Anda di halaman 1dari 14

KINEMATIKA ZAT CAIR

KELOMPOK 3
PANTIYANI
SALSA SYAM RAMADHANA
SEBRIL ANGI
SHINTA SELI AMELIA
AUDIA ROHMI
SAHRUL MAULIDIN
UYUN ADDA AZZA ROHMATILLAH
Definisi
• Kinematika zat cair mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang
menyebabkan gerak tersebut.
• Setelah kecepatan didapat sebagai fungsi waktu → v = f(t) , maka dapat diketahui
distribusi tekanan dan gaya yang bekerja.
Pengertian Kinematika
Kinematika adalah tinjauan gerak partikel zat cair tanpa memerhatikan gaya
yang menyebabkan gerak tersebut. Kinematika mempelajari kecepatan di setiap titik
dalam medan aliran pada setiap saat. Didalam aliran zat cair, pergerakan partikel-
partikel tersebut sulit diamati, oleh karena itu biasanya digunakan kecepatan pada
suatu titik sebagai fungsi waktu untuk mendefenisikan pergerakan partikel. Setelah
kecepatan didapat, maka dapat di peroleh distrubusi tekanan dan gaya yang bekerja
pada zat cair
klasifikasi aliran zat cair
• Aliran invisid dan aliran viskos
• Aliran kompresibel dan tak kompresibel.
• Aliran laminer dan aliran turbulen.
• Aliran mantap (steady flow) dan aliran tidak mantap (unsteady flow).
• Aliran seragam dan aliran tidak seragam
• Aliran satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi.
• Aliran rotasional dan tak rotasional.
• Aliran invisid adalah aliran yang menganggap bahwa kekentalan zat cair sama
dengan nol. sebenarnya zatcair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, dengan
menganggap kekentalan zat cair sama dengan nol (zatcair ideal) tujuannya untuk
mempermudah atau meyederhanakan permasalahan yang rumit.
• Aliran viskos adalah aliran yang memperhitungkan kekentalannya tidak sama
dengan nol. 
• Aliran kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa semua zat cair adalah
kompresibel (dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair bisa berubah
seiring dengan perubahan tekanan.
• Aliran tak kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa zat cair tidak bisa
dibuat kompresibel (dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair dianggap
konstan. Pada kenyataanya aliran zat cair adalah kompresibel, tapi dengan
kemampatan yang sangat kecil, sehingga dianggap bahwa air adalah tak
kompresibel
• Aliran laminer adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak teratur
membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan.
• Aliran turbulen adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak tidak
teratur dan saling berpotongan.
• Aliran laminer adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak teratur
membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan.
• Aliran turbulen adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak tidak
teratur dan saling berpotongan.
• Aliran mantap (steady flow) adalah aliran yang variabel-variabel aliranya
(kecepatan, tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak
berubah dari waktu ke waktu
• Aliran tidak mantap (unsteady flow) adalah yang variabel-variabel aliranya
(kecepatan, tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit)
berubah seiring dengan perubahan waktu
• Aliran seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan,
tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak berubah dari
satu titik ke titik yang lain (konstan terhadap tempat).
• Aliran tidak seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan,
tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) mengalami
perubahan satu titik ke titik yang lain (tidak konstan terhadap tempat).
• Aliran satu dimensi adalah aliran yang menganggap kecepatan di setiap titik pada
penampang mempunyai besar dan arah yang sama.
• Aliran dua dimensi adalah aliran yang menganggap semua partikel mengalir
dalam bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang
tersebut.
• Aliran tiga dimensi adalah aliran yang menganggap komponen kecepatannya
mempunyai besar dan arah yang berbeda. Komponen kecepatan u,v dan w
merupakan fungsi dari koordinat ruang x, y dan z.
• Aliran rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya mempunyai
kecepatan sudut terhadap pusat masanya.
• Aliran tak rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya tidak
mempunyai kecepatan sudut terhadap pusat masanya.
• Hubungan  kecepatan fluida di suatu tempat dengan tempat lain.

• Pada pipa alir, fluida masuk dan keluar melalui mulut-mulut pipa.  Air masuk dari
ujung kiri dengan ke cepatan v1 dan keluar di ujung kanan dengan kecepatan v2.
Jika kecepatan fluida konstan, maka dalam interval waktu (t)  fluida telah
menempuh jarak s= v.t .
Secara matematis dapat di tulis:
Q= A. v = V/t

Mari kita tinjau aliran fluida yang melalui pipa yang panjangnya L dengan kecepatan v.
Luas penampang pipa adalah A. Selama t detik volume fluida yang mengalir adalah V = AL,
sedang jarak L ditempuh selama t = L/v detik maka debit air adalah:
Q= = =Av

dengan: V = volume fluida yang


mengalir (m3),
t = waktu s),
A = luas penampang (m2),
v = kecepatan aliran (m/s), dan
Q = debit aliran fluida (m3/s).
Contoh Soal

1. Pipa berjari-jari A= 10 cm dan menyempit secara perlahan sehingga ujung B= 6


cm. Air mengalir di A dengan kecepatan 9cm/s. Kecepatan aliran di B adalah?
Pembahasan :
Dik :
rA : 10 cm
rB : 6 cm
VA : 9 cm/s
Dit : VB ... ?
Pembahasan :
AA . VA = AB . VB
π . rA2 . VA = π . rB2.VB
π . 102 . 9 = π . 62. VB
VB = 25 cm/s
2. Sebuah pipa mendatar, dialiri air dari ujung A ke ujung B. Penampang A = 20 cm 2 dan penampang B = 10 cm2 .
Jika debit air 10-3 m3/s, Kecepatan di A dan di B adalah ?

Pembahasan :
Dik :
QA = QB = 10-3 m3/s
AA = 20 cm2 = 20.10-4 m2
AB = 10 cm2 = 10.10-4 m-4
Dit : VA dan VB ?

Jawab :
QA = AA.VA
10-3 = 20.10-4 . VA
VA = 0,5 m/s

QB = AB . VB
10-3 = 10.10-4 . VB
3. Sebuah pipa 150 mm mengalirkan 0,08 m3/s air, pipa itu bercabang menjadi dua. Pipa yang satu garis tengahnya
50 mm dan yang lain garis tengahnya 100 mm. Jika kecepatan dalam pipa 50 mm besarnya 12 m/det, berapakah
kecepatan dalam pipa 100 mm ?

Pembahasan :
Dik :
dB = 50 mm = 0,05 m
dC = 100 mm = 0,1 m
VB = 12 m/s
QA = 0,08 m3/s

Dit : UC ....?
Jawab :
QA = QB + Qc
QA = ¼ . π . Db . Vb + ¼ . π . dC2 . VC
0,08 = ¼ . (3,14) . (0,05)2 . 12 + ¼ . (3,14) . (0,1)2 . Vc
0,08 = 0,02355 + 0,00785 . Vc
0,00785 . Vc = 0,05645
Vc = 7,2 m/s

Anda mungkin juga menyukai