Anda di halaman 1dari 19

FLUIDA DINAMIS

(FLUIDA BERGERAK)
AFIRA AINUR ROSIDAH, S.T., M.S.
DEFINISI FLUIDA DINAMIS
 Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. memiliki
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tidak mengalami perubahan volume, tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
 Ciri-ciri fluida dinamis:
 Tidak kompresibel (incompressible), jika diberi tekanan maka volumenya tidak
berubah
 Tidak mengalami gesekan (saat mengalir, gesekan fluida degan dinding dapat
diabaikan)
 Alirannya stasioner, tiap paket fluida mempunyai arah aliran tertentu dan tidak
terjadi turbulensi (pusaran-pusaran).
 Alirannya tunak, aliran fluida mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu
 Tidak kental
JENIS ALIRAN FLUIDA
 Aliran Laminer (Stabil)
o Gerak partikel mengikuti lintasan yang teratur (satu
sama lain tak pernah saling berpotongan)
o Aliran laminer ialah aliran ideal dan terjadi pada
aliran fluida pada kecepatan rendah

 Aliran Turbulen (Tak Stabil)


o Gerak partikel mengikuti lintasan yang tak teratur,
tiap jalur paket fluida bisa bersebrangan dengan
jalur lainnya
o Aliran turbulen ditandai adanya pusaran-pusaran air
(vortex atau turbulen) dan terjadi pada kecepatan
aliran tinggi.
BILANGAN REYNOLDS (Re)
 Tergantung pada rapat massa, viskositas, diameter, dan kecepatan
 Merupakan bilangan tak berdimensi (tidak memiliki satuan)
 Menentukan jenis aliran
 Bila Re < 2000  aliran laminer
 Bila Re > 4000  aliran turbulen
 Bila 2000 < Re < 4000  aliran transisi/daerah kritis (critical zone)

 
𝜌 𝐷𝑣 Dimana:
𝑅𝑒= ρ = densitas bahan (kg/m3)

𝜇 D = diameter pipa bagian dalam (m)


v = kecepatan rata-rata fluida di dalam pipa (m/s)
μ = viskositas (Pa·s atau kg/m·s)
CONTOH SOAL
 Bilasepanjang pipa berdiameter 150mm mengalir gliserin pada 25oC dengan
kecepatan 3,6 m/s tentukan apakah jenis alirannya laminer atau turbulen?

Jawab:
Diketahui: D = 150mm = 0,15 m; v = 3,6 m/s
ρ=1258kg/m3; μ= 9,60 x 10-1 Pa·S
Ditanyakan: Laminer atau turbulen?
Dijawab:

Re = 708 < 200  termasuk jenis aliran laminer


FLUIDA IDEAL
 Encer (nonviscous)
 Aliran stabil (tidak turbulen)  kecepatan partikel pada suatu titik konstan
 Tak termampatkan (incompressible)  selama mengalir, kerapatannya konstan

v2
A2
v
P v1 Dx2
A1 m2   2 A2 v2 t
Dx1
m1  1 A1x1
 1 A1v1t
FLUIDA IDEAL
Muatan kekal : v
m1  m2 P

1 A1v1   2 A2 v2 Persamaan kontinyuitas

Apabila fluida tak termampatkan : 1   2  


v2
A1v1  A2 v2 A2
v1 Dx2
Av = konstan A1 m2   2 A2 v2 t
Debit/Fluks (Q) Dx1
m1  1 A1x1
 1 A1v1t
KONTINUITAS

V1 V2
Q1 = Q 2
A1 v1 = A2 v2 A2
A1
Dimana:
A = luas penampang
v = kecepatan aliran/arus

Note: ketika melakukan perhitungan, satuan/dimensi A1 dan A2 serta v1 dan v2 harus


sama
CONTOH SOAL
 Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang, masing-masing dengan luas
penampang 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara horisontal,
sedangkan air di dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Jika
kecepatan arus di penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah:
a. kecepatan arus air di penampang kecil, dan
b. volume air yang mengalir setiap menit pada penampang kecil
Jawab:
Diket: A1 = 200 mm2 = 2 · 10-4 m2; A2 = 100 mm2 = 10-4 m2; v1 = 2 m/s
Ditanya: v2? Q?
Dijawab:
a. Kecepatan arus di penampang kecil (v2) b. volume per menit di A2 (Q2)
A1 v1 = A2 v2 Q2 = A2 v2 = 10-4 m2 · 4 m/s
2 · 10-4 · 2 = 10-4 · v2 =4·10-4m3/s=
v2 = 4 m/s
PRINSIP BERNOULLI
 Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa “di mana kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan
fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah,
tekanannya menjadi tinggi”
 Hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan ketinggian aliran bisa kita peroleh
dalam persamaan Bernoulli. Persamaan bernoulli ini sangat penting karena dapat
digunakan untuk menganalisis:
1. Penerbangan pesawat,
2. Pembangkit listrik tenaga air,
3. Sistem perpipaan dan lain-lain.
PRINSIP BERNOULLI
 Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, dierapkan teorema usaha dan energi pada
fluida dalam daerah tabung alir. Selanjutnya, dapat dihitung banyaknya fluida dan
usaha yang dilakukan untuk memindahkan fluida tersebut.
 Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli, yaitu:
1. Persamaan yang berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow)
2. Persamaan yang berlaku untuk fluida termampatkan (compressible flow)
PRINSIP BERNOULLI
Aliran Tak-Termampatkan (Incompressible Flow)

 Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
 Contoh fluida tak-termampatkan adalah air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll.
 Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

dimana:
  𝟏 𝟐 v = kecepatan fluida
𝑷 + 𝝆 𝒈𝒉+ 𝝆 𝒗 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 g = percepatan gravitasi bumi
𝟐 h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
P = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
PRINSIP BERNOULLI
Aliran Tak-Termampatkan (Incompressible Flow)

 Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi


sebagai berikut :
1. Aliran bersifat tunak (steady state)
2. Tidak terdapat gesekan
 Dalam bentuk lain, persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

  𝟏 𝟐 𝟏 𝟐
𝑷𝟏 + 𝝆 𝒈 𝒉 𝟏+ 𝝆 𝒗 𝟏 = 𝑷 𝟐 + 𝝆 𝒈 𝒉 𝟐+ 𝝆 𝒗 𝟐
𝟐 𝟐
PENERAPAN ASAS BERNOULLI
Penerapan asas Bernoulli di antaranya adalah:

1. Venturimeter, alat untuk mengukur kelajuan cairan dalam pipa


2. Tabung Pitot, alat untuk mengukur kelajuan gas dalam pipa dari tabung
PENERAPAN ASAS BERNOULLI
Venturimeter dengan Manometer

V2,A2 ρ
  ′ V1,A1
𝟐 ∙ 𝒈 ∙ 𝒉 ∙(𝝆 − 𝝆)
𝒗 = 𝑨𝟐
√ 𝟐
𝝆∙( 𝑨 𝟏 − 𝑨 ) 𝟐
𝟐
h

ρ'
h = beda tinggi fluida dalam pipa U
ρ = massa jenis fluida dalam pipa (yang diukur kecepatannya)
ρ’ = massa junis fluida dalam pipa U
PENERAPAN ASAS BERNOULLI
Venturimeter tanpa Manometer
 
PENERAPAN ASAS BERNOULLI
Tabung Pitot

  ′
𝟐∙ 𝒈∙ 𝒉 ∙ 𝝆
𝒗=
√ 𝝆

ρ= rapat massa udara a= impact tube


b= static tube
ρ’= rapat massa fluida dalam pipa U
h= beda tinggi fluida dalam pipa U
VISKOSITAS
 Besaran yang menggambarkan adanya gesekan antar partikel dalam fluida
 Contoh: kecepatan aliran sungai di titik tengan dengan pinggir sungai berbeda
karena gaya gesek antara fluida dan dinding
 
𝑨𝒗
𝑭 =η
𝒍
F = gaya gesek antara dua lapisan zat cair yang mengalir
η= angka kekentalan = viskositas
A= luas permukaan bidang
v= kecepatan aliran
l = jarak
Satuan viskositas: N·s/m2 = Pa·s; Poise = dyne·s/cm2; 1 Poise = 0,1 Pa·s
DEBIT ALIR (VOLUME PER DETIK)
 Besaran yang menggambarkan adanya gesekan antar partikel dalam fluida
 Contoh: kecepatan aliran sungai di titik tengan dengan pinggir sungai berbeda
karena gaya gesek antara fluida dan dinding

𝟒
𝑸=𝝅 𝒓 ¿ ¿
 

η= Viskositas = 10-3 Pa (air); 3-4 .10-3 Pa (darah)


r = jari-jari pembuluh, L = Panjang
P = Tekanan, V = Volume, t = Waktu
Q = debit alir

Anda mungkin juga menyukai