Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP DASAR

ALIRAN TERTUTUP

A.RAIHAN ALY R. 22201051086


MUH. ALENDRA FAKHRIY P 22201051083
FITRIAN AKBAR ASYHARI 22201051087
FAJAR SUBUH 22201051062
Pengertian
 Aliran tertutup adalah aliran yang tidak
berhubugan langsung dengan udara luar.
Contoh aliran tertutup sering kita jumpai pada
perkotaan. Seperti pada gorong gorong di
pinggir jalan raya atau pipa pipa besar di
pinggir jalan.
Pengertian
 Aliran tertutup adalah aliran yang
terjadi akibat adanya perbedaan tekanan.
 Pada aliran tertutup ( seluruh luasan terisi
oleh fluida ).
 Disini di artikan Aliran tertutup maka saluran
yang di gunakan juga tertutup. Contoh
dalamkasus ini adalah jaringan pipa air yang
ada di rumah kita
Gambar gambar aliran tertutup
ormasikan berupa (P
Saluran penutup perpipaan

dalam kondisi pipa


Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya
berpenampang lingkaran yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dengan tampang aliran
penuh (Triatmojo 1996 : 25)
ormasikan berupa (P
Saluran penutup perpipaan

dalam kondisi pipa


Perbedaan mendasar antara aliran pada
saluran terbuka dan aliran pada pipa adalah
adanya permukaan yang bebas yang (hampir selalu)
berupa udara padasaluran terbuka. Jadi seandainya
pada pipa alirannya tidak penuh sehinggamasih
ada rongga yang berisi udara maka sifat
dan karakteristik alirannyasama dengan aliran pada
saluran terbuka (Kodoatie, 2002:
215). Misalnyaaliran air pada gorong-gorong.
Kelebihan saluran tertutup:
 Resiko kehilangan air sedikit.
 Pemeliharaan mudah Ketika terjadi masalah
penyumbatan.
 Kurang Mengganggu terhadap aktivitas.
 Kualitas air lebih baik dibanding saluran
terbuka karena air yang dialiri terlindungi oleh
permukaan pipa.
 Aliran pada pipa tidak dipengaruhi oleh udara
secara langsung tetapi oleh tekanan
hydraulic (Hydrolyc)
Kekurangan saluran tertutup:
 Volume air yang dialirkan lebih kecil.
 Biaya dimuka tinggi.
 Tinggi resiko saat gempa.
 Kemungkinan mengganggu kegiatan
pertanian saat pemasangan.
ormasikan berupa (P
Saluran penutup perpipaan

dalam kondisi pipa


 Perbedaan yanglainnya adalah saluran terbuka me
mpunyai kedalaman air (y),sedangkan pada pipa
kedalam air tersebut ditransformasikan berupa
(P/y).Oleh karena itu konsep analisis aliran pada
pipa harus dalam kondisi pipa
terisipenuh dengan air.
Aliran invisid dan viskos
 Aliran invisid : kekentalan zat cair dianggap
nol (zat cair ideal).
 Aliran viskos : kekentalan zat cair
diperhitungkan (zat cair riil).
 Aliran kompresibel : rapat massa berubah dengan
perubahan tekanan.
 Aliran tak kompresibel : rapat massa tidak berubah
dengan perubahan tekanan, rapat massa dianggap
konstan. Perbedaan mendasar antara aliran pada
saluran terbuka dan aliran pada pipaadalah
adanya permukaan yang bebas yang (hampir selalu) berupa
udara padasaluran terbuka. Jadi seandainya pada pipa alirannya
tidak penuh sehinggamasih ada rongga yang berisi
udara maka sifat dan karakteristik alirannyasama dengan aliran
pada saluran terbuka (Kodoatie, 2002:
215). Misalnyaaliran air pada gorong-gorong.
Aliran Laminer dan Turbulen
 Aliran laminer : partikel-partikel zat cair
bergerak teratur dengan membentuk garis
lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan.
 Aliran turbulen : partikel-partikel zat cair
bergerak tidak teratur dan garis lintasannya
saling berpotongan.
Aliran Mantap dan Tak Mantap
 Aliran mantap (steady flow) : terjadi jika variabel
aliran di sebarang titik pada zat cair tidak berubah
dengan waktu.
Yang termasuk variabel aliran misalnya : kecepatan
aliran V, tekanan p, rapat massa ρ, tampang aliran
A, debit Q, dsb)

 Aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika


variabel aliran di sebarang titik pada zat cair
berubah dengan waktu.
Aliran Seragam dan Tak
Seragam
 Aliran seragam : apabila tidak ada
perubahan variabel aliran dari satu titik ke
titik yang lain di sepanjang saluran.
 Aliran tidak seragam : apabila ada perubahan
variabel aliran dari satu titik ke titik yang lain
di sepanjang saluran.
o

o
o
Aliran Satu, Dua, dan Tiga Dimensi
 Aliran satu dimensi : kecepatan di setiap titik pada
tampang lintang mempunyai besar dan arah yang
sama.
 Aliran dua dimensi : semua partikel dianggap
mengalir dalam bidang sepanjang aliran, sehingga
tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut.
 Aliran tiga dimensi : komponen kecepatan u, v, dan
w adalah fungsi koordinat ruang x, y, dan z.
Aliran 1 D

Aliran 2 D
Aliran Rotasional dan Tak
Rotasional
 Aliran Rotasional : bila setiap partikel zat cair
mempunyai kecepatan sudut (berotasi)
terhadap pusat massanya.
 Aliran Tak Rotasional : bila setiap partikel zat
cair tidak mempunyai kecepatan sudut (tidak
berotasi) terhadap pusat massanya.
Garis Arus dan Tabung Arus
 Garis arus (stream line) : adalah kurva khayal
yang ditarik di dalam aliran zat cair untuk
menunjukkan arah gerak di berbagai titik
dalam aliran.
 Tabung arus : terbentuk jika sejumlah garis
aliran ditarik melalui setiap titik di sekeliling
suatu luasan kecil dalam aliran.
Garis Arus

 A2

Pusat Garis Aliran

 A1
Percepatan Partikel Zat Cair
 Percepatan partikel zat cair yang bergerak
didefinisikan sebagai laju perubahan
kecepatan.
 Laju perubahan kecepatan bisa disebabkan
oleh perubahan geometri medan aliran atau
karena perubahan waktu.
Debit Aliran
 Debit aliran : jumlah zat cair yang mengalir
melalui tampang lintang aliran tiap satu
satuan waktu.
 Jumlah zat cair = volume zat cair
 Satuan volume : meter kubik, liter, galon,
dsb)
 Satuan waktu : detik, menit, jam, hari, dsb)
Rumus Debit
Vol
Q
t
 Dengan Q = debit
Vol = volume
t = waktu

Q=AV
 Dengan : A = luas tampang aliran
V = kecepatan aliran
Persamaan Kontinuitas
 Apabila zat cair kompresibel secara kontinu
melalui pipa atau saluran, dengan tampang
aliran konstan ataupun tidak konstan, maka
volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu
adalah sama di semua tampang.
Rumus
Untuk tampang/kecepatan berubah :
A 1V 1 = A 2V 2
Q = AV = konstan

Untuk percabangan :
Q1 = Q2 + Q3
∑Q = 0
Contoh Hitungan
1. Keran air dibuka dan mengalirkan air. Selama 10
detik air yang keluar ditampung dalam gelas ukur
dan diperoleh bacaan volume sebanyak 2000 ml.
Berapakah debit aliran yang melalui keran tersebut
?
Penyelesaian:

Vol 2
Q   0,2 liter/detik
t 10
Contoh Hitungan
2. Suatu pancuran air untuk mandi warga desa ketika
diukur dengan bak pengukur volume diperoleh
volume 100 liter dalam waktu 40 detik. Berapakah
debit pancuran tersebut?
Penyelesaian:

Vol 100
Q   2,5 liter/detik
t 40
Contoh Hitungan
3. Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan
air dengan kecepatan 1 m/d. Berapakah debit
aliran? Apabila debit aliran dinaikkan menjadi
75 l/d, berapakah kecepatan aliran?
Penyelesaian:

1 1
Q  A  V  D  V    0,252 1  0,049 m 3 /d
2

4 4
Q 0,075
V   1,53 m/d
A 0,25    0,25 2
Contoh Hitungan
4. Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan
kecepatan 1 m/detik. Berapakah debit aliran? Jika diameter
pada ujung yang lain dari pipa tersebut adalah 100 cm (pipa
berubah dengan teratur), berapakah kecepatan aliran pada
ujung tersebut?
Penyelesaian:

1 1
Q  A  V  D  V    0,52 1  0,196 m 3 /d
2

4 4
Q 0,196
V   0,25 m/d
A 0,25   12
Contoh Hitungan
5. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 30 cm
yang kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu
pipa 2 dan pipa 3 yang masing-masing berdiameter 20
cm dan 15 cm. Kecepatan aliran di pipa 1 dan pipa 2
berturut-turut adalah 2 m/d dan 1,5 m/d. Hitung debit
aliran melalui pipa 2 dan 3.
Penyelesaian:

1 1
Q1  A1  V1  D1  V1    0,32  2  0,141 m 3 /d
2

4 4
1 1
Q2  A2  V2  D2  V2    0,2 2 1,5  0,047 m 3 /d
2

4 4

Q3  Q1 - Q2  0,141 - 0,047  0,094 m 3 /d


Contoh Hitungan
6. Air mengalir melalui pipa A dengan diameter
25 cm yang kemudian bercabang menjadi
dua pipa, yaitu pipa B dan pipa C yang
masing-masing berdiameter 10 cm dan 5 cm.
Kecepatan aliran di pipa 2 adalah 0,5 kali
kecepatan di pipa 1. Hitung debit aliran
melalui pipa 2 dan 3.

Anda mungkin juga menyukai