Anda di halaman 1dari 33

Pertemuan ke 10

Bab V “Dinamika Fluida”

AMNUR AKHYAN
Tujuan Pembelajaran

1. Dapat menganalisis konsep laju aliran dan


debit aliran fluida, kemudian
menggunakannya dalam
memformulasikan persamaan kontinuitas
berdasarkan hukum kekekalan massa
dalam aliran fluida.
2. Merumuskan persamaan Bernoulli
berdasarkan hukum kekekalan energi
mekanik dalam fluida.
3. Menerapkan dan memanfaatkan hukum
Bernoulli untuk mengukur laju aliran
fluida.
4. Memperlihatkan fenomena gesekan fluida
terhadap benda yang bergerak dalam
suatu fluida.
POKOK BAHASAN

1. FLUIDA DINAMIS
2. DEBIT DAN PERSAMAAN KONTINUITAS
3. ASAS BERNOULLI DAN PENERAPANNYA
Apa yang dimaksud
Fluida Dinamis?
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa
zat cair, gas) yang bergerak.
Ciri-Ciri Fluida Dinamis
1. Fluida dianggap tidak kompresibel
2. Fluida dianggap bergerak tanpa gesekan,
walaupun ada gerakan materi (tidak
mempunyai kekentalan)
3. Aliran fluida adalah aliran stasioner yaitu
kecepatan dan arah gerak partikel fluida
yang melalui suatu titik tertentu selalu
tetap.
4. Tak bergantung waktu (tunak), artinya
kecepatannya konstan pada titik tertentu,
dan membentuk aliran laminar (berlapis)
Fluida Ideal vs Fluida Ril

Ciri-ciri umum fluida ideal adalah:

1. Tidak termampatkan (Incompressible),


2. Tidak kental (Inviscid),
3. Alirannya tidak bergejolak (Laminar),
4. Alirannya tidak bergantung waktu
(tunak).
FLUIDA

FLUIDA IDEAL FLUIDA RIIL

1. Aliran bersifat steady/tunak 1. Aliran bersifat Unsteady/tak Tunak

2. Inviscid (tidak kental) 2. Viscous (kental)

3. Incompresibel (tidak termamfatkan) 3. Compressible (termamfatkan)

4. Alirannya Laminar 4. alirannya turbulen


“Debit dan Kontinuitas”
DEBIT ALIRAN
Apabila suatu fluida mengalir dalam
sebuah pipa dengan luas penampang (A)
dan kecepatan aliran fluidanya (v), maka
banyaknya fluida (volume) yang
mengalir melalui penampang tersebut
tiap satuan waktu dinamakan debit.
a. Satuan volume : meter kubik 𝑚3 ,
liter, galon, dsb)
b. Satuan waktu : detik, menit, jam,
hari, dsb)
DEBIT ALIRAN
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan
sebagai berikut:

𝑽
𝑸= Atau 𝑸=𝒗𝑨
𝒕
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
𝑽 = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
𝒗 = kecepatan aliran fluida (m/s)
A = luas penampang (m2)
Contoh Soal 1
1. Kecepatan rata-rata aliran air pada sebuah selang
yang berdiameter 4 cm adalah 4 m/s. Hitung jumlah
fluida (air) yang mengalir tiap detik (Q)!
Penyelesaian
Diket:d = 4 cm → r = 2 cm = 2 x 10-2 m
v = 4 m/s
Q = …?
Q = A v =  r2 v
=  (2 x 10-2 )2 x 4
= 1,6 x 10-3 m3/s
Contoh Soal 2

2. Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan


air dengan kecepatan 1 m/dt. Berapakah
debit aliran? Apabila debit aliran dinaikkan
menjadi 75 l/dt, berapakah kecepatan
aliran?
Penyelesaian:
1 1
Q = A  V = D  V =   0,252 1 = 0,049 m 3 /dt
2

4 4

Q 0,075
V= = = 1,53 m/dt
A 0,25    0,25 2
Soal Latihan 1

1. Air mengalir melalui pipa A dengan


diameter 25 cm yang kemudian
bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa
B dan pipa C yang masing-masing
berdiameter 10 cm dan 5 cm.
Kecepatan aliran di pipa 1 adalah 0,5
kali kecepatan di pipa 2. Hitung debit
aliran melalui pipa 2 dan 3?
PERSAMAAN KONTINUITAS
ALIRAN FLUIDA PADA PIPA
A1
PIPA BERLUAS PE- A2 PIPA BERLUAS PE-
NAMPANG BESAR NAMPANG KECIL
(A1) DENGAN LAJU v1 v2 (A2) DENGAN LAJU
ALIRAN FLUIDA (v1) ALIRAN FLUIDA (v2)

Untuk fluida ideal


:
Massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa sama dengan
massa fluida yang keluar ari ujung lain :
m1 = m2 Karena : 1 =  2
= massa jenis fluida

1V1 =  2V2 t1 = t2 = selang waktu alir fluida


Maka didapat :
1 ( A1 x1 ) =  2 ( A2 x2 )
1 A1 (v1t1 ) =  2 A2 (v2 t2 ) A1v1 = A2 v2 PERSAMAAN KONTINUITAS
PERSAMAAN KONTINUITAS

Apabila zat cair kompresibel secara kontinu


melalui pipa atau saluran, dengan tampang aliran
konstan ataupun tidak konstan, maka volume zat
cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di
semua tampang.

Keterangan:
Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q1 = Q2 Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v1 = A2 v2 A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
Contoh Soal 3
3. Air mengalir melalui pipa mendatar yang
ujung-ujungnya berpenampang 50 cm2 dan
20 cm2. Jika debit air 10 liter/sekon,
hitunglah?
a. v1
b. v2

Jawab :
Q= 10 Liter/s = 10-2 m3/s
𝑄 10−2 𝑄 10−2
𝑣1 = = −3 = 2 m/s dan 𝑣2 = = −3 = 0,5 m/s
𝐴1 5𝑥10 𝐴2 2𝑥10
Contoh Soal 4
4. Sebuah pipa dengan diameter 12 cm ujungnya menyempit
dengan diameter 8 cm. Jika kecepatan aliran di bagian pipa
yang berdiameter besar 10 cm/s, hitung kecepatannya di
ujung yang kecil.
Diket:
d1 = 12 cm → r = 6 cm
d2 = 8 cm → r = 4 cm
A1 =  r12 = 3,14 x (6 cm)2 = 113, 04 cm2
A1 =  r12 = 3,14 x (4 cm)2 = 50,24 cm2
1130,4
v2 = 10 cm/s and v2 = …? v2 =
50,24
A1 v1 = A2 v2
v2 = 22,5 cm
113,04 x 10 = 50,24 x v2 s
Contoh Soal 5

5. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 30 cm yang


kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa 2 dan
pipa 3 yang masing-masing berdiameter 20 cm dan 15
cm. Kecepatan aliran di pipa 1 dan pipa 2 berturut-turut
adalah 2 m/d dan 1,5 m/d. Hitung debit aliran melalui
pipa 2 dan 3.
Penyelesaian:
1 1
Q1 = A1  V1 = D1  V1 =   0,32  2 = 0,141 m 3 /dt
2

4 4
1 1
Q2 = A2 V2 = D2 V2 =   0,2 2 1,5 = 0,047 m 3 /dt
2

4 4
Q3 = Q1 - Q2 = 0,141 - 0,047 = 0,094 m 3 /dt
Soal Latihan 2
2. Sebuah pipa panjang memiliki penampang berbeda
pada keempat bagian.

1 2 3 4

Luas penampang pipa bagian 1, 2 dan 3 berturut-


turut adalah 150 cm2,100 cm2 dan 50 cm2.
kecepatan aliran air pada bagian 1 adalah 8 m/s,
sedangkan pada bagian 4 adalah 4,8 m/s. Tentukan:
a.Debit air pada tiap-tiap bagian tersebut
b.Luas penampang pipa pada bagian 4
c.Kelajuan aliran air pada bagian 2 dan 3
Soal Latihan 3
3. Air mengalir melalui pipa 1,2,3,dan 4 seperti
tergambar. Air mengalir melalui pipa 1 dengan
diameter D1=50 mm yang dihubungkan dengan pipa
2 berdiameter D2=75 mm dimana kec.rata-rata nya
V2=2m/dt. Ujung pipa 2 bercabang menjadi pipa 3 dan
pipa 4. Kecep.aliran pipa 3 adalah V3=1,5 m/dt.
Diameter pipa 4 adalah D4=30 mm. Debit aliran pipa 4
adalah setengah debit pipa 3, Hitung
Q1,V1,Q2,Q3,D3,Q4 dan V4!
3

4
1
2
“AZAS BERNOULLI”
Persamaan Bernoulli

Pada pipa horizontal:


pada bagian yang
kelajuannya paling besar
tekanannya paling kecil
dan pada bagian yang
kelajuannya paling kecil
tekanannya paling besar

Daniel Bernoulli
(1700 – 1782)
Persamaan Bernoulli

PADA PIPA BERPENAMPANG A 1 PADA PIPA BERPENAMPANG A 2


Besar usaha untuk memindahkan fluida Besar usaha untuk memindahkan fluida
sejauh x1 : sejauh x2 :
W1 = F1.x1 = P1 A1 x1 W2 = − F2 .x2 = − P2 A2 x2
dimana A1 x1 = V volume fluida dimana A2 x2 = V volume fluida

Sehingga : W1 = P1V Sehingga : W2 = − P2V


Persamaan Bernoulli
Jadi usaha total yang dilakukan fluida dari ujung kiri ke ujung kanan adalah :

W = P1V + (− P2V ) karena V = m Maka didapat : W = (P1 − P2 )


m
 
Perubahan energi mekanik saat fluida bergerak dari ujung kiri ke ujung kanan adalah :
Karena Usaha
 ( 1
) (
EM = mg h2 − h1 +  m v2 − v1 
2 2 
)merupakan perubahan W = EM Maka :
2  energi :

(P1 − P2 ) m = mg (h2 − h1 ) + 1 m(v22 − v12 )


 2


(
(P1 − P2 ) = mg (h2 − h1 ) + m v22 − v12
1
)
m (P1 − P2 ) = g (h2 − h1 ) + 1  (v22 − v12 )
 2  2
1 2 1 2 1 2 1 2
P1 + gh1 + v1 = P2 + gh2 + v2 P1 − P2 = gh2 − gh1 + v2 − v1
2 2 2 2

1 2
P + gh + v = Konstan
2
Persamaan Bernoulli
Tekanan fluida tempat yang kecepatannya besar lebih
kecil daripada tekanan fluida di tempat yang
kecepatan-nya kecil.

1 2
P + gh + v = Konstan
2
Keterangan:
p = tekanan (N/m2)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
Kasus Istimewa pd Pers. Bernoulli
1. UNTUK FLUIDA DIAM (TIDAK MENGALIR)
1 1
v1 = v2 = 0 P1 + gh1 + v12 = P2 + gh2 + v22
2 2
P1 + gh1 + 0 = P2 + gh2 + 0
P1 + gh1 = P2 + gh2
P1 − P2 = g (h2 − h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair
pada kedalaman tertentu.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
Kasus Istimewa pd Pers. Bernoulli
2. FLUIDA MENGALIR PADA PIPA HORIZONTAL

1 2 1 2
h1 = h2 = h P1 + gh1 + v1 = P2 + gh2 + v2
2 2
1
( )
P1 − P2 =  v22 − v12
2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
SELAMAT BELAJAR
DAN
SUKSES SELALU

Anda mungkin juga menyukai