Anda di halaman 1dari 22

DINAMIKA FLUIDA

TANGKI AIR
BERLUBANG
Kelompok 4:
1. Sri nila pratiwi
2. Nadin
3. Dhelzea shakila
4. Indah suci
5. .Muh. Mahatma
Smansa xi mipa 2
JENIS – JENIS ALIRAN
Garis alir pada fluida mengalir
terdapat 3 jenis, yaitu:
1. Aliran laminar adalah aliran
fluida yang mengikuti suatu
garis lurus atau melengkung
yang jelas ujung dan pangkal-
nya serta tidak ada garis lu- Source: http://www.math.ucsb.edu/~hdc/res/rhomesh.gif

rus yang bersilangan. Aliran laminer dan aliran turbulen

2. Aliran turbulen adalah aliran fluida yang ditandai dengan


adanya aliran berputar dan arah gerak partikelnya berbeda,
bahkan ber-lawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.

Hal.: 2 DINAMIKA FLUIDA


JENIS – JENIS ALIRAN
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran
laminar ke aliran turbulen.
Aliran-aliran fluida tersebut, ditentukan berdasarkan
Bilangan Reynolds, dengan konsep dasar :
dimana ;
V = kecepatan rata-rata fluida (m/d)
D = diameter dalam pipa (m)
ρ = rapat jenis fluida (kg/m3)
µ = viskositas dinamik (Nd/m2)
Standart Bilangan Reynolds :
a. Re < 2300 = aliran laminer
b. 2300 < Re < 4000 = aliran transisi ( bilangan Reynolds kritis)
c. Re > 4000 = aliran turbulen

Hal.: 3 DINAMIKA FLUIDA


PERSAMAAN KONTINUITAS
Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas
penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka
banyaknya fluida (volum) yang mengalir melalui penampang
tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit.
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:

Q Av V
dan Q
Keterangan: t
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volum fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)

Hal.: 4 DINAMIKA FLUIDA


PERSAMAAN KONTINUITAS
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-
nyatakan bahwa pada aliran
fluida ideal, hasil kali laju aliran
fluida dengan dengan luas
penampangnya adalah konstan.

Keterangan:
Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q1  Q2 Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 v1  A2 v2 A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
Hal.: 5 DINAMIKA FLUIDA
PERSAMAAN KONTINUITAS
Contoh
1. Kecepatan rata-rata aliran air pada sebuah selang yang
berdiameter 4 cm is 4 m/s. Hitung jumlah fluida (air) yang
mengalir tiap detik (Q)!
Penyelesaian
d = 4 cm  r = 2 cm = 2 x 10-2 m
v = 4 m/s
Q = …?
Q = A v = p r2 v
= 3,14 (2 x 10-2 m) x 4 m/s
= 5,024 m3/s

Hal.: 6 DINAMIKA FLUIDA


PERSAMAAN KONTINUITAS
2. Sebuah pipa dengan diameter 12 cm ujungnya menyempit
dengan diameter 8 cm. Jika kecepatan aliran di bagian
pipa yang berdiameter besar 10 cm/s, hitung kecepatannya
di ujung yang kecil.
Penyelesaian
d1 = 12 cm  r = 6 cm = 6 x 10-2 m
d2 = 8 cm  r = 4 cm = 2 x 10-2 m
A1 = p r12 = 3,14 x (6 cm)2 = 113, 04 cm2
A1 = p r12 = 3,14 x (4 cm)2 = 50,24 cm2
1130,4
V1 = 10 cm/s and v2 = …?
v2 
50,24
A1 v1 = A2 v2
v 2  22,5 cm
113,04 cm2 x 10 cm/s = 50,24 cm2 s
Hal.: 7 DINAMIKA FLUIDA
AZAS BERNOULLI

Tekanan fluida tempat


yang kecepatannya besar
lebih kecil daripada
tekanan fluida di tempat
yang kecepatan-nya kecil.
Persamaan bernoulli
p   g h  12  v 2  konstan
Keterangan:
p = tekanan (N/m2)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
Hal.: 8 DINAMIKA FLUIDA
AZAS BERNOULLI
Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan
Bernoulli.

1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p1  p 2   g (h2  h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat
cair pada kedalaman tertentu.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
Hal.: 9 DINAMIKA FLUIDA
AZAS BERNOULLI
2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)

1 2 2
p1  p 2   (v 2  v1 )
2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar
maka tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
Hal.: 10 DINAMIKA FLUIDA
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tangki
yang berlubang

v 2 gh

Q  A 2 gh
h
Q = A.v
air Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2

Hal.: 11 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI

Contoh
Sebuah tangki berisi air
setinggi 1,25 m. Pada 1,25 m
tangki terdapat lubang air
1,25 cm
kebocoran 45 cm dari
dasar tangki. Berapa jauh
tempat jatuhnya air diukur
dari tangki (g =10 m/s2)? Kecepatan air dari lubang bocor :

Penyelesaian v  2 g (h1  h2 )
h1 = 1,25 m  210 m / s 2 (125 m  0,45 m)
h2 = 45 cm = 0,25 m  20 m / s 2 (0,80 m)
v = …?  16 m 2 / s 2  4 m / s

Hal.: 12 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI
Lintasan air merupakan bagian dari gerak parabola dengan
sudut a = 0o (v0 arah mendatar)
y  v 0 sin t  12 g t 2
0,45 m  0  12 (10 m / s 2 ) t 2
0,45 m  5 m / s 2 t 2
0 , 45 m
t 5 m / s2 x  v 0 (cos  )t
t 0,9 s 2  ( 4 m / s )(1)(0,3 s )
t  0,3 s  1,2 m
Jadi, air jatuhnya 1,2 m dari tangki.

Hal.: 13 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI
Venturimeter
flow velocity 2( P1  P2 )
v1
flow velocity
v2 v1 
 [( A1 / A2 ) 2  1]

Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
r = massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2
Source:www.google.com
demonstration
Hal.: 14 DINAMIKA FLUIDA
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Contoh
Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 10
cm2 dan luas penampang kecil 5 cm2 digunakan untuk
mengukur kecepatan aliran air. Jika perbedaan ketinggian
permukaan air 15 cm.
Hitunglah aliran air dipenampang besar dan penampang
kecil (g = 10 m/s2)?

15 cm

v1 v2

A2
A1

Hal.: 15 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI
Penyelesaian
A1 = 10 cm2 = 10 x 10-4 m2 Untuk menentukan kecepatan v2,
A2 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2 gunakan persamaan kontinuitas:

h = 15 cm = 15 x 102 m A1v1  A2 v 2
g = 10 m/s2, v2 = …? A1
v2  v1
A2
2gh
v 
 A1 
2 10  10  4 m 2
   1  4 2
1 m / s
 A2  5  10 m
 2 m/s
2  10 m / s 2  15  10  2 m

 10  10 m 4 2

2
Jadi, laju aliran gas oksigen
 4 2
  1 dalam pipa adalah 97,52 m/s.
 5  10 m 
Hal.: 16 DINAMIKA FLUIDA
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Penyemprot nyamuk
Ketika penghisap pompa ditekan, udara dari tabung selinder
dipaksa keluar melalui lubang sempit. Udara yang keluar dari
lubang sempit ini mempunyai kecepatan tinggi sehingga
menurunkan tekanan udara dibagian atas nosel.

tekanan rendah Karena tekanan udara di


atas nosel lebih kecil
daripada tekanan udara
lubang
pada permukaan caiaran di
dalam tabung, maka cairan
tekanan atmosfer akan menyemprot keluar
melalui nosel.

Hal.: 17 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI
Contoh
Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas
oksigen yang mempunyai massa jenis 1,43 kg/m3 dalam sebuah
pipa. Jika perbedaan tinggi zat cair pada kedua kaki manometer
adalah 5 cm dan massa jenis zat cair adalah 13600 kg/m3,
Hitunglah kelajuan aliran gas pada pipa tersebut! (g = 10 m/s2)
Penyelesaian
r = 1,43 kg/m3 2  ' gh
v 
r’= 13600 kg/m3 
h = 5 cm = 0,05 m 2  13600 kg / m 3  10 m / s 2  0,05 m

g = 10 m/s 2
1,43 kg / m 3
v =...?  97,52 m / s

Hal.: 18 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI

Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
laju aliran suatu gas atau udara.

2  ' gh
v

Keterangan:
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = massa jenis gas (kg/m3)
r’ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3)
v = kelajuan aliran udara atau gas (m/s)

Hal.: 19 DINAMIKA FLUIDA


PENERAPAN AZAS BERNOULI
Gaya angkat sayap pesawat terbang
Sesuai dengan azas Bernoulli, apabila
F2 = p2 A
kelajuan aliran udara pada bagian atas
v2 sayap lebih besar daripada kelajuan
aliran udara pada bagian bawah sayap,
maka tekanan udara bagian atas sayap
F1 = p1 A v1 lebih kecil daripada tekanan udara
dibagian bawah sayap..

F1  F2  ( p1  p 2 ) A
Keterangan:
F1 = gaya dorong peasawat ke atas (N)
F2 = daya dorong pesawat ke bawah (N)
F1 – F2 = gaya angkat ke bawah (N)
p1 = tekanan pada sisi bagian bawah (N/m2)
p2 = tekanan pada sisi bagian atas (N/m2)
A = luas penampang sayap (m2)
Hal.: 20 DINAMIKA FLUIDA
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Persamaan gaya angkat di atas dapat pula dinyatakan


sebagai berikut:

1 2 2
F1  F2   (v 2  v1 ) A
2
Keterangan:
F1 = gaya dorong pesawat ke atas (N)
F2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N)
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N)
v1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
v2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
r = massa jenis udara (kg/m3)

Hal.: 21 DINAMIKA FLUIDA


Hal.: 22 DINAMIKA FLUIDA

Anda mungkin juga menyukai