Anda di halaman 1dari 21

PEMODELAN & PERENCANAAN

DRAINASE

ASPEK HIDROLOGI
1.1 Aspek Hidrolika
Aliran air dalam suatu saluran dapat berupa aliran pada saluran terbuka (open
channel flow) maupun pada saluran tertutup (pipe channel flow). Pada saluran
tertutup dapat dengan saluran penuh dengan air (bertekanan) dan saluran
tidak penuh dengan air (tidak bertekanan)
1. Aliran air pada saluran terbuka
1.1 Aliran lunak (steady flow)
Aliran lunak adalah aliran yang mempunyai kedalaman tetap untuk waktu
tertentu.
Aliran lunak di klasifikasikan menjadi :
a. Aliran seragam, tinggi muka air sama pada setiap penampang
b. Aliran berubah, kedalaman air berubah di sepanjang saluran
1.2 Aliran tidak lunak (unsteady flow)
Aliran ini mempunyai kedalaman aliran yang berubah tidak sesuai dengan
waktu. Contoh : banjir.
2. Aliran Air pada Saluran Pipa
Aliran air dalam pipa dapat merupakan aliran yang bertekanan, air penuh
mengisi pipa, dapat pula aliran yang tidak bertekanan, air tidak mengisi penuh
pipa. Seperti halnya gorong – gorong dapat direncanakan muka air memenuhi
sisi atas saluran, merupakan saluran yang bertekanan. Tidak terdapat muka air
bebas, pipa penuh terisi air.

3. Sifat – sifat Aliran


Pada saluran terbuka, aliran yang terjadi pada saluran adalah :
a. Aliran Laminer
Kekentalan (viscocity) relatif sangat besar dibandingkan dengan inersia,
sehingga kekentalan berpengaruh besar terhadap perilaku aliran. Butir – butir
air bergerak menurut lintasan tertentu yang teratur atau lurus. Aliran ini
ditandai dengan tidak terjadinya olakan pada muka air.
b. Aliran Turbulen
Kekentalan (viscocity) relatif lemah dibandingkan dengan inersia. Butir – butir
air bergerak menurut lintasan yang tidak teratur, tidak lancar & tidak tetap.
Aliran ini ditandai dengan terjadinya olakan pada muka air.
4. Rumus – rumus Aliran Air
Penampang saluran terbuka, pada drainase muka tanah, umumnya berbentuk
tampang segitiga, empat persegi panjang, trapseium, dan setengah lingkaran.
Penampang saluran bawah permukaan tanah umumnya berbentuk lingkaran,
terbuat dari tanah liat, buis beton atau pipa PVC.
a. Luas Desain Saluran
Tinggi muka air pada saluran (H) dan lebar saluran (B), merupakan
parameter untuk menentukan luas basah saluran (Fs). Luas
basah/desain saluran (Fs) di analisis berdasarkan debit hujan (Q)
yang menjadi debit saluran dan kecepatan aliran air pada saluran
(v)
Q = Fs . V
V adalah kecepatan aliran air pada saluran drainase, yang
didapatkan dari tabel i/v atau dianalisis dengan formula Manning
atau formula Chezy.
b. Kecepatan Aliran Air
1. Kecepatan aliran air pada saluran, ditentukan berdasarkan :
1. Tabel kemiringan saluran versus kecepatan aliran.
Kemiringan Saluran I Kecepatan rata – rata V
(%) (m/dt)
<1 0,4
1-<2 0,6
2-<4 0,9
4-<6 1,2
6 - < 10 1,5
10 - < 15 2,4
2. Berdasarkan Formula Manning dan Chezy
Formula Manning
V = 1/n Rs2/3I1/2
Ket :
v = kecepatan aliran air saluran (m/dt)
n = koefisien kekerasan dinding, tergantung jenis bahan saluran,
untuk beton/plesteran 0,01.
Rs = radius hidrolik = Fs/Ps
I = kemiringan saluran
Formula Chezy :
V=C .
Koefisien Chezy :
C = (100 )/(0,35 + )
/
. .
= /
, +
Kecepatan Aliran yang diijinkan pada bahan dinding dan dasar
saluran

Jenis Bahan Kecepatan Aliran Ijin (m/dt)


Pasir Halus 0,45
Lempung kepasiran 0,5
Lanau alluvial 0,6
Kerikil halus 0,75
Lempung keras / kokoh 0,75
Lempung padat 1,1
Kerikil kasar 1,2
Batu – batu besar 1,5
Beton bertulang 1,5
Tabel Kemiringan Dinding Saluran berdasarkan Bahan Saluran
Kecepatan Aliran Ijin
Jenis Bahan
(m/dt)
Tanah 0–5
Kerikil 5 – 7,5
Pasangan 7,5
5. Analisis Dimensi Saluran
Debit aliran saluran yang sama dengan debit akibat hujan, harus
dialirkan pada saluran bentuk empat persegi panjang, bentuk
segitiga, bentuk trapesium dan bentuk setengah lingkaran untuk
drainase muka tanah (surface drainage).

a. Saluran empat persegi panjang


Debit aliran (Q ) = 1,000 m3 / detik
Kemiringan Saluran (I) = 1,50 %
Dasar saluran (B) = 0,75 tinggi saluran (H)
Tentukan dimensi tampang saluran bentuk empat persegi panjang tersebut
Luas tampang saluran (Fs) = B.H = 0,75 HH = 0,75 H2
Keliling basah Ps = B + 2H = 0,75H + 2H = 2,75 H
Radius hidrolik = Fs/Ps = (0,75 H2)/(2,75 H) = 0,273 H
Formula Manning (v)= 1/ n.Rs2/3. I1/2
= (1/0,01)(0,273H)2/3(0,015)1/2
= 100 . 0,2732/3.0,0151/2. H2/3
= 5,156 H2/3
Debit aliran Q = 1 m3/dt
Q = Fs . V
1 = 0,75 H2.5,156 H2/3
H8/3 = 0,2586
H = 0,25863/8 = 0,6 meter
B = 0,75 . 0,60 = 0,45 meter
b. Saluran Trapesium
Luas tampang saluran Fs = (B+mH)H
Keliling basah saluran = Ps
Ps = B + 2H 1 +
Radius Hidraulik saluran = Rs
Rs = Fs/Ps
+
=
+2 1+
Untuk B = H dan m =l
Luas basah saluran Fs
Fs = (B+mH) B=(H+l.H) H=2H2
Keliling basah saluran Ps = B + 2H 1 +
= H + 2H 1 + = 3,88284 H
Radius hidrolik saluran Rs = Fs/Ps = 2H2/3,8284H = 0,5224 H
Selanjutnya kecepatan saluran dapat dihitung, apakah berdasarkan
tabel (i/v), atau berdasarkan formula Manning atau Chezy
Berdasarkan debit aliran (Q) dan kecepatan saluran (v), dimensi
saluran dapat ditentukan.
Debit aliran (Q) = Luas tampang saluran (Fs) x kecepatan aliran (v)
Q = Fs . V sehingga Fs = Q/v mH dimensi saluran B dan H
didapatkan.
c. Saluran Tampang Setengah Lingkaran

• O merupakan pusat lingkaran


• OB = OB’ jari – jari lingkaran
• Sudut  (alpha) adalah sudut AOB dan sudut AOB’
• BB’ adalah muka air pada saluran
• Saluran bentuk setengah lingkaran, sedangkan setengah lingkaran di
atasnya merupakan kelengkapan penggambaran saja
• Luas basah/desain saluran Fs = (2/360) (1/4 D2) – ½ AB. OA
• Luas basah saluran merupakan tembereng bola BOB’ dikurangi luas segitiga
BOB’
• Keliling basah/desain saluran Ps = 2/360 D
3. Luas basah yang sebenarnya (Fs) dihitung dengan luas total
lingkaran (F) dikurangi (Fk), jadi Fs = ¼ D2 – Fk.
4. Keliling basah yang sebenarnya (Ps) dihitung dari keliling basah
total lingkaran (D) dikurangi Pk, jadi Ps = D – Pk.
5. Radius hidraulik Rs = Fs/Ps.
d. aluran Tampang Segitiga
Pada analisis dimensi saluran bentuk segitiga
umumnya dengan bentuk sama kaki.
Sisi dinding miring dari saluran, merupakan hasil akar
setengah lebar saluran kuadrat ditambah tinggi
saluran kuadrat.
Untuk analisis dimensi, tentukan perbandingan
antara tinggi dengan lebar saluran, misalnya B = H, B
= 0,75 H dan lain – lainnya.
d. aluran Tampang Segitiga

Analisis penentuan kecepatan aliran, selain dapat menggunakan tabel


hubungan kemiringan saluran/area (i) versus kecepatan alliran (v), juga dapat
dilakukan dengan formula Manning atau formula Chezy.
Luas tampang saluran (Fs) dapat ditentukan dengan debit aliran (Q) dibagi
dengan keecepatan aliran (v)
Soal !!
1. Sebuah saluran drainase berpenampang trapesium lebar
dasarnya 6,50 m dan kemiringan lerengnya 1:1, kedalaman
saluran 1,25 m pada kemiringan 0,0009, untuk harga n = 0,025,
berapakah kemampuan saluran tersebut untuk mengalirkan
air ?

2. Saluran drainase berpenampang bulat (pipa) dipasang dengan


kemiringan 0,0002 dan mengalirkan air sebesar 2,36 m3/dt bila
pipa tersebut mengalir 0,98 penuh, n = 0,015. berapakah
ukuran pipa yang dibutuhkan ?
Thank You ............

Anda mungkin juga menyukai