5.1. Pendahuluan.
Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang
menyebabkan gerak tersebut. Dalam hal ini dipelajari kecepatan setiap titik dalam
medan aliran dalam setiap saat. Dalam aliran zat cair gerak partikel sulit diikuti, oleh
karena itu biasanya ditentukan kecepatan pada suatu titik sebagai fungsi waktu.
Setelah kecepatan didapat sebagai fungsi waktu → v = f(t) , maka dapat diketahui
distribusi tekanan dan gaya yang bekerja.
Konsep aliran fluida / zat cair dideskripsikan dari gerakan, aliran dan klasifikasi
temporal dan spatial dari fluida. Sedangkan metoda analisis dengan Lagrangian dan
Eulerian (metoda Lagrang dan metoda Euler).
Dua cara untuk menjelaskan gerak fluida
Lagrangian (metoda Lagrang)
Mengikuti partikel bergerak
Eularian (metoda Euler)
Melihat fluida melewati titik atau seluruh medan tertentu
Pola aliran
Garis arus (streamlines) – kecepatan menyinggung garis aliran
dx dy dz
V i j k
dt dt dt
V ui vj wk
Aliran invisid adalah aliran dimana kekentalan zat cair dianggap nol (zat cair ideal).
Sebenarnya zat cair dengan kekentalan nol tidak ada namun anggapan ini akan sangat
berguna dalam menyederhanakan analisis yang sangat komplek dalam hidrolika.
Karena zat cair tidak mempunyai kekentalan maka tidak ada gesekan antara dinding
dengan zat cair maupun dengan antar zat cair. Air mempunyai kekentalan yang sangat
kecil maka anggapanan ini mendekati benar.
Aliran viskos adalah alirandimana kekentalan zat cair diperhitungkan (zat cair riil).
Keadaan ini yang menyebabkan timbulnya tegangan geser antara partikel yang
bergerak dengan kecepatan berbeda. Apabila zat cair mengalir melali bidang batas
yang diam maka zat cair yang berhubungan langsung dengan bidang batas
kecepatannya nol,makin jauh dari bidang batas makin besar kecepatannya.
Semua fluida termask zat cair adalah kompresibel sehingga rapat massa berubah
dengan adanya perubahan tekanan. Pada aliran mantap dengan perubahan rapat massa
kecil, maka dilakukan penyederhanaan dengan menganggap bahwa zat cair tak
kompresibel dengan rapat massa konstan. Tetapi pada aliran tak mampat sering terjadi
perubahan tekanan yang besar, maka kompresilitas zat cair tidak dapat diabaikan.
Untuk gas dimana kemampatan sangat besar, maka perubahan rapat massa karena
perubahan tekanan harus diperhitungkan.
Aliran seragam (uniform flow) adalah aliran yang tidak ada perubahan besar dan arah
kecepatan dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang aliran. Demikian juga dengan
variabel yang lain seperti tekanan, rapat massa, kedalaman, debit dsb. Sedangkan
aliran tidak seragam (non uniform flow) terjadi jika smua variabel aliran berubah
dengan jarak.
Aliran seragam
V
0
s
Aliran mantap (steady flow) adalah aliran dimana variable aliran seperti kecepatan,
tekanan, rapat massa, penampang melintang, debit di sebarang titik pada zat cair tidak
berubah dengan waktu. Sedangkan aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika
variable aliran pada setiap titik berubah dengan waktu.
Aliran mantap
V
0
t
Aliran tidak mantap
V
0
t
Aliran laminer adalah aliran apabila partikel zat cair bergerak teratur dengan
membentuk garis lintasan kontinu dan tidak saling berpotongan. Sedang aliran
turbulen , partikel zat cair bergerak tidak teraur dan garis lintasannya saling
berpotongan. Aliran di sungai, saluran irrigáis dan di laut adalah contoh aliran
turbulen.
a) Laminer (b) Turbulen
Dalam alira satu dimensi (1-D), kecepatan di setiap titik pada penampang melintang
adalah sama. Walaupun aliran semacam ini jarang terjadi, namun dalam analisis
hidrolika justru aliran tiga dimensi (3-D) disederhanakan menjadi aliran 1-D.
Penyederhanaan ini berdasarkan anggapan mengabaikan perubahan kecepatan vertikal
dan melintang terhadap kecepatan arah memanjang.
Dalam aliran dua dimensi (2-D), semua partikel ianggap mengalir dalam bidang
sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus bidang tersebut. Sedang aliran
tiga dimensi (3-D) komponen kecepatan adalah fungsi koordinat ruang x, y dan z.
Aliran rotasional adalah aliran dimana setiap partikel zat cair mempunyai kecepatan
sudut terhadap pusat massanya. Sedangkan pada aliran tak rotasional partikel zat cair
tidak berotasi terhadap pusat massanya. Seperti pada aliran di dekat dinding batas
dimana kecepatan merata sehingga tidak terjadi rotasi.
Metoda Lagrang :
Mengikuti pergerakan individual partikel fluida.
Partikel fluida diidentifikasi.
Menentukan bagaimana sifat fluida berkaitan dengan perubahan partikel
sebagai fungsi waktu.
Contoh: TA = TA (t)
Metoda Euler :
Gerakan fluida ditentukan dengan penjelasan sifat yang lengkap sebagai
fungsi tempat dan waktu.
Menggunakan konsep medan (field concept).
Untuk mendapatkan informasi tentang aliran dalam term apa yang terjadi pada
titik tertentu dalam suatu tempat sebagai aliran fluida melewati titik-titik itu.
Contoh: T = T ( x , y , z , t )
Gambar 5.2. Deskripsi Aliran dengan metoda Lagrang dan Euler
Untuk mendeskripsikan aliran disamping dengan metoda analitis Lagrang dan Euler
dapat dilakukan dengan visualisasi. Visualisasi aliran adalah pengujian visual medan
aliran (flow-field). Visualisasi aliran penting baik untuk eksperimen fisik maupun
penyelesaian numerik. Beberapa metoda visualisasi aliran adalah :
Streamlines and streamtubes
Pathlines
Streaklines
Timelines
Refractive techniques
Surface flow techniques
Garis arus (streamline) adalah kurva yang dimana saja menyinggung instantaneous
local velocity vector.
Ditinjau panjang busur
dr dxi dyj dzk
dr harus sejajar local velocity vector V ui vj wk
dr dx dy dz
V u v w
V22, b22
V11, b11
Tabung arus (streamtube) terdiri dari seberkas garis arus. Fluida dalam streamtube
harus tetap disana dan tidak dapat melewati batas dari streamtube.Dalam aliran tidak
mantap (unsteady flow), pola garis arus dapat berubah terhadap waktu , namun debit
melalui suatu penampang pada streamtube harus tetap sama.
Pathline adalah lintasan yang dilalui oleh individual partikel fluida dalam suatu
periode waktu. Sama dengan vektor posisi material partikel fluida
x partikel (t ), y partikel (t ), z partikel (t )
t
Letak partikel pada waktu t: x xstart
t start
Vdt
Gambar 5.7. Garis lintasan (pathline)
Gambar 5.8.
Eksperimen: particle image velocimetry (PIV) melacak particle pathlines untuk
mengukur velocity field pada seluruh bidang dalam aliran (Adrian, 1991).
Aliran melalui silinder
5.4.3. Streaklines
Streakline adalah garis yang menghubungkan partikel fluida yang telah melewati titik
tetap dalam ruang. Untuk mengamati streakline dapat dilakukan dengan eksperimen
member zat warna dalam air atau asap dalam aliran udara.
Timeline adalah seperangkat partikel fluida yang berdekatan yang diberi tanda pada
waktu instan yang sama. Timelines dapat ditunjukkan menggunakan hydrogen bubble
wire.
Koordinat garis arus adalah sistim koordinat yang ditentukan dalam term garis arus
dari aliran.
Unit vectors : s dan.. .n
Menentukan variabel medan (field variables) sebagai fungsi tempat dan waktu.
Pressure field, p = p(x,y,z,t)
Velocity field, V V x, y , z , t
V u x, y , z , t i v x, y , z , t j w x , y , z , t k
Acceleration field, a a x, y , z , t
a a x x, y , z , t i a y x , y , z , t j a z x , y , z , t k
Ini adalah variabel medan untuk medan aliran tertentu.
dx particle dy particle dz particle
bila u, v, w
dt dt dt
V V V V
a particle u v w
t x y z
Dalam bentuk vector, percepatan dapat ditulis:
dV V
a x, y , z , t
dt
t
V V
Term pertama disebut local acceleration dan tidak nol (nonzero) hanya untuk
aliran tidak mantap (unsteady flows).
Term kedua disebut advective acceleration dan memperhitungkan pengaruh
partikel fluida bergerak ke lokasi baru dalam aliran, dimana kecepatan
berbeda.
Atau dapat ditulis dalam koordinat kartesian sebagai berikut :
V u i v j wk
Vektor kecepatan :
a ax i a y j azk
Vektor percepatan :
du u dx u dy u dz u u u u u
ax . u v w
dt x dt y dt z dt t x y z t
dv v dx v dy v dz v v v v v
ay . u v w
dt x dt y dt z dt t x y z t
dw w dx w dy w dz w w w w w
az . u v w
dt x dt y dt z dt t x y z t
Convective Local
Contoh Soal 5.1.
Air mengalir melalui pipa berpenampang lingkaran mengecil searah aliran seperti
gambar. Pada suatu titik diameter penampang 50 cm, debit bervariasi terhadap waktu
t
dengan persamaan Q Q0 Q1 t 0,985 0,5.t . Hitung percepatan aliran pada t
0
V
0,5 detik, bila perubahan kecepatan searah aliran 2 s-1
s
Penyelesaian :
t
Q Qo Q1 0.985 0.5t
to
V
2m/ s
s
t
Qo Q1
Q 0.985 0.5(0.5)
to
V 3.4743 m / s
A 2
d (0.5) 2
4 4
V (Q / A) Q1 0 .5
aL 2.55 m / s 2
t t 2 2
d to (0.5) (1)
4 4
V
aC V 3.743 * 2 7.49 m / s 2
s
u 3t ; v xz; w ty 2
u u u u
ax u v w 0(3t ) 0( xz ) 0(ty 2 ) 3 3
x y z t
v v v v
ay u v w z (3t ) 0( xz ) x (ty 2 ) 0 3 zt xy 2t
x y z t
w w w w
az u v w 0(3t ) 2ty ( xz ) 0(ty 2 ) y 2 2 xyzt y 2
x y z t
a a x i a y j a z k 3 i (3tz txy 2 ) j (2 xyzt y 2 )k
Debit didefinisikan sebagai jumlah zat cair yang mengalir melalui penampang
melintang tiap satuan waktu (m3/det., liter/det.)
Untuk zat cair riil mempunyai kekentalan sehingga ada gesekan antara zat cair dengan
dinding saluran sehingga kecepatan tidak merata pada dinding nol dan bertambah
terhadap jarak dinding. Untuk aliran dalam pipa v = f(r), sehingga
dQ = dA.v = 2pr.dr.v
Q = 2p ò v.r.dr
Q = A.v
Debit : Q = A.v Q = 2p ò v r
dr
Gambar 5.15. Distribusi kecepatan pada aliran dalam pipa
Contoh Soal 5.3.
Aliran air melalui pipa dengan diameter R dengan distribusi kecepatan seperti
gambar. Hitung perbandingan kecepatan rata-rata dengan kecepatan pada pusat pipa.
V
Hitung :
Vo
r
v ( r ) Vo (1 )
R
Penyelesaian :
Q V .dA
A
sehingga :
R
Q VdA Vo (1 r / R ) 2rdr
A 0
R
r2 r3 R2 R2
2Vo ( ) 2Vo ( )
2 3R 0 2 3
1
Vo R 2
3
1
Vo R 2
V Q 3 1
Vo
Vo A R Vo
2
3
Maka kecepatan rata-rata pada penampang 1/3 dari kecepatan pada pusat penempang
pipa.
Contoh Soal 5.4.
Saluran dengan penampang berbentuk kotak (box) bujur sangkar 1,0 m x 1,0 m
mengalirkan air dengan distribusi kecepatan penampang seperti gambar. Hitung debit
dan kecepatan rata-rata pada penampang saluran tersebut.
Hitung : Q, Vrata-rata
Penyeleaian :
Q V .dA
A
V bervariasi terhadap y, y = 0 , V = 0
y = 0,5 m , V = 10 m/s
maka V = 20.y
dan luas penampang dA = 1 x dy = dy
0,5
sehingga Q 2. V .dA
0
0.5 0 .5
Q 2 VdA 2 20 ydy
0 0
2 0 .5
y
40 5 m3 / s
2 0
Q 5
V 5m / s
A 1
Zat cair tak kompresibel (incompressible fluid) mengalir secara kontinu maka volume
zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di setiap penampang. Massa zat cair
yang masuk ke dalam volume kontrol (control volume) sama dengan massa zat zair
yang keluar dari volume kontro. Keadaan ini disebut dengan hukum kontinuitas.
Ditinjau aliran zat cair melalui volume kontrol seperti gambar. Untuk aliran satu
dimensi dan mantap, rapat massa, kecepatan rerata dan penampang melintang di titik
1 dan 2 adalah r1, v1, A1 dan r2, v2, A3
r1.v1.A1 = r2.v2.A3
atau Q = v. A = konstan
Aplikasi Persamaan Kontinuitas
Apabila pipa bercabang atau penampannya berubah seperti pada gambar 5.15.
berdasarkan persamaan kontinuitas, debit aliran yang menuju titik cabang harus sama
dengan debit yang meninggalkan titik tersebut .
Q1 = Q2 Q1 = Q2 + Q3
A1.v1 = A2.v2 A1.v1 = A2.v2 + A3.v3
Hitung : Q2 dan Q3
Penyelesaian :
Persamaan kontinuitas : Q1 = Q2 + Q3
v3 = 23 x v1
Metoda yang digunakan untuk analisis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Metoda System
Dalam mata kuliah mekanika.
Menjelaskan benda kaku yang mudah diidentifikasi.
Control volume adalah arbitrary volume dalam ruang dimana fluida mengalir.
Batas geometris (geometric boundary) dari control volume (CV) disebut
“Control Surface (CS).”
CS dapat real atau imaginer.
CV dapat diam atau gerak.
Soal-soal Latihan.
2. Pada aliran mantap (steady flow), titik A dan B berjarak 50 cm pada pada suatu
garis arus yang lurus. Jika kecepatan bervariasi linear antara dua titik tersebut,
yaitu pada titik A kecepatan 2 m/det dan titik B kecepatannya 6 m/det, maka
hitung percpatan pada masin-masing titik.
5. Aliran air mantap (steady flow) mengalir melalui box pada tiga penampang
seperti gambar. Debit pada penampang 1 adalah 30 liter/det., pada titik 2 diameter
pipa 50 mm dengan kecepatan 10 m/det. Hitung kecepatan rata-rata dan debit
aliran pada penampang 3 dan kemana arah aliran.