Anda di halaman 1dari 58

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER
Dr. Indra Nurtjahjaningtyas, ST. MT
A. SETTLEMENT/ PEMAMPATAN POKOK
BAHASAN

1. Penyebab Settlement.
A. Settlement /
• Penambahan beban diatas muka tanah pemampatan
• Penurunan muka air tanah B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
2. Komponen settlement. konsolidasi /
primer
• Immediate settlement / pemampatan segera, si D. Pemampatan
• Consolidation settlement / primary consolidation / sekunder
pemampatan konsolidasi,sc
• Secondary settlement / pemampatan sekunder, ss.
B. PEMAMPATAN SEGERA , Si

Diakibatkan dari deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh


air, tanpa adanya perubahan kadar air. Umumnya, penurunan ini
diturunkan dari teori elastisitas. Immediate settlement ini biasanya
terjadi selama proses konstruksi berlangsung. Parameter tanah
yang dibutuhkan untuk perhitungan adalah undrained modulus
dengan uji coba tanah yang diperlukan seperti SPT, Sondir(dutch
one penetration test), dan pressuremeter test.
PEMAMPATAN SEGERA (lanjutan)
PEMAMPATAN SEGERA (lanjutan)
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
1  2
S i  P.B. Ip pemampatan
E B. Pemampatan
segera
• P = Beban terbagi rata. C. Pemampatan
konsolidasi /
• B = Lebar pondasi (diameternya)
primer
• Ip = Faktor pengaruh (Tabel 8.1)
D. Pemampatan
• μ = Poisson ratio (Tabel 8.2) sekunder
• E = Modulus young (Tabel 8.3)
Tabel 8.1. Faktor Pengaruh Untuk Pondasi

Panjang Ip

Lentur Kaku
Bentuk
Lebar
Tengah sisi Tengah sisi Rata- Rata-
Pusat Pojok
terpendek terpanjang rata rata
Bulat - 1.0 0.64 0.64 0.64 0.85 0.88
Bujur sangkar 1 1.12 0.56 0.76 0.76 0.95 0.82
Empat persegi 1.5 1.36 0.67 0.89 0.97 1.15 1.06
panjang
2.0 1.52 0.76 0.98 1.12 1.30 1.20
3.0 1.78 0.88 1.11 1.35 1.52 -
5.0 2.10 1.05 1.27 1.68 1.83 1.70
10.0 2.53 1.26 1.49 2.12 2.25 2.10
100.0 4.00 2.00 2.20 3.60 3.70 3.40
1000.0 5.47 2.75 2.94 5.03 5.15 -
10000.0 6.90 3.50 3.70 6.50 6.60 -
B. PEMAMPATAN SEGERA , Si (LANJUTAN) POKOK
BAHASAN

Tabel 8.2. Harga-harga Angka Poisson (μ).


A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
Jenis Tanah Angka Poisson, μ segera
C. Pemampatan
- Pasir lepas 0.20 - 0.40 konsolidasi /
- Pasir agak padat 0.05 - 0.40 primer
- Pasir padat 0.20 - 0.43 D. Pemampatan
- Pasir berlanau 0.20 - 0.40 sekunder
- Lempung lembek 0.15 - 0.25
- Lempung agak kaku 0.20 - 0.50
C. PEMAMPATAN
SEGERA , Si (Metode
Grafik) Oleh, Janbu,
Bjerrum, and Kjaernsli
(1956)
POKOK
B. PEMAMPATAN SEGERA , Si (LANJUTAN) BAHASAN

Tabel 8.3. Harga-harga Modulus Young (E). A. Settlement /


pemampatan
B. Pemampatan
Modulus Young (E) segera
Jenis Tanah C. Pemampatan
Psi kN
konsolidasi /
- Lempung lembek 250 - 500 380 - 3472 primer
- Lempung keras 850 - 2000 3865 - 13200 D. Pemampatan
- Pasir lepas 1500 - 1000 10350 - 27600 sekunder

- Pasir padat 5000 - 10000 34500 - 69000


C. PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc

1. Primary consolidation settlement (penurunan


konsolidasi primer), yaitu penurunan yang disebabkan
perubahan penurunan tanah yang disebabkan
perubahan volume tanah selama periode keluarnya air
pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori
secara kontinyu berpindah ke tegangan efektif sebagai
akibat dari keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi ini
biasanya terjadi pada lapisan tanah kohesif
(clay/lempung)
2. Secondary condiladtion settlement
(penurunan konsolidasi sekunder)
Adalah penurunan setelah tekanan air pori
hilang seluruhnya. Hal ini lebih disebabkan
oleh proses pemampatan akibat penyesuaian
yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.
C. PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc POKOK
BAHASAN

1. Lihat model “spring analogy” (Gambar 8.1)


A. Settlement /
- Pegas  analog dengan : butiran tanah pemampatan
- Air dalam silinder  analog dengan : air pori. B. Pemampatan
segera
2. Urutan peristiwa C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
a. Kondisi awal dari model (Gambar 8.1):
D. Pemampatan
• Tegangan air tanah = Uo sekunder
= Tegangan air tanah netral
• Tegangan pada butiran tanah = σ’ov
= Tegangan overburden efektif.
Gambar 8.1 Spring (Soil-water) analogy kondisi
seimbang ( Equilibrium) POKOK
BAHASAN

Overburden
pressure ( σOv)
A. Settlement /
pemampatan
Valve (closed)
B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
Hydrostatic Pore water primer
pressure, uo
D. Pemampatan
sekunder
Spring
(soil skeleton)
C. PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc ( LANJUTAN ) POKOK
BAHASAN

b. Diberi beban = Δσ (Gambar 8.2)


• Saat t = 0  Gambar 8.2a A. Settlement /
Tegangan air = U = Uo + Δσ pemampatan
Tegangan pada butiran = σ’ = σov’ + 0 B. Pemampatan
segera

• Saat t = t1  Gambar 8.2b C. Pemampatan


konsolidasi /
Tegangan air = U = Uo + ΔU1  ΔU1 < Δσ primer
Tegangan pada butiran : σ’= σ’0v + Δ σ’1
D. Pemampatan
 Δ σ1 < Δ σ sekunder
Catatan : ΔU1 + Δσ1= Δσ

• Saat t = ~  Tegangan air U = U0 → ΔU~= 0


Tegangan pada butiran : σ ’= σ’0v + Δ σ
Gambar 8.2a POKOK
Spring (Soil-water) analogy : BAHASAN
Pemberian beban, Ds, pada saat t=0

σOv+ ∆σ
A. Settlement /
Se pemampatan
Valve (closed)
B. Pemampatan
segera

s Ov Ds C. Pemampatan
Hydrostatic konsolidasi /
primer
pressure,
uO+∆u D. Pemampatan
sekunder
Du
Small water
compression
Small spring
compression
Gambar 8.2b Soil-water analogy :
Pemberian beban ∆ σ, pada saat t >0 POKOK
BAHASAN

Water
expulsion
A. Settlement /
Sc Valve (open) pemampatan
σOv+ ∆σ B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
σOv Ds primer
D. Pemampatan
sekunder
Hydrostatic
pressure uo
t1t t Du
2 Du
Large spring
compression
C. PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc ( LANJUTAN ) POKOK
BAHASAN
3. Test Konsolidasi 1 Dimensi.

a. Alat : (Gambar 8.3) A. Settlement /


- Consolidometer fixed – ring pemampatan
- Consolidometer floating – ring B. Pemampatan
segera
Ukuran sampel : Diameter : 2.5 inchi (63.5mm) C. Pemampatan
Tinggi : 1.0 inchi (25.4mm) konsolidasi /
primer
Rasio penambahan beban : D. Pemampatan

Ds
sekunder

1
s
Lama/ perioda pembeban : 24 jam untuk tiap beban.
Gambar 8.3a Alat test Konsolidasi (Oedometer Test) POKOK
BAHASAN

Load
Water / pore fluid Confining Ring
A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
Loading Plate C. Pemampatan
konsolidasi /
Porous Stone primer
D. Pemampatan
sekunder
Soil Specimen

Porous Stone

Base
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder

Gambar 8.3b. Photo alat test Konsolidasi di laboratorium.


Data yang diperoleh dari test konsolidasi: POKOK
BAHASAN
t = waktu.
Δh = besar pemampatan
Δσ = besar penambahan beban A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
b. Parameter Yang Diperoleh : segera
C. Pemampatan
- Indek kompresi (Cc) konsolidasi /
Diperlukan untuk primer
- Indek mengembang (Cs) menghitung besar
- Teg. Prakonsolidasi (σ’c) pemampatan, Sc. D. Pemampatan
sekunder

- Koef. Konsolidasi (Cv) Diperlukan untuk


menghitung lama
waktu pemampatan, tc.
c. Kurva e vs log σ POKOK
BAHASAN
Kurva e vs log σ digambarkan dari data hasil
test konsolidasi laboratorium dengan urutan:
A. Settlement /
– Hitung tinggi butiran (solid) dari tanah
pemampatan
( lihat Gambar 8.4 )
B. Pemampatan
segera
Ws
Hs  Hs = tinggi solid tanah C. Pemampatan
A.Gs . w konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
– Hitung tinggi awal pori ( Hv ). sekunder

Hv = H – Hs
H = tinggi sampel yang di test konsolidasi.
POKOK
BAHASAN
DH2

A. Settlement /
Hv = H-Hs pemampatan
DH1
Initial Void B. Pemampatan
height of segera
Sample area =
sample = H
C. Pemampatan
konsolidasi /
Solid Ws
Hs  primer
AG s w
D. Pemampatan
sekunder

Gambar 8.4. Perubahan tinggi dari sampel pada test konsolidasi


– Hitung angka pori awal (eo).
POKOK
BAHASAN
Vv H v . A H v
e0   
Vs H s . A H s
– Hitung perubahan angka pori, Δe, A. Settlement /
akibat pemampatan tanah, ΔH. pemampatan

DH B. Pemampatan
De  segera
Hs
C. Pemampatan
– Buat tabulasi perhitungan. konsolidasi /
primer
σ ΔH Δe e D. Pemampatan
sekunder
σ1 ΔH1 Δe1 e1=e0-e1
σ2 ΔH2 Δe2 e2=e1- Δe2
: : : :
dst dst dst dst
POKOK
Catatan : BAHASAN

Ds 1
s 2  s 1  Ds 1   1  Ds 1  s 1
s1
A. Settlement /
Ds 2 pemampatan
s 3  s 2  Ds 2   1  Ds 2  s 2
s2 B. Pemampatan
segera
ΔH1 = Pemampatan akibat beban σ1. C. Pemampatan
konsolidasi /
ΔH2 = Pemampatan akibat beban σ2. primer
D. Pemampatan
sekunder
- Gambar kurva e vs log σ (Gambar 8.5)
hari hasil perhitungan.
Pressure (kg/cm2)
0.01 0.1 1 10 100
1.800

1.600

1.400
Void Ratio (e)

1.200

1.000

0.800

0.600

Gambar 8.5 Kurva hubungan antara angka pori (e) Vs log tegangan (σ)
d. Tegangan Prakonsolidasi Efektif (σ’c) POKOK
BAHASAN

Cara menentukan σc’ adalah sebagai berikut:


- Tentukan satu titik pada bagian kurva e vs log σ yang
A. Settlement /
mempunyai jari-2 terpendek (bagian terlengkung dari pemampatan
kurva), yaitu titik A pada Gambar 8.6. B. Pemampatan
segera
- Melalui titik A, gambar garis horisontal A-1
C. Pemampatan
- Melalui titik A, gambar garis singgung A-2 konsolidasi /
- Gambar garis bagi A-3 pada sudut 1-A-2 (< 1A2) primer
D. Pemampatan
- Gambar garis 4-5 yang merupakan perpanjangan
sekunder
dari bagian kurva yang lurus hingga memotong garis
bagi A-3 di titik E
- Absis dari titik E merupakan harga dari σc’
Pressure (kg/cm2)
0.01 0.1
sc’1 10 100
1.800 5
E

1
1.600

A 3

1.400 2
Void Ratio (e)

1.200

1.000
4

0.800
σc’
0.600

Gambar 8.6 Cara menentukan tegangan prakonsolidasi efektif (σc)


e. Normally Consolidated (NC) Soil dan Over POKOK
Consolidated (OC) Soil BAHASAN
- Tentukan tegangan overburden efektif (σo’)

σo’ = ’h A. Settlement /


pemampatan
σo’ tegangan akibat berat efektif tanah diatas
B. Pemampatan
bidang / titik dimana sampel tanah diambil segera
’  Berat volume tanah efektif.
h  Kedalaman titik dimana sampel tanah diambil. C. Pemampatan
konsolidasi /
- Tentukan harga OCR (Over Consolidated Ratio) primer

s ' D. Pemampatan
OCR  c sekunder
so'
Bila harga :
- OCR = 1  Tanah Terkonsolidasi Normal
(Normally Consolidated / NC Soil)
- OCR > 1  Tanah Terkonsolidasi Lebih
(Over Consolidated / OC Soil)
f. Indek Kompresi (Cc).
POKOK
- Indek kompresi lapangan (Cc-lap) diperlukan untuk BAHASAN
memprakirakan besar pemampatan konsolidasi Sc yang
akan terjadi di lapangan akibat adanya beban Δσ .
- Cara menentukan Cc-lap Untuk NC- Soil (Gambar 8.7) A. Settlement /
• Tentukan harga σc’ dari kurva e vs log σ seperti pemampatan
yang telah dijelaskan sebelumnya (Gambar 8.6)
B. Pemampatan
• Tentukan / plot harga eo pada sumbu ordinat pada kurva segera
e vs log σ.
C. Pemampatan
• Buat garis datar melalui eo hingga memotong garis konsolidasi /
kerja σc’ di titik B. primer
• Buat garis datar melalui titik D (titik D terletak pada D. Pemampatan
ordinat 0.42 eo) hingga memotong perpanjangan sekunder
garis 4-5 di titik C.
• Hubungkan titik B dan titik C; kemiringan/ tangen
dari garis BC adalah Cc(Lapangan).
eo  0.42eo
Cc ( LAP ) 
log s 1 ' log s c '
Pressure (kg/cm2)
0.01 0.1
s0’=s1c’ 10 100
1.800
5
e0 B
1.600 1

A  3
1.400 2
Void Ratio (e)

1.200
Cclapangan

1.000
4

0.800
C
0.42 e0

0.600

Gambar 8.7 Cara menentukan indek kompresi lapangan (Cc-lap) NC-Soil


- Cara menentukan Cc-lap Untuk OC- Soil (Gambar 8.8) POKOK
• Tentukan harga σc’ dari kurva e vs log σ seperti yang telah BAHASAN
dijelaskan sebelumnya (Gambar 8.6)
• Tentukan / plot harga eo pada sumbu ordinat pada kurva e
vs log σ.
A. Settlement /
• Tentukan / plot harga tegangan overburden efektif (σo’ ) pemampatan
yang telah dihitung sebelumnya.
B. Pemampatan
• Buat garis datar melalui eo hingga memotong garis kerja σo’ segera
di titik B.
C. Pemampatan
• Buat garis yang mempunyai kemiringan sama dengan garis konsolidasi /
F-G dari titik B hingga memotong garis kerja σc’ di titik C. primer
• Buat garis datar melalui titik D (titik D terletak pada ordinat D. Pemampatan
0.42 eo) hingga memotong perpanjangan bagian yang sekunder
lurus dari kurva di titik E.
• Hubungkan titik C dan titik E; kemiringan/ tangen dari garis
C-E adalah Cc(Lapangan).
eC  eE
Cc ( LAP ) 
log s E ' log s C '
POKOK
g. Indek Mengembang (Cs). BAHASAN
Harga Cs merupakan kemiringan dari garis FG 
Gambar 8.8 , yaitu:
A. Settlement /
pemampatan
eF - eG
C s= B. Pemampatan
Log σ G ' – log σ F ' segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder
Pressure (kg/cm2)
0.01 0.1 1 10 100
s0’ sc’
1.800

e0 B
C
1.600

1.400
Void Ratio (e)

1.200 F
Cclapangan
CS
1.000
G

0.800
E
D 0.42 e0

0.600

Gambar 8.8 Cara menentukan indek kompresi lapangan (Cc-Lapangan) untuk OC-Soil
C. PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc ( LANJUTAN )
POKOK
BAHASAN
4. Pemampatan Konsolidasi Satu Dimensi.
a. Perubahan volume
Perubahan volume akibat DV DH x A DH De A. Settlement /
berkurangnya ruang pori   
V0 H 0 x A H 0 1  e0 pemampatan
dapat di lihat Gambar 8.9.
B. Pemampatan
segera
De D H = Sc C. Pemampatan
konsolidasi /
e0 voids
ef voids
primer
D. Pemampatan
H0 Hf sekunder

1 solids 1 solids

Gambar 8.9 Phase diagram tanah yang mengalami pemampatan


b. Besar pemampatan konsolidasi (sc) di lapangan.
POKOK
 Dari Gambar 8.9. BAHASAN

DH De De
  DH  S c  H
H o 1  eo 1  eo A. Settlement /
pemampatan
Bila :
B. Pemampatan
Pada tegangan overburden, σ0’ , harga e = eo. segera
Akibat penambahan beban, Δσ , harga eo berkurang C. Pemampatan
menjadi e1.(Δe = eo –e1). konsolidasi /
primer
• Untuk NC- Soil
D. Pemampatan
Harga Δe diganti dengan harga Cc (Gambar.8.7.) sekunder
Δe = Cc (log σ1’ - log σo’)  σ1’ = σo’+ Δσ
s ' Ds 
Maka : De  Cc log  o 
 s o ' 
• Formula untuk memprediksi POKOK
besar pemampatan H   s o ' Ds  BAHASAN
Sc~   c 
C log 
konsolidasi untuk NC-Soil, 1  eo   so' 
menjadi
A. Settlement /
• Besar pemampatan konsolidasi untuk OC-Soil pemampatan
B. Pemampatan
Harga Δe diganti dengan harga Cc (Gambar 8.8) segera

- Bila (σo’ + Δσ) ≤ σo’ C. Pemampatan


konsolidasi /
primer
H   s o ' Ds 
Sc ~  Cs log  D. Pemampatan
1  eo   so'  sekunder

- Bila (σo’ + Δσ) > σc’

 H s '  H s ' Ds 
Sc~   Cs log c    Cc log o
1  e0 s o '  1  e0 s c ' 
POKOK
BAHASAN
5. Waktu Konsolidasi.

Formula untuk menghitung waktu konsolidasi yang


A. Settlement /
dikembangkan oleh terzaghi (1948) didasarkan pada pemampatan
beberapa asumsi, yaitu: B. Pemampatan
segera
1. Tanah adalah homogen.
C. Pemampatan
2. Tanah dalam kondisi jenuh. konsolidasi /
primer
3. Kemampumampatan air dan butiran diabaikan.
D. Pemampatan
4. Aliran air hanya terjadi dalam satu arah (pada sekunder
arah pemampatan).
5. Hukum darcy berlaku
a. Cara menurunkan formula (lihat Gambar 8.10.)
POKOK
BAHASAN
– Lapisan tanah lempung yang memampat, tebal = 2 H.
– Beban Δσ diberikan; tegangan air pori bertambah.
– Pada elemen A :
A. Settlement /
Kecepatan air mengalir keluar – kecepatan air yang pemampatan
mengalir masuk = kecepatan perubahan volume.
B. Pemampatan
segera
Vz V
Jadi : dx dy dz  C. Pemampatan
z t konsolidasi /
primer

h k u D. Pemampatan
HUKUM Vz  ki   k  sekunder
DARCY : z  w z

k  2u v
Sehingga :  dx dy dz  …… (1 )
 w z 2 t
POKOK
BAHASAN
Dp h
u
z w

A. Settlement /
GROUND WATER TABLE
pemampatan

SAND B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
2H CLAY A konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
SAND sekunder

Gambar 8.10 (a)


Lapisan lempung yang mengalami konsolidasi
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
A C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder

Gambar 8.10 ( b) Aliran air pada elemen tanah A


selama proses konsolidasi.
V  Vs  Vv  Vs  eVs POKOK
Catatan :
BAHASAN
V dx dy dz
Vs  
1 e 1 e
V  V V e
 (Vs  eVs )  s  e s  Vs A. Settlement /
t t t t t pemampatan
B. Pemampatan
Vs segera
Karena tanah 0
tidak t C. Pemampatan
konsolidasi /
kompressible V e dx dy dz e
maka :  Vs  ...… (2) primer
t t 1 e t D. Pemampatan
sekunder
 k  2U dx dydz e
dx dy dz 
Masukkan  w z 2 1  e t
persamaan 1 ke
persamaan 2  k  2U 1 e ..… (3)

 w z 2 1  e t
De e POKOK
Apabila : av  
Ds s BAHASAN
e  av s  av u …………… (4)
av adalah koefisien pemampatan
A. Settlement /
Masukkan k  U 2
1 U pemampatan
4 ke 3.  a
 w z 2 1  e v t B. Pemampatan
segera
 k  2U U
Atau :   m C. Pemampatan
 w z 2 v
t konsolidasi /
primer
U k  2U k (1  eo )  2U
  D. Pemampatan
t mv w z 2
av w z 2 sekunder
k (1  eo ) U  2
U
 Cv  C
Bila : av w maka : t v
z 2 …(5)

Cv = Koef. konsolidasi
POKOK
b. Penyelesaian Persamaan BAHASAN
Untuk menyelesaikan Persamaan (5), perlu ditentukan
kondisi batas dan kondisi awal untuk konsolidasi satu
dimensi, yaitu: A. Settlement /
- z=0  u = 0  u = tegangan air pori pemampatan
- z = 2 Hdr  u = 0 ; Hdr = panjang aliran air B. Pemampatan
terpanjang. segera
C. Pemampatan
Catatan: konsolidasi /
- Kondisi double drainage Hdr = H/2 primer
D. Pemampatan
- Kondisi single drainage Hdr = H sekunder
H = Tebal lapisan tanah yang memampat.
- t = 0  Δu = Δσ = (σ2’ – σ1’)
• Penyelesaian matematis (TERZAGHI 1925) : POKOK
BAHASAN
U =(σ2’ – σ1’) Σ f1 (Z) f2 (T) Lihat Gambar 8.11
z
Z ; z  kedalaman yang ditinjau
H A. Settlement /
t pemampatan
T  Cv ; t  waktu
H dr2 B. Pemampatan
segera
; T  faktor waktu
C. Pemampatan
konsolidasi /
• Waktu konsolidasi (t) primer
D. Pemampatan
2 sekunder
TH
t dr
Cv
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder

Gambar 8.11 Derajat konsolidasi (U) sebagai fungsi dari


ketebalan lapisan tanah yang memampat dan
faktor waktu (T) pada kondisi double drainage
6. Koefisien Konsolidasi (Cv). POKOK
BAHASAN
Harga cv ditentukan dari data hasil test konsolidasi di
laboratorium dengan menggunakan :
A. Settlement /
1. Metoda Cassagrande (1940)
pemampatan
2. Metoda Taylor (1942)
B. Pemampatan
segera
a. Metoda Cassagrande (Gambar 8.12)
C. Pemampatan
- Data yg diplot di kertas skala semi–log (ordinat konsolidasi /
skala linier dan absis skala log) adalah : primer

• Waktu pembacaan pemampatan (t). D. Pemampatan


sekunder
• Besar pemampatan (ΔH)

- Setiap beban yang diberikan pada saat test


konsolidasi dihasilkan 1 (satu) kurva ΔH vs log t
 Lihat Gambar 8.12.
Ri
D
B
l1
C
l2

E
F

Gambar 8.12 .Menentukan t50 dengan Metode Casagrande


POKOK
- Menentukan Ro; R50; R100; t50; t100 ; caranya BAHASAN
adalah sebagai berikut:

1) Perpanjang 2 (dua) bagian kurva yang lurus


(pada pemampatan konsolidasi primer dan A. Settlement /
sekunder) hingga berpotongan di titik A. pemampatan

2) Ordinat dari titik A  R100 ; B. Pemampatan


R100 adalah pemampatan di akhir konsolidasi segera
primer (U = 100%). C. Pemampatan
konsolidasi /
 Absis dari titik A  t100
primer
t100 adalah waktu berakhirnya konsolidasi
primer. D. Pemampatan
sekunder
4) Pada bagian awal dari kurva yang berbentuk
parabola, tentukan 1 (satu) titik (mis. : Titik B)
yang mempunyai absis t1;
5) Melalui titik B, buat garis datar l1.
6) Tentukan satu titik lagi pada kurva (mis. : POKOK
Titik C) yang mempunyai absis t2 = 4t1. BAHASAN
7) Melalui titik C, buat garis datar l2.
8) Ukur jarak vertikal antara garis l1 dan l2, misalnya :
a; ada jarak a dari garis l1, buat garis datar hingga A. Settlement /
memotong sumbu ordinat di titik D. pemampatan
9) Ordinat dari titik D adalah Ro B. Pemampatan
Ro  Kondisi pada saat derajat konsolidasi U = 0%. segera

10) Untuk menentukan t50; tentukan titik tengah antara C. Pemampatan


R0 dan R100 (Misal titik E); dan buat garis datar konsolidasi /
primer
melalui titik E hingga memotong kurva di titik F.
D. Pemampatan
11) Absis dari titik F Adalah t50.
sekunder
12) Harga Cv50 dihitung dengan cara :

Hdr= ½ H  Double drainage


T50 ( H dr ) 2
Cv 50  Hdr = H  Single drainage
t50 H = Tinggi sampel.
POKOK
b. Metode Taylor (Gambar 8.13) BAHASAN

- Data yang diplot dalam kertas skala linier:


1. Besar pemampatan (Δh) A. Settlement /
pemampatan
2. Akar waktu pembacaan pemampatan (√t).
- Setiap beban yang diberikan pada saat test B. Pemampatan
segera
konsolidasi dihasilkan 1 (satu) kurva Δh vs √t
C. Pemampatan
 Lihat Gambar 8.13. konsolidasi /
- Menentukan R0 dan t90; Urutan mengerjakannya primer
adalah sebagai berikut: D. Pemampatan
sekunder
1. Bagian yang lurus dari kurva diperpanjang
sampai memotong sumbu ordinat, titik A.
2. Perpotongan tersebut adalah R0
R0  derajat konsolidasi U = 0%.
POKOK
3. Buat garis datar BC dan tentukan panjangnya
BAHASAN
4. Perpanjang garis BC, dan tentukan titik D
sedemikian rupa sehingga panjang CD = 0,15
panjang BC
A. Settlement /
5. Hubungkan titik A dan D hingga memotong kurva di pemampatan
titik E
B. Pemampatan
6. Absis dari titik E = √t90 dan harga t90 = ( √t90 )2 segera
C. Pemampatan
7. Tentukan harga Cv90 dengan formula:
konsolidasi /
primer

T90 ( H dr ) 2 D. Pemampatan
Cv 90  sekunder
t90

T90 = Time factor untuk U = 90%


POKOK
BAHASAN
A

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
Gambar 8.13
segera
Cara menentukan
t90 dengan C. Pemampatan
metode Taylor konsolidasi /
D
primer
B C
D. Pemampatan
E
sekunder
POKOK
BAHASAN
7. Time Faktor (T)
a. Untuk URATA-RATA ≤ 60%
A. Settlement /
  U% 
2
pemampatan
T  U2   
4 4  100  B. Pemampatan
segera

b. Untuk URATA-RATA > 60% C. Pemampatan


konsolidasi /
primer
T = 1.781 – 0.933 log (100-U%)
D. Pemampatan
sekunder
POKOK
BAHASAN
8. Waktu Konsolidasi Di Lapangan.

Formula yang dipakai :


A. Settlement /
pemampatan
T ( H dr ) 2
t B. Pemampatan
segera
Cv
C. Pemampatan
konsolidasi /
Hdr = ½ H  Double drainage
primer
Hdr = H  Single drainage D. Pemampatan
H = Tebal lapisan tanah di lapangan sekunder
yang memampat.
POKOK
9. Derajat Konsolidasi (U).
BAHASAN
Proses konsolidasi pada suatu waktu t dan
pada suatu
kedalaman z pada lapisan yang memampat A. Settlement /
dapat dikorelasikan dengan angka pori e. pemampatan
Korelasi tersebut dinamakan : B. Pemampatan
Derajat Konsolidasi (U) segera
C. Pemampatan
e1  e konsolidasi /
Uz  ; e2  e  e1 primer
e1  e2 D. Pemampatan
sekunder
e1 = Angka pori sebelum pembebanan/
angka pori awal.
e2 = Angka pori pada saat tegangan air
pori = Uo = 0 (angka pori final)
D. PEMAMPATAN SEKUNDER ( Ss)
POKOK
BAHASAN
• Ss Adalah time-dependent process, yang terjadi pada kondisi :
Tegangan efektif konstan dan tanpa perubahan tegangan air
pori.
A. Settlement /
• Rate of secondary settlement is controlled by the rate at which pemampatan
the soil skeleton itself yields.
C t B. Pemampatan
• Besar Ss dihitung dengan cara : S s  H log 2 segera
1 e p tp
C. Pemampatan
ep = Angka pori pada saat akhir konsolidasi /
pemampatankonsolidasi, U=100% primer

tp = Waktu saat U = 100% D. Pemampatan


sekunder
H = Tebal lapisan yang memampat.
Cα = Indek pemampatan sekunder.

• De
Harga Cα ditentukan dari C 
kurva e vs log t log t 2  log t1
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder

Gambar 8.14 Kurva hubungan antara e vs log t


untuk menentukan harga Cά
POKOK
BAHASAN

A. Settlement /
pemampatan
B. Pemampatan
segera
C. Pemampatan
konsolidasi /
primer
D. Pemampatan
sekunder

Anda mungkin juga menyukai