Anda di halaman 1dari 6

Skala Temperatur Termodinamika

Temperatur (suhu) biasanya dikaitkan dengan tanggapan indera kita.


Warna yang dipancarkan pada benda akan berubah ketika temperaturnya
berubah. Skala pada termperatur akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan
Hubungan antara skala-skala temperatur tersebut dapat dituliskan sebagai :
T (C) = [T(F) 32]
T (F) = T(C) + 32)
T(K)=T(C)+273

Satuan dari suhu adalah Kelvin, dan merupakan satuan yang telah
ditetapkan sebagai satuan Standar Internasional. Ada beberapa macam skala
yang digunakan sebagai satuan dan ukuran yang digunakan termometer dalam
mengukur suhu antara lain adalah

: Celcius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin,

Rankine, Delisle, Newton, dan Rmer. Tetapi yang akan dibahas di dalam
makalah tersebut tidak semua skala-skala suhu.
Hukum Termodinamika Temperatur merupakan sifat sistem yang
menentukan apakah sistem akan benda dalam kesetimbangan termal dengan
sistem lain.menurut definisi, ketika dua sistem berada dalam kesetimbangan
termal, temperatur dua sistem itu adalah sama
Skala temperatur merupakan skala linier, sehingga hubungan antara
penujukan suhu benda menurut masing-masing Termometer merupakan
hubungan linier. Satuan suhu menurut sistem satuan internasional adalah kelvin
(K). T2 = a T1 + b Berdasarkan data titik beku dan titik didih air, dapat
diperoleh nilai a dan b. Sebagai suatu contoh : K = C + 273 F = 1,8 C + 32 RK
= 1,8 C + 492

Untuk melihat perbedaan skala dari ke empat skala tersebut, bisa dilihat pada
gambar berikut ini

Berikut ini beberapa sejarah penemuan skala-skala termometer yanakan


dibahas satu per satu.
a.

Skala Celcius

Anders Celsius lahir di Uppsala, adalah salah satu dari sejumlah besar
.ilmuwan (semua yang terkait) yang berasal dari Ovanker di provinsi
Hlsingland. Celcius, yang dikatakan telah sangat berbakat dalam matematika
sejak usia dini, diangkat menjadi profesor astronomi pada tahun 1730. Dia
memulai grand wisata, yang berlangsung selama empat tahun, pada 1732, dan
ia kunjungi selama tahun-tahun ini hampir semua european observatorium
terkenal hari di mana ia bekerja dengan banyak astronom terkemuka abad ke18. Celcius partisipasi dalam ekspedisi ini membuatnya terkenal dan penting
dalam upaya untuk menarik perhatian pihak berwenang di Swedia menyumbang
sumber daya yang diperlukan untuk membangun observatorium modern di
Uppsala Dia berhasil, dan observatorium Celsius sudah siap pada 1741, yang
dilengkapi dengan instrumen yang dibeli selama perjalanan panjang di luar
negeri, terdiri dari alat yang paling modern pada saat itu teknologi.

Pada masa itu ukuran geografis, metereological pengamatan dan lain-lain,


tidak dianggap sebagai astronomi hari ini, termasuk dalam pekerjaan seorang
profesor astronomi. Dia membawa keluar banyak geografis pengukuran untuk
Swedia peta Umum, dan juga salah satu yang pertama untuk dicatat bahwa
tanah dari negara-negara nordic perlahan-lahan naik di atas permukaan laut,
sebuah proses yang telah berlangsung sejak mencairnya es dari zaman es
terbaru. Walaupun ia percaya, bahwa itu adalah air yang menguap.
Untuk dibangun metereological pengamatan ia terkenal di dunianya termometer
Celcius, dengan 0 untuk titik didih air dan 100 untuk titik beku. Setelah
kematiannya pada 1744 skala terbalik ke bentuk
b.

Skala

yang sekarang.
Fahrenheit

Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan


skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik
nol (0 F) dan 100 F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat
temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya
sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat
musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya,
Gdnsk (Danzig) (-17.8 C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana
skala Ole Rmer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan
sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 F
(suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 F, berarti Fahrenheit saat itu sedang
demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi
skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing
dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat.
Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 F, dan titik
didih air pada 212 F, berbeda 180 derajat.
.

Fahrenheit menghendaki agar semua temperatur yang diukur bernilai


positif. Karenanya, ia memilih 0 oF untuk temperatur campuran es dan air
garam (temperatur terdingin yang bisa dicapai air). Ketika mengukur temperatur
titik es dan titik uap, angka yang ditunjukkan pada skala Fahrenheit berupa
bilangan pecahan. Akhirnya beliau mengoprek lagi skalanya sehingga
temperatur titik es dan titik uap berupa bilangan bulat.Untuk skala Fahrenheit,
temperatur titik beku normal air (titik es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit
(32o F) dan temperatur titik titik didih normal air (titik uap) dipilih sebagai 212
derajat Fahrenheit (212o F). Di antara

titik es dan

terdapat 180 derajat


c.

titik uap
.

Skala Reamur

Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine
Ferchault de Reaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air
adalah 0 derajat Reamur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Reamur
sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan
alcohol, jadi termometer Reamur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan
termometer Reamur sejati. Reamur mungkin memilih angka 80 karena dapat
dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5),
sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25).
Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman,
tapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan
kecuali di industri permen dan keju.
d.

Skala Kelvin

Penemu dari skala tersebut adalah Daniel Gabriel Fahrenheit. Fahrenheit


was born in 1680the Hanseatic city

of Danzig

(German).

Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824


1907). Lahir dengan nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang
pertama yang mengusulkan skala mutlak dari suhu. Studinya terhadap teori
Carnot (teori tentang mesin ideal dengan efisiensi mendekati 100%)
menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan dari
benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum
kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan
sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0
K sama dengan 273 C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para
ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak
bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan
ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperature.
e.

Skala Newton

Skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia


melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan
suhu mulai dari udara di musim dingin sampai arang yang membara di
dapur. Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia merasa tidak
puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia menggunakan
minyak dan mengukur perubahan volumenya pada titik-titik rujukan suhunya. Ia
menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari suhu salju meleleh sampai
suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan derajat panas ke-0 pada salju
meleleh dan derajat panas ke-33 pada air mendidih. Ia menyebut alatnya
termometer.
f.

Skala Delisle

Skala suhu yang dinamai menurut astronom Perancis Joseph-Nicolas

Delisle (16881768). Ia menciptakan satuan ini pada 1732. Skala ini mirip skala
Raumur. membuat sebuah termometer pada 1732 yang menggunakan raksa
sebagai cairan ukurnya. Ia menetapkan skala temperaturnya dengan titik beku
air sebagai 0 derajat dan titik didih air sebagai 100 derajat. Pada 1738, Josias
Weitbrecht (17021747) mengkalibrasi ulang termometer Delisle sehingga 0
derajat adalah titik beku air dan 150 derajat adalah titik didih air.
g.

Skala Romer

Skala suhu yang tidak digunakan lagi, dinamai menurut astronom


Denmark Ole Christensen Rmer yang

mengusulkannya pada 1701.

Dalam skala ini, nol adalah titik beku brine dan titik didih air adalah 60 derajat.
Rmer kemudian mengamati bahwa titik beku air adalah 7,5 derajat, dan ini
juga diambil sebagai titik rujukan ketiga. Jadi satuan skala ini, satu derajat
Rmer, adalah 40/21 kelvin (atau derajat Celsius). Lambang satuan ini biasanya
R, namun untuk menghindari kerancuan dengan skala Rankine digunakan R
h.

Skala Rankine

Skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia


William John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859.
Lambangnya adalah R (atau Ra untuk membedakannya dari Rmer dan
Raumur). Seperti skala Kelvin, titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut,
tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama dengan satu derajat Fahrenheit.

Anda mungkin juga menyukai