Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN PERSAMAAN KONTINUITAS

FLUIDA DAN TERMAL

ADAM FALDI NUGROHO 210512520041


DHEO ALFAREZA 210512520028
DIMAS MAHENDRA FERNINDIAN 210512520037

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
OKTOBER 2021
PERSAMAAN KONTINUITAS

Pernahkah sahabat menyiram tanaman? Misalnya menyiram tanaman di kebun belakang rumah
sahabat dengan menggunakan selang. Pada saat ingin menyiram tanaman yang agak jauh
tempatnya dari sahabat berdiri, apakah yang sahabat lakukan? Tentunya sahabat akan memencet
ujung selang bukan. Dengan memencet ujung selang maka pancuran air akan semakin jauh.
Nah, kenapa jika ujung selang dipencet pancuran air akan semakin jauh? Prinsip fisika apakah
yang berlaku pada keadaan tersebut? Untuk memahaminya mari kita pelajari topik fisika berikut
ini!
1. Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang
tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Debit = Volume Fluida/Selang Waktu atau Q = V/t

Satuan SI untuk volume adalah m3 dan selang waktu t adalah s, sehingga satuan SI untuk debit
adalah m3/s.

Misalkan sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang waktu t
menempuh jarak L (gambar diatas). Volume fluida adalah V = A.L, sedangkan jarak L = v.t,
sehingga debit dapat kita nyatkan sebagai:

Q = V/t = AL/t = A(vt)

Q = Av
2. Persamaan Kontinuistas

Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu
tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan, Anda harus memahami beberapa istilah
dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line) diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran
lunak). Garis singgung di suatu titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida.
Garis alir tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis aliran.
Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk itu, semua fluida
tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat menyebabkan persimpangan/perpotongan
garis-garis aliran. Hal ini akan menyebabkan aliran tidak tunak lagi.

Telusurilah sebuah sungai atau parit yang memiliki bagian yang lebar dan yang sempit.
Perhatikanlah aliran sungai pada bagian yang lebar dan yang sempit itu. Pada bagian manakah
aliran air makin deras? Pasti yang sempit alirannya lebih deras.

Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke salah satu
ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama
selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat
meninggalkan pipa melalui dinding-dinding pipa (garis arus tidak dapat saling berpotongan).

Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan aliran tunak dan perhatikanlah bagian 1 dan 2 dari
pipa (gambar di atas). Misalkan bahwa:

A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2

ρ1 dan ρ2 adalah massa jenis fluida pada 1 dan 2

v1 dan v2 adalah kecepatan partikel-partikel pada 1 dan 2


Selama selang waktu Dt, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak x1 = v1.Dt dan
fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x2 = v2.Dt. Oleh karena itu, volume V1 =
A1x1 akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume V2 = A2x2 akan keluar dari bagian 2. Nah,
dengan menyamakan massa fluida yang masuk pada bagian 1 dan yang keluar dari bagian 2
selama selang waktu Dt akan anda peroleh persamaan kontinuitas berikut.

A1v1 = A2v2 = A3v3 =…= konstan

Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu
kosntan.

Telah anda ketahui bahwa Av = Q, dimana Q adalah debit fluida. Oleh karena itu, persamaan
kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan sebagai persamaan debit
kostan.

Q1 = Q2 = Q3 = …. = konstan

Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan. Persamaan yang
menyatakan hubungan antara luas penampang dengan kelajuan fluida dinamakan persamaan
kontinuitas, dan secara matematis dituliskan sebagai berikut.

A1v1 = A2v2

dimana: A1 = luas penampang 1

v1 = kelajuan fluida ketika melalui penampang 1

A2 = luas penampang 2
v2 = kelajuan fluida ketika melalui penampang 2

Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika penampang pipa lebih besar, maka kelajuan fluida
ketika melalui penampang tersebut lebih kecil, atau sebaliknya ketika penampang pipa lebih
kecil, maka kelajuan fluida ketika melalui penampang tersebut menjadi lebih besar. Dari
persamaan tersebut terlihat bahwa hasil kali laju alir (v) dengan luas penampang (A) selalu
memiliki nilai yang tetap. Hasil kali laju alir dan luas penampang ini dinamakan debit aliran (Q).

Pendapat kelompok

Pada saat menyiram tanaman yang agak jauh dari tempat kita berdiri kita akan memencet ujung
selang agar pancuran airnya bisa jauh, pada keadaan ini berlaku persamaan kontinuitas dimana
pada saat memencet ujung selang akan memperkecil luas penampang selang, dan air tersemprot
keluar dengan kelajuan yang besar.

Lalu bagaimana dengan aliran air di sungai ? Bagian sungai yang dalam memiliki penampang
yang lebih besar dibandingkan bagian sungai yang dangkal, sehingga laju aliran air pada bagian
sungai yang dalam lebih kecil daripada laju aliran air pada bagian sungai yang dangkal. Kalau
Anda melihat aliran air sungai sangat tenang, itu artinya bagian sungai itu dalam. Tapi kalau
tiba‐tiba aliran air sungai menjadi deras, maka bagian sungai itu pasti dangkal. Walaupun
demikian, laju aliran volume air selalu sama, baik pada bagian dalam maupun pada bagian
sungai yang tenang.
Soal-Soal

1. Air mengalir melalui pipa yang berdiameter 10 cm dengan kelajuan 2 m/s. Berapakah debit
air tersebut?
Pembahasan:
Diameter pipa : 10 cm
Jari-jari pipa : 5 cm : 0,05 m
vair : 2 m/s
Q :A.v
: (3,14 . 0,052) . 2
: 0,0157 m3/s

2. Sebuah pipa penyalur air yang berdiameter 20 cm, dihubungkan dengan sebuah pipa lain
yang berdiameter 10 cm. Jika laju aliran air dalam pipa berdiameter 20 cm = 4 m/s,
berapakah laju aliran air dalam pipa yang berdiameter 10 cm ?
Pembahasan:
Diameter1 : 20 cm (r: 10 cm = 0,1 m)
v2 : 4 m/s
Diameter2 : 10 cm (r: 5 cm = 0,05 m)
Q1 =Q2
A1 v1 =A2 v2
(0,01) (4) = (0,0025) (v2)
0,04 = (0,0025) (v2)
v2 = 16 m/s
3. Air mengalir didalam sebuah pipa berjari-jari 7 cm dengan kecepatan 10 m/s. Debit air
adalam pipa adalah
Pembahasan:
r: 7 cm = 0,07 m
v: 10 m/s
Q =A.v
= (22/7.72) 10
= 154 × 10-3 m3/s

4. Sebuah bak kosong mempunyai volume 1m3 diisi air melalui kran dengan luas penampang 1
cm2. Jika kecepatan air yang keluar dari kran 5 m/s maka bak akan penuh dalam waktu
Pembahasan:
V : 1 m3
A : 1 cm2 = 10-4 m2
v : 5 m/s
V/t = v.A
1/t = 5.10-4
t = 1/5.10-4
= 2000 sekon

5. Bak kosong berukuran 2 m x 1,5 m x 1 m diisi air melalui sebuah kran. Jika bak terisi penuh
selama 10 menit maka debit air kran adalah
Pembahasan:
V : 2 m x 1,5 m x 1 m = 3 m3
t : 10 menit = 10 x 60 s = 600 s
Q : V/t
: 3/600
: 0,5 × 10-2 m3/s
6. Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar dibawah ini.

Jika luas penampang A1 = 10 cm2, A2 = 4 cm2 dan laju zat cair v2 = 4 m/s maka besar v1
adalah

Pembahasan:

A1 .v1 = A2.v2

10.v1 = 4.4

v1 = 1,6 m/s

7. Perhatikan gambar penampang pipa dibawah ini:

Air mengalir dari A ke B kemudian ke C. Perbandingan luas penampang A dengan C adalah


8:3. Jika kecepatan air di A adalah v maka kecepatan air di C adalah

Pembahasan:

AA.vA = AC.vC

8.v = 3.vC

vC = 8/3 v
8. Perhatikan gambar dibawah ini.

Jika kecepatan fluida ideal pada penampang A1 = 20 m/s, luas penampang A1 = 20 cm2 dan
luas penampang A2 = 5 cm2 maka kecepatan fluida pada A2 adalah

Pembahasan:

A1 .v1 = A2.v2

20.20 = 5.v2

v2 = 400/5

= 80 m/s

9. Air mengalir dalam pipa dengan bentuk seperti gambar dibawah ini:

Jika luas penampang A1 adalah 2 kali luas penampang A2 maka perbandingan v1 : v2 adalah

Pembahasan:

A1 .v1 = A2.v2

v1 : v2 = A2 : A1 = A2 : 2A2

v1 : v2 = 1:2

Anda mungkin juga menyukai