Anda di halaman 1dari 22

Program Studi Teknik Sipil, FTSP, UKP

TIPE-TIPE ALIRAN

 Klasifikasi Aliran:

1. Aliran invisid dan viskos


2. Aliran kompresibel dan tak kompresibel
3. Aliran laminer dan turbulen
4. Aliran tetap dan tak tetap
5. Aliran seragam dan berubah
6. Aliran berotasi dan tak berotasi
ALIRAN INVISID DAN VISKOS
 Aliran invisid: aliran dimana kekentalan zat cair, μ,
dianggap nol (zat cair ideal)

 Aliran viskos: aliran dimana kekentalan


diperhitungkan (zat cair riil)

ALIRAN KOMPRESIBEL DAN TAK


KOMPRESIBEL
 Semua fluida adalah kompresibel: rapat massa
berubah dengan perubahan tekanan

 Pada aliran tetap: sering zat cair tak kompresibel


ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 Baik aliran laminer atau turbulen adalah aliran viskos


 Aliran adalah laminer bila partikel-partikel zat cair
bergerak teratur dengan membentuk garis
lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan
(sejajar)
 Aliran adalah turbulen jika partikel-partikel zat cair
bergerak tidak teratur dan garis lintasannya
saling berpotongan (bergerak secara tidak
beraturan)
ALIRAN TETAP DAN TAK TETAP
 Aliran tetap (steady flow) terjadi apabila kondisi
pada suatu titik pada fluida tidak berubah terhadap
waktu. (Sama kecepatannya di setiap waktu)
 Contoh: pada pukul 07.00 kecepatannya 3 m/s
pada pukul 08.00 kecepatannya 3 m/s dst

 Aliran tak tetap (unsteady flow) terjadi jika


variabel aliran pada sembarang titik berubah
dengan waktu
 Contoh: pada pukul 07.00 kecepatannya 3 m/s
pada pukul 08.00 kecepatannya 5 m/s dst
ALIRAN SERAGAM DAN BERUBAH

 Aliran seragam (uniform flow) terjadi apabila pada


setiap titik pada fluida vector kecepatan (besar
dan arahnya) selalu sama.

 Aliran berubah terjadi apabila vector kecepatan


berubah terhadap perubahan lokasi. Di setiap
titik potongan saluran dengan kondisi sama,
kecepatannya berbeda.
ALIRAN BEROTASI DAN TAK BEROTASI

 Aliran berotasi terjadi apabila partikel fluida pada


suatu bagian dari fluida tersebut berotasi
terhadap sembarang sumbu, sebaliknya adalah
aliran tak berotasi.
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 ALIRAN LAMINER

1.Zat cair mengalir dalam lapisan satu di


atas yang lainnya
2.Garis-garis arus berbentuk pipa

3.Tidak ada pindahan zat cair tegak lurus


pada arah aliran (bagian-bagian zat cair
tidak tercampur)
4.Lintasan arus (path line) merupakan garis-
garis paralel
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 ALIRAN TURBULEN
1.Bagian-bagian zat cair tercampur satu
dengan yang lainnya.
2.Garis-garis arus hanya secara kasar dapat
dikatakan berbentuk pipa
3.Besarnya tekanan dan kecepatan menunjukkan
adanya fluktuasi
4.Gerakan bagian-bagian zat cair tidak teratur
demikian juga lintasan arus
5.Pembagian kecepatan lebih merata bila
dibandingkan dengan laminer
dv
6.Hukum Newton   tidak berlaku disini
dz
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 Kecepatan kritis terjadi saat terjadi perubahan


aliran laminer ke turbulen.
v
Vkr  C
d
v = viskositas kinematis (m2/det)
d = diameter pipa (m)
C = konstanta yang sama untuk semua zat cair dan
ukuran pipa, tidak berdimensi, dan berhubungan
dengan kecepatan kritis
d
Angka Reynolds Kritis  C  Vkr

ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

 Angka Reynolds Vd
Re 

 Aliran Laminer terjadi apabila Re < Re kritis
 Aliran Turbulen terjadi apabila Re > Re kritis
 Dari beberapa percobaan, Re kritis adalah 2200 –
2300
 Pada praktek aliran laminer terdapat pada zat cair
yang mempunyai viskositas besar seperti gliserin,
minyak pelumas dll.
 Pada umumnya aliran pada praktek bersifat
turbulen
APLIKASI CONTROL VOLUME PADA
KONTINUITAS, ENERGI, DAN MOMENTUM

 KONTINUITAS
 diturunkan dari prinsip conservation of mass, dimana massa
dalam sistem konstan terhadap waktu
Persamaan kontinuitas (continuity equation): V1 A1  V2 A2
APLIKASI CONTROL VOLUME PADA
KONTINUITAS, ENERGI, DAN MOMENTUM

 PERSAMAAN ENERGI
QH Ws  p
   ed   (  e) VdA
t t t cv cs 

V2
e  gz  u
2
Dimana
e = internal energi
u = intrinsik energi
APLIKASI CONTROL VOLUME PADA
KONTINUITAS, ENERGI, DAN MOMENTUM

 PERSAMAAN MOMENTUM

 F   Vd   VVdA
t cv cs
Pada keadaan aliran tetap (steady state )
maka pengaruh waktu tidak ditinjau, jadi suku pertama
dapat dihilangkan.
 F   VVdA
cs
Persamaan Momentum (Momentum
Equation) untuk Aliran tetap (steady Dimana :
flow) F = Gaya
 F  Q(V 2  V 1) ρ = massa jenis zat cair
Q = debit aliran
V = kecepatan aliran
APLIKASI CONTROL VOLUME PADA
KONTINUITAS, ENERGI, DAN MOMENTUM

 Persamaan MOMENTUM
Bila ada dua sumbu x, y:
Persamaan Momentum
= -

= -
Contoh Soal

1. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 25 cm


yang kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu
pipa 2 dan pipa 3 yang masing-masing berdiameter
10 cm dan 5 cm. Kecepatan aliran di pipa 2 adalah
0,5 kali kecepatan di pipa 1. Hitung debit aliran
melalui pipa dan jika kecepatan aliran di semua
pipa tidak boleh lebih dari 3 m/det.
2. Minyak (s = 0,85 ; ν = 1,8 x 10-5 m2/det) mengalir
melalui pipa berdiameter 100 mm, sebesar 0,5
Liter/det. Tentukan tipe aliran yang terjadi (laminer
atau turbulen)!
Contoh Soal

3. Pipa berdiameter 4 cm mengalirkan air pada


20°C. Hitung debit aliran maksimum di mana
aliran adalah laminer. Kekentalan kinematik air
pada temperatur tersebut adalah 1 x 10-6 m2/det.
4. Fluida mengalir melalui pipa berdiamater 8 cm
dan debit aliran 0,7 Liter/det. Tentukan apakah
aliran adalah laminer atau turbulen pada fluida
tersebut adalah a. air (ν = 1,3 x 10-6 m2/det); b.
bensin (ν = 4,06 x 10-7 m2/det); c. gliserin (ν =
1,18 x 10-3 m2/det)
Thank you…

Ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai