Anda di halaman 1dari 57

PERTEMUAN V

PERS. KONTINUITAS,
BERNOULLI, & MOMENTUM

Aussie Amalia ST., M.Sc


aussieamalia.tl@upnjatim.ac.id

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran , Jawa Timur
2

Hukum Kontinuitas:
“Apabila zat cair tak kompresibel mengalir secara
kontinyu melalui pipa atau saluran, dengan
tampang aliran konstan ataupun tidak konstan,
maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu
adalah sama di semua tampang”
Persamaan Kontinuitas

 Volume zat cair yang masuk melalui tampang 1 tiap satuan


waktu: V1 dA1
 Volume zat cair yang keluar dari tampang 1 tiap satuan waktu:
V2 dA2
 Karena tidak ada zat cair yang hilang di dalam tabung aliran,
maka:
V1 dA1 = V2 dA2
Atau
V1 A1 = V2 A2
Atau
Q = A V = Konstan
Persamaan Kontinuitas Pipa Bercabang

Q1 = Q2 + Q3
Atau
A1 V1 = A2 V2 + A3 V3
Contoh Soal

1. Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan kecepatan 1 m/detik. Berapa


debit aliran, jika diameter pada ujung yang lain dari pipa tersebut adalah 100 cm
(pipa berubah dengan teratur). Berapakah kecepatan aliran pada ujung tersebut.
Jawab: Diameter pipa : D1 = 50 cm = 0,5 m
1 1
Luas tampang pipa : A1 = 4 𝜋𝐷12 = 4 𝜋 (0.5)2 = 0.1963 𝑚2
Kecepatan aliran pipa : V1 = 1 m/s
Debit aliran : Q = A1 V1 = 0.1963 m x 1 m/s = 0.1963 𝑚3 /𝑠
Perhitungan kecepatan pada ujung yang lain.
Diameter pipa diujung : 100 cm = 1 m
1 1
Luas tampang pipa : A2 = 4 𝜋𝐷22 = 4 𝜋 (1)2 = 0.7854 𝑚2
𝑄 0.1963
Q = A1 V1 = A2 V2 , maka V2 = 𝐴 = 0.7854 = 0.25 𝑚/𝑠
2
2. Air mengalir melalui pipa 1, 2, 3, dan 4 seperti gambar. Air mengalir melalui pipa 1
dengan D1 = 50 mm yang dihubungkan dengan pipa 2 berdiameter D2 = 75 mm
dimana kecepatan reratanya V2 = 2 m/s. Ujung pipa 2 bercabang menjadi pipa 3 dan
pipa 4. Kecepatan aliran pipa 3 adalah V3 = 1,5 m/s. Diameter pipa 4 adalah D4 = 30
mm. Debit aliran pipa 4 adalah setengah debit pipa 3, Q4 = 0,5Q3. Hitung Q1, V1, Q2, Q3
D3, Q4 danV4.

Jawab: Diket: D1 = 50 mm = 0.05 m Ditanya: D3


D2 = 75 mm = 0.075 m V1
V2 = 2 m/s V4
V3 = 1.5 m/s D3
D4 = 30 mm = 0.03 m Q1
Q4 = 0,5Q3 Q2
Q4
1 1 𝑚3 𝐿
Q2 = A2 V2 = 𝜋𝐷2
2
𝑉2= = 𝜋0.075 2
×2= 0.008836 𝑠 = 8.836 𝑠
4 4

Pers. Kontinuitas Q1 = Q2 = 8.836 L/s


𝑄 0.008836
V1 = 𝐴 = 𝜋 = 4.5 𝑚/𝑠
1 (0.05)2
4

Pers. Kontinuitas Q2 = Q3 + Q4
0.008836 = Q3 + 0,5Q3 Q4 = A4 V4
𝑚3 𝐿 1
Q3 = 0.005891 = 5.89 𝑠 0.002946 = 4 𝜋(0.03)2 𝑉4
𝑠

Q4 = 0,5Q3 = 0,002946
𝑚3
= 2.95
𝐿 𝑉4 = 4.17 m/s
𝑠 𝑠

Q3 = A3 V3
1
0.005891 = 4 𝜋𝐷32 × 1.5
D3 = 0.071 m = 71 mm
8

Azas Bernoulli:
“ memberi hubungan antara
tekanan, kecepatan dan ketinggian
pada titik-titik sepanjang garis alir”
Anggapan-anggapan untuk 9
Menurunkan Persamaan Bernoulli

1. Zat cair adalah ideal, tidak punya kekentalan


2. Zat cair adalah homogen & tidak termampatkan
3. Aliran adalah kontinyu, sepanjang garis arus
4. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu
penampang
5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat & tekanan
10
Persamaan Bernaoulli

Penurunan persamaan Bernoulli dapat dilakukan


dengan menggunakan hukum kekekalan energi,
dalam hal ini kerja total (net-work) sama dengan
perubahan energi mekanik total yaitu perubahan
energi kinetik ditambah perubahan energi potensial.
11
Azas Bernaoulli

Tekanan fluida di tempat yang


kecepatannya besar lebih kecil daripada
tekanan fluida di tempat yang kecepatan-
nya kecil. Energi kinetik

Persamaan bernoulli p +  g h + 12  v 2 = konstan


Keterangan:
p = tekanan (N/m2) Energi potensial
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2) Penurunan pers. Bernoulli utk aliran
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) sepanjang garis arus didasarkan pada
v = kecepatan fluida (m/s) hukum Newton II utk gerak F = M a
Persamaan Bernoulli
12
E K1 + E P1 + W12 = E K 2 + E P 2
1 1
mV1 + mgh 1 + W12 = mV2 + mgh 2
2 2

2 2
1 1
VV1 + Vgh 1 + (p1 − p 2 )V = VV2 + Vgh 2
2 2

2 2
1 2 1 2
p1 + gh 1 + V1 = p 2 + gh 2 + V2
2 2
2 2
p1 V1 p 2 V2
h1 + + = h2 + + Velocity
g 2g g 2g head
Pressure head
Elevation
head
13
Bentuk persamaan Bernaoli
2
p V
z+ + =C
 2g
Dengan :
Z : elevasi (tinggi tempat)

p : tinggi tekanan

V 2 : tinggi kecepatan
2g
Bentuk persamaan 14
Bernaoulli

Konstanta C adalah tinggi energi total, yang


merupakan jumlah dari tinggi tempat, tinggi
tekanan dan tinggi kecepatan, yang berbeda dari
garis arus yang satu ke garis arus yang lain. Oleh
karena itu persamaan tersebut hanya berlaku untuk
titik-titik pada satu garis arus.
15
Persamaan Bernaoulli

Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan garis tekanan dan


tenaga.
Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air pada tabung pitot yang
besarnya sama dengan tinggi total dari konstanta Bernoulli.
Sedangkan garis tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air di dalam tabung
vertikal yang disambung pada pipa.
Garis tenaga dan garis tekanan pada zat 16
cair ideal

Aplikasi persamaan Bernaoulli untuk kedua titik


di dalam medan aliran akan memberikan

Menunjukkan jumlah tinggi elevasi, tinggi


tekanan , tinggi tekanan di kedua titik adalah
sama. Dengan demikian garis tenaga pada
aliran zat cair ideal adalah konstan.
EGL (Energy Grade Line) and HGL (Hydraulic 17
Grade Line)

◼ P/g is the pressure head; it represents the height of a fluid column that
produces the static pressure P.

◼ V2/2g is the velocity head; it represents the elevation needed for a fluid to
reach the velocity V during frictionless free fall.

◼z is the elevation head; it represents the potential energy of the fluid.

◼H is the total head.


EGL (Energy Grade Line) and HGL 18
(Hydraulic Grade Line)

P V2
EGL = + + z
 g 2g

P
HGL = + z
g
Contoh Soal

1. Hitung energi total air yang mengalir melalui pipa dengan tekanan 2,0 kg/cm2 dan
kecepatan 6 m/s. sumbu pipa berada pada 10 m di atas garis referensi.
2. Pipa horizontal dengan Panjang 50 m mempunyai diameter yang mengecil dari 50 cm
menjadi 25 cm. Debit aliran adalah 0,05 m3/s. tekanan pada pipa dengan diameter
besar adalah 100 kPa. Hitung tekanan pada tampang pipa dengan diameter kecil.

Jawab:
3. Pipa dengan diameter mengecil dari 10 cm di B menjadi 5 cm di A. Titik A adalah 5 m
di atas titik B. Kecepatan aliran di A adalah 2 m/s. Hitung tekanan di B apabila tekanan
di A adalah 100 Kpa.
22
Hukum Bernaoulli

• Dalam materi sebelumnya, persamaan Bernaoulli dilakukan anggapan


bahwa zat cair ideal, sehingga tidak ada gesekan baik Antara partikel
zat cair maupun antara zat cair dan dinding batas.
• Untuk zat cair riil (viskos), dalam aliran zat cair akan terjadi kehilangan
tenaga yang dapat terjadi karena adanya gesekan anatara zat cair
dan dinding batas (hf) atau karena adanya perubahan tampang aliran
(he).
23
Hukum Bernaoulli 2

• Kehilangan tenaga yang disebabkan oleh gesekan (hf) disebut dengan


kehilangan tenaga primer.
• Kehilangan tenaga yang disebabkan oleh perubahan penampang
aliran (he) disebut sebagai kehilangan tenaga sekunder
• Untuk pipa sangat panjang, kehilangan tenaga primer jauh lebih besar
dari kehilangan tenaga sekunder, sehingga kehilangan tenaga
sekunder sering diabaikan.
24
Hukum Bernaoulli 2

• Dengan memperhitungkan kedua kehilangan tenaga tersebut, maka


persamaan Benaoulli antara dua tampang aliran (titik 1 dan 3) :
Jenis aliran

 Fluida
yang mengalir melalui pipa dapat berupa zat
cair atau gas. Sedangkan jenis aliran yang terjadi
dapat laminer atau turbulen. Aliran zat cair riil yang
melalui pipa selalu disertai kehilangan tenaga searah
dengan aliran
Bilangan Reynolds

Aliran Laminer dan Turbulen dipengaruhi beberapa parameter:


 Kecepatan aliran
 Kerapatan fluida
 Diameter saluran
 Viskositas aliran

Parameter diatas disatukan kedalam persamaan tidak


berdimensi yang disebut bilangan reynolds
Bilangan Reynolds

Bilangan Reynolds mempunyai bentuk:

𝐷𝑉𝜌 VD
𝑅𝑒 = ATAU Re =
𝜇 
Dengan:
V : kecepatan aliran ρ : densitas fluida
D : diameter pipa  : kekentalan dinamis
v : kekentalan kinematik
 Besarnya
angka Reynolds dapat
menunjukkan jenis aliran.
Re < 2000 → aliran laminer
2000 < Re < 4000 → aliran transisi
Re > 4000 → aliran turbulen
 Tahun 1884 Oborne Reynolds melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat aliran
laimer dan turbulen.
 Percobaan dengan mengalirkan zat warna dengan berbagai besaran aliran dan
diamati sifat alirannya.
35
Head Loss Equations

◼ Darcy-Weisbach
◼ Theoretically based,
◼ Hazen Williams
◼ Frequently used-pressure pipe
systems
◼ Experimentally based
Kehilangan tenaga aliran melalui pipa

 Pada aliran pipa, kehilangan tenaga berhubungan dengan tegangan


akibat tahanan gesek dari dinding pipa. Pada tahun 1850 Darcy dan
Weisbach mengemukakan sebuah persamaan yang dikenal sebagai
persamaan Darcy-Weisbach untuk kehilangan tenaga dalam pipa.
2
LV
hf = f
D 2g
 dengan f : koefisien gesekan Darcy-Weisbach
Koefisien gesek

 Pada persamaan di atas, f adalah koefisien gesekan Darcy-Weisbach yang tidak


berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi dari angka Reynolds dan kekasaran pipa.
Untuk aliran laminer koefisien gesekan hanya dipengaruhi oleh angka Reynolds dan
mempunyai bentuk :
64
f =
Re
 Harga f tersebut diperoleh dari persamaan Poiseuille yang ditulis dalam bentuk
persamaan Darcy-Weisbach. Pada aliran turbulen, pipa dapat bersifat hidraulis halus
atau hidraulis kasar. Untuk pipa halus, Blasius mengemukakan rumus gesekan f dalam
bentuk :
0,316
f = 0, 25
Re

Rumus tersebut berlaku untuk 4000<Re<105


Kehilangan tenaga pada aliran laminer

 Pada aliran laminer, kehilangan tenaga terutama disebabkan oleh adanya


kekentalan fluida dan tidak dipengaruhi oleh bidang batas atau kekasaran
dinding, seperti ditunjukkan oleh persamaan Poiseuille sebagai berikut :

32 Lv 64 L v 2
hf = =
 dengan gD 2
Re D 2 g
ν : kekentalan kinematik
V : kecepatan aliran;
L : panjang pipa;
g : percepatan gravitasi;
D : diameter pipa.
Koefisien gesek pipa kasar

 Pada tahun 1944, Moody mengemukakan suatu grafik yang memberi


gambaran f tergantung angka Reynolds (Re) dan kekasaran relatif
(k/D). Grafik tersebut dikenal sebagai grafik Moody (Gambar di bawah).
40
Absolute Roughness
Pipe material k
(mm)
Asbestos cement 0,015 – 0,03
Bitumen/Cement lined 0,03
Wrought iron 0,03 – 0,15
Galvanised/Coated cast iron 0,06 – 0,3
Uncoated cast iron 0,15 – 0.6
Ductile iron 0,03 – 0,06
Uncoated steel 0,015 – 0,06
Coated steel 0,03 – 0,15
Concrete 0,06 – 1,5
Plastic, PVC, PE 0,02 – 0,05
Glass fibre 0,06
Brass, cooper, lead 0,003
Source: Wessex Water, 1993
Contoh Soal 1 42
Air dengan suhu 10C mengalir dengan debit 0,03 m3/det melalui
pipa. Diameter pipa 150-mm, panjang 500 m, kekasaran (k)
diperkirakan 0,06 mm. Hitung head loss dan the pressure drop
sepanjang pipa tersebut.
Penyelesaian:
▪ Dari Tabel (properties of water):  = 1000 kg/m3 dan  = 1,30x10-3
N.s/m2
V = Q/A dan A=R2
A = (0,15/2)2 = 0,01767 m2
V = Q/A =0,03/0,01767 =1,7 m/s
Re = (1000x1,7x0,15)/(1,30x10-3) = 1,96x105 > 2000 → turbulent
flow
Contoh Soal 1 (lanjutan) 43
Untuk memperoleh , gunakan Moody Diagram dengan Re dan relative
roughness (k/D).
k/D = 0,06/150 = 4x10-4
Dengan Moody diagram, didapatkan   0,018
Head loss dihitung dengan persamaan Darcy-Weisbach.
L V2 500 x 1,7 2
hf =  = 0 ,018 x = 8,84m.
D 2g 0 ,15 x 2 x 9 ,81

Pressure drop sepanjang pipa dihitung sbb:


ΔP=ghf = 1000 x 9,81 x 8,84
ΔP = 8,67 x 104 Pa
44

 Persamaan lainnya yang dapat digunakan


menghitung headloss :
 Hazen-William:
V = 0,8492 C R0,63S0,54
 Manning:
V = (1/n) R(2/3)S(1/2)

hf = S * L
45

1,852
 Hazen-William: 10,675Q
hf = 1, 852
4 ,8704
*L
C D
 Manning:
10,2936 Q 2 n 2
hf = 5 , 333
*L
D
Hazen-Williams Factors
Pipe material / D (mm) 75 150 300 600 1200

Uncoated cast iron 121 125 130 132 134


Coated cast iron 129 133 138 140 141
Uncoated steel 142 145 147 150 150
Coated steel 137 142 145 148 148
Wrought iron 37 143
Galvanised iron 129 133
Uncoated asbestos cement 142 145 147 150
Coated asbestos cement 147 149 150 152
Concrete, min. values 69 79 84 90 95
Concrete, max. values 129 133 138 140 141
Prestressed concrete 147 150 150
PVC, brass, cooper, lead 147 149 150 152 153
Wavy PVC 142 145 147 150 150
Bitumen/cement lined 147 149 150 152 153
Source: Bhave, 1991 Slide
46
Manning Factors

Pipe material N
-1/3
(m s)
PVC, brass, lead, copper, glass fibre 0,008 – 0,011
Prestressed concrete 0,009 – 0,012
Concrete 0,010 – 0,017
Welded steel 0,012 – 0,013
Coated cast iron 0,012 – 0,014
Uncoated cast iron 0,013 – 0,015
Galvanised iron 0,015 – 0,017
Source: Bhave, 1991

Slide
47
48
Aliran dalam Pipa
• Untuk kehilangan tenaga • Kehilangan tenaga primer

𝑉2
ℎ=𝑘 𝐿
2𝑔 𝑘=𝑓
𝐷

K: konstanta
V:kecepatan aliran
f : koefisien gesekan
L : panjang pipa
D : diameter pipa

Above mention equation is called the


Darcy-Weisbach equation. It is valid for any fully
developed, steady, incompressible pipe flow, whether the
pipe is horizontal or on hill
49
3. Minor Losses

Selain friction head loss, head losses juga dapat


terjadi akibat aksesori pipa dan perubahan dimensi
pipa. Head losses ini disebut minor losses (hLm).

Pada pipa panjang, minor losses mungkin dapat


diabaikan dibandingkan dengan friction losses,
namun pada pipa pendek, minor losses cukup
significant.
50
3.1 Losses Akibat Aksesori Pipa

V2
h Lm = K Type K
2g Exit (pipe to tank) 1,0
hLm= minor loss Entrance (tank to pipe) 0,5
K = minor loss coefficient 90 elbow 0,9
V = mean flow velocity 45 elbow 0,4
T-junction 1,8
Gate valve 0,25 - 25
51
3.2. Perbesaran

▪ Pada aliran fluida dari pipa kecil tiba-tiba berubah


menjadi pipa besar, maka terjadi headloss akibat
berubahnya kecepatan dan turbulensi.

Sudden Enlargement
52

▪ Minor loss (hLm) dihitung sbb:


Va 2
h Lm = K E
2g
KE adalah koefisien ekspansi, nilainya tergantung
pada perbandingan diameter pipa (Da/Db)

Da/Db 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8


KE 1,00 0,87 0,70 0,41 0,15
53
3.3 Kontraksi

Perubahan dimensi pipa juga mungkin terjadi dari ukuran besar


menjadi kecil.
54

Minor losses yang terjadi dihitung sbb:


Vb 2
h Lm = K C
2g

KC adalah koefisien kontraksi, nilainya tergantung pada


perbandingan diameter pipa (Db/Da).
Db/Da 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0
KC 0,5 0,49 0,42 0,27 0,20 0,0
55
Total Headloss

Headloss total adalah penjumlahan major (friction)


losses dan minor losses

H L =  h f +  hLm
56
Contoh Soal 2

Tentukan kehilangan energi yang terjadi bila air


mengalir dengan debit 0,06 m3/det pada pipa
berdiameter 40-mm, kemudian diameter pipa membesar
menjadi 100-mm.

40 mm 100 mm
57
Contoh Soal 2 (lanjutan)

Penyelesaian:
▪ Head loss melalui pipa yang membesar dihitung sbb:
2
Va
hm = K E
2g
Q 0 ,06
Va = = = 2 ,98 m / s
Aa  ( 0 ,04 / 2 ) 2

Da/Db = 40/100 = 0,4


Dari Tabel → K = 0,70 2 ,98 2
hLm = 0 ,70 x = 0 ,317 m
Jadi, head loss adalah: 2 x 9 ,81

Anda mungkin juga menyukai