MENGHITUNG PANJANG LENGKUNG VERTIKAL

PUSTAKA : KONSTRUKSI JALAN RAYA BUKU I – HAMIRHAN SAODANG

SUB BAB 4.3.2 DAN CONTOH SOAL NO.7 SERTA TPGJAK 1997.

1. DIKETAHUI DATA PROFIL MEMANJANG SEBUAH JALAN ARTERI

PADA DAERAH PERBUKITAN DENGAN VR = 60 KM/JAM ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
 GAMBARKAN LENGKUNG VERTIKAL
BERDASARKAN DATA PROFIL TERSEBUT.

Elevasi
Tanah 73,50 78,85 77,60 84,30 84,28 82,70 81,90
Asli (m)
Elevasi
Rencana 73 79 85 92 87 84 81
(m)
Stationin
0 + 000 0 + 100 0 + 200 0 + 300 0 + 400 0 + 500 0 + 600
g

Profil Lengkung Vertikal

95

90

85

80

75

70
0 + 000 0 + 100 0 + 200 0 + 300 0 + 400 0 + 500 0 + 600
HITUNG PANJANG LENGKUNG VERTIKAL (L) YANG MEMENUHI
SYARAT KEAMANAN.

Jawab :
•  
• VR = 60 km/jam
• Data – data dan ketentuan :
• Untuk VR = 60 km/jam, kelandaian maksimum = 8%
• Untuk VR = 60 km/jam, jarak pandang henti minimum (J h) = 75 m
• Untuk VR = 60 km/jam, jarak pandang mendahului minimum (J d) = 350 m

Perencanaan Lengkung Vertikal

 
Menghitung Kelandaian Rencana
 
g1 = g2 =
Mencari panjang L
•  

Berdasarkan jarak pandangan henti :

L = = = 131.58 m
Jh < L  75 < 131.58 m  Memenuhi

L = 2Jh - = = 107.25 m

Jh > L  75 > 107.25  Tidak Memenuhi

 
Berdasarkan jarak pandang mendahului :
L = = = 1361.1 m
Jh < L  350 < 1361.1 m  Memenuhi

L = 2Jd - = (2x350) - = 610 m

Jh > L  350 > 610  Tidak Memenuhi

 
Berdasarkan keluwesan bentuk, untuk lengkung cembung :
L = 0,6V = 0,6 x 60 = 36 m
Untuk lengkung cembung dengan kerb :
L = 40A = 40 x 8,6 = 373.33 m
TENTUKAN BEBERAPA ALTERNATIF PANJANG LENGKUNG
VERTIKAL DARI DATA DI ATAS JIKA PENGHEMATAN BIAYA
HARUS DILAKUKAN. JELASKAN ALASAN PEMILIHAN L
TERSEBUT.
Panjang L, adalah :
Berdasarkan jarak pandangan henti = 131.58 m
Berdasarkan jarak pandangan mendahului = 1361.1 m
Berdasarkan keluwesan bentuk = 36 m
Berdasarkan drainase = 373.33 m
Ambil L = 1361.1 m (angka yang terbesar)
Karena panjang lengkungan hanya 600m, maka diambil L = 600m
HITUNG ELEVASI PUNCAK JALAN UNTUK KONDISI NOMOR 1B
DAN 1C.

•Evb  = = = 14.63 m

Evc = = = 5 m
 2. DIKETAHUI DATA – DATA : PTV BERADA PADA STA 0 + 235. JARAK ANTAR STATIONING
= 25 M.
G1 = +2%, G2 = - 3 %, EPPV= 157 M, L = 160 M.

a. Gambarkan posisi PLV,PPV,PTV, dan Sta 0+025 – Sta 0 + 225.

 B. HITUNG PANJANG LEKUK TIAP STA.

• Sta 0+025  Sta 0+050 = 25 m

• Sta 0+050  Sta 0+075 = 25 m
• Sta 0+075  Sta 0+100 = 25 m
• Sta 0+100  Sta 0+025 = 25 m
• Sta 0+125  Sta 0+150 = 25 m
• Sta 0+150  Sta 0+155 = 5 m
• Sta 0+155  Sta 0+175 = 20 m
• Sta 0+175  Sta 0+200 = 25 m
• Sta 0+200  Sta 0+225 = 25 m
• Sta 0+225  Sta 0+35 = 10 m
C. HITUNG ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN PADA STA
0 + 025, STA 0 +100, STA 0 + 150 DAN STA 0 + 225.
• Jika PTV diketahui pada Sta 0+235 dan mempunyai elevasi E ppv= 157 m. Perubahan kelandaian terjadi dari +2% (menaik dari kiri) ke
kelandaian sebesar -3% (menurun ke kanan), dan panjang lengkung vertikal direncanakan 160 m.

• Sta PPV berada pada Sta 0+235 – 0,5L = Sta 0+155

• Sta PLV berada pada Sta 0+155 – 0,5L = Sta 0+075 

• Sta 0+025  Terletak pada bagian lurus berlandai +2%

Berada sejauh (155-25)m = 130 m

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+025 = +157 – 2%.130 = +154,4 m

• Sta 0+100  Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV

Elevasi bagian tangen pada Sta 0+100 = +157– 2%.(155-100)

= +155,9 m

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y 1 untuk x1 sejauh (100-75)m = 25 m dari PLV

Elevasi sumbu jalan = +155,9 + 25²/5000 = +156,025 m

• Sta 0+150  Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV

• Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+150 = +157 – 2%.(155-150)

= +155,9 m

• Sta 0+225  Terletak pada bagian lurus berlandai -3%

Berada sejauh (225-155)m = 70 m

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+225 = +157 – 3%.70 = +152,9 m

  3. DIKETAHUI DATA – DATA : PTV BERADA PADA STA + 235.
JARAK ANTAR STATIONING = 25 M.
G1 = -2%, G2 = + 3 %, EPPV= (150 + Z) = 157 M, L = 160 M.
a. Gambarkan posisi PLV,PPV,PTV, Sta 0+050, dan tiap Sta dalam lengkung
vertikal
B. HITUNG PANJANG LEKUK TIAP STA.

• Sta 0+025  Sta 0+050 = 25 m

• Sta 0+050  Sta 0+075 = 25 m
• Sta 0+075  Sta 0+100 = 25 m
• Sta 0+100  Sta 0+025 = 25 m
• Sta 0+125  Sta 0+150 = 25 m
• Sta 0+150  Sta 0+155 = 5 m
• Sta 0+155  Sta 0+175 = 20 m
• Sta 0+175  Sta 0+200 = 25 m
• Sta 0+200  Sta 0+225 = 25 m
• Sta 0+225  Sta 0+35 = 10 m
 C. HITUNG ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN PADA STA
0 + 050, STA 0 +125, STA 0 + 200 DAN STA 0 + 235.
• Jika PTV diketahui pada Sta 0+235 dan mempunyai elevasi E ppv= 157 m. Perubahan kelandaian terjadi dari -2% (menurun dari
kiri) ke kelandaian sebesar +3% (naik ke kanan), dan panjang lengkung vertikal direncanakan 160 m.

• Sta PPV berada pada Sta 0+235 – 0,5L = Sta 0+155

• Sta PLV berada pada Sta 0+155 – 0,5L = Sta 0+075

• Sta 0+050  Terletak pada bagian lurus berlandai -2%

Berada sejauh (155-50)m = 105 m

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+050 = +157 + 2%.105 = +159,1 m

• Sta 0+125  Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+125 = +157 + 2%.(155-125)

= +157,6 m

• Sta 0+200  Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

Elevasi bagian tangen pada Sta 0+200 = +157 + 3%.(200-155)

= +158,35 m

Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y 2 untuk x2 sejauh (235-200)m = 35 m dari
PTV

Elevasi sumbu jalan = +158,35 + 35²/5000 = +158,595 m

• Sta 0+235  Terletak pada bagian lurus berlandai +3%

Berada sejauh (235-155)m= 80 m