi
Computational error : yaitu kesalahan dalam cara menghitungnya Chaotic error
: yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh karena adanya gangguan keadaan atau
sarana / prasarana pengukuran misalnya gangguan listrik, halilintar, getaran
yang keras dan lain-lain dan cara mengatasinya adalah mengisolir alat ukur
terhadap gangguan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa

1. Voltmeter adalah salah satu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur perbedaan
potensial antara dua titik dalam sebuah sirkit atau rangkaian.
2.
Penggunaan voltmeter disusun secara paralel terhadap komponen yang kita ukur beda
potensialnya.
3.
Prinsip kerja voltmeter menggunakan prinsip hukum lorenzt dimana interaksi antara
medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetik
4.
Proses pengenolan dalam sebuah voltmeter dapat dilakukan dengan cara memutar
kalibrator sampai jarum tepat diangka nol.
5. Arus yang masuk menyebabkan pada kumparan berputar dan pegas akan tertarik
kebawah dan kemudian berosilasi, pegas diberi redaman agar berhenti pada skala yang tepat.
6.

Saran
Makalah yang telah kami ibuat ini menjelaskan mengenai cara penggunaan voltmeter.
Mengingat bahwa pembelajaran MIPA terutama fisika tidak lepas dari kegiatan mengukur,
oleh karena itu pengetahuan mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur voltmeter ini sangat
penting untuk diketahui dan dipahami. Penulis berharap agar siswa-siswi disegala tingkatan
tidak asing lagi dengan alat ukur voltmeter dan mampu menggunakan voltmeter.

3.1 KESIMPULAN Voltmeter adalah peralatan listrik yang digunakan dalam


mengukur tegangan dalam rangkaian. Pemahaman terhadap Prinsip kerja
voltmeter sangat diperlukan sehingga dalam penggunaan alat tersebut
didapatkan hasil kerja yang optimal. Ada dua jenis voltmeter yaitu
voltmeter analog dan digital Bagian voltmeter yaitu penjolok, elektro, kumparan
putar dan skala pengukuran Untuk mengukur tegangan, voltmeter harus
dihubungkan paralel dengan yang akan diukur Dalam pengukuran menggunakan
voltmeter harus menghidarkan dari kesalahankesalahan yang mungkin terjadi.

3.2 SARAN Penggunaan voltmeter dalam mengukur tegangan harus


diperhatikan cara pemasangan dan cara membaca yang tepat dari angka-angka
penting yang muncul sehingga terhindar dari berapa kesalahan-kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Maharta,Nengah.1994.Fisika Sistematis.Bandung:ITB
Supiyanto.2007. Fisika SMA.Jakarta: Phibeta.
http://www.imammurtaqi.com/2012/04/pengertian-amperemeter-voltmeter.html
http://nationalinks.blogspot.com/2009/02/definisi-voltmeter.html
http://id.scribd.com/doc/95093136/Voltmeter
http://sinelectronic.blogspot.com/2011/12/cara-menggunakan-voltmeter.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Voltmeter
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-x/perbedaan-sumber-tegangan-searah-dc-danac/
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2011/10/voltmeter_05.html

Anda mungkin juga menyukai