Anda di halaman 1dari 91

OPERASI INDUSTRI KIMIA I

(2 SKS)
Dosen:
Heriyanti, ST, MSc, MEng
Edwin Permana, ST, MT
Dr. Lenny Marlinda, ST, MT

Program Studi D3 Kimia Industri


Fakultas Sains dan Teknologi
SISTEM PENILAIAN:
1. Tugas
2. Quiz
3. UTS
4. UAS
Kontrak Perkuliahan
1. Toleransi keterlambatan 15 menit setelah dosen di dalam kelas
2. Berpakaian rapi (kemeja, sepatu)
3. Telah mempersiapkan diri dengan membaca bab yang akan di
bahas.
4. Me-non-aktif-kan/silent HP.
5. Tidak mengerjakan tugas mata kuliah lain/ praktikum.
• Silabus

Back to
school
Referensi:
• Geankoplis C.J., Transport Process and Unit
Operations, Edisike-3, Prentice-Hall, Inc., En
glewood Cliffs, New Jersey, 1993.
• Mc Cabe, 1993, Unit Operations of Chemical
Engineering, 5th ed., Mc Graw-Hill Inc, Singa
pore.
• Brown, G.G. Unit Operation. Tokyo: Charles
E. Tuttle Co., 1978.
• Foust, A.S. Principles of Unit Operation. Edisi
2. New York: John Wiley & Sons, 1980

Back to
school
DASAR-DASAR ALIRAN FLUIDA

• Macam-macam fluida,
• tipe aliran fluida dan hubungannya
dengan bilangan reynold;
• Persamaan Bernoulli;
• Energi pompa;
• Faktor gesekan pada pipa dan
beberapa macam sambungan pipa
• Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir
sehingga sering disebut sebagai zat alir.
• Zat cair dan gas termasuk ke dalam jenis fluida

Back to
school
1. MACAM-MACAM FLUIDA

• Fluida Statik
• Fluida Dinamis

Back to
school
FLUIDA STATIK
Fluida selalu mempunyai bentuk yang dapat
berubah secara kontinyu seperti wadahnya,
sebagai akibat gaya geser (tidak dapat
menahan gaya geser)
FLSemakin dalam menyelam dirasakan tekanan
UIDA TIDAsemakin besar
K BERGERA
K

Semakin tinggi dirasakan tekanan udara yaitu gendang


telinga dirasakan pekak
TEKANAN
F P = Tekanan (1 N/m2 = 1 Pa)
Pressure  P  F = Gaya (N)
A A = Luas penampang (m2)

F
Pressure  P 
A
mg Vg V
P   g  gh
A A A

P adalah tekanan yang disebabkan oleh berat fluida


TEKANAN (lanjutan….)
Pudara Jika di atas permukaan fluida ada
tekanan yang bekerja, yaitu
tekanan udara (Pudara), maka
tekanan total di dasar kolom yang
h disebut juga tekanan statis fluida
P adalah:
P = gh + Pudara
TEKANAN (lanjutan….)
Barometer
Alat untuk mengukur tekanan udara menggunakan cairan mercuri /
Hg dengan massa jenis 13,6 gr/cc
Ketika mengukur di pantai, maka tinggi cairan barometer adalah 76 c
m dengan percepatan gravitasi 9.8 m/s2

P =  g h = 13600 kg/m3 x 9.8 m/s2 x 0.76 m = 101292,8 kg/ms2


= 101292,8 Pa
P = 101,3 kPa = 1 Atm

P = P atmosphere + P gauge
1 Atm = 101,3 kPa = 76 cmHg = 760 Torr
Contoh

• Hitunglah tekanan total yang dialami sebuah benda y


ang tercelup dalam sumur pada ke dalaman 10 m dar
i permukaan air sumur. Jika percepatan gravitasi di da
erah itu adalah sebesar 10 m/s2

 Berapa tekanan yang dialami penyelam yang berada


pada posisi 100 m di atas dasar laut ?
(kedalaman laut = 1 km. massa jenis air laut : 1,025
103 kg/m3)
Prinsip Pascal
• Tekanan yang diberikan pada suatu cairan ya
F1 F2
ng tertutup akan diteruskan tanpa berkurang
ke segala titik dalam fluida dan ke dinding bej
ana (Blaise Pascal 1623-1662)
P1 titik
• Tekanan adalah sama di setiap P2 pada ked
alaman yang sama F1 F2

A1 A2
• Prinsip Archimedes: Gaya Buoyant dari ben
da dalam fluida adalah sama dengan berat d
h1 F1
A
ari fluida yang dipindahkan oleh benda terse
but
h2
Fb  F2  F1
Fb   f gA(h2  h1 )
F2

Fb   f gAh
Fb   f gV
Contoh

Sebuah pipa berbentuk u yang memiliki luas pena


mpang kakinya berbeda digunakan untuk mengan
gkat beban. Berapakah beban maksimum yang d
apat diangkat olehnya jika luas penampang yang
kecil, A = 1 m2, diberikan gaya 104 N dengan luas p
enampang yang besar adalah 5 m2?
FLUIDA BERGERAK

Air PAM dialirkan kerumah Udara dialirkan ke pompa hidrolik Air dari dalam tanah
dialirkan ke bak mandi
2. TIPE ALIRAN FLUIDA

Berdasarkan waktu Berdasarkan ruang Berdasarkan Bilangan


pemantauan pemantauan Reynolds
• Laminar flow
• Steady flow (aliran tunak) • Uniform flow (aliran (NRe < 2100)
 (dv/dt = 0) seragam) • Turbulent flow
•Unsteady flow (aliran tidak • Varied flow (aliran (NRe > 4000)
tunak)  ( dv/dt ≠ 0) berubah) • Transient Flow (2100 < NRe<
4000)

Back to
school
• Aliran Laminer
• Gerak partikel mengikuti lintasan yang teratur (Satu sama lain tak
pernah saling berpotongan)
• Setiap partikel bergerak dalam satu arah horisontal sehingga terjadi
lapisan-lapisan fluida dengan kecepatan berbeda
• Distribusi kecepatan tidak merata dan kuadratis
• Bila pada aliran laminer disemprotkan cairan berwarna, maka cairan
tadi akan bergerak horisontal searah dengan aliran
• Aliran laminer terjadi bila :
• Viskositas cairan tinggi
• Kecepatan aliran rendah
• Luas penampang pipa kecil
Distribusi kecepatan pada aliran laminer
• Kuadratis dengan persamaan :

r = Jarak dari sumbu pipa


  r 2  ro = Jari-jari pipa
U(r )  2u 1     U = Kecepatan pada setiap
  ro   posisi
u = Kecepatan rata-rata
• Aliran Turbulen
• Gerak partikel mengikuti lintasan yang tak teratur (Ada bagian yang
berpusar)
• Ada partkel-partikel yang bergerak ke arah lain sehingga tidak ada lagi
lapisan-lapisan dengan kecepatan berbeda
• Bila pada aliran turbulen disemprotkan cairan berwarna, maka cairan
tersebut selain bergerak searah aliran juga ada yang bergerak ke arah
radial sehingga akan memenuhi seluruh penampang pipa
• Distribusi kecepatan lebih homogen
• Aliran turbulen terjadi bila : - Viskositas cairan rendah
⁻ Kecepatan aliran tinggi
⁻ Luas penampang pipa besar
BILANGAN REYNOLD NR

• Tergantung pada rapat massa, viskositas, diameter dan kecepatan


• Merupakan bilangan tak berdimensi
• Menentukan jenis aliran
• Bila NRe < 2100  aliran laminer
• Bila Nre > 4000  aliran turbulen
• bila 2000 < NRe< 4000  aliran transisi/daerah kritis (critical zone)

 kg m 
 m
vD m s3
N Re   kg 
  
 m.s 
Contoh:
Bila sepanjang pipa berdiameter 150 mm mengalir
gliserin pada 25 oC dengan kecepatan 3,6 m/s. Jika
pada 25 oC densitas gliserin 1258 kg/m3 dan viskositas
9,6 x 10-1 Pa.s ,tentukan apakah jenis alirannya laminer
atau turbulen?
Diket:
D = 150 mm = 0,15 m VD
V = 3,6 m/s N R 
ρ = 1258 kg/m 3 
μ = 0,9 Pa.s = kg/m.s (1258kg / m3 )(3,6m / s )(0,150m)

0,96kg / m.s
 708
N R  708  2100
TUGAS
Hitunglah tekanan dalam kN/m2 tangki yang berisi minyak dengan
tinggi tangki 8 ft. Tekanan di luar tangki 14,72 psia. Densitas minyak
0,933 g/cm3.

Tentukan apakah jenis aliran dari kasus berikut laminer atau turbulen?
a. Air pada 10oC mengalir n=dengan kecepatan 2 m/s pada pipa dengan
diameter 100 mm.
b. Polimer dengan densitas 900 kg/m3 dan viskositas 1 Pa.s yang mengalir
pada pipa dengan diameter 15 mm dan kecepatan 0,2 m/s
c. Gasoline dengan densitas680 kg/m3 viskositas 20cP mengalir pada
kecepatan 5 ft/s dalam pipa dengan diameter 2 in.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Persamaan
Prinsip Kekekalan Massa
KONTINUITAS

Q  Av
Q  debit (m3 / s )
A  luas(m2)
v  kecepa tan aliran(m / s )
Persamaan Kontinuitas
t
t
a
b v2
c v1 A2
A1
x2
Aliran fluida stasioner : x1
Setiap partikel fluida
akan selalu mengalir Jumlah fluida yang mengalir melalui
melalui titik a – b - c suatu penampang tiap satuan waktu
disebut Debit dan dirumuskan :

V Q = debit (m3/s)
Q= V = volum (m3)
t t = waktu (s)
Persamaan Kontinuitas
Kekekalan massa pada
aliran fluida ideal
1  m
m 2
A 1, v 1 A2, v2

2 1 A1v1   2 A2 v2
1
Fluida inkompressibel 1   2
A1v1  A2 v2  Q
Dimana  Massa jenis fluida

A Luas penampang aliran

v Kecepatan aliran
Persamaan kontinuitas berlaku untuk :

1. Untuk semua fluida (gas atau cairan).


2. Untuk semua jenis aliran (laminer atau turbulen).
3. Untuk semua keadaan (steady dan unsteady)
4. Dengan atau tanpa adanya reaksi kimia di dalam aliran
tersebut.
Soal 1
Air keluar dari ujung pipa dengan diameter 0,8 cm
tentukan debit air jika kecepatan air pada suatu titik
didalam pipa 6 cm/s.
Soal 2
Jika kecepatan aliran alir pada pipa berdiameter 12 cm adalah 0,5 m/s,
berapa kecepatan aliran tersebut jika pipa dikecilkan menjadi 3 cm?

Soal 3
Kecepatan darah melalui pembuluh aorta berjari-jari 1 cm adalah
30 cm/s. Hitunglah kecepatan rata-rata darah tersebut ketika
melalui pembuluh kapiler yang masing-masing berjari-jari 4 x 10 -4
cm dan luas permukaan total 2000 cm2.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Suatu dasar untuk


Prinsip Energi Kinetik penurunan
persamaan

Seperti :
1. Persamaan Energi  Persamaan BERNAULI
2. Persamaan Energi Kinetik  HEAD KECEPATAN
HYDRODINAMIK
Syarat fluida ideal (Bernoulli) :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam
(cairan tidak viskous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam
hal kecepatan, arah maupun besarnya (selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu melalui lintasan
tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible) dan
mengalir sejumlah cairan yang sama besarnya
(kontinuitas)
Persamaan Bernoulli

– Terdiri dari :
• Energi tekanan
• Energi potensial dan energi kenetik
• energi karena gesekan (friction loss)
– Prinsipnya adalah energi pada dua titik yang
dianalisis haruslah sama
– Untuk aliran steady dan fluida inkompressibel
(perubahan energi dalam diabaikan) persamaan
yang diperoleh adalah :
Melukiskan aliran fluida pada suatu pipa yang
Hukum Bernoulli luas penampang (A) serta ketinggian(h) tidak
sama.
Pada ujung pipa A1
P2 bekerja tekanan P dan
1
pada ujung A2 bekerja
tekanan P2.Agar fluida
dapat bergerak dari
permukaan A1 ke
permukaan A2 diperlukan
usaha total yang besarnya
sama dengan jumlah
perubahan energi kinetik
P1 dan energi potensial.

Bidang acuan W  Ek  Ep

Selama fluida mengalir dapat dirumuskan :

P1 + ½ v12 + gh1 = P2 + ½ v22 + gh2


PERSAMAAN BERNOULLI

Air dipompa dengan kecepatan 0,5 m/s


melalui pipa berdiameter 4 cm di lantai dasar
dengan tekanan 3 atm. Berapakah kecepatan
dan tekanan air di dalam pipa berdiameter 2,6
cm di lantai atas yang tingginya 5 m ?
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Menentukan
Prinsip Momentum gaya-gaya
Dinamik Fluida

Banyak dipergunakan pada perencanaan : POMPA,


TURBIN, PESAWAT TERBANG, ROKET, BALING-BALING,
KAPAL, BANGUNAN, dll
POMPA
PENGERTIAN

KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN

JENIS-JENIS POMPA

PENGKAJIAN POMPA
Apa yang dimaksud dengan pompa
dan sistem pemompaan?

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Sistim pemompaan bertanggung jawab
terhadap hampir 20% kebutuhan energi
listrik dunia dan penggunaan energi dalam
operasi pabrik industri tertentu berkisar
25-50% (US DOE, 2004).

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Pompa memiliki dua kegunaan utama:

a. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat


lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpan air)

b. Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air


pendingin atau pelumas yang melewati mesin- mesin dan
peralatan)
yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Sistim Pemompaan dalam sebuah Industri

(US DOE, 2001)


yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Komponen utama sistem pemompaan adalah:

 Pompa(beberapa jenis pompa)


 Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara
 Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
 Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
 Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
 Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan
(misalnya tekanan, aliran) yang menentukan komponen dan
susunan sistim pemompaan.
Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik.
yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN
Tahanan sistem: head
Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati
sistem pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi
untuk mengatasi tahanan sistem, yang juga disebut “head”.
Head total merupakan jumlah dari head statik dan head
gesekan/ friksi.

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
a) Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber
dan tujuan dari cairan yang dipompakan (lihat Gambar 2a).
Head statik merupakan aliran yang independen (lihat
Gambar 2b). Head statik pada tekanan tertentu tergantung
pada berat cairan dan dapat dihitung
dengan persamaan perikut:

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Head statik terdiri dari:
 Head hisapan statis (hS): dihasilkan dari pengangkatan cairan
relatif terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika
ketinggian cairan diatas garis pusat pompa, dan negatif jika
ketinggian cairan berada dibawah garis pusat pompa (juga
disebut “pengangkat hisapan”)

 Head pembuangan statis (hd): jarak vertikal antara garis


pusat pompa dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
b) Head gesekan/ friksi (hf)
Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi
tahanan untuk mengalir dalam pipa dan sambungan-sambungan.
Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah
dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan.

Head gesekan/ friksi sebanding dengan kwadrat debit aliran


seperti diperlihatkan dalam gambar 3. Loop tertutup
sistim sirkulasi hanya menampilkan head gesekan/ friksi (bukan
head statik).

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Dalam hampir kebanyakan kasus, head total sistim merupakan gabungan antara head statik
dan head gesekan seperti diperlihatkan dalam gambar 4a dan 4b.

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Karakteristik sistim pemompaan

JENIS-JENIS POMPA
JENIS-JENIS POMPA

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
Karakteristik sistim pemompaan

JENIS-JENIS POMPA

PENGKAJIAN POMPA
Bagaimana menghitung kinerja pompa

Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan
berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Keluaran pompa, daya
hidrolik pompa adalah daya cairan yang dikirimkan oleh pompa, dan dapat dihitung
sebagai berikut:
Daya hidrolik = Q (m3/detik ) x (hd – hs) m x ρ (kg/m3) x g (m/detik2)
Daya shaft = daya hidrolik/ effisiensi pompa
Daya motor = daya shaft/ effisiensi motor Dimana :
Q = debit aliran
hd = head pembuangan
hs = head penghisapan
ρ = massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi

yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
PERSAMAAN ENERGI UMUM
Persamaan Bernoulli :
1 1
p1  gz1  V1  p 2  gz 2  V22 [Pa ]  tekanan
2

2 2
N
dibagi g    berat jenis  3  :
m 
p1 V12 p1 V12
 z1    z1   h Total [m]  tinggi
 2g  2g

p
 pressure head

tinggi [Energi/berat]
z  elevation head
V tekanan [Energi/Volume]
 velocity head
2g
Persamaan Bernoulli hanya berlaku bila :

• Fluida inkompresibel (tidak dapat dimampatkan)


• Tidak ada energi hilang akibat gesekan pada pipa
• Tidak ada energi hilang akibat sambungan pipa dan katup
• Tidak ada penambahan energi yang diberikan oleh pompa
• Tidak ada pengurangan energi yang diambil oleh motor fluida
• Tidak ada panas yang keluar dari atau masuk ke fluida
Persaman Energi Umum
Persamaan Bernoulli yang diperluas

2 2
p1 V p2 V
 z1   hA  hR  hL 
1
 z2  2
 2g  2g
hA = Energi yang berikan ke fluida oleh pompa
hR = Energi yang diambil dari fluida oleh motor fluida
(turbin, aktuator dll)
hL = Energi-energi yang hilang akibat gesekan pada pipa
atau akibat turbulensi pada katup (valves) dan
sambungan pipa (fittings)
Karakteristik Aliran Di Dalam
Saluran/Pipa

 Aliran di dalam suatu saluran selalu disertai dengan friksi


 Aliran yang terlalu cepat akan menimbulkan pressure drop
yang tinggi sedangkan aliran yang terlalu lambat pressure
drop-nya akan rendah akan tetapi tidak efisien
 Kecepatan aliran perlu dibatasi dengan memperhatikan :
* Besarnya daya yang dibutuhkan
* Masalah erosi pada dinding pipa
* Masalah pembentukan deposit/endapan
* Tingkat kebisingan yang terjadi
Kecepatan
Kecepatan maksimum
maksimum aliran
aliran fluida
fluida dalam
dalam pipa
pipa

Jenis fluida Kecepatan maksimum


[ft/s]
Uap untuk proses 120 -150
Slurry 5 – 10
Uap air 100 – 130
Air 6 – 10
Fluida cair 100/1/2
Kerugian yang terdapat di dalam aliran fluida
 Kerugian tekanan (Pressure Drop) atau
 Kerugian head ( Head Loss)

Faktor yang mempengaruhi kerugian di dalam aliran fluida:


 Kecepatan aliran
 Luas penampang saluran
 Faktor friksi
 Viskositas
 Densitas fluida
Persamaan matematisfriction loss dalam aliran
L v 2 Dimana :
Pf  4 f
D 2 P = kerugian tekanan

Hubungan antara head dan tekanan : D = diameter pipa


v = kecepatan aliran
P   .g.h
f = faktor friksi Fanning
Friction loss : L = panjang pipa
Pf L v 2
Ff  4f g = gaya grafitasi
 D 2
F = Friction loss
Untuk aliran laminer (Nre < 2100), nilai f adalah
16 16
f  
N Re Dv / 
Untuk aliran turbulen (Nre < 2100), harga f untuk pipa-pipa tertentu dapat dicari
dengan menggunakan diagram Moody dengan terlebih dahulu menghitung
bilangan Reynolds
Persamaan matematisfriction loss karena ekspansi, kontaksi
dan pipe fitting
1. Sudden enlargement losses
2
 A1  v12 v12
hex  1    K ex ( J / kg )
 A2  2 2
2. Sudden contraction losses
2
 A2  v12 v12
hc  0,551    Kc ( J / kg )
 A1  2 2
3. Losses in fitting and valves

v12
hf  K f ( J / kg )
2
Beberapa macam sambungan pipa
Type of fitting or valve Friction loss, number of Friction loss, equivalent
velocity head, Kf length of straight pipe in pipe
diameter, Le/D
Elbow, 45o 0,35 17
Elbow, 90o 0,75 35
Tee 1 50
Return bend 1,5 75
Coupling 0,04 2
Union 0,04 2
Gate valve
wide open 0,17 9
Half open 4,5 225
Globe valve
wide open 6,0 300
Half open 9,5 475
Angle valve, wide open 2,0 100
Check valve
Ball 70,0 3500
Swing 2,0 100
Water meter, disk 7,0 350

Sumber: R.H. Perry and C.H. Chillton, Chemical Engineer’s Handbook, 5th ed.
Ilustrasi persamaan energi umum pada sistem aliran fluida
Contoh Soal No. 1
Air mengalir dari sebuah reservoir ke sistem fluida seperti terlihat pada gambar di
bawah ini. Bila air keluar dari sistem pipa dengan debit keluaran sebesar 1,20 ft 3 /s
hitung energi total (head loss) yang hilang akibat katup (valve), belokan (elbow), pipa
masuk (pipe entrance) dan gesekan pada pipa.

p1 = p o
p2 = p o
z1 = 12 +13 = 25 ft
Menentukan luas penampang pipa :

d 2  3 in
A 2  7,069 in 2
Konversi satuan :

d 2  3 in
 645, 2 mm 2

A 2  7,069 in 
2
2 
 in 
 4561 mm 2  4,561x10 3 m 2

 m 
z1  25 ft    7,62 m
 3,281 ft 

 m3 
ft 3  s 
Q  1,20  3 
s  ft
35,3 
 s 
m3
 0,034
s
Data yang diketahui ;

V1  0 h A  0 h R  0 z 2  0 p1  p o p 2  po
3 m3
z1  7,62 m A 2  4,561x10 m 2
Q  0,034
3

Menghitung velocity head :

Q 0,034 m
V2   3
 7,455
A 2 4,561x10 s
V22 7,4552
  2,836 m
2g 2(9,8)

p1 V12 p2 V22 V22


 z1   h A  h R  h L   z2   h L  z1 
 2g  2g 2g

h L  7,62  2,836  4,784 m


Contoh Soal No. 2
Cairan dengan berat jenis (specific gravity) 0,86 masuk ke pompa dengan debit sebesar
0,014 m3 /s.
Bila kehilangan energi (head loss) akibat gesekan dan katup adalah 1.86 m, hitung daya
yang harus diberikan oleh pompa.
Data yang diketahui :

zA  0 hR  0
m3
z B  1 m h L  1,86 m p A  296 kPa p B  28 kPa Q  0,014 sg  0,86
s
pA VA2 pB VB2
 zA   hA  hR  hL   zB 
 2g  2g
pB  pA VB2  VA2
hA   zB   hL
 2g

Daya pompa :

P   h AQ
d A  3 in  A A  4,768x10 3 m 2 d B  2 in  A B  2,168x10 3 m 2
Menghitung velocity head :

Q 0,014 m
VA   3
 2,936
A A 4,768x10 s
Q 0,014 m
VB    6, 458
A B 2,168x10 3 s
VB2  VA2 6,4582  2,936 2
  1,688 m
2g 2(9,8)
Menghitung pressure head :

 
sg    0,86
 air air g
N
  0,86 air g  0,86(1000)(9,81)  8,437 x103
m3

p B  p A 296 x103  (28x103 )


  38,4 m
 8,437 x10 3
Menghitung daya pompa :
pB  pA VB2  VA2
hA   zB   hL
 2g
 3,84  1  1,688  1,86
 42,848 m
P  h A Q
 8437(42,848)( 0,014)
 5073 W
 hp 
P  5073 W  
 745, 7 W 
 6,803 hp
Soal Latihan No. 3
Sistem pada gambar di bawah ini digunakan untuk menentukan efisiensi pompa.
Bila daya input yang diukur adalah 3,85 hp waktu memompa minyak (56 lb/ft 3) dengan debit 500
gal/min. Tentukan efisiensi pompa.
Jawab :

z1  z 2 hR  0 hL  0
p1 V12 p2 V22 p 2  p1 V22  V12
 z1   hA  hR  hL   z2   hA  
 2g  2g  2g
d1  6 in  A1  1,864 x10 2 m 2 d 2  4 in  A 2  8,213x10 3 m 2
Konversi satuan :

 L 
3,785
gal  min 
Q  500  
min  gal

 min 
 m3 
L  s 
 1892,5  
min  60000 L 
 min 
3
3 m
 3,15 x10
s
 N 
157 ,1
lb  m 3  N
  56,0 3    8798
ft  lb  m3
 ft 3 
 m 
h  20,4 in    0,518 m
 39,37in 
Menghitung pressure head :

N
h  0,518 m  fluida  8798
m3
N
 m  13,54  air  13,54(1000)(9,81)  132,83x103
m3
p kiri  p kanan  p1  y   m h  p 2   ( y  h )
p 2  p1 (  m   )h   m   132,83x103 
    1h    1(0,518)  7,303 m
      8798 
Menghitung velocity head :

2 3 3 m3
A1  1,864x10 m 2
A 2  8,213x10 m Q  31,5x10
2

s
Q 31,5x10 3 m Q 31,5x10 3 m
V1    1,69 V2    3,835
A1 1,864 x10  2 s A 2 8,213x10 3 s
V22  V22 3,8352  1,69 2
  0,604 m
2g 2(9,81)

Menghitung efisiensi pompa :

h A  7,303  0,604  7,907 m


P  h A Q  7,907(8498)(31,5x10 3 )  2116 ,6 W
hp
 2116 ,6 W  2,838 hp
745,7
2,838
e pompa   0,737
3,85
Contoh Soal No. 4
Air mengalir dengan debit 114 L/min melalui motor fluida seperti terlihat pada gambar
di bawah ini. Tekanan pada titik A adalah 700 kPa dan tekanan pada titik B adalah 125
Pa. Head loss akibat kehilangan energi yang terjadi diperkirakan sebesar 4 m. Bila
efisiensi motor fluida adalah 85 % hitung daya outputnya.

Jawab :

z A  1,8 m z B  0 h A  0 h L  4 m
p A  700 kPa p B  125 kPa
pA VA2 pB VB2
 zA   hA  hR  hL   zB 
 2g  2g
pA  pB VA2  VB2
hR   zA   hL
 2g
Menentukan luas penampang pipa :
d A  25 mm  A A  4,909 x10 4 m 2
d B  25 mm  A B  4,418x10 3 m 2

Menghitung velocity head :

 
L  m 3
 3 m
3
Q  115    1,92 x10
min  60000 L s

 min 
Q 1,92x10 3 m
VA   4
 3,911
A A 4,909 x10 s
Q 1,92x10 3 m
VB    0, 435
A B 4,418x10 3 s
VA2  VB2 3,9112  0,4352
  0,77 m
2g 2(9,8)
Menghitung pressure head :

p A  p B (700  125) x103


  58,6 m
 1000(9,8)

Menghitung output motor fluida :

pA  pB VA2  VB2
hR   zA   hL
 2g
 58,6  1,8  0,77  4  57,17 m
PM   h R Q
 9810(57,17)(1,92 x10 3 )  1076,8 W
Pout  e M PR  0,85(1076,8)  0,915 kW

Anda mungkin juga menyukai