Anda di halaman 1dari 26

Kinematika Zat Cair

Mekanika Fluida

Azarya Bees, M.Eng


Pengertian
Kinematika mempelajari gerak
partikel zat cair tanpa
meninjau gaya yang
menyebabkan gerak tersebut.
Macam-macam aliran
• Invisid dan Viskos
• Kompresibel dan tak kompresibel
• Laminer dan turbulen
• Mantap (steady) dan tak mantap (unsteady)
• Seragam (uniform) dan tak seragam (ununiform)
• Satu, dua dan tiga dimensi
• Rotasional dan tak rotasional
Aliran Invisid dan Viskos
• Aliran Invisid : kekentalan zat cair dianggap nol (zat cair ideal)
• Aliran viskos : kekentalan zat cai diperhitungkan (zat cair rill)
Aliran Kompresibel dan Tak Kompresibel
• Aliran kompresibel : rapat masa berubah dengan perubahan tekanan.
• Aliran tak kompresibel : rapat masa tidak berubah dengan perubahan
tekanan, rapat masa dianggap konstan
Aliran Laminer dan Turbulen
Aliran Turbulen; partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur
dan garis lintasannya saling berpotongan.
Aliran Laminer; partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan
membentuk garus kontinyu dan tidak saling berpotongan.
Aliran Mantap dan Tak Mantap
• Aliran mantap (steady flow); terjadi jika variabel aliran di sembarang
titik pada zat cait tidak berubah dengan waktu.

• Aliran tak mantap (unsteady flow); terjadi jika variabel aliran di


sembarang titik pada zat cair berubah dengan waktu.

Yang termasuk variable aliran misalnyalnya; kecepatan aliran (V),


tekanan (P), rapat massa (ρ), tampang aliran (A), debit (Q), dsb
Aliran Seragam dan Tak Seragam
• Aliran seragam; apabila tidak ada perubahan variable aliran dari satu
titik ke titik yang lain di sepanjang saluran.
• Aliran tak seragam; apabila ada perubahan variable aliran dari satu
titik ke titik yang lain di sepanjang saluran.
Aliran Satu, Dua, dan Tiga Dimensi
• Aliran satu dimensi; kecepatan di setiap titik pada tampang lintang
mempunyai besar dan arah yang sama
• Aliran dua dimensi; semua partikel dianggap mengalir dalam bidang
sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang
tersebut
• Aliran tiga dimensi; komponen kecepatan u, v dan w adalah fungsi
koordinat ruang x, y, dan z.
Aliran Rotasional dan Tak Rotasional
• Aliran Rotasional; bila setiap partikel zat cair mempunyai kecepatan
sudut (berotasi) terhadap pusat massanya.
• Aliran Tak Rotasional; bila setiap partikel zat cair tidak mempunyai
kecepatan sudut (tidak berotasi) terhadap pusat massanya.
Garis Arus dan Tabung Arus
• Garis Arus (Stream line);
adalah kurva khayal yang
ditarik di dalam aliran zat cair
untuk menunjukkan arah
gerak di berbagai titik dalam
aliran.
• Tabung Arus; terbentuk jika
sejumlah garis aliran ditarik
melalui setiap titik di
sekeliling suatu luasan kecil
dalam aliran.
Percepatan Partikel Zat Cair
• Percepatan partikel zat cair yang bergerak didefinisikan sebagai laju
perubahan kecepatan
• Laju perubahan kecepatan bisa disebabkan oleh perubahan geometri
medan aliran atau karena perubahan waktu.
PERSAMAAN KONTINUITAS
Apabila zat cair kompresibel secara kontinu melalui pipa atau saluran,
dengan tampang aliran konstan ataupun tidak konstan, maka volume
zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di semua tampang
A1 A2

Untuk incompressible flow (air,


minya) ρ bisa dihilangkan
U 1 2
Q1 = Q 2
U1 A1 = U2 A2
m1 = m2 [kg/s] U1 = U2
ρ Q1 = ρ Q2 [kg/s]
D1
D2

D1 = 2D2

Q1 = Q2
U1 A1 = U2 A2
𝜋𝜋 2 𝜋𝜋
𝑈𝑈1 𝐴𝐴2 𝐷𝐷 (2 𝑥𝑥 𝐷𝐷2 )2
4 1
U2 = =𝑈𝑈1 𝜋𝜋 2 = 𝑈𝑈1 4
𝜋𝜋 2
𝐴𝐴2 𝐷𝐷 𝐷𝐷
4 2 4 2

U2 = 4U1
Contoh Soal
Air mengalir melalui pipa 1, 2, 3 dan 4 seperti tergambar. Air mengalir
melalui pipa 1 yang memiliki diameter D1 = 50 mm yang dihubungkan
dengan pipa 2 berdiameter D2 = 75 mm di mana kecepatan reratanya
V2 = 2 m/s. Ujung pipa 2 bercabang menjadi pipa 3 dan pipa 4.
Kecepatan aliran pipa 3 adalah V3 = 1,5 m/s. Diameter pipa 4 adalah D4
= 30 mm. Debit aliran 4 adalah setengah debit pipa 3, Q4 = 0,5Q3.
Hitung Q1, V1, Q2, Q3, D3, Q4, dan V4.
3
2
1

4
Penyelesaian
Debit Pipa 2
1 1
Q2 = A2 V2 = 𝜋𝜋𝐷𝐷22 𝑥𝑥 𝑉𝑉2 = 𝜋𝜋(0,075)2 𝑥𝑥 2 = 0,008836 m3/s
4 4

Karena Q2 sudah diketahui maka Q1 dapat dihitung menggunakan persamaan kontinuitan Q1 = Q2 =


0,008836 m3/s

𝑄𝑄1 0,008836
𝑉𝑉1 = = = 4,5 𝑚𝑚/𝑠𝑠
𝐴𝐴1 𝜋𝜋 (0,05)2
4
Persamaan kontinuitas di titik cabang antara pipa 2 dengan pipa 3 dan pipa 4.

Q2 = Q3 + Q4

0,008836 = Q3 + 0,5Q3

Q3 = 0,005891 m3/s
Penyelesaian
Debit aliran di pipa 4; Q4 = 0,5 Q3 = 0,5 x 0,005891 = 0,002946 m3/s

Diameter pipa 3 dapat dihitung dengan persamaan

Q3 = A3 V3
𝜋𝜋
0,005891 = 𝐷𝐷32 𝑥𝑥 1,5
4

D3 = 0,071 m = 71 mm

Kecepatan aliran di pipa 4 dapat dihitung dengan rumus berikut:

Q4 = A4 V4
𝜋𝜋
0,002946 = (0,03)2 𝑥𝑥 𝑉𝑉4
4

V4 = 4,17 m/s

Anda mungkin juga menyukai