Anda di halaman 1dari 28

MEKANIKA TANAH II

KULIAH - II

KONSOLIDASI
Pendahuluan

Uji Konsolidasi
Apa itu Interpretasi
Laboratorium dan
Konsolidasi Lapangan Hasil uji konsolidasi

Tujuan
Penurunan Konsolidasi
Konsolidasi
normally consolidated dan
over consolidated
Konsolidasi proses berkurangnya volume tanah atau berkurangnya
rongga pori tanah jenuh berpermeabilitas rendah akibat
adanya pembebanan, dimana prosesnya dipengaruhi oleh
kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanah.

Tujuan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis


tanah akibat tekanan vertikal

Besarnya penurunan yang terjadi tergantung dari sifat


tanah dapat dirembes atau ditekan atau tergantung
dari koefisien rembesan dan koefisien konsolidasi
Konsolidasi adalah
proses berkurangnya
volume/ pori tanah
jenuh akibat
ΔH
Pembebanan

Lapisan tanah

prosesnya
dipengaruhi oleh kecepatan
darinase air dari pori tanah
Uji Konsolidasi di Laboratorium

Uji konsolidasi di laboratorium (uji konsolidasi satu


dimensi) biasanya dilakukan dengan alat oedometer
atau konsolidometer

Sampel tanah diposisikan dalam cincin besi Pada bagian


atas dan bawah diberi batu pori untuk memungkinkan
drainasi Beban P diterapkan di atas benda uji.

Beban diterapkan dalam periode 24 jam, dengan sampel selalu

terendam air. Penambahan beban secara periodik

Deformasi dan waktu dicatat, kemudian diplot pada grafik

logaritmis
Uji Konsolidasi
 Kompresi awal (kedudukan
1) Disebabkan
pembebanan awal pada
benda uji.
 Pada bagian garis lurus
(kedudukan 2),
menunjukkan konsolidasi
Primer
 Pada bagian garis lurus
(kedudukan 3),
menunjukkan konsolidasi
Grafik hubungan antara penurunan (ΔH) dan Logaritma waktu (log t) sekunder
Konsolidasi
Primer
Konsolidasi
Sekunder
penurunan yang disebabkan
perubahan volume tanah
selama periode keluarnya air
pori dari tanah penurunan setelah tekanan
air pori hilang seluruhnya

Pada penurunan ini, tegangan air


pori secara kontinyu berpindah ke
dalam tegangan efektif sebagai Ini disebabkan oleh proses
akibat dari keluarnya air pori. pemampatan akibat penyesuaian
Penurunan konsolidasi ini yang bersifat plastis dari butir-butir
umumnya terjadi pada lapisan tanah
tanah kohesif (clay / lempung)
Uji Konsolidasi
 Setiap penambahan pembebanan
selama pengujian, tegangan yang
terjadi adalah tegangan efektif
(tegangan yang mempengaruhi kuat
geser dan perubahan volume atau
penurunan tanah)
dimensi awal dan nilai penurunan
dicatat
 Dengan mengetahui nilai berat
jenis Gs, kadar air pada akhir
pengujian, maka nilai angka pori e
dapat diperoleh grafik
hubungan tegangan efektif (p’)
dan angka pori(e) dapat dibuat
Ilustrasi Konsolidasi di Lapangan (1/2)

 Segera setelah beban


bekerja, tinggi tekanan
air pada setiap titik di
lapisan lempung naik
sebesar Δp
 Pada piezometer tinggi
air sebesar h=Δp/γw
yang dinyatakan oleh
garis DE
Ilustrasi Konsolidasi di Lapangan (2/2)

 Dalam waktu tertentu,


tekanan air pori pada
lapisan yang paling
dekat dengan lapisan
pasir lebih dulu
berkurang
 Tekanan air pori pada
lapisanbagian tengah
masih tetap
 butuh waktu yang lebih
lama untuk terdrainasi
Kapan dikatakan dalam keadaan Normally
consolidated dan overconsolidated….????

Tanah lempung pada kondisi


Tanah lempung pada kondisi over consolidated
normally consolidated
bila tekanan prakonsolidasi > dari tekanan
bila tekanan prakonsolidasinya (Pc’) = overbuden efektif atau nilai OCR
tekanan overbuden efektif (po’) atau nilai (overconsolidation ratio) > 1
OCR (overconsolidation ratio) = 1

nilai banding overconsolidation (OCR) dinyatakan sebagai perbandingan dari nilai


tekaan prakonsolidasi terhadap tegangan efektif yang ada, dinyatakan dalam
persamaan: OCR = Pc’/Po’
Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi (1/3)
Konsolidasi
Perubahan tinggi (∆H) per satuan dari tinggi
satu H V
awal (H) adalah sama dengan perubahan 
dimensi volume (∆V) per satuan volume awal (V) H V

Bila volume pada Vs=1 dan angka pori awal =e0,


proses konsolidasi seperti gambar a).
Volume butiran padat besarannya tetap,
angka pori berkurang karena adanya ∆e

Persamaan menjadi:
Fase Konsolidasi: a) Sebelum konsolidasi b) setelah konsolidasi e
H  H
1  e0
Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi (2/3)

e1  e2 e
av  
Koefisien Pemampatan (av) p 2 ' p1 ' p

adalah: koefisien yang menyatakan kemiringan kurva angka pori (e) Satuan av = m2/KN, p= KN/m2
dengan tegangan (p).

Koefisien Perubahan Volume (mv) av


mv =
1 + e1
adalah: perubahan volume per satuan penambahan tegangan aktif
Satuan mv = m2/KN
CONTOH SOAL 7.1 hal 66 (Buku Hardiyatmo)

Langkah penyelesaian:
1. Dari grafik gambar 7.7 a) hal
Diketahui data dari 65:
kurva uji konsolidasi plotkan nilai p1’ dan p2’ ke
seperti gambar 7.7. bersinggungan grafik,
Hitunglah nilai av dan kemudian tentukan nilai e1
mv untuk kenaikan dan e2 dari pembacaan grafik.
tegangan dari 20
sampai 40 KN/m2 Misalkan dari contoh soal di
dapat nilai e1 = 1,77 dan e2= 1,47,
hitung nilai av
e1  e2 1,77  1,47
av    0,015 m 2 / KN
p 2 ' p1 ' 40  20
CONTOH SOAL 7.1 hal 66 (Buku Hardiyatmo)

Langkah penyelesaian:
2. Dengan menggunakan grafik 7.7 b) hal 65:
plotkan nilai p1’ dan p2’ untuk mendapatkan
∆H1/H dan ∆H2/H. Hitung nilai mv

e1  e2 1,77  1,47
av    0,015 m 2 / KN
p 2 ' p1 ' 40  20

0,31  0,24
mv   0,0035 m 2 / KN
40  20
CONTOH SOAL 7.2 hal 67 (Buku Hardiyatmo)
Tegangan tebal contoh tanah setelah
(p') berkonsolidasi
kn/m2 mm
0 20
Suatu pengujian 50 19,649
konsolidasi untuk 100 19,519
tanah lempung, 200 19,346
diperoleh data 400 19,151
sebagai berikut: 800 18,950
0 19,250

Pada akhir pengujian, setelah sample tanah tidak dibebani selama 24 jam,
diukur kadar airnya 24,5% dan berat jenis tanah Gs=2,70. Gambarkan
hubungan angka pori dengan tegangan efektif dan tentukan koefisien
pemampatannya serta koefisien perubahan volume pada tegangan 250
KN/m2 dan 350 KN/m2.
Langkah penyelesaian:
1. Karena tanahnya jenuh, maka berlaku hubungan e= w.Gs
Maka angka pori setelah pengujian konsolidasi adalah
e2= 0,245 x 2,7 = 0,662

2. Tebal contoh tanah pada kondisi akhir pengujian H1= 19,250 mm


Angka pori awal pada pengujian adalah e1 = e2+∆e

3. Hubungan antara ∆e dan ∆H, adalah:

e 1  e1 1  e2  e
  .......H  20  19,25  0,75mm
H H H
e 1  0,662  e
 .....didapat e  0,065
0,75 20
e1  e2  e  0,662  0,065  0,727
e 1  e1 1  0,727
maka;    0,0864
H H 20
e  0,0864.H
Nilai ∆e digunakan untuk menentukan angka pori disetiap periode pembebanan
Tegangan
H ∆H ∆e e
(p')
t/m2 mm
0 20.000 0.000 0.000 0.727
50 19.649 0.351 0.030 0.697
100 19.519 0.481 0.042 0.685
200 19.346 0.654 0.057 0.670
400 19.151 0.849 0.073 0.654
800 18.950 1.050 0.091 0.636
0 19.250 0.750 0.065 0.662

4. Gambarkan grafik hubungan angka pori dengan tegangan seperti


gambar C7.1 hal 69:
Dari grafik didapat:
Pada p1’=250 KN/m2----- e1= dapat dari grafik hubungan e=0,665
Pada p2’= 350 KN/m2----- e2= dapat dari grafik hubungan eo=0,658
e 0,665  0,658
Maka: av    0,00007 m2 / KN
p 350  250
av 0,00007
mv    0,000042 m2 / KN
1  e0 1  0,658
Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi (3/3)

Untuk tanah normally


Indeks Pemampatan (Cc) consolidated, Terzaghi dan Peck
(1967) menyatakan nilai Cc
adalah: kemiringan dari bagian lurus grafik e-log p’, untuk dua titik
adalah: Cc=0,009 (LL-10).
yang terletak pada bagian lurus dari grafik hasil laboratorium
Persamaan ini digunakan untuk
tanah lempung dengan
e1  e2 e1  e2
Cc   sensitivitas rendah sampai
log p 2 ' log p1 ' log( p 2 ' / log p1 ' )
sedang atau <4.

Untuk tanah remolded, Terzaghi dan Peck (1967)


menyatakan nilai Cc adalah: Cc=0,007 (LL-10)
Nilai Cc bergantung dari sifat tanah di daerah tertentu.
Penurunan Konsolidasi (1/2)
1. Penurunan untuk tanah lempung normally
consolidated (Pc’=P0’) dengan tegangan
efektif sebesar p1’

H p '
Sc  Cc log 1
1  e0 p2 '

2. Penurunan untuk tanah lempung over


consolidated (Pc’>P0’).
Penurunan ini dinyatakan oleh persamaan yang
bergantung dari nilai p1’.
jika p1’<pc’ H p '
Sc  Cr log 1

1  e0 p0 '
Penurunan Konsolidasi (2/2)
3. Penurunan untuk tanah lempung over consolidated
(Pc’>P0’). Penurunan ini dinyatakan oleh persamaan yang
berbantung dari nilai p1’.
jika p1’>pc’ H pc ' H p1 '
Sc  Cr log  Cc log
1  e0 p0 ' 1  e0 pc '
CONTOH SOAL 7.6 hal 85 (Buku Hardiyatmo)

0,728

Uji konsolidasi seperti yang ditunjukkan pada gambar,Tentukan:


1. Gambarkan kurva e-log p’, tentukan nilai pc’ dan OCR
2. Hitung penurunan konsolidasi total Sc di pusat fondasi
3. Hitung penurunan konsolidasi total Sc di pusat fondasi apabila Q=60.000 kN
Langkah penyelesaian:
1. Hitung berat volume apung lempung:
γ’ = 17 – 9,81 = 7,19 kN/m3
2. Hitung tekanan overburden efektif dipusat
lapisan lempung:
po’ = (6 x 18,07)+(3 x 7,19)
=130,6 kN/m2
3. Dari penggambaran kurva e-log p,
didapat nilai pc’ 200 KN/m2 > p0’ 130,6 KN/m2.
Tanah termasuk dalam tanah lempung over
consolidated, maka:

OCR= pc’/p0’=200/130,6=1,53
Langkah penyelesaian:
4. Dari grafik perhatikan koordinat 2 dan 3, didapat nilai Cc:

0,728  (0,42 * e0 ) 0,728  0,31


Cc    0,261
log 8000  log 200 log 8000  log 200

5. Dengan memperhatikan ujung-ujung kurva pelepasan beban, didapat nilai Cr:


0,530  0,445
Cr   0,047
log1600  log 25

6. Hitung tekanan pondasi netto akibat tangki:


20000 20000
q   63,66 KN / m 2
1 / 4 .d 2 3,14 / 4 * ( 20 2 )
qnetto  q  D *   63,66  ( 2 * 18,07)  27,52 KN / m 2

karena r = 10 m dan x=0 (dipusat pondasi), maka z/r= 7/10=0,7 dan x/r =0/10=0
Gunakan gambar 6.11 hal 24, grafik faktor pengaruh untuk beban merata lingkaran.


Langkah penyelesaian:
Dari grafik dengan nilai z/r= 7/10=0,7 dan x/r =0/10=0
Karena tidak ada pada grafik, maka harus diinterpolasi....hasil interpolasi didapat nilai IB=73%=0,73
Nilai ∆σz=∆p=IB x qn=0,73x 27,52=20,09KN/m2
Nilai p1’=p0’ + ∆p = 130,6 + 20,09 = 150,69 KN/m2 < Pc’ = 200 KN/m2

Karena P1’ < Pc’ maka digunakan rumus penurunan konsolidasi:

H p ' 6 162,62
Sc  Cr log 1  0,047 log  0,015m
1  e0 p0 ' 1  0,728 130,6

7. Hitung nilai tekanan pondasi netto akibat tangki jika Q=60.000KN

60000 60000
q   190,98 KN / m 2
1 / 4 .d 2 3,14 / 4 * ( 20 2 )
qnetto  q  D *   190,98  ( 2 * 18,07)  154,84 KN / m 2
Langkah penyelesaian:
didapat nilai IB=73%=0,73, hitung nilai tambahan tegangan (∆σz)
∆σz=∆p=IB x qn=0,73 x 154,84=113,03 KN/m2
Nilai p1’=p0’ + ∆p = 130,6 + 113,03= 243,63 KN/m2 > pc’= 200 KN/m2

Karena P1’ > Pc’ maka digunakan rumus penurunan konsolidasi:

H p ' H p '
Sc  (Cr log c )  (Cc log 1 )
1  e0 p0 ' 1  e0 pc '
6 200 6 254,47
Sc  (0,047 log )  (0,261 log )  0,124m
1  0,278 130,6 1  0,278 200

Anda mungkin juga menyukai