Mekanika
Fluida
Streamtube adalah garis-garis streamline yang berada pada suatu pipa yang membentuk suatu aliran pipa di
dalamnya dan memiliki kecepatan vektor.
2. Streakline
Suatu garis yang titiknya diisi oleh partikel fluida yang lebih dulu melewati suatu titik yang
ditentukan dalam ruang.
3. Pathline
Garis yang dilalui pertikel terentu dalam suatu periode atau lintasan yang dibentuk oleh sebuah
partikel yang bergerak dalam aliran.
Klasifikasi Aliran Fluida
1. One-, Two-, and Three-Dimensional Flows
– One-dimensional flow adalah aliran dimana vektor kecepatan bergantung pada satu ruang vektor.
– Two-dimensional flow adalah aliran dimana vektor kecepatan bergantung pada dua ruang vektor.
– Three-dimensional flow adalah aliran dimana vektor kecepatan bergantung pada tiga ruang vektor.
Aliran fluida disebut three-dimensional jika ketiga komponen kecepatan adalah sama pentingnya.
Sehingga, permasalahan aliran tigadimensi memiliki karakter paling kompleks dan paling susah
diselesaikan.
2. Aliran Inviscid dan Viscous (Dipengaruhi Kekentalan atau Tidak)
– Inviscid adalah fluida yang tidak viscous. Fluida seperti udara mempunyai viskositas kecil sehingga dapat
diabaikan. Tegangan normal pada fluida inviscid tidak tergantung pada arah. Aliran inviscid digunakan
dalam mengembangkan persamaan Bernoulli.
– Viscous terjadi dimana fluida selalu melekat pada batas padat fluida. Meskipun fluida ini bergerak, fluida
akan selalu melekat pada batas padat yang melingkupinya. Fluida yang bergerak dapat menimbulkan
tegangan geser. Persamaan viskositas adalah P = τ.A dimana P adalah gaya, A adalah luasan efektif, dan τ
adalah tegangan geser. Dengan memperhitungkan variabel yang ada, ditemukan suatu hubungan dalam
persamaan:
– Aliran fluida tak tunak adalah aliran dimana pada sebuah garis arus tertentu variabel aliran,
seperti kecepatan, tekanan, kerapatan, dan debit fluida, tidak hanya dalam fungsi s melainkan
juga dalam fungsi waktu (V = V(s,t), P = P(s, t), ρ = ρ(s, t), Q = Q(s, t)). Persamaan alirannya
adalah:
4. Aliran Seragam dan Tak Seragam (Uniform & Non Uniform Flows)
– Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah terhadap jarak. Contoh: aliran
di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh pembendungan/terjunan, tidak ada
penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
– Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana komponen aliran berubah terhadap
jarak.
Contoh: aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh pembendungan/terjunan, ada
penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
– Aliran turbulen terjadi apabila partikel-partikel fluida bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling
berpotongan. Aliran turbulen mempunyai kecepatan alir yang besar dengan kekentalan yang rendah.
Komponen kecepatan dalam aliran turbulen adalah:
Fenomena aliran ini dapat terjadi di kehidupan sehari-hari seperti saat mengatur aliran air dalam kran.
Pada gambar dibawah terjadi peristiwa (a) aliran laminar, (b) aliran transisi, dan (c) aliran turbulen.
Untuk membedakan jenis aliran laminar atau turbulen, digunakan persamaan Reynolds yang dapat dinyatakan
dengan:
atau
Dimana:
U : kecepatan rerata tampang
R : jari jari hidraulik (saluran terbuka); digunakan diameter (D) untuk aliran dalam pipa (saluran tertutup)
v : kekentalan fluida (viskositas kinematik)
ρ : massa jenis fluida
μ : viskositas fluida
Jenis aliran dapat diketahui melalui rentang berikut,
Aliran terbuka
Re < 2000, laminer
Re > 12500, turbulen
Aliran tertutup
Re < 500, laminer
Re > 4000, turbulen
7. Aliran Newtonian dan Non-Newtonian
– Fluida Newtonian adalah fluida yang tegangan gesernya linier terhadap laju regangan geser
atau laju deformasi angular.
– Fluida non-Newtonian adalah fluida yang tegangan gesernya tidak linier terhadap laju regangan
geser.
Sistem Volume Kontrol
– Kontrol Volume (sistem terbuka) adalah sistem dimana massa dan energi dapat
melewati batas sistem selama proses, tetapi volume sistem tetap.
– Sebagian besar persoalan teknik pada umumnya akan melibatkan aliran masuk
dan keluar sistem, seperti AC, turbin, kompresor, dan radiator (mobil).
Persamaan Transformasi
Volume Kontrol
menyatakan sifat-sifat fuida yang
tidak tergantung pada jumlah materi
Sifat intensif (b) dalam sistem, misal kecepatan
fluida, kerapatan, suhu dan koefisien
𝐵
kekentalan (coeficient of viscosity) 𝑏=
𝑚𝑠
sifat fluida yang tergantung pada
Sifat ekstensif (B) jumlah materi dalam sistem, misal
energi, volume massa
Ilustrasi Volume Kontrol
Reynolds Transport Theorem
– Menjelaskan tentang mekanika yang terjadi secara kontinu, volume dalam sebuah sistem tetap
konstan.
dBsist bdV bV.dA dt t vk
mk
– Jika ada volume yang masuk dan keluar berarti kekekalan volume dalam volume atur tersebut
adalah volume awal ditambah volume yang masuk dan dikurangi volume yang keluar, maka hasilnya
akan sama dengan volume awal tadi.
– Salah satu aplikasi dari teorema transport Reynolds ini yang paling terkenal adalah persamaan
kontinuitas.
Hukum Kekekalan Massa
– Sering disebut hukum Newton II, yaitu “resultan gaya yang bekerja pada suatu
sistem sama dengan laju perubahan momentum suatu sistem” saat diukur
dalam kerangka referens inersial.
– Persamaan momentum sering digunakan untuk menghitung gaya yang
disebabkan adanya aliran (air).
dm.v = . v . dt . v . dA
Momentum =
. V2 . dA = . A . V2 = . Q . V
Bernoulli
Hukum Bernoulli
“Jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per satuan volume (1/2 ρv²) dan energi potensial per satuan
volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik di sepanjang suatu garis arus”
Total Head
Velocity Head
Pressure Head
Potential Head
Persamaan Bernoulli
Pintu Air
p1 = p2 = 0
Q1 = Q2
A1.V1 = A2.V2
b.z1.V1 = b.z2.V2
Persamaan Momentum
Aplikasi Persamaan Momentum pada
Deflector
V2 = V1
Moving Deflectors (single)
Moving Deflectors (series)
Aplikasi Persamaan Momentum pada
Propellers
Aliran Steady Nonuniform
Apabila asumsi profil kecepatan uniform tidak bisa ditentukan, maka berlaku :