y
xy
D C
F
x
x
E xy
A B
xy
y
Cara Analitis
Selanjutnya tegangan normal () dan tegangan gesar () dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
NV Nh Th TV
V ; h ; h ; V
A A A A
Dimana :
v = tegangan normal vertikal (kg/cm2)
h = tegangan normal horisontal (kg/cm2)
v = tegangan geser vertikal (kg/cm2)
h = tegangan geser horisontal (kg/cm2)
Nv = gaya normal vertikal (kg)
Nh = gaya normal horisontal (kg)
Tv = gaya geser vertikal (kg)
Th = gaya geser horisontal (kg)
A = luas permukan (cm2)
Sebuah contoh dari suatu elemen tanah dua dimensi yang menerima
tegangan normal dan tegangan geser dapat dilihat pada Gambar 2.a. Untuk
menentukan besarnya tegangan normal dan tegangan geser pada sebuah
bidang miring EF yang membentuk sudut terhadap bidang AB, lebih
jelasnya dapat dilihat diagram benda bebas (free-body) EFB yang
terdapat pada Gambar 2b.
y
xy N F
C D T
F
x N N
x
E xy E xy
A B B
xy
y
(a). Elemen tanah menerima teg. normal dan geser
(b) Diagram benda bebas EFB
EB = EF Cos
BF = EF Sin
Sehingga apabila komponen gaya-gaya yang bekerja pada elemen
tersebut dilakukan penjumlahan dalam arah N (tegak lurus EF), maka akan
didapat :
Y X Y X
N Cos2 xy Sin2 ............................................. (1)
2 2
Y X
N Sin 2 XY Cos 2 .............................................(2)
2
.
2 XY
tan 2
Y X ............................................................................. (3)
Untuk setiap harga XY,x dan y pada pers. (3) akan menghasilkan
dua harga yang berselisih 900. Ini berarti ada dua bidang yang tegak
lurus satu sama lain, dimana tegangan geser pada bidang tersebut sama
dengan nol.
Suatu bidang dimana tegangan normalnya mencapai maximum dan
minimum, dan tegangan gesernya sama dengan nol dinamakan bidang
utama (principal plane). Tegangan yang maximum (dinamakan
tegangan utama besar (Major Principal Stress). Selanjutnya tegangan yang
minimum (dinamakan tegangan utama kecil (Minor Principal Stress).
Y X Y X
2
XY
2
1 max
2 2
Y X Y X
2
3 min XY
2
2 2
Contoh Soal :
Diketahui : tegangan-tegangan yang bekerja sebuah elemen tanah seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
D C
FFf
100 kN/m2
E 00
50 kN/m2
30
A B 2
kN/m
50 kN/m2
kN/m2
400 kN/m2
Ditanya :
a. Tentukan besar tegangan utama mayor
b. Tentukan besar tegangan utama minor
c. Tentukan besar tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja
pada bidang EF.
Kerjakan dengan menggunakan cara analitis .
Penyelesaian :
Cara Analitis :
y = 400 kN/m2
x = 100 kN/m2
xy = 50 kN/m2
a. Menentukan tegangan utama mayor (1) :
Y X Y X
2
XY
2
1 max
2 2
1 max 50
2
2 2
1 = 250 +
2
150 2 50
Y X Y X
2
XY
2
3 min
2 2
3 min 50
2
2 2
3 = 250 - 150 2 50
Y X Y X
N Cos2 xy Sin2
2 2
Y X
N Sin 2 XY Cos 2
2
400 100
N Sin60 o 50Cos 60 o
2
6 MPa
2 MPa
D C
2 Mpa 2 Mpa
4MPa 4 MPa
30o
AA B
2 MPa
6 MPa
Ditanyakan : tentukan
a. Tegangan utama mayor
b. Tegangan utama minor
d. Tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada bidang EF
Kerjakan Secara analitis
50 kN/m2
50
D C
150
20o E
AA B
Ditanyakan : tentukan
a. Tegangan utama mayor
b. Tegangan utama minor
c. Tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada bidang
DE
Kerjakan Secara analitis dan grafis\
Cara grafis
- Metode Lingkaran Mohr
Tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada
sembarang bidang dapat juga ditentukan dengan menggambarkan pada
sebuah lingkaran Mohr seperti terlihat pada Gambar 3.b. Sedangkan
perjanjian tanda yang digunakan dalam lingkaran Mohr adalah sebagai
berikut :
Tegangan normal tekan dianggap positif, sebaliknya
tegangan normal tarik mempunyai harga negatif.
Tegangan geser dianggap positif apabila tegangan geser
tersebut bekerja pada sisi-sisi berhadapan dari elemen tegangan
bujur sangkar yang berotasi mempunyai arah berlawanan dengan
putaran jarum jam (Gambar 3.a).
. y
xy
D C
F x
xy
A E B
Gambar 3.a. Elemen Tanah
R(X, XY)
Tegangan Geser
Q(n, n)
3 1 Tegangan normal
S O 2 N
M (Y, - XY)
3
n 1 Sin 2
2
xy
x x
xy
y
xy
xy
Gbr 4. Tegangan yg bekerja
Pada sebuah bidang
Pada metode kutub ini kita dapat menarik garis dari sebuah
titik tertentu pada lingkaran Mohr sejajar terhadap bidang dimana
tegangan-tegangan tersebut bekerja. Titik perpotongan garis ini dengan
lingkaran Mohr disebut sebagai titik kutub . Titik ini hanya ada satu untuk
semua kedudukan tegangan pada elemen yang ditinjau.
Seperti yang terlihat pada lingkaran Mohr, titik M
menunjukkan besar tegangan yang bekerja pada bidang AB (Gbr 5).
Garis MP ditarik sejajar dengan bidang AB, jadi titik P merupakan titik
kutub pada kondisi elemen tersebut. Untuk mendapatkan tegangan-
tegangan yang bekerja pada bidang EF, yaitu dengan cara menarik
sebuah garis dari titik kutub P sejajar dengan bidang EF hingga
memotong lingkarang Mohr tersebut dititik Q. Kondisi titik Q tersebut
adalah merupakan tegangan yang bekerja pada bidang EF.
Tegangan Geser
Q(n, n)
R(X, XY )
P M (Y, - XY)
D C
F Ff
B = 100 KN/m 2
B = 50KN/m2
A E 300 B
A = 50KN/m2
A = 400 KN/m 2
Gambar.6
Ditanya :
a. Tentukan besar tegangan utama mayor
b. Tentukan besar tegangan utama minor
c. Tentukan besar tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja
pada bidang EF.
Kerjakan dengan menggunakan cara grafis.
Penyelesaian : lihat gambar grafik lingkaran Mohr di bawah ini
Gambar 7. Tegangan yang bekerja pada bidang menggunakan
Lingkaran Mohr dan Metode Kutub
xy = 50KN/m2
D C
xy =50 KN/m2
x = 150 KN/m 2
20o E
A B