Anda di halaman 1dari 30

5.

KINEMATIKA ZAT CAIR

MEKANIKA FLUIDA
PENGERTIAN

 Kinematika aliran mempelajari gerak


partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang
menyebabkan gerak tersebut.
MACAM ALIRAN

1. Invisid dan viskos


2. Kompresibel dan tak kompresibel
3. Laminer dan turbulen
4. Mantap dan tak mantap
5. Seragam dan tak seragam
6. Satu, dua dan tiga dimensi
7. Rotasional dan tak rotasional
ALIRAN INVISID DAN VISKOS

 Aliran invisid : kekentalan zat cair dianggap


nol (zat cair ideal).
 Aliran viskos : kekentalan zat cair
diperhitungkan (zat cair riil).
ALIRAN KOMPRESIBEL & TAK
KOMPRESIBEL

 Aliran kompresibel : rapat massa berubah


dengan perubahan tekanan.
 Aliran tak kompresibel : rapat massa tidak
berubah dengan perubahan tekanan, rapat
massa dianggap konstan.
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 Aliran laminer : partikel-partikel zat cair


bergerak teratur dengan membentuk garis
lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan.
 Aliran turbulen : partikel-partikel zat cair
bergerak tidak teratur dan garis lintasannya
saling berpotongan.
ALIRAN MANTAP DAN TAK MANTAP

 Aliran mantap (steady flow) : terjadi jika variabel aliran


di sebarang titik pada zat cair tidak berubah dengan
waktu.
Yang termasuk variabel aliran misalnya : kecepatan
aliran V, tekanan p, rapat massa ρ, tampang aliran A,
debit Q, dsb)

 Aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika variabel


aliran di sebarang titik pada zat cair berubah dengan
waktu.
ALIRAN SERAGAM DAN TAK
SERAGAM

 Aliran seragam : apabila tidak ada


perubahan variabel aliran dari satu titik ke
titik yang lain di sepanjang saluran.
 Aliran tidak seragam : apabila ada
perubahan variabel aliran dari satu titik ke
titik yang lain di sepanjang saluran.
o

o
o
ALIRAN SATU, DUA, DAN TIGA
DIMENSI
 Aliran satu dimensi : kecepatan di setiap titik pada
tampang lintang mempunyai besar dan arah yang
sama.
 Aliran dua dimensi : semua partikel dianggap mengalir
dalam bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada
aliran tegak lurus pada bidang tersebut.
 Aliran tiga dimensi : komponen kecepatan u, v, dan w
adalah fungsi koordinat ruang x, y, dan z.
Aliran 1 D

Aliran 2 D
ALIRAN ROTASIONAL DAN TAK
ROTASIONAL

 Aliran Rotasional : bila setiap partikel zat


cair mempunyai kecepatan sudut (berotasi)
terhadap pusat massanya.
 Aliran Tak Rotasional : bila setiap partikel zat
cair tidak mempunyai kecepatan sudut
(tidak berotasi) terhadap pusat massanya.
GARIS ARUS DAN TABUNG ARUS

 Garis arus (stream line) : adalah kurva


khayal yang ditarik di dalam aliran zat cair
untuk menunjukkan arah gerak di berbagai
titik dalam aliran.
 Tabung arus : terbentuk jika sejumlah garis
aliran ditarik melalui setiap titik di sekeliling
suatu luasan kecil dalam aliran.
Garis Arus

 A2

Pusat Garis Aliran

 A1
PERCEPATAN PARTIKEL ZAT CAIR

 Percepatan partikel zat cair yang bergerak


didefinisikan sebagai laju perubahan
kecepatan.
 Laju perubahan kecepatan bisa disebabkan
oleh perubahan geometri medan aliran atau
karena perubahan waktu.
DEBIT ALIRAN

 Debit aliran : jumlah zat cair yang mengalir


melalui tampang lintang aliran tiap satu
satuan waktu.
 Jumlah zat cair = volume zat cair

 Satuan volume : meter kubik, liter, galon,


dsb)
 Satuan waktu : detik, menit, jam, hari, dsb)
RUMUS DEBIT

Vol
Q
t
 Dengan Q = debit
Vol = volume
t = waktu

Q=AV
 Dengan : A = luas tampang aliran
V = kecepatan aliran
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Apabila zat cair kompresibel secara kontinu


melalui pipa atau saluran, dengan tampang
aliran konstan ataupun tidak konstan, maka
volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu
adalah sama di semua tampang.
RUMUS

Untuk tampang/kecepatan berubah :


A 1 V1 = A 2 V2
Q = AV = konstan
Apabila pipa bercabang seperti yang ditunjukan dengan gambar
diatas berdasarkan persamaan kontinuitas, debit aliran yang
menuju titik cabang harus sama dengan debit yang meninggalkan
titik tersebut.
Rumus untuk percabangan :
Q1 = Q2 + Q3
A1.V1 = A2.V2 + A3.V3
Debit aliran menuju titik cabang diberi tanda positif dan yang
meninggalkan diberi tanda negatif, sehingga jumlah aliran pada
percabangan adalah nol.
∑Q = 0
CONTOH HITUNGAN

1. Keran air dibuka dan mengalirkan air. Selama 10


detik air yang keluar ditampung dalam gelas ukur
dan diperoleh bacaan volume sebanyak 2000 ml.
Berapakah debit aliran yang melalui keran tersebut ?
Penyelesaian:

Vol 2
Q   0,2 liter/deti k
t 10
CONTOH HITUNGAN

2. Suatu pancuran air untuk mandi warga desa ketika


diukur dengan bak pengukur volume diperoleh
volume 100 liter dalam waktu 40 detik. Berapakah
debit pancuran tersebut?
Penyelesaian:

Vol 100
Q   2,5 liter/deti k
t 40
CONTOH HITUNGAN
3. Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan air
dengan kecepatan 1 m/d. Berapakah debit
aliran? Apabila debit aliran dinaikkan menjadi
75 l/d, berapakah kecepatan aliran?
Penyelesaian:

1 1
Q  A V  D V    0,252 1  0,049 m3 /d
2

4 4

Q 0,075
V   1,53 m/d
A 0,25    0,25 2
CONTOH HITUNGAN

4. Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan kecepatan


1 m/detik. Berapakah debit aliran? Jika diameter pada ujung
yang lain dari pipa tersebut adalah 100 cm (pipa berubah
dengan teratur), berapakah kecepatan aliran pada ujung
tersebut?
Penyelesaian:

1 1
Q  A V  D V    0,52 1  0,196 m3 /d
2

4 4
Q 0,196
V   0,25 m/d
A 0,25   12
CONTOH HITUNGAN
5. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 30 cm yang
kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa 2 dan
pipa 3 yang masing-masing berdiameter 20 cm dan 15
cm. Kecepatan aliran di pipa 1 dan pipa 2 berturut-turut
adalah 2 m/d dan 1,5 m/d. Hitung debit aliran melalui
pipa 2 dan 3.
Penyelesaian:

1 1
Q1  A1 V1  D1 V1    0,32  2  0,141 m3 /d
2

4 4
1 1
Q2  A2 V2  D2 V2    0,22 1,5  0,047 m3 /d
2

4 4
Q3  Q1 - Q2  0,141 - 0,047  0,094 m3 /d
CONTOH HITUNGAN

6. Air mengalir melalui pipa 1,2,3 dan 4 seperti tergambar. Air


mengalir melalui pipa 1 dengan diameter D1= 50 mm yang
dihubungkan dengan pipa 2 berdiameter D2=75 mm dimana
kecepatannya V2 = 2 m/d. Ujung pipa 2 bercabang menjadi
pipa 3 dan pipa 4. kecepatan aliran pipa 3 adalah V3= 1,5
m/d. Diameter pipa 4 adalah D4= 30 mm. Debit aliran pipa 4
adalah setengah debit pipa 3, Q4= 0,5Q3. Hitung Q1, V1, Q2,
Q3, D3, Q4, dan V4.
Penyelesaian :
Debit pipa 2
Pipa 2 sudah diketahui diameter dan kecepatan aliran sehingga
dapat dihitung debit aliran
1 1
Q2  A2 V2  D2 V2    0,075  2  0,008836 m /d
2 2 3

4 4
Karena Q2 sudah didapat maka Q1 dapat dihitung berdasarkan
persamaan kontinuitas.
Q1  Q2  0,008836 m / d 3

Kecepatan aliran pipa 1


Q1 0,008836
V1    4,5 m/d
A1 1 / 4    0,05 2
Persamaan kontinuitas di titik cabang antara pipa 2 dengan pipa
3 dan 4,
Q2  Q3  Q4
0,008836  Q3  0,5Q3
Q3  0,005891m / d
Debit aliran pipa 4,
Q4  0,5Q3  0,002946 m / d
Diameter pipa 3 dapat dihitung dengan rumus berikut :
Q3  A3 .V3
1 1
0,005891  D3 V3    D3 1,5
2 2

4 4
D3  0,071mm
Kecepatan aliran di pipa 4 dapat dihitung dengan rumus berikut :
Q4  A4 .V4
1 1
0,002946  D4 V4    0,032 V4
2

4 4
V4  4,17m / d

Anda mungkin juga menyukai